Menjadi kuyang bukan kemauannya, tapi darah selalu memanggilnya. Setiap malam atau siang menjelang sore, rasa sakit terus dirasakannya.
ia bertahan untuk tidak memakan bayi atau mengganggu orang di sekitarnya. bagaimana caranya ia mengendalikan emosinya dan bagaimana ia bisa mengetahui kalau ia belum membunuh seseorang, sedang saat itu ia dirasuki dan hilang kesadaran. Perang batin dengan perang bisikan terus saja membuatnya prustasi. "Bisakah ini kuakhiri, bagaimana aku mati, bisakah aku mati saja, bisakah aku dibunuh saja?"
Hak cipta oleh jumainah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jumainah Sll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TITISAN PUTRI KUYANG Komentar