"Perkenalan"
Namaku Amara Andini, aku terlahir dari keluarga yang kurang mampu, ayahkuu bernama Hasan dan ibuku bernama Jumiati. kami tinggal didesa yang jauh dari keramaian dan kota. ayahku seorang petani dan ibuku hanya sebagai ibu rumah tangga. ayahku juga bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari kami, terkadang ibuku juga menjadi buruh cuci baju untuk membantu ayahku yang pendapatan tidak menentu, maklum karena usianya sudah tidak muda lagi ayahku tidak mampu untuk bekerja terlalu berat. umurku 18 belas tahun dua bulan yang lalu aku lulus SMA. karena parasku yang cantik banyak laki laki yang ingin mempersunting ku tetapi aku tidak mau, karena usiaku yang masih muda, aku ingin bekerja agar bisa merubah nasibku dan kedua orang tuaku.
tak jarang tetangga yang menghina keluargaku karena ketidak mampuan kami.
aku benar benar tidak tega melihat kedua orang tuaku yang selalu dihina, aku bertekad untuk merubah nasibku di kota.
"Buk, pak..aku ingin mencari pekerjaan di kota, boleh kan?" tanyaku kepada kedua orang tuaku
" ndok, sebenarnya kami berat untuk melepaskan mu tapi kami ingin kamu mempunyai masa depan yang cerah tidak seperti kami yang hanya seorang petani."
" jadi ibu mengijinkan ku?" tanyaku lagi dan ibu menjawab dengan anggukan kepala
"dimana kamu akan mencari pekerjaan nak, dengan siapa?" tanya ayahku
"dua minggu yang lalu arum memberi kabar bu, bahwa ada lowongan ditempatnya bekerja, dan aku sudah memasukan lamaran kesana kata Arum aku diterima bu tanpa tes tetapi aku harus membayar sejumlah uang. tapi ibu tenang saja pembayarannya bisa potong gaji kog Bu. dan besok Arum akan pulang untuk menjemput ku jika ibu dan bapak mengijinkan."
"jadi kamu sudah merencanakan semuanya ndok?"
"maafkan aku Bu, tapi.."
"tidak apa apa nak, semoga ini adalah jalan yang diberikan Allah untuk memperbaiki kehidupan kita." sahut ayahku
"amiiin"
Arum adalah sahabat sekaligus tetanggaku kami seumuran tetapi karena aku pernah tinggal kelas jadi Arum lulus lebih dulu.
dan hari ini adalah hari paling bersejarah bagiku untuk pertama kalinya aku harus jauh dari kedua orang tuaku untuk waktu yang tidak menentu.
"Pak, buk..Amara pamit ya doain Amara agar berhasil menjadi orang sukses." pamitku seraya mencium tangan ibu dan bapakku
"pasti nak, doa kami selalu menyertaimu, jangan lupa untuk selalu memberi kabar pada ibu dan bapak."
ibuku menangis akupun ikut menangis.
selamat tinggal desaku tercinta aku akan kembali dengan membawa kesuksesan bersamaku.
Namun siapa sangka Amara justru terjebak dalam kisah cinta yang mengantarkannya dalam lembah penderitaan.
sebuah perjalanan cinta yang penuh perjuangan dan Lika liku
akankah Amara mendapatkan cinta sejatinya?
dapatkah Amara membawa kesuksesan bersamanya?
ikuti kisahnya dalam " KISAH CINTA AMARA"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon septialina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Cinta Amara Komentar