Pernahkah Anda berpikir untuk menjadikan antagonis yang kejam sebagai salah satu tokoh utama dalam sebuah cerita?
Plot dramatis yang mengasyikkan, pertarungan antara dua wanita atau lebih, dapat sepenuhnya memobilisasi adrenalin pembaca, dan tak berhenti membacanya!
Secara sederhana, novel semacam ini membuat pembaca ketagihan, satu sisi memarahi pelakor dan satu sisi lagi menyemangati protagonsi wanita. Perebutan antara karakter, plot yang dramatis dan menegangkan, semua ini merupakan cara untuk menarik minat pembaca.
1. Karakter harus memiliki kontras: gunakan deskripsi psikologis untuk menuliskan kontras internal dan eksternal dari karakter tersebut. Protagonis wanita dan pelakor harus pandai untuk "berakting", supaya kisah bertarungnya akan lebih menarik.
2. Perpanjang garis konfrontasi: Ingin membuat cerita lebih menarik? Anda harus memperpanjang garis konfrontasi dan membiarkan kedua karakter berkonflik terus menerus untuk mendapatkan kemenangan.
Bagaimana cara memperpanjangnya? Anda dapat menambahkan elemen seperti konflik etika, pernikahan, dan keluarga untuk membuat cerita lebih lengkap.
a. Pengenalan karakter baru: misalnya, sahabat protagonis wanita, pacar pelakor, pemunculan karakter seperti mereka dapat membawa percikan baru ke dalam cerita.
b. Mengatur ketegangan: Pada saat kritis, berikan ketegangan dan biarkan pembaca menebak apa yang akan terjadi selanjutnya, sehingga mereka penasaran dan membacanya terus menerus!
c. Tunjukkan pertumbuhan: Biarkan kedua karakter terus tumbuh dalam perjuangan, protagonis wanita menjadi lebih kuat, dan pelakor membocorkan kelemahan-kelemahannya.
d. Menyiapkan hubungan karakter yang kompleks dan rumit: seperti perselisihan ekonomi, ikatan darah, perseteruan, cinta pertama, dll., untuk membuat konflik menjadi lebih rumit
1. Pertarungan warisan: Kakek kaya meninggal mendadak dirumah, meninggalkan warisan yang sangat besar kepada pecundang protagonis pria. Pelakor adalah sekretaris pribadi kakek tua tersebut, dia diam-diam menginginkan warisan kakek tua. Pelakor demi warisan tersebut menggoda dan merayu protagonis pria, dirinya juga tidak melupa untuk membuat konflik untuk menjelekin protagonis wanita. Dengan kebijaksanaan dan keberanian, protagonis wanita secara bertahap mengungkap konspirasi pelakor.……
2. Pertempuran pertahanan pernikahan: Setelah protagonis pria dan wanita menikah, protagonis pria selalu peduli dengan cinta pertama di hatinya. Cinta pertama menggoda protagonis laki-laki melalui berbagai cara: berpura-pura hamil, menipu ibu protagonis pria, bergaul dengan keluarga, dan menjebak protagonis wanita... Setelah protagonis wanita diusir dari rumah, dia bangun dan melawan dengan cerdik.
3. Persaingan di tempat kerja: Protagonis wanita adalah wanita kuat di tempat kerja dan memiliki hubungan yang mendalam dengan bos atau suaminya. Namun, sebagai sekretaris protagonis pria sebagai pelakor diam-diam jatuh cinta pada protagonis pria. Pada permukaan, pelakor menghormati protagonis pria, namun dirinya diam-diam terus menciptakan kesalahpahaman dan mengasingkan hubungan protagonis pria dan wanita. Suami tergoda oleh pelakor untuk memberontak melawan protagonis wanita. Setelah protagonis wanita kehilangan karir dan keluarganya, dia menyadari keanehan dan melawan balik pelakor.
