Pertama-tama, kita perlu memahami inti cerita dari novel bertema pernikahan angst.
Novel jenis ini sebenarnya adalah tragedi, terlepas dari happy ending atau bad ending, inti cerita yang menarik sebenarnya terletak pada proses sadis/kemalangan tersebut. Proses ini akan membangkitkan resonansi antara pembaca dan tokoh, sehingga mereka akan melanjutkan bacaan.
Sebuah karya pernikahan angst yang bagus, dapat kita temukan melalui analisis bahwa plot yang diciptakan oleh penulis bukan dengan maksud tujuan sekedar menyiksa protagonis wanita, melainkan seiring berjalannya cerita, membuat protagonis kehilangan dan berkorban dengan bermakna, begitu juga dengan derita yang didapat. Cara menangani seperti ini dapat membuat pembaca mengidentifikasi, dan pada saat yang sama membangkitkan emosi dan resonansi.
Kemudian, bagaimana cara untuk menghindari terjadinya hal seperti ini? ——> menggunakan plot cerita untuk menggerakan tokoh untuk menerima penderitaan, bukannya menyusun plot cerita yang berfokus pada penderitaan/kemalangan karena menginginkan tokoh menerima penderitaan tersebut, dengan begitu maka kemalangan yang didapatkan tokoh akan bermakna.
Misalnya, apa yang perlu dikorbankan protagonis demi orang yang penting? Apa yang perlu dikorbankan demi menjaga prinsip? Apa yang dikorbankan demi melawan takdir, atau apa yang dia korbankan demi faktor yang tidak dapat dihindari? Semua ini untuk menunjukkan betapa kejamnya dunia.
Dalam karya pernikahan angst, yang dapat membangunkan “sakit” pembaca tidak lain adalah karena keindahan akan percintaan telah dihancurkan.
Oleh karena itu, terlepas dari makna penderitaan yang didapat pada penjelasan di atas, kami menyarankan penulis untuk menciptakan sesuatu yang indah terlebih dahulu, susunlah sesuatu yang bernilai, kemudian dihancurkan. Contoh, sebelum menikah mereka sangat mesra sampai membuat iri orang, tapi sekarang mereka harus berpisah karena suatu alasan, dengan begini akan terlihat betapa sakit dan hancurnya perasaan, pembaca akan merasa sakit hati setelah hal-hal bahagia itu tinggal kenangan, dan memudahkan terjadinya resonansi.
Setelah menguasai intinya, maka berikutnya kita akan membahas tentang permasalahan pada poin angst.
