Cara menggunakan protagonis untuk mendorong alur cerita?
Pertama protagonis sebaiknya digambarkan sebagai sosok orang baik yang unik dari orang lain. Ciri khas ini membuat penulis dapat menciptakan protagonis yang unik bagi novelnya, sedangkan karakter sebagai orang baik membuat protagonis dapat dipahami oleh orang dalam cakupan yang lebih luas, mendapatkan simpati atau dihormati oleh orang lain.
1: Protagonis adalah orang baik yang unik dari segi fisik
Pada umumnya, ada dua strategi untuk membuat protagonis berbeda dari orang lain dalam segi fisik, yaitu protagonis memiliki kekurangan atau memiliki kemampuan khusus. Setelah penulis merancang protagonis sebagai orang baik yang memiliki kekurangan fisik, namun juga memiliki kemampuan khusus, maka cerita novel mungkin akan menjadi legendaris atau magis.
2: Protagonis adalah orang baik yang unik dari segi karakteristik
Dalam cerita novel, penulis dapat merancang protagonisnya sebagai orang baik yang unik dari segi karakteristik, di mana protagonis dibuat untuk menghadapi secara langsung kekurangan sifaatnya, serta merancang berbagai macam rintangan, kecanggungan dan kesulitan untuk protagonis karena hal ini, untuk menarik perhatian dan simpati atau cerminan dan pendapat pembaca.
3: Protagonis adalah orang baik yang unik dari segi nilai (values).
Konsep nilai seseorang selalu melibatkan banyak aspek seperti sikap hidupnya, orientasi nilai dan keyakinan hidupnya. Protagonis adalah orang baik yang unik secara nilai, ini tidak hanya berarti bahwa penulis dapat merancang nilai-nilai protagonis dari tingkat beban emosional atau pengalaman hidup, tetapi juga dapat menyampaikan tema novel berbasis nilai tertentu melalui cerita dan nilai-nilai protagonis.
Dengan demikian, orang baik yang unik menjadikan protagonis sebagai sosok yang memiliki cerita, pembaca dapat memahami dan menerima karakter novel, dan juga dapat menyumbangkan kemungkinan alur cerita bagi penulis dalam merancang perubahan nasib dan pertumbuhan protagonis dalam novel.