Enam Unsur Utama Menulis:
1: Tema
Kamu mungkin sudah memiliki sejumlah gagasan dalam kepalamu, tapi gagasan manakah yang paling kamu setujui dan akui?
Tema adalah pusat dari keseluruhan novelmu, merupakan fokus utama, jadi sebaiknya ia merupakan sesuatu yang sering kamu pikirkan atau memiliki pemahaman mendalam terhadapnya, akan lebih baik jika merupakan hal yang pernah kamu alami secara pribadi, misalnya kehilangan anggota keluarga dan kehidupan selanjutnya, kecemburuan, pengkhianatan, sebuah perjalanan, kehidupan rumah tangga, perselisihan antar saudara kandung, dan sebagainya.
Namun, tidak berarti kamu hanya boleh menulis hal yang kamu ketahui, kamu juga boleh meneliti apa yang tidak kamu ketahui. Tapi di satu sisi, kamu seharusnya cenderung menulis tentang perasaanmu sendiri. Bukan berarti kamu harus menulis segala sesuatu tentang dirimu karena itu mustahil untuk dilakukan, tapi inti dari dirimu terkait erat dengan emosi pribadimu, dan sebagai seorang penulis, mengartikulasikannya dengan jelas akan menambah warna pada karyamu.
Mengidentifikasi tema karya sejak awal adalah hal yang sangat berguna untuk dilakukan dan sama sekali tidak sulit.
Jika seseorang bertanya, "Tentang apa bukumu?" (Percayalah, pertanyaan semacam ini akan selalu ada), lalu bagaimana kamu akan menjawabnya dalam dua kalimat atau kurang (bersiaplah untuk menjawab pertanyaan ini karena akan berguna dalam wawancara untuk mempromosikan buku barumu).
2: Setting
Setelah memilih tema, maka berikutnya kamu perlu memikirkan kapan dan di mana kamu ingin menetapkan ceritamu, apakah itu novel kontemporer, sejarah, atau terjadi di masa depan di tempat dan latar (masyarakat atau tempat kerja) yang kamu ketahui dengan baik, atau apakah kamu perlu melakukan banyak penelitian, hal ini tidak ada benar atau salah dan juga dampak baik atau buruk.
Memang benar bahwa 'ingin menulis tentang latar dan periode waktu tertentu' biasanya membuktikan bahwa kamu sangat berminat pada projek penulisan ini, dan minat inilah yang membuatmu terus melangkah melewati rintangan menulis.
Penting bagi kamu untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang pilihan yang dibuat, bahwa kamu memiliki gambaran tentang kerumitan dan lamanya waktu yang diperlukan.
Pertimbangkan apakah settingmu berperan penting dalam tema atau alur cerita, karena hal itu akan memengaruhi setiap langkah penulisanmu, terutama jika kamu memilih untuk menulis tentang latar dan lingkungan yang tidak kamu pahami.
Misalnya, buku yang berlatar belakang era 'Perang Dunia II' harus dipertahankan detailnya secara ketat. Tapi, ini mungkin bisa menjadi nilai tambah bagi kamu, dan jika kamu kebetulan tertarik pada wilayah dan periode waktu itu, maka ambillah kesempatan untuk membaca dan mempelajarinya sambil menulis!
Sebaliknya, menempatkan karaktermu dalam latar yang eksotis, hanya karena kamu pernah ke sana atau ingin pergi ke sana saat liburan, hanya karena alasan daya tarik, gaya, dan sebagainya, atau karena kamu berpikir bahwa perusahaan penerbit akan tertarik dengan tema seperti itu…
Melakukan ini sama sekali tidak ada gunanya.
Ya, destinasi tur dan landmark memiliki ciri khas dan etosnya sendiri, tapi jangan menempatkan karaktermu di Roma hanya untuk 'menambahkan eksotisme'.
Interaksi antara tokoh dengan lokasi harus bermakna dan dapat menggerakkan tema.
