Saat menulis novel tentang tema balas dendam dan mengubah takdir, sangat penting untuk memberikan motivasi yang memadai untuk tindakan mereka. Berikut adalah beberapa inspirasi motivasi yang penulis bisa gunakan sebagai referensi:
【Bayangan dari Orangtua】
◆ Orangtua tercinta meninggal di hadapan protagonis.
◆ Orangtua membuang atau merusak benda paling terkasih milik protagonis.
◆ Orangtua sering bertengkar, berkelahi, dan merusak barang-barang. Ayah melakukan KDRT terhadap ibu dan protaognis sendiri ketika mabuk.
◆ Orangtua lebih menyukai anak laki-laki daripada perempuan, terutama dingin dan kasar terhadap protagonis, menghina dan merendahkannya, bahkan menjualnya kepada orang lain.
◆ Orangtua bercerai tidak lama, orang baru mengantikkan salah satu posisi orang tua untuk masuk kedalam keluarganya.
【Bayangan dari Teman】
◆ Teman membuang atau merusak benda paling terkasih milik protagonis. Protagonis dikhianati dan terancam bahaya.
◆ Ketika protagonis terancam bahaya, sahabat terbaik memalingkan mata atau bahkan mengkhianati protagonis.
◆ Kekasih protaognis dicuri oleh teman.
◆ Teman yang kehilangan nyawanya ketika berusaha menyelamatkan protagonis.
◆ Sahabat terbaik meninggal karena kecelakaan.
【Bayangan dari Sekolah】
◆ Guru-guru secara verbal menindas, merendahkan, bahkan menggunakan kekerasan atau pelecehan seksual terhadap protagonis.
◆ Protagonis dihina dan ditertawakan oleh guru dan teman sekelas karena cacat fisik.
◆ Melihat tindakan intimidasi di sekolah, protagonis mengabaikan permohonan bantuan dan melarikan diri.
◆ Menahan intimidasi di sekolah, protagonis bersekolah dengan luka setiap hari.
◆ Guru-guru tidak mempercayai protagonis, selalu mencurigainya dan menjadikannya kambing hitam setiap kali.
◆ Protagonis karena kemiskinan dibully, ditertawakan dan dikecualikan oleh teman sekelas.
◆ Favortisme guru menyebabkan rasa iri dan pengucilan dari teman sekelas.
【Bayangan Lainnya】
◆ Ditinggalkan oleh orangtua sejak lahir, protagonis tumbuh besar bersama nenek-kakek, menyaksikan setiap orang meninggal.
◆ Berbagai fobia psikologis, seperti menyaksikan kasus pembunuhan dan mengalami gangguan bicara karena bayangan psikologis; atau dicekik dan terkurung dalam ruangan gelap kecil, menyebabkan ketakutan akan pembatasan ruang dll.
◆ Ditertawakan karena kegemukan dan tampilan yang jelek, protagonis mengembangkan ketidakamanan yang mendalam tentang penampilannya.
◆ Semua orang yang dicintai yang berperilaku baik terhadap protagonis meninggal, membuatnya percaya bahwa dirinya sial.