"kalau kamu memang ingin menikmati nya yah aku juga menikmatinya" Kata Arian yang duduk di kursi cafe luar sambil mengkatupkan kedua tangan nya dimeja ditengah-tengahnya segelas coffee sembari memandang wajahku yang menunduk bingung, bingung bagaimana caranya untuk bisa berterus terang pada pria yang jutek,tinggi,nggak peka,berjambul, beranting salib di kuping kirinya,bertato di leher kanannya bertuliskan "Stefan Arian" memakai huruf caligraphy nya itu, sangat tampan tiada duanya hingga akupun sulit membandingkan kekurangannya dengan laki-laki lain karena aku mencintainya "ian, kau membuatku gugup, jangan menatapku seperti itu" kataku yang agak mengatur nafasku ini, dia secara perlahan mendekati wajahnya ke wajahku "coba lihat sini" katanya yang datar dan dingin itu menyuruhku menatap matanya, justru aku nggak bisa melakukannya, ya tuhan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon As Ghina Nadiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arian & Rin Komentar