Aku pun keluar kelas dan mengelilingi sekolah. Sekolah ini sangat sejuk, walaupun hari sedang panas tapi ada tempat yang dimana kalian dapat merasakan kenyamanan yaitu “Pleasant Park”.
Di tempat ini kalian akan disuguhkan dengan berbagai macam jenis bunga, pohon besar untuk berteduh, Air mancur yang indah, banyak tempat duduk yang sengaja di buat untuk beristirahat dan bersantai santai di
tempat ini, ada spot untuk panjat tebing, tanah tempat ini dilapisi oleh rumput yang sangat terawat. so pasti karena
ada pengurusnya. Pokonya kamu akan terhipnotis oleh kenyamanan di tempat ini.
Dari kejauhan aku melihat sosok yang belakangan ini selalu ku perhatikan yah itu Afrizal si cowo ngeselin. Tapi aku tidak percaya dia menyiram tanaman hijau itu. Apa benar itu Afrizal? Tanya ku dalam hati. Perlahan aku mengampirinya dan aku pun menyapanya “Hey, apa yang kau lakukan disini?” dia pun menoleh dan
berkata “Bukan urusan loh.”
“Yaelah gue nanya doang kali.” Jawabku .
Tiba tiba dia mendekati ku dan berkata “Emang bener yah eluh tuh emang buta, buktinya eluh ga ngeliat apa yang sedang gue lakuin. Ckckck” Ucapnya.
Aku hanya terdiam memandang wajah cerah nya hatiku berdebar muka ku memerah karena jarak kami
yang hanya 5 cm. “Hey eluh bisu juga?” ucapnya lagi.
Aku lalu tersadar dan mendorong nya menjauh dariku “Jangan deket deket gue, bukan muhrim. Jarak
minimal 1 meter.” Tegasku.
Dia pun berbalik menjauhi ku. “Hey mau kemana?” Teriakku lalu aku lari mendekatinya.
“Ko malah pergi si?” Tanya ku .
“Katanya gue suruh menjauh.” Jawab nya sambil berjalan.
Aku terus mengikutinya sampai akhirnya dia berhenti dan berkata kepadaku “Ngapain eluh ngikutin gue?”
“Hmmmm. Gue ga ngikutin eluh tapi gue emang lagi berkeliling dan gue butuh guide. Hehe. Would you like
to be my guide sir?” Tanyaku.
“Terserahlah.". Jawabnya pasrah.
Aku pun terus mengikutinya, Kita melewati koridor yang panjang, aku serius kali ini
memang koridor panjang. Disepanjang koridor aku telah melihat ruang musik, Lab
bahasa, Lab Ipa, Galery room dan lain lain.
Aku terlalu memperhatikan sekitar, sampai-sampai aku tidak melihat jalan ku “Brughhhhh” Aku terpeleset kulit pisang, Bukan nya menolongku Afrizal malah menertawai ku. “Duhhh sakit.”
“Lagian jalan ga liat liat, hahaahaha” ledeknya.
Ahhh tawanya, senyuman nya membuat rasa sakit ku hilang, “Tuhaannnnn dia Sempurna” fikirku.
“Ehh lagi lagi nih anak malah bengong, bangun neng udah sore.” Ledeknya lagi.
“Uhhhh.” Kesalku. Dia pun mengulurkan tangan nya “Ayo bangun?” Ajaknya.
Akupun meraih tangan nya, bukan nya berdiri aku malah terjatuh lagi “Ahh sakit.” Keluh ku.
“Ahhh manja.” Dia pun membungkuk lalu menyuruhku naik ke punggungnya “Ayo.” Ajaknya.
“Gamau ah.” Tolakku. “Yasudah jalan saja sendiri.” Ucapnya.
“Ahhhhh jahat, Yaudah deh.” Pasrahku.
Aku pun menaiki punggungnya dan rasa nya nyaman sekali, ini pertama kalinya aku di gandong sama lelaki selain ayahku.
Dia membawaku ke UKS, Setibanya di UKS dia lalu mengobati luka di lutut ku dengan betadine lalu di tutupi dengan kapas.
“Gimana masih sakit?” Tanya nya.
“Hmmmm alhamdulillah udah lumayan ga sakit.” Tiba tiba suasana menjadi sunyi.
“Afriza?” “Ana..?” ucap kami serentak.
“Eluh dulu aja.” Lanjut Afriza.
“Hmmm. Ternyata kamu ga seperti yang orang orang bicarakan yah. Kenapa kamu baik sama aku?” Ucapku.
Dia hanya menggaruk kepalanya lalu berkata “Karena kamu cantik.”
Aku tersontak kaget “Dasar gombal.” Lanjutku.
“Jarang jarang loh aku gombalin orang.” Ucapnya sambil mengacak-ngacak kerundungku. “Ayo pulang.” Ajaknya.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments