Sesampainya dikelas aku diperkenalkan oleh Pa Maman. “Anak anak ini teman baru kalian yang bernama Ana. Ana silahkan kenalkan dirimu.”
“Baik pa.” Ucapku.
"Assalamualaikum.” Sapaku,
Lalu seisi kelas pun menjawab salam dengan serentak “Waalaikumsalam.”
“Namaku Anatasya urbaningrum panggil saja aku Ana, Aku pindahan dari Solo. Salam kenal yah semoga kalian bisa menerimaku dengan baik.” Ucapku.
Sedetik setelah nya, ruangan dipenuhi dengan bisikan para penghuni di hadapanku. Dapat kutangkap separuh dari bisikan itu, “Oh itu dia anak nya pengawas sekolah ini.” Dalam hati ku berkata “Gawat darimana mereka tau.”
Lalu yang lainnya, “Wahhh kelas ini hebat yah ada anak kepala sekolah dan pengawas, kira-kira sikap nya sama tidak yah dengan anak kepala sekolah itu”
“Hah? Ada anak kepala sekolah juga?” tanyaku dalam hati.
“Sudah sudah anak anak jangan berisik.” Teriak Pa Maman. “Yasudah Ana kamu duduk di sebelah putri saja ya” Ucapnya.
“Ana sini !”
Seorang yang bernama putri itu ‘mungkin’ melambaikan tangan nya padaku dan memintaku untuk duduk disebelahnya, kurasa dia baik. Aku pun menghampiranya dan duduk disebelahnya.
“Hay Ana, Senang berkenalan denganmu.” Ucapnya sambil menyodorkan tangan.
Dalam hatiku berkata “Dia so kenal banget si, tapi aku senang.”
Tiba tiba terdengar suara seseorang yang menghentakkan meja Brakkkkkkk. Semua orang terkejut dan menatap kearah laki laki yang memiliki style absurd itu.
“Ada apa loh ngeliatin gue?”Ucap laki-laki songong itu.
Dia pun berlalu keluar tanpa meminta izin kepada Pa Maman selaku wali kelas sendiri. Pa Maman hanya bisa
menggeleng-gelengkan kepala sambil mengelus dada.
“Siapa dia?” Tanyaku penasaran.
“Itu loh dia Afrizal anak Kepala sekolah kita.” Jawabnya.
“Ohhh...” Ucapku “Songong sekali dia.” Lanjutku dalam hati.
Kicauan para murid di kelas ku kembali terdengar, Pa Maman menenangkan dan memerintahkan kami untuk diam. Namun tetap saja mereka tidak memperhatikan arahan Pa Maman.
Krinnnggggggg bel istirahat pun berbunyi. Orang orang berhamburan keluar kelas. Tiba tiba ada seorang wanita yang mengahampiriku dan dia berkata “Eh loh, Jangan kira elo anak pengawas disini elo bisa berbuat
semau luh yah. Gue ga takut sama luh.” Ucap wanita berambut pirang itu.
“Apaan si loh sil. Belum apa apa udah bikin ribut.” Bela Putri.
“Diem deh loh cewe cupu.” Ucap sisil.
“Hah apa loh bilang?” Putri lalu berdiri dan menatap sisil tajam .
Aku pun melerai mereka berdua “Sudah sudah. Ayo put kita ke kantin.”
Aku lalu menarik putri dan melabrak pundak Sisil, Aku tidak takut aku hanya sedang
malas membuat kegaduhan, Sisil pun mendesah kesakitan
“Aduh anjir loh liat aja nanti.” Aku lalu berlari keluar sambil menarik tangan Putri.
“Siapa si dia? Aneh banget sikapnya.” Ucapku .
“Sisil and the geng. Mereka itu wanita pencari sensasi. hiks” Jawab putri sambil cekikikan.
“Ah kamu put bisa saja.”
“Ohiyah by the way tadi kita mau kemana?” tanya putri.
“Ke kantin.” Jawabku cuek sambil memainkan Smartphone ku.
Tiba tiba Putri menghadangku dan berkata “Stop Ana. Ini jalan ke mushola bukan ke
kantin.”
Aku pun memberhentikan langkahku “Ahhh kamu kenapa gabilang.”
“Aku kan orang nya pelupa, hehe.” Ucap putri tanpa rasa salah. Akhirnya aku dan
putri memutar balik arah dan pergi menuju kantin.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments
Georgia Laury
Halo! aku ingin mengundangmu menulis di platform kami, jika kamu tertarik bisa tinggalkan informasi kontak emailmu. nanti aku akan menghubungimu
2022-03-11
0