Tiba-tiba beberapa tanah gubuk itu runtuh, ketiga makhluk itu terkejut dan menabrakkan diri ke sisi lain dari reruntuhan itu, mereka berlari pergi sementara itu suara langkah kaki mendekat dan terlihat seorang manusia memakai mantel tebal. Tubuhnya tinggi dan besar membuat Lily merasa was-was. Terlebih orang itu membawa senjata.
Saat melihat Lily yang ketakutan, orang itu berteriak ke arah luar dan masuklah 2 orang lain, yang satu seorang perempuan dan satunya seorang anak kecil. Mereka bertiga sepertinya sebuah keluarga dengan tubuh yang tinggi dan besar.
Perempuan yang tadi masuk mendekati Lily perlahan sambil ter senyum.
“Kau baik-baik saja?” perempuan itu sambil memperhatikan seluruh tubuh Lily.
Lily mengangguk untuk merespons, dia agak takut. Tapi setidaknya yang ada di depannya adalah manusia.
Perempuan itu menyodorkan tangannya sambil tersenyum, ekspresinya seolah berkata bahwa kami akan menjagamu. Lily meraih tangan itu, tapi saat hendak berdiri dia terjatuh dan tak sadarkan diri.
Terlihat cahaya terang itu menyilaukan mata sang gadis kecil, dia melihat sekelilingnya. Ada seorang lelaki mengorek-ngorek telinganya dengan sebuah alat kecil. Lily tak bisa merespons apa pun, badannya seolah mati rasa.
Sedangkan agak jauh di dekat sebuah pintu di ruangan itu, perempuan dan anak laki-laki yang tadi ia temui di gubuk makhluk aneh itu melihat ke arahnya, setelah beberapa saat orang yang mengorek-ngorek telinga Lily menghampiri perempuan itu, mereka bercakap-cakap beberapa saat.
Sayup-sayup Lily bisa mendengar suara mereka, namun semakin Lily bisa mendengar, rasa sakit di sekujur tubuhnya semakin terasa.
“Akhh..”, Lily merengek saat rasa sakitnya menyengat.
“Tahan sebentar ya, dokter bilang kau akan merasa sakit beberapa waktu”. Ucap perempuan itu menjelaskan.
Akhirnya Lily tinggal dengan keluarga tersebut. Mereka menjelaskan bahwa makhluk yang seperti manusia tapi mirip kadal itu adalah makhluk yang menghuni hutan es. Mereka disebut manusia kadal oleh warga setempat.
Sebenarnya mereka adalah makhluk penakut, tapi memangsa anak kecil ada hal yang paling disukai mereka. Mereka biasanya akan memberikan makanan pada mangsanya seolah-olah mereka membumbui mangsa tersebut. Setelah itu mereka akan berteriak terus hingga mangsanya pingsan karena suara mereka memekik dan bisa mempengaruhi saraf otak mangsanya.
Setelah beberapa hari, Lily pulih dengan baik, keluarganya ternyata merupakan suku yang di maksud oleh mendiang ibunya. Kepala keluarga dengan tubuh paling besar itu bernama tuan Barack, sedangkan sang istri bernama Mona, dan anak lelakinya bernama Fredrick.
Setelah lama waktu berlalu, Lily yang sudah merasa lebih baik dan sudah lebih terbuka kepada keluarga Barack, untuk pertama kalinya dia ingin ikut berburu ke sungai di dekat hutan es. Nyonya Mona melarangnya, tapi tuan Barack mengizinkannya karena dia harus belajar cara bertahan hidup.
Lily berjalan menyusuri jalan di belakang tuan Barack dan nyonya Mona, sedangkan Fredrick di belakangnya. Setelah menyusuri jalan yang cukup panjang, mereka bertemu rombongan lain. Mereka terbiasa berburu dengan berkelompok, karena yang mereka buru adalah hewan berukuran besar dan cukup berbahaya.
Setelah sampai di sebuah sungai yang permukaannya beku, mereka berpencar dan mengetuk-ngetuk permukaan sungai yang menjadi es tersebut. Lily yang tidak tahu apa-apa terus mengikuti Fredrick karena nyonya Mona menitipkan Lily pada fredrick.
“di sini,,, cepaatt..”, seseorang di sudut lain berteriak membuat semua orang berlari mendekatinya.
Fredrick mengangkat Lily ke pundaknya saat melihat Lily hendak berlari kerumunan orang-orang.
“Kau tidak boleh ke lokasi ekspedisi, ibuku melarangnya”, jelas Fredrick yang kemudian mundur beberapa langkah menjauh dari kerumunan.
Lily melihat ke arah kerumunan yang sedang membolongi permukaan sungai yang membeku. Dia melihat Tuan Barack terlihat dengan sangat jelas karena tubuhnya merupakan yang paling besar. Terlihat tuan Barack mengarahkan orang-orang untuk melakukan sesuatu.
“Ayahku, selalu menjadi pemimpin perburuan karena dia yang paling cerdas dan kuat”, jelas Fredrick membanggakan sang ayah.
Kemudian suasana mendadak hening. Orang-orang itu membuat sebuah formasi acak menjauh dari permukaan sungai yang sudah di lubangi. Ada 3 orang lelaki dengan tubuh paling besar dari kerumunan kecuali tuan Barack berjongkok di tepian lubang tersebut, seseorang di antara mereka menceburkan diri dan menyelam. Sedangkan sekeliling sangat sepi dan senyap. Setelah beberapa lama orang yang mencebur tadi keluar dan di tarik oleh dua orang lainnya, semua orang mundur beberapa langkah. Sementara 7 orang maju memegangi tombak mereka.
“UUUOOOOOO...”, Suara yang menggetarkan permukaan itu terdengar di barengi sebuah getaran yang cukup besar, hingga permukaan sungai yang tebalnya setinggi 170 cm pun mulai retak.
Tak lama keluarlah seekor ikan besar berwarna putih. Ikan ini tak memiliki sisik, kulitnya mengkilap dan ukurannya sangat mengagumkan. Lily memegangi kepala Fredick karena merasa takut, padahal jaraknya cukup jauh.
Tujuh orang yang memegangi tombak menyerangnya, sedangkan tiga orang dari arah lain melembarkan tali yang sangat panjang dan menjeratnya. Semua orang kecuali penombak memegangi tali dan menariknya.
Sedangkan penombak terus menghantam ikan itu dengan tombaknya. Darah segar tercecer ke mana-mana. beberapa orang terhantam es yang terkibas ekor ikan, setelah beberapa lama, ikan itu dapat dilumpuhkan. Ikan tersebut mereka namai Jattar.
***Download NovelToon to enjoy a better reading experience!***
Comments