NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita / Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

Kisah ini lanjutan dari KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS seasons 1
Banyak adegan kasar dan umpatan di dalam novel ini.


Cerita akan di mulai dengan Cassia, si Antagonis yang mendapatkan kesempatan terlahir kembali, di sini semua rahasia akan di ungkap, intrik, ancaman, musuh dalam selimut dan konflik besar, kisah lebih seru dan menegangkan.


Jangan lupa baca novel KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS season 1 agar makin nyambung ceritanya. Happy reading!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

  Sore itu, sesuai rencana, mereka berangkat ke pusat perbelanjaan dengan dua mobil terpisah. 

  Di dalam mobil bersama Rose, Arzhela menatap Morgan dan Geovano dengan mata penuh rasa penasaran. "Kalian mau beli apa sebenarnya? Oleh-oleh apa?" tanyanya, suaranya menahan ingin tahu.

  Morgan menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya tak gatal, wajahnya masih terlihat bingung. "Entahlah... mungkin makanan, atau mungkin barang-barang lain." 

  Geovano, yang duduk di sampingnya, menghela napas sejenak sebelum menjawab dengan yakin, "Kalau aku sih, pasti beli keduanya makanan dan barang."

  Rose, yang duduk di depan, menoleh, suara menyisipkan nada menggoda, "Barang apa tuh? Tas? Sepatu? Pakaian?" 

  Morgan melempar pandangan malas, “Lihat nanti saja, aku masih bingung.”

  Rose mendecakkan lidah, sinis, "Ck, dasar kamu."

  Morgan membalas dengan sorotan mata sedikit jengkel, "Apa sih?" 

  Di kursi belakang, Arzhela dan Geovano saling berpandangan lalu saling menggelengkan kepala tak berdaya menyaksikan percikan ketegangan yang mulai membuncah antara Morgan dan Rose. 

  Suasana yang mestinya santai malah berubah jadi drama kecil yang tak terhindarkan.

   Di dalam mobil yang lain, suasana menjadi sunyi Hingga tiba-tiba, suara lembut Mutiara memecah keheningan itu dengan getir malu. “Aku... nanti boleh nitip oleh-oleh buat orang tua aku?” tanyanya lirih, suaranya nyaris tersangkut. 

  Russel, yang duduk di belakangnya, langsung menyambar, “Tentu saja. Nanti aku sendiri yang akan mengantarkannya.”

  Vladimir tak bisa menahan senyum jahilnya, sambil menyenggol bahu Russel, “Wah, mulai sudah nih, calon menantu ketemu calon mertua.”

  Wajah Mutiara dan Russel sontak memerah, dan tawa kecil meledak dari yang lain, membelah keheningan yang sebelumnya sunyi.

  Lantas Cassia, yang duduk di samping Dax yang fokus mengemudi, spontan menyahut dengan nada polos, “Kalau aku nanti boleh nitip untuk papi mami juga, kan?”

  Vladimir yang duduk di belakang menanggapi dengan ekspresi malas, sambil memutar bola matanya, “Cassia, serius deh. Ada kakak kandungmu di sini, kalau kamu lupa.”

  Cassia terkekeh kecil, suaranya ringan menggoda, “Oh iya, aku lupa. Sorry ya.” 

  Gelak tawa hangat itu mengalir, mencairkan suasana, menguatkan ikatan yang mulai terbentuk antara mereka.

  Dax duduk di sampingnya, tertawa kecil dengan suara yang hampir tak terdengar. Cassia menoleh, tak percaya melihat sisi lain dari pria yang selama ini dikenal dingin bak kulkas dua belas pintu.

  Tawanya yang pelan itu seolah membuka tabir, membuat wajahnya tampak lebih hangat dan menaklukkan hati jauh dari bayangan keras yang selama ini melekat padanya.

...****************...

  Tak lama kemudian, mobil mereka melaju pelan menuju jantung pusat perbelanjaan megah Westfield London surga belanja dengan ratusan toko yang membentang dari merek menengah hingga deretan butik mewah nan memukau.

  Suasana gemerlap menyambut langkah mereka, lengkap dengan aroma makanan yang menggoda dan gemuruh tawa dari tempat hiburan di sudut-sudutnya.

  Cassia dan teman-temannya turun dengan troli di tangan, pandangan mereka sudah tertuju pada tujuan masing-masing.

 Tanpa kata, mereka berpencar bak kapal yang mengarungi lautan toko, masing-masing disibukkan oleh hasrat untuk mengincar oleh-oleh sempurna.

  Ada yang mengarah ke aroma harum makanan, pakaian mewah, yang lain menyelami deretan tas dan sepatu yang memancarkan janji keanggunan.

  Suasana itu terasa hidup, penuh harap dan gairah, seolah setiap langkah membawa mereka semakin dekat pada kenangan yang akan mereka bawa pulang.

...****************...

  Malam itu ruangan di rumah Smith terasa mencekik, udara begitu menyesakkan bahkan keterdiaman mereka membuat keadaan semakin panas.

  "Bagaimana sekarang? Apa keputusan Mom and Dad?" suara Liam terdengar memecah kesunyian di ruangan itu.

  Hanya ada Lucas, Olivia dan Liam di sana, tak ada Amelia, sebab gadis itu di larang untuk tidur larut malam demi menjaga kesehatannya tetap stabil.

". Kami sedang memikirkan itu, dan lagi Nafisha, sepertinya sengaja karena dia tahu golongan darah Amelia langka," Olivia menyahut sinis, dia kesal dan marah juga benci pada Nafisha, karena wanita itu malah menekan harga untuk setiap kantung darah yang di butuhkan.

  "Aku tahu, dia memang licik dan menyebalkan!" Liam berujar dia juga benci pada Nafisha, sejak awal untuk pertama kalinya melihat Nafisha ia tak pernah suka. Walaupun ada sudut hatinya yang menekan juga berbisik kalau wanita itu seperti mirip seseorang.

  "Liam, dia satu universitas dengan mu dan Amelia, kan?" Lucas bertanya, dia memfokuskan pandangannya pada Liam.

  "Iya, dia berbeda jurusan dengan ku, tapi satu jurusan dengan Amelia."

  "Dan Soal gadis yang kamu sebut itu, siapa namanya Mam?" Lucas bertanya pada Olivia sebab ia lupa.

  "Cassia."

  "Nah, siapa dia?" tanya Lucas lagi pada sosok Liam.

  "Dia teman satu universitas denganku, dan apa Mam dan Dad tahu siapa dia?"

  Liam menatap bergilir wajah orang tuanya, seolah memberikan teka-teki kecil untuk mengubah suasana tegang sedikit hangat.

  "Tidak, memang putri siapa dia?" Olivia juga penasaran, sebab selain Liam, sang Putri Amelia juga sering kali membicarakan gadis bernama Cassia itu.

  "Dia putri tunggal keturunan Gray," jawaban dari Liam membuat Olivia dan Lucas terkejut.

  "Putri Gray? Kau yakin?" Lucas dan Olivia tak percaya.

  "Iya," angguk Liam,"Tapi lupakan dia dan kita bicarakan lagi soal Nafisha!" sambung Liam, dia tidak ingin membicarakan Cassia, sebab semua tentang gadis itu hanya kebaikan dan rasa kagum yang tak dapat di bicarakan lagi.

  Kedua orang tuanya mengangguk setuju, mereka kembali membahas tentang Nafisha atas permintaan wanita itu tentang uang untuk setiap kantong darah yang di ambil bagi Amelia.

  Jam menunjukkan pukul dini hari.

TING

TONG

  Suara Bell menggema di tengah malam, suaranya terdengar nyaring hingga menimbulkan kegaduhan yang tak seharusnya.

  "Kau siapa?" seorang satpam bertanya pada orang bertopi dan bermasker hitam yang berdiri di depan pagar rumah keluarga Smith.

 "Kurir, ini paket untuk tuan Muda Liam!" dia menyerahkan kotak yang di lapisi dengan bungkus kado berwarna coklat pada satpam.

  "Kau penyusup ya?" satpam itu menuduh tanpa mau menerima kotak dari tangan orang misterius itu.

  "Bukan, kau tidak perlu banyak tanya, ini semua demi kebaikan," ujarnya, dia tenang walaupun sebenarnya kegelisahan jelas membelenggu hatinya jika sampai paket ini gagal di Terima.

  Satpam itu menelisik curiga, dia enggan menerima. Hingga uluran tangan seseorang membuat mereka kaget.

  "Hey, kenapa kau Terima?" Satpam itu bertanya dengan nada yang tak biasa.

  "Ini hanya paket, jika ini penting dan tuan muda Liam tak menerima paket maka pikirkan apa yang akan terjadi pada kita?" temannya menjelaskan dan orang tadi mengerti.

  Orang misterius itu berlalu tanpa pamit, dia merasa tugasnya selesai saat kotak itu sudah masuk kedalam gerbang rumah keluarga Smith, ia yakin paket itu akan sampai karena bagaimana pun Pekerjaan mereka jauh lebih penting dari pada isi dari paket itu.

  Orang itu mengambil ponsel dan mengetik sesuatu untuk di kirim pada bosnya.

  "Misi selesai!" dia mengirim pesan Emoticon sebagai simbol rahasia percakapan ia dan sang bos.

  Sedangkan orang yang menerima pesan itu, dia tersenyum tipis, dengan menatap gedung-gedung tinggi dari dalam kamarnya yang temaram dan penuh rahasia di dalamnya.

1
hidagede1
sama" rubah licik, yg paling licik yg menang 🤭😂
hidagede1
jd arzhela tau kalo cassia hidup kembali?
Senjaku02: belum.
total 1 replies
hidagede1
kalo smith tau anak kandung nya, knapa smith tetap mencintai anak angkat nya ketimbang anak kandung nya?
Senjaku02: ikuti terus kelanjutannya ya☺️☺️
total 1 replies
MataPanda?_
trus lanjut kak semangat 😀
Jue
Kenapa Veronica tidak berjodoh dengan abang Casia sahaja , Dengan itu hubungan Veronica dan Casia akan bertambah erat serta dekat .
Jue
Akhirnya ada cinta di hati Casia buat Dax , Semoga mereka bahagia dan menang melawan kejahatan Nafisha dan Darian
MataPanda?_
wah udah ada kelanjutan y trimakasih kak semangat trus..
selalu d berikan kesehatan 😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!