menceritakan tentang perasaan aneh seorang pengusaha muda yang dikenal kejam pada lawan bisnisnya terhadap saudara kembarnya sendiri.
perasaan yang tak biasa itu semakin lama semakin membuatnya tidak bisa mengendalikan diri setiap dekat dengan sang adik kembar.
ada unsur adegan ***, yang Tidak nyaman bisa di skip adegan *** nya.
"kak, kita tidak seharusnya seperti ini",
"maafkan aku, tapi jujur aku mencintai mu",
"kak, ini salah, kau tidak boleh mencintaiku, aku adik kembarmu, adik kandungmu",
"aku tahu, tapi...",
sosok tegas, bengis, dengan tatapan dan aura yang begitu tajam itu hanya akan luluh pada sang adik kembar.
apakah cinta Arkana terbalaskan?
ataukan harus kandas ditentang takdir?
yuk ikuti kisah Arkana menaklukkan takdir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
WARNING!!! mengandung adegan +18 harap bijak, yang dibawah umur harapan skip!!!
Arkana pulang dari perusahaan pukul 9 malam, ada pekerjaan mendadak yang harus dia selesaikan hari itu juga, dan dia sudah memberi tahu rakeela.
untuk makan siang dan makan malam rakeela, Arkana meminta David untuk membeli dan mengirimnya ke apartemen agar sang adik tidak Sampai kelaparan, karena Arkan tidak akan membiarkan rakeela keluar dari apartemen sebelum dia menemukan alasan yang tepat untuk memberi rakeela seorang body guard.
kalau tiba tiba saja Arkana memberikan rakeela body guard, pasti gadis itu akan mengajukan ribuan pertanyaan pada Arkana, dan pastinya itu akan membuat Arkana bingung dan pusing sendiri.
setelah membuka pintu, arkana mendapati rakeela tertidur di sofa yang ada di ruang tamu Dengan layar televisi yang masih menyala.
"kenapa malah tidur disini?", ucapnya seraya duduk di bawah, menatap wajah tenang rakeela yang entah sudah berapa lama tertidur.
Arkana menatap dalam wajah cantik sang adik.
"kenapa aku bisa memiliki perasaan segila ini padamu, kau saudara kembarku tapi semakin kita dewasa hatiku tak karuan saat kau di dekatku, naluriku sebagai lelaki selalu terbangun saat kau bermanja padaku, apa aku sudah gila?", ucapnya masih terus menatap rakeela.
Cup... Cup...cup...
Arkana menciumi kening, hidung dan berakhir di bibir rakeela yang selalu saja membuatnya candu.
Ciuman yang awalnya hanya sekedar kecupan itu kini malah berakhir menjadi ciuman penuh gairah, rakeela seolah tidak terganggu sama sekali, dia masih tetap anteng sehingga arkana bisa menikmati bibir manis rakeela bahkan dia sampai memasukkan lidahnya kedalam mulut rakeela menyusuri setiap sudutnya.
Dia baru berhenti saat nafasnya sudah benar benar memburu, bukan karena lupa bernafas tapi karena juniornya sudah menegang sempurna.
"tidurmu nyenyak sekali sayang, apa kau kekenyangan?", ucap arkana seraya tersenyum sambil menyeka bibir rakeela yang masih tersisa Saliva mereka berdua.
Arkana melepaskan kemejanya hingga terlihatlah body kotak kotak milik arkana, saat dia meletakkan kemejanya diatas meja tidak sengaja dia menjatuhkan sesuatu dari atas meja, dia pun memungutnya.
"obat tidur, kamu kenapa mengkonsumsi obat tidur lagi apa ada yang menganggu pikiranmu sayang?", tanya arkana menatap rakeela.
Arkana memindahkan tubuh rakeela kedalam kamarnya, rakeela menduselkan kepalanya di dada bidang arkana yang polos itu seolah mencari kenyamanan.
Arkana menidurkan tubuh rakeela di atas ranjangnya dengan lembut dan hati hati, rakeela yang hanya memakai kaos tanktop dan celana pendek Sepaha itupun terlihat begitu sexy di mata Arkana, dia berulang kali menelan salivanya kasar, tubuh rakeela begitu menggoda.
arkana kembali mendekatkan wajahnya pada wajah rakeela, menciumi seluruh wajah rakeela Dengan penuh nafsu, ciuman itu turun ke bawah leher rakeela, hanya sekedar menciumi, tak ingin menyesap karena takut meninggalkan bekas, meskipun ingin sekali dia melakukan itu.
sudah dibilang kan, naluri Arkana sebagai lelaki akan bangun hanya saat bersama dengan rakeela, dan lihat saja sekarang, meskipun belum pernah berhubungan dekat Dengan perempuan manapun, tapi arkana terlihat begitu lihai memperlakukan rakeela.
Tangannya mulai mengelus paha mulus milik rakeela, sepertinya keuntungan besar untuk arkana malam ini karena rakeela habis minum obat tidur, entah berapa dosis yang dia minum Sampai diperlakukan seperti itu pun dia tidak terusik sama sekali.
jiwa hawatir Arkana saat ini hilang entah kemana digantian Dengan nafsu yang menggebu gebu, tangannya kini bahkan mulai naik ke perut rata rakeela, mengelus pelan dan lembut, hingga berhasil menyingkap tank top milik rakeela,
Dan terpampanglah kain pembungkus belahan dada yang ukurannya lumayan besar dan menggoda itu langsung saja arkan membuka pengait bra tersebut dan membukanya.
Mata Arkana terbelalak melihat pemandangan indah didepannya, dimana dua gunung milik rakeela Dengan put*** pink yang juga lumayan besar, juniornya yang sudah menegang, semakin dibuat tidak karuan,
Arkana yang susah kehilangan akal sehatnya, langsung membuka celana serta boxernya dan terpampanglah junior besar nan berotot itu berdiri tegak sempurna.
kalau saja rakeela dalam keadaan sadar, pasti dia akan teriak histeris karena junior Arkana yang terlihat begitu menantang.
Arkana langsung saja meraup rakus dua bukit indah milik rakeela sembari sesekali menyesap nya dan memainkan put*** pink itu dengan lidahnya, rakeela sesekali menggeliat, entah karena geli atau nikmat.
sementara tangan Arkan dia gunakan untuk mengocok juniornya sendiri, ya dia sedang bermain solo, dia tidak ingin merusak rakeela hanya karena nafsunya, setidaknya bisa menikmati tubuh rakeela seperti ini saja sudah sangat cukup untuknya.
mulutnya terus dia gunakan untuk mengulum put*** rakeela secara bergantian, dia juga membuat beberapa gigitan kecil dan sesapan yang meninggalkan bekas kenikmatannya disana.
"aakhh rakeela tubuhmu benar benar membuatku gila", rancaunya,
arkana kembali menciumi bagian tubuh rakeela yang lain, yaitu perut, hingga kebawah, dan dia pun melepas celana pendek milik rakeela dan menurunkannya hingga lutut, tak lupa juga dengan celana dalamnya, dan lagi lagi arkana dibuat terkagum kagum melihat bagian inti rakeela yang terlihat begitu indah di matanya.
Dengan gilanya, Arkana malah menciumi milik rakeela itu Dengan rakus, dan saat itulah tubuh rakeela menggeliat hebat, dia seolah bisa merasakan kenikmatan yang diberikan oleh arkan di tubuhnya tapi sayangnya matanya tidak bisa dia buka karena efek dari obat tidur yang dia minum.
Arkana Bahkan memainkan lidahnya, menikmati lembah indah milik rakeela, dan sialnya itu semakin membuat arkana semakin ingin melakukan lebih pada rakeela.
Tak ingin semakin hilang kendali, arkan menghentikan aksinya, tapi dia kembali melahap rakus put*** pink milik rakeela yang sungguh membuatnya gila, sementara tangannya bergerak semakin lincah dan cepat seolah dia ingin segera mendapatkan pelepasannya.
Arkana pun segera menuju kemarin mandi, dia menyalakan air shower, dan kembali mengocok juniornya, ternyata tidak mudah untuknya mendapatkan pelepasannya begitu saja hingga dia sendiri merasa tersiksa karena juniornya itu masih berdiri dengan tegak.
"ouwhh, shit, rakeela tubuhnya sungguh membuatku gila", rancaunya Dengan kepala mendongak ke atas dan tangannya terus beraksi di bawah,
"rakeela, put*** mu sungguh nikmat, semua yang ada di tubuhnya begitu nikmat",
arkana terus merancau menyebut nama rakeela, dia sedang berfantasi menggunakan tubuh rakeela, hingga Sampai dia mencapai pelepasannya.
setelah membersihkan diri, arkana kembali menghampiri tubuh rakeela yang keadaannya masih sama, gunung kembarnya yang masih menantang, dan milik rakeela yang juga masih teklihat, tak ingin kembali menggila arkana segera merapikan penampilan rakeela seperti sedia kala, kasihan juga rakeela pasti kedinginan.
"sayang, kalau saja kamu tahu pasti kamu akan takut dan benci pada kakak, tapi kakak juga Tidak tahu kenapa kakak bisa segila ini padamu dan kakak Tidak bisa mengendalikan diri kakak setiap kamu ada di dekat kakak, kamu hanya ditakdirkan untuk kakak, dan semua yang ada pada diri kamu adalah milik kakak, persetan dengan kita adalah saudara kembar, yang penting adalah kamu adalah milik kakak", ucap Arkana menatap wajah teduh rakeela, sebelum meninggalkan kamar rakeela dia lebih dulu menyematkan ciuman di kening rakeela.
