Bianca Kingston, sosok perempuan yang nyaris sempurna, cantik, kaya, memiliki pengaruh yang besar, baik di dunia bisnis maupun di dunia bawah. Ahli senjata dan juga beladiri.
Perempuan sesempurna itu harus merenggang nyawa di tangan rival bisnis nya, satu-satunya orang yang berani mengancam kelemahan nya, menggunakan anak-anak asuhnya.
Kematian nya, meninggalkan duka mendalam di hati kelurga Kingston dan semua orang terdekat nya, tapi takdir berkata lain, jiwa Bianca terlempar ke dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia nya.
Bianca terbangun di tubuh Putri Jasmine Harper, Putri terasing, yang hidup dalam kesendirian. Namun kejutan belum berakhir.
"Dua Minggu lagi, pernikahan Anda dengan Duke Lucas akan digelar!"
Bagaimana seorang Bianca Kingston yang biasa memimpin sebuah organisasi, harus menjalani hidup baru nya yang sangat jauh berbeda dari kehidupan nya dulu?
Dan siapa Duke Lucas, calon suaminya itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERKELAHIAN
"Siapa mereka," gumam Jasmine, menajam kan mata nya.
"P-putri, sebaiknya kita pergi dari sini," ucap Luna takut.
"Kamu diam di sini, biar aku yang urus mereka, tugas mu adalah melindungi ini," ucap Jasmine, menyerahkan buah rambutan yang tadi dia petik.
"Tapi-"
"Diam!" potong Jasmine, melirik Luna, dengan tajam dan penuh peringatan.
Tanpa rasa takut, Jasmine berjalan mendekat ke arah para pria yang sedang mengobrak Abrik gubuk milik nya nya.
Melihat keadaan gubuknya yang sudah hampir roboh seutuhnya, membuat darah Jasmine mendidih, karena bagiamana pun itu adalah satu-satunya tempat tinggalnya sekarang.
"Bagus! Hancurkan semua nya," ucap Jasmine, mengejutkan para pria itu.
Mereka mengehentikan aksi mere dan melihat ke arah asal suara, di sana mereka melihat sosok gadis cantik yang sedang berdiri dengan pedang panjang di tangan nya.
"Siapa kau?" tanya salah satu pria itu.
"Harusnya pertanyaan itu untuk kalian, berani sekali kalian mengacau di tempat Saya," jawab Jasmine, dingin.
Mereka semua mengerutkan keningnya, dan terlihat saling pandang, hingga salah satu dari mereka kembali membuka suara nya.
"Kau Putri Jasmine?" tanya salah satu dari mereka, ragu.
"Menurut mu," jawab Jasmine, dingin.
Para pria itu kembali saling pandang, dan saling berbisik.
"Seperti nya gadis ini memang Putri Jasmine," bisik pria A.
"Cepat tangkap gadis ini, dia putri Jasmine," bisik pria A.
"Kau yakin? Bagaimana kalau kita salah orang," bisik pria B.
"Ck, dasar bodoh! Memang nya kamu pikir siapa yang akan tinggal di dalam hutan seperti ini, kecuali Putri pembawa sial itu," bisik pria C, kesal.
"Tapi, gadis ini tidak terlihat seperti gadis bodoh, bukan kah putri Jasmine itu bodoh dan penakut," bisik pria B, melirik Jasmine yang sedang menatap mereka tajam.
"Lihat tatapan mata nya sangat tajam, hih!" lanjut nya, bergidik ngeri.
"Cepat tangkap bodoh!" bisik Pria A, geram.
Telinga tajam Jasmine, mendengar semua suara bisikan mereka, darah nya langsung mendidih saat mereka menyebut nya anak pembawa sial.
"Sudah cukup bisik-bisik nya. Apa tujuan kalian datang ke sini?" tanya Jasmine dingin, dengan tatapan setajam silet.
"Kami ingin Anda ikut bersama kami," jawab Pria C, mendekat ke arah Jasmine, penuh percaya diri.
Pria C itu hendak memegang tangan Putri Jasmine, tapi sebelum itu dia sudah terlempar lebih dulu.
BHUK
"Aaakkkkkkhhhhh!!"
Sebelum tangan kotor Pria itu, menyentuh tangannya, Jasmine lebih dulu menendang perut pria itu.
"Aaakkkkkkhhhhh!"
"Sssssssssttttt!"
"Kurang ajar! Cepat kalian tangkap gadis sialan itu!" teriak Pria C, meraung marah sambil memegangi perutnya.
Mereka langsung bersiaga, bergerak untuk menangkap Jasmine.
BHUK
BHUK
Tentu saja tidak semudah itu, dengan gerakan kaki memutar, Jasmine menendang beberapa pria yang hendak menyerang nya, dan dengan satu gerakan, dua pria kembali terlempar akibat tendangan dari Jasmine.
BHUK
"AAAKKKKKKHHHHH!!"
"SIALAN!!"
Teriak mereka semua mengeram marah, mereka semua kembali bangkit untuk menyerang Jasmine, kali ini mereka mengeluarkan pedang mereka masing-masing.
SRING
SRING
BHUK
Perkelahian antara Jasmine dan beberapa pria itu tidak bisa di hindari lagi, Jasmine dengan kemampuan bertarung nya di dunia pertama nya, melawan mereka semua dengan santai dan gerakan yang memukau, kakinya bergerak lincah, melompat dan memberikan tendangan, sementara tangan nya, mengayuh kan pedang nya.
SRING
SRING
"Sial! Gadis ini ternyata memiliki kemapuan yang sangat besar," batin mereka, sambil terus menyerang Jasmine.
SRING
SRETTT
"AAAKKKKKKHHHHH!!"
Teriak salah satu mereka, saat lengan nya terkena tebasan pedang dari Jasmine, menghasilkan luka yang cukup besar.
"DASAR GADIS KURANG AJAR!!"
"Aaakkkkkkhhhhh! Sssssssssttttt!"
Luka itu cukup dalam, dan mengeluarkan darah segar, membuat pria itu tidak terlalu kuat untuk kembali mengangkat pedangnya.
SRING
SRING
Melihat salah satu dari rekan nya terluka, mereka semakin gencar menyerang Jasmine dengan cara bersamaan, walaupun tidak bisa bohong, di dalam hati mereka mulai muncul ketakutan.
BHUK
BHUK
SRING
SRING
BRAKKKKKKK
"AAAKKKKKKHHHHH!!"
Uhuk
Uhuk
Uhuk
Satu pria lagi terkena tendangan maut dari Jasmine, membuat pria itu terlempar menghantam pohon dan berbatuk, mengeluarkan darah segar dari mulut nya.
Melihat rekan nya, ada yang terluka lagi, mereka yang tersisa menelan ludahnya kasar, mereka melihat sosok gadis cantik di depan nya yang sedang mengeluarkan seringai nya.
Glek
"Mengerikan," batin mereka, menelan ludahnya kasar.
"Siapa yang menyuruh kalian?" tanya Jasmine, dingin.
"Saya tidak akan mengatakan nya," jawab pria C, mengepal kan tangan nya kuat.
Pria C itu hendak kembali menyerang Jasmine, tapi kalah dengan kecepatan Jasmine.
SRETTTT
Dengan gerakan cepat, dan sekali sentakan, Jasmine sudah berhasil mengunci leher Pria C tadi, menggunakan pedang nya, sedikit saja pria itu bergerak, sudah bisa di pastikan leher nya akan putus.
"Masih tidak ingin mengatakan, siapa yang sudah menyuruh kalian?" tanya Jasmine, dengan suara rendah nya.
"L-lepaskan aku," ucap Pria C, geram dan juga takut.
Bukan nya melepas kan, justru Jasmine semakin menekan ujung pedang nya, pada leher pria itu.
"Saya ulangi sekali lagi, siapa yang menyuruhmu?" tanya Jasmine, dingin.
Pria C, menggeleng kan kan kepala nya, dan hal itu semakin membuat Jasmine geram.
"Katakan!"
Bentak Jasmine, menggores leher Pria itu.
SRETTT
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
Tes
Tes
Tes
Darah segar mengalir dari leher Pria itu, membuat semua rekan nya bergidik ngeri.
Sementara Jasmine tersenyum miring, saat ekor matanya melihat pergerakan dari salah satu mereka.
BHUK
"AAAKKKKKKHHHHH!!"
Salah satu pria itu ingin menikam Jasmine dari belakang, tapi untung nya Jasmine memiliki insting dan kepekaan yang kuat.
KARAKKKK
"AAAKKKKKKHHHHH!!"
BHUK
Tanpa perasaan Jasmine, memutar leher pria yang di depan nya, hingga terdengar bunyi suara tulang retak, lalu menendang perutnya, membuat pria itu terlempar menghantam pohon.
BRAKKKKKKK
"AAAAKKKKKKKKHHH!!"
Glek
"D-dia iblis," batin semua Pria yang tersisa, ketakutan.
Mereka melihat dua rekan mereka yang sudah di kalah kan oleh Jasmine, keadaan mereka terlihat mengenaskan, apalagi pria yang satunya, mungkin sebentar lagi pria itu akan merenggang nyawa.
"Masih memilih diam?" tanya Jasmine, melihat empat Pria yang tersisa.
Glek
Para pria yang lainnya, menelan ludahnya kasar, mereka tanpa sadar memundurkan langkahnya, melihat gadis kecil yang mereka anggap lemah, mematahkan leher teman mereka dengan mudah.
Bukan hanya mereka saja, Luna yang mengintip dari balik pohon, hampir saja pingsan, melihat bagaimana Tuan Putri nya melawan para pria itu dengan mudah.
"P-putri," batin Luna, menggeleng kan kepala nya, tidak percaya.
Kalau tadi dirinya dibuat tidak percaya dengan keahlian Jasmine saat berlatih, tapi sekarang Luna melihat langsung bagaimana Tuan Putri nya itu melawan para pria bersenjata dan dengan mudahnya mengalahkan mereka.
lanjut up lagi thor