Nama ku Hayun, Aku lahir di kota dan tumbuh besar di kota, Namun Aku, Adik dan bunda harus pindah ke Desa karena Ayah pergi keluar Jawa untuk bekerja.
Kami tinggal di Desa yang cukup aneh, Rumah yang kami tempati yaitu Rumah Eyang atau nenek bunda. Disinilah Keanehan mulai muncul mengganggu ketenangan kami. Apa yang sebenarnya terjadi? Desa ini juga aneh! Desa Gondo Mayit!!!.
Semua kejanggalan yang kami alami masih misteri, kalian akan menemukan Jawaban dari misteri yang ada, Ikuti kisah ku dari awal sampai akhir.
CERITA INI HANYALAH FIKTIF BELAKA!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab10. Makam Dibalik Pohon
Jam setengah lima subuh aku terbangun, Aku memberanikan diri untuk pergi ke belakang rumah eyang. Ada kebun dibelakang rumah eyang dan aku sangat yakin jika kebun itu bisa menjadi jalan menuju suatu tempat. aku memiliki firasat jika ada sesuatu di sana. aku mengendap-endap membuka pintu belakang rumah.
Pintu tua reot itu membuat bunyi saat aku buka...
kriekkk.
Cahaya matahari belum nampak, jadi aku membawa damar oblek untuk penerangan. aku berjalan dengan hati-hati. ternyata benar ada jalan setelah kebun eyang. entah jalan itu menuju kemana namun aku tetap memberanikan diri untuk menelusuri jalan tersebut. Merinding? tentu saja aku merinding tapi demi memecahkan rasa penasaran ku, aku nekat melakukan ini.
Sekitar lima menit aku berjalan dengan dikelilingi pepohonan dan semak-semak belukar, Hingga langkah ku terhenti karena di depan ku ada pohon besar sekali. aku melihat sekitar dan memang sudah tidak ada jalan lagi, seakan jalan nya berhenti sampai disini.
Aku memperhatikan pohon besar di depan ku, aku berjalan mendekati pohon itu. Ternyata dibalik pohon besar itu ada sebuah makam. Di batu nisan nya tertulis nama Rumedjo Adijati, Siapa itu Rumedjo Adijati?. Aku mengusap batu nisan tersebut lalu ada hembusan angin kencang membuat ku menutup mata karena takut debu masuk ke mataku.
Aku berusaha berjalan dan membuka mata, Angin semakin kencang sampai aku harus berpegangan pohon besar itu. Aku membaca Ayat Kursi dengan menggenggam tasbih pemberian Ghaffi, Saat aku baru melantunkan ayat kursi angin itu tiba-tiba saja menghilang, namun aku masih tetap meneruskan bacaan ayat kursi dengan melangkah pergi dari tempat itu.
Sesampainya aku di kebun eyang, betapa terkejut nya aku karena eyang berdiri mematung di ambang pintu belakang rumah. Eyang menatap ku dengan tatapan dingin yang tidak bisa di artikan. tanpa berkata sepatah kata pun eyang berbalik badan dan masuk kedalam rumah.
"Ya allah!! ", Gumam ku dengan mengusap dada .
Aku masuk kedalam rumah dan tidak lupa menutup pintu kembali. Eyang duduk di kursi goyangnya, aku menghampiri eyang dengan perasaan takut campur aduk.
"E-eyang!! ", ucap ku dengan gemetar
Eyang memejamkan matanya..
"Tadi hayun mau memetik sayur di kebun tapi waktu hayun penasaran sama seberapa luas kebun eyang jadi hayun ber jalan-jalan tapi ternyata hayun tersesat!! ", jelas ku dengan gemetar
"Tersesat tapi iso balik Yun? ", ucap eyang
"Iya soalnya hayun mengikuti jalan awal yang hayun lewati!! ", jawab ku
"Tersesat sampai mana kamu? ", tanya eyang lagi
"Nggak jauh kok, makanya bisa kembali! ", jawab ku dengan senyuman terpaksa
"Yakin? kamu ndak ketemu pohon beringin dan satu makam?", Tanya eyang
"Enggak kok eyang, emang kenapa? emang ada makam?", tanya ku seolah tidak tahu
"Yun!!", Panggil bunda yang baru keluar dari kamar
"Loh kakak udah bangun? ", tanya hanum yang ikut keluar dari kamar.
Bunda dan Hanum nampak baru bangun tidur. Hanum langsung menuju ke kamar mandi , Sementara bunda sedang membuat teh hangat untuk kami. Aku dengan langkah ragu-ragu pergi menuju kamar.
Pikiranku kini semakin kacau? mengapa eyang tiba-tiba menyeramkan seakan mengetahui makam itu? apa hubungan masalah mistis ini dengan eyang? aku masih menyangkal jika eyang ada kaitannya dengan masalah ini.
Hari ini aku tidak bekerja karena Warung tutup untuk hari ini, Jadi aku memanfaatkan waktu ini untuk menyelidiki keganjalan yang ku alami. Aku dan Gus Ghaffi bertemu di warung budhe setelah itu kami berunding, aku juga memberi tahu Ghaffi jika dibelakang rumah eyang ada makam misterius.
"Sepertinya kita harus mengajak seseorang untuk membantu kita Yun!! ", saran Ghaffi
"Hm.Oh iya Pakde mu dirumah ghaf? ", Tanya ku
"Iya, Kamu mau menemui pakde sekarang? ", tanya Ghaffi memastikan
Aku mengangguk mengiyakan, Kami pun berangkat menuju rumah Pakde Ghaffi. Jarak rumah pakde ghaffi sekitar 950 meter dari warung budhe Wiwit.
Kami pun sampai di rumah pakde ghaffi, Kami duduk di ruang tamu menunggu pakde ghaffi keluar.
" Kamu tinggal di sini ghaf?", tanya ku
"Iya, Rumah di pesantren sedang di perbaiki jadi abah meminta ku untuk tinggal disini, itung-itung juga membantu pakde menyelesaikan masalah di desa ini! ", Jawab ghaffi
"Terus Anak perempuan dimobil kamu waktu kita pertama bertemu itu siapa? ", tanya ku
"Itu adik ku, Dia ada di dalam kamar rebahan mungkin! ", Jawab ghaffi
"Omong-omong Kamu udah lulus sekolah? ", Tanya ku
Ghaffi tersenyum lalu memandangi ku seolah-olah sengaja membuat ku gelagapan.
"Kenapa emang? kamu mau tahu usia ku kan? ", tanya Ghaffi
"Hah? enggak gitu pede banget sih!! ", Sahut ku dengan gelagapan bercampur malu
"Usiaku Dua puluh satu tahun! ", Ucap nya
Seorang Bapak-bapak keluar dari arah dapur, bapak-bapak itu adalah Pakde ghaffi yaitu Ustadz Mamat. Ustadz mamat adalah Orang yang berpengaruh di desa ini, karena beliau sering membantu menangani permasalahan di desa ini.
" Ono opo toh?", Tanya ustadz mamat yang duduk di depan kami.
"Ini Teman ghaffi namanya Hayun!! ", Ucap Ghaffi
"Oalah Ghaf Ghaf wis ero nek Cah ayu iki koncomu duduk pacarmu, maksud e pakde itu alasan kalian menemui pakde!! ", Ucap Ustadz mamat yang menggoda kami.
Kami saling menatap lalu memalingkan pandangan karena malu.
"Ustadz, Ini saya mau menanyakan sesuatu ke ustadz!! ", ucap ku
"Iyo iyo silahkan, apa? ", Ucap ustadz Mamat
"Ustadz tahu sesuatu tentang keganjalan di desa ini kan? ", tanya ku
Seketika Raut wajah ceria ustadz mamat berubah menjadi serius membuat ku takut, aku takut ustadz mamat akan marah karena ku ikut campur masalah seperti ini. namun, mau bagaimana lagi ini sudah terlalu mengusik ku.
Ustadz mamat menghela nafas, lalu menatap ku dengan tatapan sendu.
"Ghaf tolong ambilkan segelas air untuk Hayun!! ", ucap Ustadz mamat
Ghaffi menuruti perkataan pakde nya, Ghaffi pergi ke dapur untuk mengambil segelas air untuk ku.
"Kamu orang baru didesa ini, Pasti pertama datang kesini nama desa ini sudah membuat mu terkejut kan? ", tanya Ustadz mamat
"Iya benar ustadz! ", jawab ku
"Masa kamu Tidak bisa menyimpulkan sebuah judul? Setiap cerita pasti ada judulnya bukan? Kamu yakin tidak tahu arti nama desa ini dan cerita di balik nama desa Gondo Mayit? ", tanya Ustadz mamat
"Sebenarnya saya sudah menyimpulkan tapi mungkin kurang benar, Menurut saya Desa ini Adalah desa yang memiliki banyak Hawa negatif dan menumbalkan nyawa!! ", Jawab ku
Ghaffi datang lalu ikut bergabung pembicaraan kami.
"Desa ini di namakan desa Gondo mayit karena dahulu warga-warga disini banyak yang mati tidak wajar, Arwah gentayangan meneror warga, bahkan pengunjung yang datang ke desa ini terganggu karena sering mencium bau bangkai dan melihat penampakan!! ", Ustadz mamat mulai menceritakan Tentang desa Gondo mayit
