NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ashley Or Asheel

Transmigrasi Ashley Or Asheel

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: MWS~

Ashley adalah seorang yatim piatu yang bertransmigrasi ke dalam novel 'Nayla Love Story '. Ia menjadi Asheel, antagonis ke dua di dalam novel. Asheel Merupakan karakter yang akan mati di tangan kakaknya sendiri.

Bagaimana jadinya hidup Ashley sebagai Asheel?, akankah ia mati mengenaskan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MWS~, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10.

...☆HAPPY READING☆...

...----------------...

Hah hah hah

Terlihat seorang gadis yang nampak ngos ngosan di depan sebuah tembok tinggi. " ini semua karena aska, kenapa juga dia pake ngajak gw begadang nonton horor. Mana gw gk di bangunin lagi, his." gerutu gadis tersebut yang tak lain adalah asheel.

Di karenakan begadang hingga jam 3 subuh bersama aska, ia jadi terlambat bangun. Dan karena itulah ia berada di depan tembok besar yang merupakan pagar bagian belakang sekolah. Ia berencana untuk memanjat pagar agar bisa masuk kedalam sekolah. Awalnya asheel berencana membolos sahaja, namun mengingat jam pelajaran kedua nanti akan ada ulangan, ia mengurungkan niatnya bolos karena tak mau ikut ulangan susulan.

" semangat asheel." serunya pada dirinya sendiri.

Asheel kemudian mengambil ancang-ancang akan memanjat namun terurungkan karena mendengar seseorang berbicara padanya.

" lo ngapain?" tanya orang itu.

" ampun deh, lo tolol apa gimana!?. Lo gk liat gw lagi mau manjat tembok." sensi asheel

" gw tau, tapi lo yakin bisa manjat tembok setinggi ini." ucap orang itu.

" gw gk yakin sih, hehe." cengir asheel

" mau gw bantuin gk?." tawar orang itu.

" boleh?." ragu asheel.

" hm."

Asheel langsung tersenyum. " makasih kalo gitu, ezra." ucapnya.

Ezra hanya mengangguk menanggapi asheel. Ia kemudian membantu asheel untuk memanjat tembok pagar sekolah mereka kemudian ia ikut menyusul.

" thanks." ucap asheel pada ezra setelah mereka berhasil masuk kearea sekolah. Ia kemudian berlalu ingin pergi dari sana namun ezra menghentikannya. " tunggu!." asheel berbalik kemudian menunjukan ekspresi tanya.

" lo mau lewat situ?." tanya ezra.

" iya, mau lewat mana lagi." jawab asheel.

" lewat situ gk aman, mending lo ikut gw." ucap ezra kemudian berjalan ke arah yang berlawanan.

Asheel menurut, ia mengikuti ezra berjalan tepat di belakang ezra. Mereka terus berjalan dalam keheningan tampa ada niat untuk berbincang satu sama lain.

" Heh, kalian berdua mau bolos ya!" teriak seorang guru pada mereka. Guru tersebut berjalan menghampiri mereka. Asheel yang melihat itu mulai panik sedangkan ezra nampak santai.

" mau apa kalian di sini, hah!?" introgasi guru tersebut.

" gk ada pak, kita gk ngapa-ngapain kok." ucap asheel berusaha setenang mungkin.

" halah, bapak gk percaya. Pasti kalian mau ngapa-ngapain kan di sini." tak percaya guru tersebut. Asheel ingin menjelaskan lagi namun di langsung di potong guru tersebut.

" kalian berdua ikut bapak sekarang!." perintah guri tersebut.

Asheel dan ezra pasrah mengikuti guru tersebut. " lo bilang jalan lo aman." kesal asheel pada ezra.

" gw gk bilang jalan gw aman." sangkal ezra. " gw cuma bilang jalan lo gk aman." lanjutnya.

" sama aja itu mah." ucap asheel tak mau kalah.

" beda." balas ezra lebih tak mau kalah.

" sama!"

" beda!"

" sa-"

" heh kalian berdua kenapa malah berantem sih. Cepat ikut bapak!" ucap sang guru melerai perdebatan mereka.

Mereka berdua diam, mengikuti sang guru hingga sampai di depan sebuah pintu besar sebuah ruangan.

" kalian berdua bersihkan gudang, setelah bersih jangan kemana-mana sampai bapak datang." perintah sang guru kemudian pergi dari sana.

Mereka berdua diam, asheel kemudian berjalan membuka pintu gudang. Hal pertama yang ia lihat adalah pemandangan gudang yang nampak berantakan. Kursi dan meja yang tak beraturan, debu di mana-mana dan jangan lupakan kegelapan yang menyelimuti tampa adanya cahaya.

Asheel berjalan menuju jendela yang tertutup tirai, ia membukanya sehingga cahaya matahari masuk menerangi ruangan. Kali ini dapat di lihatnya penampilan gudang yang nampak sangatlah berantakan.

" apa-apan nih, seriusan kita di suruh bersihin tempat ini." ucapnya tak percaya. Ezra yang berada di pintu hanya menghela nafas kemudian pergi dari sana.

" woy, jangan kabur lo!." teriak asheel saat melihat ezra pergi.

" gw pergi ambil sapu dan pel." balas ezra sedikit berteriak sembari terus berjalan. Asheel yang mendengarnya, mengangguk paham.

" tuh guru pasti sengaja suruh kita bersihin gudang yang berantakan ini, itu pasti akal-akalan dia supaya nih gudang bersih dan rapi." gerutunya bergerak menyusun meja dan kursi yang berserakan agar terlihat rapi dan muda di bersihkan. " kita cuma telat jir, harusnya kita di suruh hormat bukannya bersihin gudang yang kayak tempat penampungan sampah ini." lanjunya masih bergerutu sembari terus menyusun meja dan kursi.

Ezra berjalan masuk, ia melihat asheel yang nampak bergerutu sembari menyusun meja dan kursi. Ezra menaruh sapu dan pel yang ada di tangannya kemudian berjalan menuju asheel untuk membantunya. Asheel hanya melihat sekilas ezra yang sudah kembali dan nampak membantunya.

Tak berselang lama, mereka selesai menyusun meja dan kursi. Mereka kemudian mengambil sapu dan menyapu seluruh ruangan tersebut. Usai menyapu, mereka melanjutkan mengepel seluruh ruangan hingga nampak kinclong.

" hah, capek banget." ucap asheel duduk bersandar pada salah satu kursi. Ezra yang melihat asheel juga ikut duduk di kursi di samping asheel.

" namanya juga habis kerja, dah pasti capek lah." ucap ezra dengan santainya. Asheel menatap sinis ezra, " mending lo diam deh." kesal asheel. Ezra tak membalas, ia diam seperti perintah asheel.

" kok lo diam sih." ucap asheel kesal.

" tadi lo suruh gw diam." datar ezra.

" oh iya ya, hehe." cengir asheel. Ezra memutar bola matanya melihat kebodohan asheel.

" eh zra, gw boleh nanya gk?." tanya asheel.

" apa?."

" lo sama bianca, sahabat masa kecil?."

" iya. Dari mana lo tau?"

" what, seriusan. Hehe, gw gk sengaja denger pertengkaran lo sama bianca waktu itu."

" oh."

" tapi kalo kalian sahabat masa kecil, kok kalian sekarang kayak asing gitu. Ya, meski lebih ke lo sih yang anggap dia orang asing."

" sebenarnya gw gk anggap dia orang asing. Gw masih anggap dia temen gw."

" terus?."

" gw jauhin dia."

" kenapa?"

" itu semua bermula pas gw tau dia suka sama gw. Gw gk ada perasaan sama sekali sama dia, gw bener-bener cuma nganggep dia sebagai sahabat. Itu aja gk lebih. Tapi, bianca gk nyerah. Dia terus gangguin gw, hal itu buat gw ngerasa risih sama dia. Di tambah lagi semenjak nayla datang, dia terus-terusan gangguin nayla. Hal itu buat gw ngerasa kalo bianca berubah, dia bukan bianca yang gw kenal."

" gw paham maksud lo, tapi saran gw nih ya, coba deh lo bicarain baik-baik sama bianca. Gimana pun kalian berdua itu sahabat, dan kalian kenal jauh lebih lama bahkan sebelum lo kenal nayla atapun teman-teman geng lo kan."

Ezra dia mencerna saran asheel, " gw coba". Asheel tersenyum mendengar itu, " nah gitu dong".

Mereka kemudian mengobrol hal lain, mulai dari asheel yang bertanya bagaimana ia bisa kenal aska dan teman-temannya yang lain sampai apakah ia menyukai nayla yang tentunya tak di jawab oleh ezra meski ia terus memaksa ezra. Asik mengobrol, guru yang menghukum mereka datang. " kalian sudah selesai?." tanyanya.

Mereka berdua berdiri. " sudah pak." jawab asheel. Guru tersebut mengamati ruangan tersebut sembari mengangguk anggukan kepalanya.

" bagus, kalian sudah boleh pergi." ucap guru tersebut puas kemudian pergi dari sana.

" udah?, itu aja?, minimal apresiasi kek,kasih penghargaan contohnya, atau minimal kalo gk ada penghargaan, traktir kek." kesal asheel tak puas dengan respon sang guru.

" lo berharap apa, lagian kita di hukum, bukan lagi ikut olimpiade." ucap ezra merasa sedikit lucu mendengar ucapan gadis itu yang terlalu berharap. Ezra memudian berjalan keluar diikuti asheel. Saat sudah di luar, ezra mengunci pintu gudang.

" kalo gitu, kita pisah disini, bye." ucap asheel kemudian berjalan meninggalkan ezra. Ezra melihat punggung kecil gadis itu, ia tersenyum. Ezra kemudian membalikan badannya berjalan ke arah yang berlawanan dengan asheel.

......................

1
Hebe
Sempurna deh ini. 👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!