NovelToon NovelToon
Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN

Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN

Status: tamat
Genre:Hamil di luar nikah / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Ayah Darurat / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Mia

Indah, seorang gadis dari kampung yang merantau ke kota demi bisa merubah perekonomian keluarganya.

Dikota, Indah bertemu dengan seorang pemuda tampan. Keduanya saling jatuh cinta, dan mereka pun berpacaran.

Hubungan yang semula sehat, berubah petaka, saat bisikan setan datang menggoda. Keduanya melakukan sesuatu yang seharusnya hanya boleh di lakukan oleh pasangan halal.

Naasnya, ketika apa yang mereka lakukan membuahkan benih yang tumbuh subur, sang kekasih hati justru ingkar dari tanggung-jawab.

Apa alasan pemuda tersebut?
Lalu bagaimana kehidupan Indah selanjutnya?
Akankah pelangi datang memberi warna dalam kehidupan indah yang kini gelap?

Ikuti kisahnya dalam

Ditolak Camer, Dinikahi MAJIKAN

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

01 kutukan

"Tapi, janin dalam kandungan saya benar-benar anak Mas Jerry, Tuan!" Indah masih bersimpuh, air mata berurai.

"Dan kau pikir aku akan percaya? Aku tahu trik gadis miskin sepertimu. Kau pasti sengaja mendekati lalu menjebak putraku, kan? Kau ingin naik kasta menjadi menantu konglomerat, hah?"

Indah beralih menatap Jerry yang tertunduk diam. "Tolong katakan sesuatu, Mas!" Namun, Jerry bergeming. Dan itu membuat Indah benar-benar kecewa dengan sikap Jerry.

Mana kata-kata manisnya dulu saat mengejarnya? Bukankah dia bilang akan bertanggung jawab? Bukankah lelaki di hadapannya ini, yang sekarang tertunduk diam bak patung itu mengatakan bahwa apapun yang terjadi mereka akan hidup bersama dalam suka maupun duka? Tapi, kenapa sekarang pria yang dicintainya hanya pasrah pada ucapan papanya?

"Katakan sesuatu, Mas!" Mohon Indah lagi. Air matanya terus mengalir, tak bisa berhenti.

"Pa…!" Jerry melihat Tuan Handoko, mencoba memohon.

"Tidak!" Tuan Handoko memotong ucapan Jerry yang belum sepatah kata pun. "Sampai kapan pun papa tidak akan merestui hubungan kalian ataupun mengakui anak dalam kandungannya. Papa tidak percaya dengan apa yang diucapkan gadis miskin itu!" lanjut Tuan Handoko. "Jangan bodoh, Jerry, trik seperti ini biasa dimainkan rakyat jelata sepertinya!" lanjutnya lagi.

Indah menggelengkan kepala, airmatanya semakin tak terbendung, mendengar ucapan Tuan Handoko yang tak henti menghinanya. Sehina itukah dirinya?

"Dan kau boleh memilih, Jerry! Turuti keputusan papa, dan kau akan tetap hidup bergelimang harta. Atau ikuti gadis miskin itu, tapi papa akan mencabut semua fasilitas yang sudah papa berikan. Bersiaplah menjadi gembel!" Tuan Handoko memandang tajam ke arah putranya.

Jerry terduduk lesu. Dia ingin bertanggung jawab, cintanya pada Indah begitu besar, dan dalam hatinya percaya bayi dalam kandungan Indah adalah miliknya karena dia membuktikan sendiri ketika pertama kali menerobos gawang Indah.

Akan tetapi, dia juga tak sanggup hidup melarat. Apa kata teman-temannya nanti jika tiba-tiba dia berubah status menjadi rakyat jelata? Tidak, dia tidak bisa membayangkan dirinya dikucilkan dari pertemanan.

"Kau sudah lihat keputusan anakku, kan?" sinis Tuan Handoko yang melihat Jerry tak lagi bicara. "Jadi, pergilah kau dari tempat ini. Saya tidak mau tempat saya yang bersih ini ternodai oleh virus miskin yang kau bawa. Sampai kapan pun saya tidak akan pernah menerima anak dalam kandunganmu sebagai keturunanku!"

"Dasar gadis miskin murahan! Aku tidak tahu sudah berapa banyak lelaki yang menikmati tubuhmu. Dan sekarang, enak sekali kau ingin meminta anakku bertanggung jawab. Kau pikir aku bodoh? Hah?!"

"Cepat pergi dari istana ku! Aku berbelas kasih padamu! Gunakan ini untuk makan, atau… atau jika kau mau, kau bisa menggugurkan kandunganmu. Dasar pengemis!" ucap Tuan Handoko sambil melemparkan segenggam uang berwarna merah yang baru saja dia ambil dari saku celananya.

Indah menepis lembaran-lembaran uang berwarna merah yang dilempar Tuan Handoko ke wajahnya, lalu beranjak berdiri, menyeka air mata yang membasahi pipinya dengan punggung tangannya. Ditatapnya tajam lelaki tua yang sejak tadi tak henti menghinanya.

Sakit dalam hatinya tak terperi. Demi Tuhan, dia bukanlah gadis pengejar harta. Dia hanya ingin tanggung jawab Jerry sebagai ayah dari janin dalam kandungannya, tetapi inikah yang layak dia terima? Dia sungguh tak rela harga dirinya terinjak.

"Baiklah, jika itu keputusan Anda! Akan tetapi, dengar baik-baik oleh kalian berdua!"

"Demi apapun, saya tidak terima dengan penghinaan ini. Karena itu, saya, Indah Cahyani, saya bersumpah, saya mengutuk Anda, wahai Tuan Handoko yang terhormat, bahkan jika Anda menangis dengan air mata darah sekalipun, ketika Anda menginginkannya, Anda tidak akan pernah mendapatkan keturunan dari darah daging Anda sendiri!"

"Darah keturunan Anda akan terputus sampai di sini, tak akan ada lagi keturunan Anda setelah hari ini!"

"Suatu saat nanti Anda akan ingat dan akan mencari gadis yang Anda anggap miskin ini, dan pada saat itu terjadi maka semua sudah terlambat!"

Indah berucap dengan derai air mata yang kembali membasahi pipinya. Ucapan yang sesungguhnya tidak dia sendiri duga sebelumnya. Ucapan yang keluar begitu saja karena amarah dan kepedihan dalam hatinya.

Tatapan mata Indah beralih ke arah Jerry yang hanya diam membisu. Jerry menatap nanar mendengar ucapan menyakitkan yang keluar dari mulut Indah, air matanya tanpa sadar mengalir begitu saja.

"Dan kamu. Kamu yang sudah menyia-nyiakan darah dagingmu, Jerry!" Tak ada lagi sebutan 'Mas' tersemat untuk sosok yang telah menanam luka.

"Aku mengutukmu untuk tidak lagi bisa memiliki keturunan seumur hidupmu. Suatu saat kau akan mencari kami, Jerry, suatu saat kau akan bersimpuh di hadapan anakku, kau akan mengemis pada anakku, kau akan bersujud dan memohon padanya untuk dipanggil Ayah!" lanjut Indah.

"Tapi itu tidak akan pernah terjadi, Jerry. Anak ini hanya akan menjadi anakku!"

Hatinya benar-benar terasa sakit atas hinaan yang keluar dari mulut Tuan Handoko. Betapa tidak, Tuan Handoko menyebutnya sebagai seorang perempuan murahan, perempuan penjual harga diri. Tuan Handoko juga tidak mempercayai bahwa janin yang ada di dalam kandungannya adalah darah daging dari putranya, Jerry Handoko. Lebih parahnya, Tuan Handoko mengatakan bahwa dia memang berniat untuk menjebak Jerry Handoko agar dia bisa menikah dengan keluarganya yang kaya raya.

Jeduar… jeduar…

Tiba-tiba petir terdengar bersahutan di atas bangunan mewah milik Hardi Handoko, langit sore yang semula cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung. Dan perlahan air hujan turun membasahi bumi. Alam seakan ikut menangis.

Hati Jerry dan Tuan Hardi bergidik, apakah baru saja langit mendengar dan meng-amin-i sumpah yang terucap dari mulut Indah?

Indah pergi meninggalkan tempat itu, rumah mewah kediaman keluarga Handoko, setelah mengucapkan kutukannya. Entah apa yang terjadi dengan sore yang cerah itu, kenapa tiba-tiba saja menjadi hujan yang sangat deras. Alam seakan ikut menangis dengan apa yang dialami oleh Indah.

Indah berjalan dan terus berjalan, di tengah derasnya hujan, tubuhnya sudah menggigil, tapi dia tak tahu harus ke mana. Dia sudah diusir dari tempat kosnya karena seorang teman kosnya tahu kalau dia sedang hamil, padahal dia belum bersuami, temannya itu lalu melaporkan dia pada si empunya tempat kos.

Lalu sekarang dia mau ke mana? Sedangkan di toko tempatnya bekerja, dia juga sudah dipecat. Indah menyesali semua yang telah terjadi. Kenapa dia dulunya percaya begitu saja pada mulut manis Jerry Handoko. Lebih menyesal lagi karena dia yang begitu gampangan dengan rela menyerahkan kehormatannya pada lelaki itu. Ya, mungkin dia memang layak disebut murahan.

1
sandya
waaa sekertaris Han
Cut Dini
Thor mau boncap Mia hamil donk 🥲
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: ada di belakang kak. makasih ya udah mau hadir di cerita ini
total 1 replies
Cut Dini
gak tau diri kamu
Shy_Ny
Kerennn😍 tetap semangat ya thorrr💪🏻/Joyful/
murniyati Spd
penasaran pengen membaca lanjutan ceritanya
bhunshin
syukurlah si Resti jgn Ampe jadu ulet bulu.
bhunshin
wah dasar adik Laknat
bhunshin
LAMPIR sudahLah jangan nangis percuma yg keluar bukan air mata tapi kentut doank yg keluar.
bhunshin
ok.ok.
bhunshin
dia udah minta jgn panggil Selena klo gak bisa balikan lgi dgn si Rama, panggil dia LAMPIR jangan Selena...OK lah jika itu yg kau inginkan kan Selena tunggu bab selanjutnya saat kau gagal disitu aku akan memanggilmu LAMPIR.
Hasanah Purwokerto
Wah...ini pasti perbuatan Ana atas suruhan selena...
menaruh sesuatu dimakanan atau minuman indah..?
Rama...jgn biarkan sesuatu trjadi pd indah...
ayo lakukan sesuatu
Nursina
seru semangat berkarya
N Wage
Luar biasa
Jamayah Tambi
Tq Athur.Teruskan bekarya
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: terima kasih kembali Akak.
jangan bosan untuk terus ikuti karya aku selanjutnya, ya.
😘😘🙏🙏🙏
total 1 replies
Jamayah Tambi
Tinggal Zira yg tak menikah lagi
Jamayah Tambi
Akad dulu pak.Majlisnya kemudian saja
Jamayah Tambi
Datang ke kampyng Resti utk meminang.Mesti org kampung kepoh.Anak2 Pak Wawan dan Bu Narsih dipinang lelaki kaya dan mampan
Jamayah Tambi
Al fatihah utk Pak Doko
Jamayah Tambi
Akhirnya.Happy ending
Jamayah Tambi
Dah sepasang.Orang kaya kena beranak banyak Indah.3 taun lagi sorang lagi.Indah baru 24 tahun
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!