NovelToon NovelToon
Diam-diam Cinta

Diam-diam Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:55.2k
Nilai: 5
Nama Author: omen_getih72

Ini kelanjutan cerita Mia dan Rafa di novel author Dibalik Cadar Istriku.

Saat mengikuti acara amal kampus ternyata Mia di jebak oleh seorang pria dengan memberinya obat perangsang yang dicampurkan ke dalam minumannya.
Nahasnya Rafa juga tanpa sengaja meminum minuman yang dicampur obat perangsang itu.
Rafa yang menyadari ada yang tidak beres dengan minuman yang diminumnya seketika mengkhawatirkan keadaan Mia.
Dan benar saja, saat dirinya mencari keberadaan Mia, wanita itu hampir saja dilecehkan seseorang.

Namun, setelah Rafa berhasil menyelamatkan Mia, sesuatu yang tak terduga terjadi diantara mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon omen_getih72, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Tak ada jawaban dari Gilang. Ia pun merasakan kehancuran yang sama. Merasa gagal sebagai seorang ayah dalam melindungi putrinya.

"Aku ingin marah, sangat marah! Tapi kejadian ini membuatku merasa seperti sedang bercermin. Aku jauh lebih buruk," imbuh Airin semakin terisak.

"Sudah, jangan menyalahkan diri sendiri. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah Mia. Bagaimana dia akan menjalani hidupnya setelah hari ini. Dia pasti akan merasa hancur."

Keduanya saling memeluk dalam tangis. Mendekati putrinya dan memeluk.

Membisikkan kata maaf berulang-ulang.

Sementara di luar, suasana belum kondusif. Bu Resha terisak-isak menangis dalam pelukan suaminya.

Pak Vino sedang berusaha untuk menenangkan.

Sementara Rina baru saja tiba di rumah itu setelah mendapat kabar dari Joane.

Wanita yang biasanya lembut itu kini tampak marah.

Tiga tamparan beruntun mendarat ke wajah putranya.

Rafa tak memberikan pembelaan apapun. Ia diam saja saat sang ibu meluapkan amarah padanya.

"Dosa macam apa yang sudah kamu lakukan? Kamu benar-benar mengecewakan Ibu! Apa kamu lupa kalau kamu punya dua adik perempuan? Bagaimana kalau adikmu yang mengalami ini?" jerit wanita itu, maju memukul-mukul dada putranya.

Joane segera menarik istrinya dan memeluk. Meredam amarahnya.

"Sabar, bukan seperti ini cara menghadapi situasi seperti ini!"

"Tapi Rafa sudah melakukan kesalahan fatal yang tidak bisa dimaafkan!"

"Jangan menekan anakku seperti penjahat, Rina!" ujar Joane hampir tersulut emosi. "Kamu Ibu yang melahirkannya, seharusnya kamu yang paling tahu seperti apa anakmu!"

Tubuh wanita itu seketika luruh, terisak-isak menekan dada. Joane berjongkok memeluknya.

"Aku tahu kamu marah dan kecewa. Tapi, jangan sampai kamu mengucapkan kalimat yang justru menyakiti Rafa? Apa menurutmu dia bisa sengaja melakukan hal seperti ini? Tidak! Aku yang membesarkannya, aku tahu seperti apa anakku," bisik Joane.

Namun, Rina terus menangis hingga Rafa terduduk di hadapannya.

"Bu... maafkan aku sudah membuat Ibu kecewa. Aku salah, Bu." Rafa hendak menyentuh lutut sang ibu, tapi Rina menepisnya.

"Jangan minta maaf pada Ibu, minta maaf pada Mia dan keluarganya. Kalau mereka bisa memaafkan kamu, baru Ibu juga akan memaafkan."

Rina menyeka air mata. Ia bahkan enggan menatap putranya.

Ketika melihat Gilang dan Airin keluar dari sebuah kamar, Rina segera berdiri. Mendekati Airin.

Gilang memilih duduk di antara para lelaki, sementara Rina dan Airin duduk bersama.

Ruangan itu kembali dipenuhi isak tangis saat dua wanita itu saling memeluk dengan tangis pecah.

"Airin aku benar-benar malu dengan perbuatan anakku. Hukumlah aku apa saja, aku akan terima. Aku gagal mendidik anakku. Hukum saja aku. Meskipun kamu mengirimnya ke penjara sekali pun aku tidak akan keberatan," ujar Rina.

Airin menyeka air mata. Menarik napas dalam-dalam.

"Bukan anakmu saja yang bersalah, Rina. Anakku juga melakukan hal yang sama."

"Tidak! Aku yakin Mia gadis baik. Dia tidak akan bisa melakukan hal seperti ini. Semua ini kesalahan Rafa. Kamu boleh membencinya, kamu boleh marah padanya."

"Bagaimana aku bisa marah padanya, Rin? Bagaimana aku bisa membencinya sementara dia anakku juga. Aku bisa meragukan laki-laki lain untuk menjaga Mia tapi tidak dengan Rafa. Hatiku berkata dia tidak sejahat itu. Lalu, hukuman apa yang bisa kuberikan untuknya sementara masa laluku jauh lebih buruk?"

Melihat istrinya terus menyalahkan diri sendiri, Gilang mendekat dan duduk di sisinya.

Menyandarkan wanita itu ke dadanya. Ia tahu, yang paling hancur dalam kejadian ini adalah Airin.

Sementara Rafa melirik Gilang dan Airin dengan menahan air mata.

Ia berjalan mendekat, lalu dalam sekejap tubuhnya luruh, berlutut di hadapan mereka.

"Aku minta maaf, Bunda, Om. Aku sangat menyayangi Mia, sama sekali tidak ada niat jahatku terhadap dia."

Rafa menunduk menahan air mata.

"Hukum aku, Bunda. Hukum aku, Om. Tidak ada hukuman yang bisa membayar kesalahanku. Aku tidak akan bisa menebus semuanya dengan hukuman apapun."

Gilang menatap lelaki yang berlutut di hadapannya.

Saat ini perasaannya benar-benar marah dan kecewa. Akan tetapi, sepenuh hatinya berkata lain.

Bahwa yang ada di hadapannya sekarang bukanlah seorang penjahat yang telah merenggut kesucian putrinya, melainkan anak lelaki berusia 8 tahun, yang rela dipukuli, rela berjalan kaki di tengah terik mentari tanpa alas kaki dengan pakaian lusuh, menawarkan keripik jualannya pada siapapun yang berlalu demi menyelamatkan teman kecilnya.

Kejadian itu telah berlalu 17 tahun, namun Gilang masih ingat setiap kenangan itu.

Bagaimana Rafa kecil dipukuli satpam saat memaksa masuk ke kantor untuk menjual keripiknya.

Ia terluka, ketakutan, namun tetap bertahan dengan tubuh kecilnya yang lemah demi Mia.

"Memang kamu jualan keripik ini uangnya untuk apa, Nak?" tanya Gilang kala itu.

Rafa yang terisak-isak menyeka air mata. Suaranya tersendat-sendat.

"Uangnya untuk membayar biaya rumah sakitnya Mia, Om! Kata ibu, Mia harus dioperasi."

Jawaban polos Rafa kala itu berhasil mencuri hati seorang Gilang Zian Hadiwijaya.

Menciptakan kekaguman luar biasa. Kenangan kecil itu mungkin tak akan pernah hilang dalam ingatannya sampai kapanpun.

Tak peduli meskipun di dalam nadi Rafa mengalir deras darah musuhnya, ia tak pernah memandang hal tersebut.

Tanpa sadar Gilang menjatuhkan air mata. Bukannya murka atau menghukum, ia malah memeluk Rafa.

"Aku tidak bisa menghukumnya untuk satu kesalahan, sementara dia memberikan separuh hidupnya untuk melindungi putriku."

Ruangan itu kembali pecah oleh isak tangis. Selama ini Gilang diam, tapi ia tahu bahwa Rafa diam-diam mencintai putrinya.

Semua orang yang ada di sana menangis. Bahkan Pak Vino, Bu Resha dan Bryan. Joane dan Rina pun sama.

"Aku tahu ini dosa besar yang tidak terampuni. Tapi, aku yakin kamu melakukannya tanpa sengaja. Aku yakin kamu bukan laki-laki yang bisa menyakiti seorang wanita."

"Tapi, aku sudah menyakiti Mia, Bunda, Om. Aku mengecewakan semua orang, Ayahku, Ibuku. Apa yang harus kulakukan untuk mempertanggungjawabkan semuanya? Apa yang harus kulakukan untuk meringankan dosa?"

Gilang menyeka air mata. Menatap lelaki di hadapannya.

"Pertanggungjawaban seperti apa yang bisa kamu berikan pada putriku?"

Rafa yang masih berlutut itu tertunduk ragu. Namun, kemudian memberanikan diri mengangkat kepala menatap mata Gilang.

"Kalau Om mengizinkan, aku ... siap menikahi Mia dan menghabiskan seluruh hidupku untuk menebus dosa dan kesalahanku."

**************

**************

1
Ninik
katanya paham agama keluarga ini tp kok aneh dlm menyikapi pernikahan
Phecekkk
Mungkin gak sichh 0rg tuanya Alina tau klo Alina lgi Sakit Mangkanya gk brani nerima Lamarannya bambang brayen, Soalnya q Udh nebak waktu Alina tanya2 Brayen s0al n0nton film knp?,Milih film yg Endingnya Sedih2..
tpi ini Masih Abu-abu Author belum jelasin, Apakah Ada Kejutan Lain lgi...
Hemssss Lanjut Up
Dwi Winarni Wina
Kayaknya alina itu sakit tp dirahasiakan, kalian lamaran bray ditolak pas bray patah hati dan sedih ini...

Sabar bray jodoh gak akan lari kemana....
Dwi Winarni Wina
Akhirnya sepasang pengantin menikmati syurga dunia, sebentar lagi bray akan menyusun menikah...
Dwi Winarni Wina
Rafa tulisan rafa membuat mia sangat sedih dan terharu menangis, suaminya sangat baik menjaga dan melindunginya, tp sikap mia dulu sangat keterlaluan mia merasa bersalah sm rafa sangat baik bingit dan perhatian...
Dwi Winarni Wina
Koran zahra hamil ternyata demam dan kecapean ngurus bayi besarnya raka...
Maria Nurbaeti
Lumayan
Endang 💖
knpa di tolak sepertinya karna Alina sakit soalnya waktu di Jerman di ngasi tanda2 kalok dia lagi GX baik2 saja tapi blm ada yang menyadarinya
Maulida Maulida
gasabar baca kisah brayn plis Thor banyakin cerita brayn juga hehe jgn lama up nya ya hehe
Endang 💖
sepertinya bntar lagi bryan nyusul ne
Phecekkk
duchhhh dachh up lgi Cueiga nichh, bes0k libur up y thoor hemsss😅
omen_getih72: authornya lagi gak malmingan 🤭
total 1 replies
olip
lnjut,,,,double up thor mkin seru
Dwi Winarni Wina
akhirnya Rafa dan mia melangsungkan rep sesi pernikahan keduanya sangat bahagia skl..
Dlaaa FM B
Lanjutannnnnnn
Dwi Winarni Wina
wkwkwk🤣🤣🤣makhluk ras dibumi sedang merajuk dan ngambek, maklum rafa itu bawaan bayi hrs sabar ya...
Dlaaa FM B
Lanjutannnnnnn
Dwi Winarni Wina
Rafa tidak tega mia dijadikan bahan gosip, mia sangat sedih skl dan menangis...
akhirnya rafa mengumumkan mia adalah istrinya dan hamil anaknya..

rendi dpt gosip berita dr dina sangat iri dan cemburu sm mia....
Dlaaa FM B
Lanjutannnnnnn
Dwi Winarni Wina
Rafa kasian mia lg dijadikan bahan gosip tuh
Dlaaa FM B
Lanjutannnnnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!