Kisah cinta 3 karakter dari dua insan sejoli berbeda latar belakang sosial antara Kemal dengan Safitri.
Kemal adalah pribadi yang sinis, kejam, acuh dan tak punya hati, tapi sejak kejadian sang Mama, Kemal memiliki trauma akut yang membuat dia selalu dihantui mimpi buruk dan keesokan harinya Kemal berubah menjadi Rico yang memiliki kepribadian hangat, sabar, suka menolong serta romantis 180 derajat berbeda dengan sifat Kemal dalam dirinya.
Safitri yang terjebak pernikahan bohong dengan Kemal demi melunasi hutang mendiang ayahnya di buat bingung dengan kepribadian ganda yang di miliki Kemal.
Mampukah Safitri terus bertahan di samping pribadi Kemal yang kejam juga dingin dan Rico yang hangat penuh cinta untuknya
.
Yuk baca cerita komedi romantis receh kedua ku reader kesayangan. Jan lupa jadiin favorit ya Kaka"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mahar Dadakan
Siang itu juga sesuai kesepakatan kepala dusun dan tokoh masyarakat serta warga Cijulang wetan, Rico dan Safitri memenuhi tuntutan warga untuk mempertanggungjawabkan tindakan yang dinilai oleh warga setempat Amoral.
"Mak, gimana ini?" tanya Safitri bingung sambil menatap sedih Mirah yang duduk di depannya di atas ranjang kamar Safitri.
"Berserah diri saja sama Allah Fit, emak juga tidak tahu harus bagaimana." lirik terdengar pasrah merah membalas pertanyaan Safitri.
"Ayo kita keluar Fit, sudah banyak orang menunggu di luar untuk acara akad nikah kamu." ajak Mirah merangkul lembut pundak putrinya.
Mungkin di mata orang kota seperti Rico keputusan warga dusun Cijulang wetan itu hal yang aneh dengan menyuruh Rico dan Safitri membayar denda untuk pembangunan renovasi balai warga berupa 20 sak semen dan dipaksa oleh warga untuk melakukan nikah siri.
Walaupun mereka tidak terbukti secara langsung berhubungan intim dalam keadaan polos, tapi warga berpendapat untuk menghindari kejadian ke arah zina maka Rico dan Safitri dikawinkan paksa secara nikah siri.
Kehidupan warga di kampung Cijulang sangat sederhana dengan pola pikir yang masih konservatif. Bagi sebagian warga nikah siri adalah sesuatu hal yang umum untuk menghindari hubungan di luar pernikahan karena apabila itu dibiarkan maka mereka beranggapan bahwa dusun mereka akan terancam dengan musibah yang akan menimpa mereka dengan adanya perzinahan.
Selain hal itu pernikahan siri di daerah kulon masih cukup tinggi, hal dikarenakan tidak mau repot dan kurang pahamnya warga saat mengurus prosedur pernikahan melalui jalan legal. Walaupun pernikahan siri tapi mereka juga diberikan kartu nikah yang keluar bukan dari catatan sipil daerah melainkan kartu nikah yang dikeluarkan oleh tokoh masyarakat dan penghulu setempat yang dicatat dalam buku pernikahan desa.
Di ruang tamu tampak sudah duduk di lantai yang beralaskan tikar pandan beberapa kerabat, tetangga, kepala dusun, juragan Teten, beberapa tokoh masyarakat dan juga seorang penghulu kampung.
Dari pihak Rico meminta Hanafi untuk menjadi saksi sementara dari pihak keluarga Safitri wali diwakilkan oleh salah satu adik lelaki Bahrul yang masih bujangan bernama Wawan dan seorang sahabat Bahrul Yoyong sebagai saksi.
"Cantik." gumam Rico begitu melihat Safitri keluar dari kamarnya dengan menggunakan baju muslim sederhana berwarna biru langit yang dipadu dengan hijab warna senada.
"Bang, mahar nya mana?" tanya Rico berbisik pada Ismail yang duduk di sampingnya.
"Sorry Mas, tadi saya sudah cari ATM di sekitar sini tidak ada jadi terpaksa saya menggunakan debit tarik tunai mas." jawab Ismail.
"Ya udah gak papa, mana uangnya Bang." pinta Rico sambil mengulurkan tangan.
Ismail merokok saku celana yang dipakai kalau mengeluarkan amplop putih dan menyerahkan kepada Rico.
"Maaf Mas isinya cuma..." Ismail terlerat Rabu meneruskan kalimatnya.
"Cuma apa?" tanya Riko curiga sambil mengerutkan dahi.
"Karena tokonya masih sepi jadi mereka cuma bisa ngasih tarik tunai 200 Mas." jawab Ismail lemah.
"Segitu lumayan banyak buat orang kampung bang, mana Bang cuannya" pinta Rico bersemangat.
Dengan ragu-ragu Ismail mengulurkan amplop putih ukuran kecil pada Rico. Riko langsung menyambar amplop itu tapi betapa terkejutnya dia saat melihat aku itu sangat tipis sekali.
"Ini isinya nggak salah bang brew?" wajah Riko tempat terkejut sambil amplop yang sangat tipis.
"Gak Mas, itu beneran isinya 200.000 ribu rupiah 🤭," saut Ismail sambil menahan senyum.
"Anjirrr! Ikut gue keluar dulu!" seketika Rico menggamit lengan Ismail dan beranjak berdiri menyeret Ismail keluar dengan kesal.
"Kalian berdua bade ka mana gan?" panggil pak penghulu heran melihat Rico beranjak pergi.
"Maaf pak penghulu, saya izin keluar mau anu dulu." Kata Rico sambil terus berlalu pergi keluar rumah Safitri menyeret Ismail.
Begitu sampai keluar sedikit menjauh di depan halaman rumah Safitri berkacak pinggang melotot tajam ke arah Ismail.
"Udah muter-muter Mas tapi nggak ada atm-nya kalau ke kota dulu bisa sore saya baru nyampe sini." Ismail berusaha menjelaskan pada Rico situasinya saat ini.
"Yang bener aja mas brew! Masa iya sih gue si Rico gitu loh, ngelamar cewek pakai mahar rp 200.000? itu mah gila dan gak mungkin Mas brew!" geram Rico menumpahkan kesalahannya pada Ismail.
"Muka and harga diri Gue mau ditaruh di mana Mas!" kali ini puncak stres Rico sampai di ubun kepala rasanya kepalanya berasap mengepul.
"Maaf Mas kejadian ini di luar dugaan dan juga mendadak, semua uang cash kemarin yang kita bawa sudah kita diserahkan kepada juragan Teten." kembali Ismail menjelaskan.
Kemal diam berdiri mematung sambil memijat pelipisnya sedang berpikir keras, apa yang harus dia berikan untuk mahar Safitri.
Tatapan mata Rico jatuh pada liontin kalung yang melingkar lehernya, tepatnya pada sebuah cincin yang dijadikan liontin. sebuah cincin bertahta berlian dengan ukuran diameter yang sangat kecil jari kelingking perempuan.
"Yes, selalu ada jalan menuju kebahagiaan." monolog Rico tersenyum penuh kemenangan.
Rico melepas kalung emas putih yang melingkar di lehernya lalu mengeluarkan liontin berupa cincin berlian, cincin itu lebih mirip seperti cincin pertunangan atau perkawinan hanya saja cuman satu biji sementara cincin pasangannya tidak ada.
Rico kembali berjalan masuk ke dalam rumah saat berdiri di tengah pintu Rico tatapan nya jatuh pada Safitri.
"Gue bakal bikin lu jatuh cinta sama gue dan menjadi wanita paling bahagia di muka bumi ini." batin Rico.
Safitri hanya tertunduk lesu dan sedih, sesekali dia mengusap air matanya dengan sapu tangan warna pink yang dia genggam. Mirah yang menonton putrinya untuk duduk diantara mereka juga tampak aura kesedihan yang mendalam.
Tak pernah Mirah menyangka menikahkan Putri pertamanya dalam keadaan yang sangat memprihatinkan dan juga dibalut rasa malu yang luar biasa. tak ada pesta tak ada makanan resep yang terjadi hanya ada beberapa piring kue kering dan dua piring bisa merebus peserta 12 teko teh manis.
"Baiklah bapak-bapak ibu-ibu semua kita mulai acara akad nikah kita yang sangat penting dan penuh kesederhanaan dengan membaca Alfatihah bersama." ajak pak penghulu.
Serempak yang hadir membaca surah al-fatihah.
"Wis, bakal terjadi perang Baratayudha nih alamat kalau bang Ke balik." gumam Ismail sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Wajah Ismail tampak tegang sekaligus cemas dengan apa yang dia saksikan siang ini. beberapa bayangan buruk jika Rico nanti kembali menjadi Kemal seperti sebuah potongan-potongan film yang ada di kepalanya.
"Bapa, ieu nasib putri anjeun. Mudah-mudahan jodo janten imam anu soleh(bapak begini amat masih putrimu semoga suaminya jadi imam yang bai)" batin Mirah pasrah dengan apa yang menimpa keluarga mereka terutama Safitri.
"Didieu neng linggih di dieu(di sini neng duduknya)." perintah pak penghulu kepada Safitri agar duduk di dekat Rico.
Rico tak melepaskan pandangan matanya dari wajah Safitri hampir semua yang ada dalam diri Safitri dari ujung rambut sampai ujung kaki membuatnya menjadi begitu kagum terpesona.
"Buaya bangsat, upami kuring gaduh artos langkung seueur tibatan shrew, kuring bakal nyandak éta awéwé!(Dasar buaya kampret, kalau saja aku lebih berduit daripada curut itu dah ku rebut gadis itu!)" batin Teten sambil mengepal tangan kanannya dan memandang tajam ke arah Rico.
...💕💕💕💕💕💕💕💕...
Gimana pernikahan siri mereka lancar atau tidak kira-kira.
secara kn Bastian semalam abis makan masakannya Fitri..
hmm.. smoga baik² aja