Jodoh dicari ✖️
Jodoh dijebak ✔️
Demi membatalkan perjodohan yang diatur Ayahnya, Ivy menjebak laki-laki di sebuah club malam untuk tidur dengannya. Apapun caranya, meski bagi orang lain di luar nalar, tetap ia lakukan karena tak ingin seperti kakaknya, yang menjadi korban perjodohan dan sekarang mengalami KDRT.
Saat acara penentuan tanggal pernikahan, dia letakkan testpack garis dua di atas meja yang langsung membuat semua orang syok. ivy berhasil membatalkan pernikahan tersebut sekaligus membuat Ayahnya malu. Namun rencana yang ia fikir berhasil tersebut, ternyata tak seratus persen berhasil, ia dipaksa menikah dengan ayah janin dalam kandungan yang ternyata anak konglomerat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Suara canda disertai tawa lepas, menguar dari ruang keluarga sebuah rumah. Disana, di ruangan yang luas, mewah, dan dipenuhi perabotan bernuansa klasik, tampak sepasang suami istri, beserta dua anak laki-lakinya sedang bermain uno balok. Berempat, berkumpul di atas sebuah permadani tebal di depan LED TV berukuran besar, quality time sekaligus menunggu waktu maghrib.
"Kalau ini gak jatuh, bulan ke depan kita liburan ke Disneyland," ujar Luth, si anak bungsu berusia 10 tahun sambil berusaha menarik sebuah balok uno dengan sangat hati-hati.
"Enggak, enggak, apaan ke Disneyland, bosen," ujar sang kakak, Yasa. Bujang 21 tahun itu, tak mau kalah.
"Yeee!" Luth berteriak girang saat berhasil menarik balok tanpa membuat lainnya roboh. "Disneyland, Disneyland," ia berdiri, menggoyang-goyangkan tubuh gembulnya.
Melihat kelakuan bungsunya, kedua orang tua mereka hanya bisa tertawa cekikikan.
"Enggak," Yasa menggeleng. "Kalau ini gak jatuh, kita liburan ke Itali. Fix, Itali," ia menarik sebuah balok dengan pelan dan hati-hati. Namun...
Bruk
Seluruh susunan balok rubuh saat Yasa menarik baloknya.
"Yeye, yeye, ke Disneyland Hongkong," Luth teriak-teriak, tak lupa menjulurkan lidah ke arah kakaknya, mengejek.
Namun, kesenangan mereka sedikit terganggu saat Aini, ART di rumah tersebut memberitahu jika ada tamu yang mencari Yusuf.
"Siapa, Bi?" tanya Isani, istri Yusuf.
"Katanya, namanya Agung, Nyonya."
Yusuf dan Isani saling tatap, dari sorot mata, keduanya, sama-sama bertanya, siapa Agung?
"Agung siapa ya, Mah?" Yusuf yang pertama mengeluarkan isi hatinya.
Isani mengedikkan bahu, "Rekan kerja kamu kali, Pah. Atau teman lama, klien juga bisa. Nama Agung itu kan pasaran, kayak nama kamu," menutup mulut, menahan tawa.
"Bisa aja kamu nyari celah buat ngejek," Yusuf berdecak sambil geleng-geleng.
"Ya kan emang nama Daddy pasaran," celetuk Luth yang sedang ngemil kacang. Baginya, Mamanya adalah harga mati yang harus selalu dibela. Tangannya terus sibuk mengambil kacang dalam toples, sementara mulutnya tak berhenti mengunyah. Ia biarkan kakaknya menyusun uno sendiri karena dia yang merobohkan. "Kayak namaku dong, eksklusif," menepuk dada, pongah.
"Hadeh, yang ngasih nama juga Papa," Yusuf nyengir, bangkit dari duduknya lalu beranjak ke ruang tamu.
Isani menarik toples kacang dari tangan Luth, "Udah, jangan makan terus, nanti makin gemuk," mencubit gemas lengan putranya yang ukurannya dua kali lipat lengannya.
Luth cemberut, kakinya menendang-nendang tak karuan, protes. Sayangnya, Mamanya sama sekali tak peduli.
Di ruang tamu, kening Yusuf seketika mengkerut melihat tamunya. Laki-laki berperawakan tinggi, agak gemuk, dan rambut hitam yang disisir klimis tersebut, rasa-rasanya, ia tidak kenal.
"Pak Yusuf," Agung berdiri melihat orang yang dicarinya keluar. Sambil tersenyum, mengulurkan tangan ke arah Yusuf. "Perkenalkan, saya Agung."
Meski masih bertanya-tanya siapa Agung, dengan senang hati dan senyum ramah, Yusuf menjabat tangan Agung. "Silakan duduk," menujuk sofa di belakang Agung. "Mohon maaf, ada keperluan apa ya? Apa kita saling kenal?" tanyanya setelah mereka sama-sama duduk. Takutnya, laki-laki di depannya tersebut adalah teman SD yang mungkin saja sudah dia lupa, maklum, sudah sangat lama.
"Dulu, saya pernah mengajukan proposal kerja sama dengan perusahaan Bapak, namun saya kalah tender dengan perusahaan lain," Agung tersenyum sembari membenarkan posisi dasi silvernya yang sedikit miring.
"Oh... " Yusuf manggut-manggut, meski sebenarnya belum paham apa sejatinya tujuan Agung menemuinya. Mungkinkah urusan bisnis?
"Tapi, saya kesini bukan untuk membahas proyek yang sudah lama itu, bukan pula ingin membahas kerjaan lain."
Dugaan Yusuf langsung terpatahkan oleh statemen Agung berusan.
"Kedatangan saya sore ini, ingin membahas soal pernikahan anak kita," lanjut Agung.
Yusuf sontak mengernyit, tatapan matanya seperti bicara, 'Apa anda tidak salah orang?'
"Sepertinya Bapak belum tahu, kalau kita, akan segera menjadi kakek," Agung tertawa ringan.
Yusuf makin bingung, ia sampai menggaruk kepalanya yang tidak gatal hanya gara-gara tak tahu harus bereaksi seperti apa. Jangan-jangan, laki-laki di depannya ini agak kurang waras, makanya ngelantur omongannya. "Maaf, mungkin anda salah orang. Tidak ada dari anak bujang saya yang mau menikah. Kalau masalah jadi kakek, saya memang sudah menjadi seorang kakek." Anak sulungnya, Nuh, sudah memiliki seorang putri berusia 2 tahun yang sangat cantik, yang menjadi pelengkap kebahagiaannya yang selama ini mendambakan memiliki seorang putri.
"Ilyasa. Ilyasa Kaysan Nugraha, itu putra kedua Bapak kan?" Agung menyeringai tipis.
Yusuf mengangguk, heran, bagaimana laki-laki di depannya itu bisa tahu nama lengkap Yasa.
"Anak anda itu, Ilyasa, dia telah menghamili putri saya."
Deg
Mata Yusuf membulat sempurna, mulutnya menganga, jantungnya seperti seketika berhenti berdetak. Namun, beberapa saat kemudian, ia menggeleng dengan ekspresi tak percaya. "Enggak, gak mungkin. Tidak mungkin anak saya melakukan itu. Anda pasti salah orang." Ia tak bisa bersikap ramah lagi sekarang, mimik wajahnya tak bisa bohong, ia mulai emosi.
Agung tersenyum simpul. "Bagaimana kalau saya punya buktinya. Bukti, saat putra anda dan putri saya, masuk ke hotel, dan baru keluar keesokan harinya."
Dada Yusuf bergemuruh hebat, telapak tangannya terkepal kuat. Kepalanya masih terus menggeleng, yakin Yasa tidak mungkin melakukan hal sehina itu. Ia tahu seperti apa anaknya. Jangankan check in di hotel bersama wanita, pacaran saja tidak pernah. Yasa sangat menghormati wanita, tak mungkin ia merusaknya.
"Sekarang putri saya sedang hamil 3 bulan, dan itu karena perbuatan putra anda. Dia harus bertanggung jawab."
"Cukup!" ucap Yusuf tegas dan lantang. "Apa maksud kedatangan anda yang sebenarnya? Saya tidak suka anak saya difitnah seperti ini. Karena dibanding anda," menunjuk muka Agung. "Saya lebih tahu seperti apa anak saya, dia bukan laki-laki seperti itu."
"Wow, wow, wow!" Agung tertawa sambil tepuk tangan. "Sepertinya anda terlalu sibuk bekerja Pak Yusuf, sampai anda tidak tahu seperti apa sepak terjang putra anda di luaran. Saya punya bukti kuat, dan anda boleh melihatnya."
Agung mengambil ponsel yang tadi ia geletakkan di atas meja, membuka benda pipih tersebut, mencari video rekaman CCTV hotel. "Silakan anda lihat sendiri," dengan sangat percaya diri, menyodorkan ponselnya pada Yusuf.
Dengan gerakan cepat, Yusuf menarik kasar ponsel tersebut dari tangan Agung. Keningnya mengernyit, matanya menyipit demi bisa melihat lebih fokus. Pria di video tersebut, memang mirip dengan Yasa, pun dengan pakaian yang dipakai. Ia kenal dengan pakaian itu. Sebelah tangannya meremat celana, mulai gelisah. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Dimana laki-laki itu?" Agung menelisik ke arah dalam. "Ilyasa!" teriaknya. "Keluar kamu Ilyasa! Kamu harus tanggung jawab."
kasian juga,apa ini karma karena mamanya dulu ngrebut calon suami mama sani😭😭
kasian banget anaknya yg harus nanggung dosa orang tuanya
soalnya kalian memang g ada hubungan,jangan2 rasa itu bukan cinta tp obsesi ya?karena ditolak terus sama yasa,alice jd semacam penasaran dan ingin memiliki
lu hamidun d'luar nikah emank salah.,
minta maaf sm Allah bukan sm dia...
orang kamu gak tau apa² tentang dia..
itu nama'y jodoh elu ntu s' Ilyas...
prihatin boleh atas rasa yg d'miliki Alis kandas tapi itu salah dia juga udah d'tolak Ilyas berulang kali., itu nama'y gak jodoh...
bumi gonjang ganjing.....
mulutnya lagi,,,, runtuh seketika dunia Alice,,, langsung lemes dengkul nya ya El
kurang Gresek bagaimana lagi coba
padahal sudah berjuang sekuat tenaga
ternyata. Bang Yasa mau menikah maaf
El Bang Yasa sudah. bercocok benihya
,😭😭😭😭 kasian sekali niat antar
rendang malah rendang hati,,,
Jadi Alice terlalu pede dan berharap.
Kasihan Ivy, pasti merasa bersalah sudah merebut Yasa.
Duh gak kebayang gimana reaksi Alice
semoga alice gk terpuruk😔
dan semoga ada pengganti yasa.. semangat ya alice💪dunia gk akan kiamat walaupun jodohmu bukan yasa