NovelToon NovelToon
BUKAN IBLIS

BUKAN IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: yotwoattack.

Berfokus pada Kaunnie si remaja penyendiri yang hanya tinggal bersama adik dan sang mama, kehidupannya yang terkesan membosankan dan begitu-begitu saja membuat perasaan muak remaja itu tercipta, membuatnya lagi dan lagi harus melakukan rutinitas nyeleneh hanya untuk terbebas dari perasaan bosan tersebut.

tepat jam 00.00, remaja dengan raut datar andalannya itu keluar dan bersiap untuk melakukan kegiatan yang telah rutin ia lakukan, beriringan dengan suara hembusan angin dan kelompok belalang yang saling sahut-sahutanlah ia mulai mengambil langkah, Kaunnie sama sekali tidak menyadari akan hal buruk apa yang selanjutnya terjadi dan yang menunggunya setelah malam itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yotwoattack., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BI BAB 9 - Apalagi ini.

"jadi gitu.." itu kalimat penutup dari ocehanku tadi sore. Untuk sekarang, aku sedang dalam posisi berbaring dikamar dengan tangan yang bergerak lincah diatas layar si kentang.

'nananaa,-- ee?'

Tiba-tiba sw yang Starla unggah menarik perhatianku. Aku meng-klik lalu menontoni vidio tersebut dengan serius.

Vidio yang sepertinya diambil diam-diam itu memperlihatkan seorang pria tinggi besar sedang diseret oleh orang-orang berseragam hitam. Tapi yang membuatku salfok adalah.. sepertinya aku pernah melihat pria didalam vidio tersebut?

'kok kaya nggak asing.. heumm... Dimana, ya?...'

Ahaa! Aku menjentikkan jari.

Itu pria yang kulihat tadi sore waktu aku dalam perjalanan pulang sekolah! Tapi kenapa dia diseret-seret gitu ya? Gila kah? Iya keknya.

Aku mengangkat bahu lalu berniat keluar dari aplikasi itu namun pesan suara dari Starla menghentikan aksiku.

Aku meng-klik roomchat ku bersama Starla.

"Weey!! Lu tau gaa.. ##"

Suara Starla keluar dari Si kentang. Starla dengan semangat mengoceh yang ocehannya akan dengan senang hati kubantu terjemahkan.

Didalam ocehan Starla ia bercerita bahwa ia sangat bersemangat untuk hari esok karena besok hari ia akan kembali bertemu denganku yang apabila ia bertemu denganku ia aka--### baik, akan ku hilangkan bagian yang tidak penting.

'ulang-ulang!'

Starla bercerita bahwa ia dibuat salfongit oleh sw unggahan Rama yang didalamnya terdapat video yang menunjukan seorang pria tinggi besar sedang diseret oleh orang-orang berbaju hitam.

...(( MissThor : salfongit \= salah fokus buingittss. ))...

...(( komentator L : astaga Kaunnie bahasa kamuuuu😭😭 ))...

Oh iya, Starla juga merasa seperti ada yang aneh ketika ia melihat vidio tersebut. Dan aku pun sebenarnya merasa aneh, namun bukan dengan video tersebut melainkan dengan 'Sw pak Rama' ?

Aku menggeryit. Sw pak Rama? Bukankah Rama hari ini tidak ada mengunggah sw apapun? Aku keluar dari roomchatku dengan Starla, jariku mengetik nama kontak Rama yang ternyata benar tidak ada mengunggah foto atau vidio apapun.

'ini aku gak disavekah? Atau di privasi?'

Ku putuskan untuk menghubungi Rama langsung. Ku-klik ikon telpon lalu mulai mengarahkan si kentang ke telinga.

"Gak salah ini kamu nelpon?!! Setelah sekian purnama kita nggak teleponan akhirnya kamu ngejatuhin gengsi kamu buat nelepon aku??!!!" suara Rama terdengar dramatis. Itu benar, aku memang sudah lama tidak menghubunginya.

Tapi apa-apaan kalimat terakhirnya itu? Aku tidak menurunkan gengsiku sama sekali untuk ini. Apaan nurunin gengsi nurunin gengsi? Kalau mau telpon ya tinggal telpon.

"Aku mau nanya Ram," aku berujar dengan suara amat datar.

Bisa kudengar suara kekehan Rama dari seberang sana. "Oowh, mau nanya apaaaa?~" ia menyahut riang.

Aku menarik nafas lalu membuangnya. "Kamu nggak ngesave nomorku?" ujarku to the poin.

Bukannya aku mengemis untuk di-save oleh Rama seperti para murid perempuan di sekolahku. Tapi, dulu-dulu sekali aku dan Rama pernah aktif teleponan, ia hampir menelpon ku setiap malam hanya karena ingin bercerita tentang kisah-kisah random nya, ia pernah sangat merepotkan ku. Tentu aku tidak terima apabila ia benar tidak menyimpan nomorku setelah berkali-kali mengganggu tidur malamku yang pulas.

Rama terdiam, lalu beberapa saat kemudian ia menyemburkan tawa. Tawanya renyah sekali. "Aha-aha ahahaha, AHAHAHAHHAHAHAAAA apaansi?!! Mana mungkin aku nggak nge-save no kamu, hadeeh~"  ujarnya masih cekikikan.

'oalah ngesave ternyata'

Aku merilekskan alis yang mengkerut. "Jadi kenapa sw kamu gak ada di aku sedangkan di Starla ada. Privasi?" Ujarku dengan nada yang sama sekali tidak menuntut.

"Kenapa? Cemburu yaa?!!~ ahaha--#

Tutt.

Dengan ringan jariku mematikan sambungan. Bangke sekali Rama ini! Bukannya menjawab ia malah berkata yang tidak-tidak.

Rama pjok

Kok dimatiin?

Yang tadi cuma bercanda aja kok,

Sebenarnya aku ga berniat ngeprivasi kamu. Aku cuma khawatir takut kamu nanti ikut campur, walaupun aku tau pribadi kamu yang ga perduli an itu.

^^^Anda^^^

^^^👍^^^

Aku menaruh si kentang diatas meja samping tempat tidur. Kuakui bahwa aku memang 'ga perduli an' seperti apa yang Rama bilang. Sejak dulu aku memang tidak pernah berniat ikut campur apa yang bukan urusanku, masa bodo menurutku.

Aku turun dari tempat tidur. Tungkai ku melangkah keluar dari kamar bertujuan untuk pergi ke kamar mandi.

Sesampainya dikamar mandi aku langsung mencuci muka dan menggosok gigi. Aku berniat absen dari jalan-jalan malamku, mungkin untuk dua minggu kedepannya juga. Tunggu situasi aman dulu baru aku boleh keluar.

Awalnya begitu pikirku namun bayangan dibelakang tubuhku yang kulihat dari pantulan kaca meruntuhkan harapanku. 'sopankah begitu?!!' Aku berpikiran untuk menghindari mereka namun mereka malah menghampiriku.

'kampret..'

Sebisa mungkin aku berpura-pura tidak melihat bayangan hitam di belakangku, ku gosok gigiku dua kali lebih cepat dari biasanya lalu mulai berkumur-kumur mengebut.

"Kenapa gak nengok?"

"Uhuk uhukk," aku tersedak. Kaktus! Kan toxic. Cepat-cepat aku mengusap kasar mulutku lalu langsung ingin lari ngabrit keluar dari kamar mandi namun pintu kamar mandi tiba-tiba tertutup kencang.

BRAK!

Itu suara pintu dibanting keras.

Aku menghembuskan nafas pasrah. Berjongkok aku didepan pintu, ku tutup mataku kuat-kuat dengan tangan yang memeluk kedua kaki.

'kampret! kenapa jadi gini sih?! Salah aku apa coba?!'

Aku hanya bisa meringis meratapi nasip. Kudengar langkah berat mendekat, itu pasti langkah si 'dia' ya?

"Hehehe~ kenapa takut begitu? Bukannya kita sama?"

Tidak salah lagi. Hantu itu pasti sudah berada tepat didepanku ya? Aku setia mengantup mulut dengan mata ku pejamkan rapat-rapat.

Aku terdiam lama dengan nafas yang mulai memburuh, aku bahkan sampai tidak sadar dengan apa yang hantu didepanku katakan.

Aku merasakan 'dia' ingin lebih mendekat. Sudah tidak ada jarak diantara kami, ia berjongkok didepanku, tangannya bergerak mencolek telingaku.

"Aku kan udah bilang? Kamu milikku. Aku mau kamu." Bisiknya.

"AAAHH!!"

Aku terbangun dengan nafas memburuh. Keringat pun turut membanjiri tubuhku, aku mengusap kasar pada dahiku yang dipenuhi peluh sebesar biji jagung.

'apa itu tadi? Mimpi kah? Sialan!' Aku menggerutu dalam hati. Kutarik kasar rambutku dengan kedua netra merah karena menahan kesal.

Apa salahku sehingga mereka menghantui ku melalui mimpi begitu? Sialan. Hantu sialan. Tanpa kusadari hawa sekitarku berubah sesak, tidak ada suara lain selain suara nafasku yang memburuh.

Hosh hosh hoshh~

Aku mengepalkan tangan. Sudah ku bilangkan bahwa aku tidak akan keberatan melawan hantu jika aku perlu? Aku sudah tidak mengusik mereka namun mereka malah mengusikku dengan memberiku mimpi bulshit.

Buku-buku jariku memutih, telapak tanganku mulai mengeluarkan darah karena kuku yang menancap disana.

Mereka mengibarkan bendera perang kepadaku. Maka aku dengan berat hati..

Akan menerimanya.

Tok tok tok!

Ketukan di jendela menarik atensi. Aku menyeringai, itu 'mereka'? Sopan juga sampai repot-repot mengetuk.

...(( komentator W : tukang bakso paling ))...

...(( komentator L : mana ada tukang bakso malem-malem! ))...

Dengan langkah ringan tungkai ku melangkah kearah jendela. Aku tidak tahu bagaimana cara melawan hantu, namun aku akan mencobanya dulu, semoga selamat saja.

Kubuka tirai hitam gambar bintang-bintang itu. Sosok yang sepertinya ku kenali terlihat. Pria tinggi besar dengan raut ketakutan.

Pria itu membuka mulutnya, menghasilkan sebuah kata tanpa suara.

"T - o - l - o - n - g."

'apa lagi ini?..'

Dia yang aku liat tadi sore, kan? Kenapa disini? Siapa yang dia cari dan darimana dia tau alamat rumah aku?

Aku termenung beberapa saat menimbang-nimbang apa yang harus kulakukan. Akhirnya, aku membuat keputusan, kuberi ia gestur untuk menunggu sebelum aku menutup tirai untuk bersiap-siap.

Aku tidak mengenal dan tidak mengetahui motif pria itu. Namun jika ia berniat jahat, maka aku harus menjauhkannya dari rumahku dulu.

1
kalea rizuky
orang mana Thor kok tau pentol/Curse//Curse/
Yoyoo
cemangatt
Yoyoo
kiw
Diana
👍Seru banget, kayak nonton film di bioskop
minsook123
Thor, aku rindu banget sama ceritamu, please update secepatnya!
Jiraiya
Gak bisa move on! 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!