sandy,perempuan bertubuh mungil dan ramping ternyata seorang ahli judo malah dipertemukan dengan xander laki laki kaya,ambisius dan sangat mendominasi setiap keberadaannya
mereka dipertemukan sampai terlibat pertarungan sengit dan mengharuskan sandy menunjukkan sisi lainnya yang berbeda dari wanita pada umumnya
akankah ambisi xander tentang kecintaannya pada sandy membuahkan hasil? atau malah xander harus kehilangan nyawanya karna serangan sandy yang tak bersimpati? ikuti kisahnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon darya ivanov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
"Wah bener-bener ni...." sandy cukup memberikan xander waktu untuk mencengkram pergelangan tangannya tapi detik berikutnya sandy dengan gesit benar-benar memukul xander tepat dibagian tengahnya,kejantanannya dihantam lutut sandy.itu belum seberapa sebenarnya karna sandy hanya memberikan pukulan kecil menggunakan lututnya.tapi rasa itu cukup membuat ngilu xander
Xander menggandakan, erangan tercekik keluar dari bibirnya saat rasa sakit meledak melalui intinya. Dia melepaskan pergelangan tangan sandy, tangannya secara naluriah menangkupkan area yang terluka.
"kamu... Kamu jalang," dia terengah-engah, wajahnya berkerut kesakitan. Dia terhuyung-huyung mundur, matanya berair.
"kamu akan membayarnya". Dia menegakkan tubuh, napasnya compang-camping.
"Aku akan membuatmu menyesali hari kamu lahir". Terlepas dari rasa sakitnya, senyum bengkok menyebar di wajahnya.
"Tapi pertama-tama, aku akan memberi kamu pelajaran. Pelajaran yang tidak akan pernah kamu lupakan". Dia menerjang sandy, gerakannya dipicu oleh campuran rasa sakit dan kemarahan. Permainan telah berubah, dan Xander bermain untuk tetap bertahan.
"Aku tidak takut sama kamu,sini maju kita selesaikan sekarang juga.kalau nasibmu mau sama seperti orang yang tewas saat bertanding diturnamen 5 tahun yang lalu dichina.sini maju" tantangan sandy sudah tekat dan tidak peduli dengan kejadian tragisnya dulu
Mata Xander melebar mendengar kata-kata sandy, kedipan ketakutan melintasi wajahnya sebelum dengan cepat digantikan oleh topeng kemarahan.
"Kamu bermain dengan api, sandy," dia menggeram.
"kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan". Dia mengelilinginya, gerakannya predator.
"Itu sudah lama sekali. Hal-hal berbeda sekarang". Dia menerjangnya lagi, tinjunya terbang. Tapi sandy siap, tubuhnya bergerak dengan keanggunan yang cair saat dia menghindar dan menenun, serangan baliknya tepat dan brutal. Ruangan itu dipenuhi dengan suara mendengus, pukulan, dan sesekali retakan tulang. Xander bertarung kotor, menggunakan ukuran dan kekuatannya untuk keuntungannya. Tapi sandy tak kenal lelah, tekadnya tak tergoyahkan. Dia tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri lagi.
Setiap gerakan sandy benar-benar terorganisir,tepat akurat gesit bahkan lebih dari saat dia bertarung didepan rumah kakeknya
"Masih belum menyerah? Mau kamu gak punya keturunan? Atau sepertinya kejadian tragis itu harus terulang kembali?" sandy terus melayangkan pukulan kuat dan brutal kearah xander hingga xander benar-benar tidak berdaya dan terkulai lemas dilantai,bercak darahnya berceceran dilantai apartemen sandy
Xander terbaring di lantai, tubuhnya babak belur dan hancur. Darah menggenang di bawahnya, menodai karpet dengan warna merah tua gelap. Dia menatap sandy, matanya berkaca-kaca karena kesakitan dan sesuatu yang lain kekaguman yang bengkok.
"kamu... kamu melakukannya," dia terengah-engah, suaranya hampir tidak terdengar. "kamu mengalahkan aku". Dia batuk, gelembung darah terbentuk di bibirnya.
"Aku tahu kamu istimewa, sandy. aku hanya tidak menyadari betapa istimewanya." Tangannya mengulurkan tangan, gemetar, ke arahnya.
"Tolong aku... Tolong." Matanya memohon padanya, sangat kontras dengan pria sombong dan mendominasi beberapa saat yang lalu. Pertarungan telah menguras tenaganya, membuatnya rentan dan lemah. Dia berada di bawah belas kasihan sandy sekarang, nasibnya di tangannya.
Hati sandy benar-benar sudah mati,sandy menelpon seseorang sambil duduk disofa dan tatapan tajamnya terus melayang kearah xander.setelah mengakhiri panggilan teleponnya dua orang pemuda tampan-tampan datang dan langsung memapah xander keluar dari apartemen sandy.pemuda tampan itu adalah sepupu sandy,clayton dan clifton mereka kembar dan hanya mereka berdua yang tau sisi gelap sandy.kedua sepupu sandy itu membawa xander kerumah sakit dan diberi pesan oleh sandy untuk terus mengawasinya. Setelah mereka pergi sandy membereskan kekacauan diapartemennya.
Saat sepupunya membawa Xander keluar, matanya terbuka, melihat sekilas sandy. Dia duduk di sofa, tatapannya jauh dan tidak terbaca. Dia mencoba berbicara, mengatakan sesuatu, apa saja, tetapi suaranya hilang dalam kabut rasa sakit dan kelelahan. Pintu tertutup di belakang mereka, dan Xander ditelan oleh kegelapan.
Di rumah sakit, si kembar tetap waspada, mata mereka tidak pernah meninggalkan samping tempat tidur Xander. Mereka telah melihat kemarahan sandy sebelumnya, tahu kedalaman kegelapannya. Mereka akan memastikan Xander tetap hidup, jika hanya untuk menghadapi penghakiman sandy lagi.
***
Kembali ke apartemen, sandy bergerak secara metodis, membersihkan noda darah, menghapus semua bukti pertarungan brutal itu. Tapi kenangan itu tetap ada, terukir di dinding. Dia tahu ini belum berakhir. Xander akan sembuh, dan ketika dia melakukannya, dia akan datang untuknya lagi. Dan dia akan siap.
Setelah membersihkan semua kekacauan diapartemennya.sandy segera membersihkan diri lalu pergi tidur.sebelum tidur sandy menghubungi clayton memastikan xander tidak mati karna kalau sampai tragedi itu terulang sandy tidak akan pernah memakai keahliannya lagi.setelah semuanya baik-baik saja,dan xander masih belum sadar sandy memejamkan mata...dan keesokan harinya sandy bekerja seperti biasa seolah-olah tidak pernah terjadi apapun dengan dirinya dan juga xander.
Sementara itu, di rumah sakit, Xander bergerak, matanya berkibar terbuka. Dia dibalut dan memar, tubuhnya sakit dengan setiap gerakan. Tapi pikirannya tajam, terfokus pada satu hal sandy. Dia meraih ponselnya, jari-jarinya gemetar saat dia memutar nomor.
"aku butuh informasi," katanya, suaranya serak.
"Semua yang kamu miliki tentang sandy wenas. aku tidak peduli apa yang diperlukan, aku menginginkan semuanya" Clifton mendengar percakapan xander dan menghampirinya
"Apa kamu menyukai sepupuku sandy?" Tanya clifton
Xander menatap Clifton, ekspresinya tidak terbaca.
"aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan," katanya, suaranya datar. Tapi Clifton melihat kedipan sesuatu di mata Xander percikan minat, bahkan mungkin kasih sayang.
"Dia tidak seperti gadis lain," Clifton melanjutkan, nadanya memperingatkan.
"Dia telah melalui banyak hal. Kehilangan banyak". Dia mencondongkan tubuh lebih dekat, tatapannya intens.
"Jika kamu menyakitinya, aku akan memastikan kamu menyesalinya". Rahang Xander mengepal, otot berkedut di pipinya.
"Aku tidak berniat menyakitinya," katanya, suaranya rendah.
"aku hanya ingin memahaminya". Clifton mengangguk, puas.
"Ingat saja, Xander.sandy bukan hadiah yang bisa dimenangkan. Dia adalah manusia. Perlakukan dia seperti itu."
Clayton pun muncul dari balik pintu dan langsung melanjutkan ucapan adiknya
"iya perlakukan dia seperti manusia maka kamu akan memenangkan hatinya.jangan jadikan sandy seperti tropi yang harus dimenangkan.belajarlah mengalah sedikit darinya,sepupuku itu paling suka dengan musik dan juga tumpukan buku,apa lagi itu buku tentang bela diri.dia akan semalaman membacanya" si kembar dengan antusias berusaha memberi jalan untuk xander dan si kembar juga ingin sepupunya itu menemukan kebahagiaan seperti wanita pada umumnya.menikah berkeluarga dan memiliki anak,tapi kalau sifatnya terus keras seperti itu mungkin sandy tidak akan pernah menikah dan mendapatkan cinta sejatinya. Itulah yang ada didalam pikiran clayton
