Wajib membaca novel sebelumnya "Suami pengganti (menikah dengan calon kakak ipar).
Karena Kejadian yang tak terduga membuat Rahma harus menerima kenyataan pahit di benci oleh calon suaminya sendiri.
Demi kesehatan sang ayah pria bernama Riko harus tetap menikahi seorang gadis yang di jodohkan oleh ayahnya, meski kenyataannya sehari sebelum pernikahan dirinya memergoki gadis itu di sebuah hotel bersama seorang pria yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.
Akankah Rahma mampu membuktikan kepada Riko jika dirinya tak seburuk pemikiran Riko?? akankah Rahma bisa membuktikan jika dirinya hanyalah korban fitnah keji seseorang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terbukti.
Tidak terasa waktu terus berlalu hingga saat ini usia pernikahan Rahma dan Riko hampir genap setahun, namun sikap Riko belum menunjukkan perubahan terhadap Rahma, pria itu masih saja dingin bahkan terkesan menjaga jarak dengan nya
Seminggu lagi pernikahan mereka genap setahun dan itu membuat Rahma hampir putus asa untuk mendapatkan hati suaminya itu.
Dengan perasaan yang hampir putus asa Rahma menghampiri Riko yang kini tengah berkutat dengan laptopnya di sofa ruang tengah.
"Ada apa??." tanya Riko dengan kening berkerut saat menyadari Rahma masih saja diam namun terus memandang ke arahnya, sebelum ia kembali fokus menatap layar laptopnya.
"Mas."
"Hmt" ucap Riko tanpa menoleh.
"Tidak terasa seminggu lagi usia pernikahan kita genap setahun." Rahma sengaja menggantung kalimatnya sehingga membuat Riko sontak mengangkat pandangannya ke arah Rahma.
"Lalu??." tanyanya dengan wajah bingung.
"Apa mas tetap ingin kita berpisah??." dengan nada bergetar Rahma kembali melanjutkan kalimatnya dan itu membuat napas Riko terdengar berat.
"Bukankah sejak awal kita sudah sepakat, lalu kenapa sekarang mempertanyakannya lagi??."
Riko berucap tanpa beban sedikitpun sehingga membuat Rahma tersenyum miris mendengarnya.
"Baiklah jika memang itu sudah menjadi keputusan kamu dan tidak bisa di ganggu gugat lagi, tetapi sebelum kita berpisah, aku ingin meminta sesuatu padamu mas??." ucap Rahma dengan tatapan sendu dan jujur saja hal itu membuat Riko tidak tega melihatnya.
"Kau tidak perlu khawatir, setelah berpisah aku akan memberimu dua puluh persen saham milikku di perusahaan papa." jawab Riko yang berpikiran jika permintaan Rahma menyangkut harta gono-gini.
"Bukan itu yang aku inginkan mas." jawaban Rahma membuat Riko nampak menyatukan kedua alisnya karena Bingung.
"Jika bukan itu, lalu apa yang kau inginkan dariku?? Jangan katakan kau sengaja ingin mempersulitku karena tidak ingin berpisah??." tebak Riko dan Rahma menggelengkan kepalanya tanda tebakan Riko tidak benar.
"Lalu apa yang sebenarnya kau inginkan dariku???."
"Aku akan mengatakannya permintaanku tepat di malam perpisahan kita mas, tapi aku minta sebelum malam itu tiba, kamu harus berjanji untuk mengabulkan permintaanku."
Mendengarnya membuat Riko menghela napas beratnya. "Baiklah aku janji akan mengabulkan apapun permintaan mu asalkan bukan untuk tetap mempertahankan rumah tangga ini." jawab pada akhirnya, dan itu membuat genangan di pelupuk mata Rahma yang sejak tadi sudah beranak sungai hampir saja jatuh membasahi pipinya.
"Sepertinya mas Riko memang sudah kekeh ingin tetap berpisah dariku. Maafkan Rahma Mah karena tidak bisa menepati janji dengan terus berada di sisi mas Riko dalam kondisi apapun." setibanya di kamarnya air mata Rahma berurai sudah kala teringat akan sosok ibu mertuanya yang begitu menyayanginya dengan tulus.
Sedangkan Riko yang masih berada di ruang tengah apartemennya nampak seperti sedang berpikir.
"Memangnya apa yang dia inginkan dariku??." benak Riko bertanya tanya.
**
Seminggu kemudian.
Sesuai dengan ucapannya Minggu kemarin, Rahma terlihat menyiapkan diri untuk menyatakan permintaannya seminggu yang lalu pada Riko.
Riko tengah duduk di tepi ranjangnya, menunggu kedatangan Rahma yang sore tadi memintanya menunggu di kamarnya.
"Di mana dia, kenapa lama sekali??." gumam Riko harap harap cemas tak sabar ingin mendengar permintaan seperti apa yang akan di pinta Rahma, sebelum mereka sepakat menandatangani surat gugatan perceraian malam ini.
Tak selang lama yang di nanti pun tiba, namun yang membuat kedua bola mata Riko melebar sempurna yakni penampilan tak biasa dari wanita yang sebentar lagi akan menjadi mantan istrinya itu.
"Apa yang kau lakukan??." saking terkejutnya melihat penampilan Rahma saat ini sampai tanpa sadar nada Riko terdengar sedikit meninggi. Namun hal itu tidak membuat Rahma gentar menyampaikan permintaannya sebelum nantinya mereka menandatangani surat gugatan perceraian yang rencananya akan di layangkan oleh Riko melalui pengacaranya.
"Bukankah mas sudah berjanji akan mengabulkan apapun permintaanku." dengan percaya diri yang sengaja di persiapan Rahma sejak seminggu sebelumnya, Rahma berujar seolah tidak ingin menerima kata penolakan.
Dengan perasaan yang tidak menentu Riko mengusap wajahnya frustrasi.
Sebagai pria dewasa Riko tidak sebodoh itu, dengan menyaksikan penampilan istrinya saat ini yang hanya mengenakan lingerie seksi yang hanya mampu menutupi separuh bagian tubuhnya, Riko tentunya paham akan maksud dari permintaan Rahma.
"Bagaimana mas, jika mas bersedia mengabulkan permintaanku maka setelahnya aku akan setuju menandatangani surat gugatan perceraian yang akan kamu layangkan untukku, tetapi jika kamu menolak maka terpaksa aku tidak bisa menandatanganinya." dengan lembut Rahma berucap namun di setiap kata-katanya tersirat ketegasan.
"Dan jika kamu belum sekalipun memberikan nafkah batin padaku itu artinya aku bisa mengajukan pembatalan pernikahan dan jika sampai mama dan papa kamu tahu, kamu tahu sendiri kan mas apa yang akan terjadi."
Semakin frustrasi rasanya Riko mendengar ancaman Rahma.
"Argggtt..." saking frustasinya sampai tanpa sadar Riko melempar ponselnya ke arah dinding hingga ponsel bermerek miliknya berserakan dan tak lagi berbentuk utuh.
Sedangkan Rahma yang melihatnya hanya memejamkan matanya untuk sesaat sebelum kemudian kembali membuka matanya tanpa ada rasa takut sedikitpun ketika Riko menatapnya dengan tatapan tak terbaca.
Kini gurat di wajah Riko seketika berubah. Sebuah senyum seringai terukir di wajah tampannya.
"Kamu jangan lupa aku ini seorang pria, dan seorang pria bisa bercinta sekalipun tanpa cinta, bahkan dengan rasa benci sekalipun seorang pria bisa bercinta dengan seorang wanita."
Tanpa aba aba Riko menyambar bibir mungil Rahma, tidak ada kelembutan saat pria itu melakukannya. Riko berpikir jika Rahma sengaja ingin mempermainkan dirinya, sehingga meminta sesuatu yang bertentangan dengan perjanjian mereka di awal pernikahan.
Niat hati hanya ingin memberi peringatan namun sepertinya Riko mulai terbuai ketika merasakan nik_matnya bibir mungil istrinya itu.
Ciuman Riko yang awalnya sedikit Kasar kini berubah lembut dan semakin menuntut. dari bibir ci_uman Riko turun ke leher jenjang Rahma dan menciptakan tanda kepemilikan di sana.
Malam itu Riko pun melakukannya bukan lagi karena permintaan dari Rahma melainkan karena ingin menuntaskan has_ratnya yang sudah hampir tak terbendung.
"Ada apa?? Bukankah tadi kau menginginkannya??." tanya Riko dengan suara seraknya akibat menahan has_ratnya yang semakin menggebu.
Rahma menanggapinya dengan anggukan kecil.
"Tapi sebelum itu ,,,,,Trust me, please...!!!! selama kita resmi bertunangan aku tidak pernah berpikir untuk mengkhianati kamu, meskipun pernikahan kita saat itu karena perjodohan." ucap Rahma seraya mengatupkan kedua tangannya di hadapan Riko.
Sejujurnya Riko bisa melihat kejujuran dari kedua bola mata Rahma namun Riko seperti sulit mempercayainya sebab apa yang dilihatnya malam itu justru berbeda, Ia memergoki Rahma berada di kamar hotel bersama adik sepupunya,Atala.
Setelah mengungkapkan isi hatinya yang selama ini di pendamnya, Rahma kembali mempersilahkan suaminya untuk melanjutkan aktivitasnya yang tadi sempat tertunda.
*
"Arrrggghhh." Terdengar suara rintihan Rahma di sertai dengan keringat yang membasahi dahinya akibat menahan rasa sakit saat Junior milik Riko berhasil merobek selaput darahnya.
Sebenarnya saat ini bukan hanya Rahma yang merasakan rasa sakit, namun Riko pun sama saat Juniornya merasa begitu kesulitan sebelum beberapa saat kemudian berhasil menerjang bagian inti tubuh istrinya.
Akhirnya tudingan Riko selama ini pada Rahma terpatahkan dengan adanya bercak darah yang mengenai sprei serta juniornya setelah ia menyelesaikan permainannya yang cukup lama.
"She still a virgin..... pantas saja dia sampai menangis saat milikku memasukinya. OH astaga....dan itu artinya tidak terjadi apa pun di Antara Rahma dan juga Atala di kamar hotel malam itu." Riko yang tak bisa berkata kata itu pun menatap wajah Rahma dengan intens sehingga untuk beberapa saat pandangan keduanya bertemu, sebelum kemudian Rahma lebih dulu memutus pandangan dengan beranjak turun dari tempat tidur setelah menutup tubuh polosnya dengan selimut putih milik Riko.
"Arrrggghhh." suara rintihan Rahma kembali terdengar saat wanita itu mulai melangkah dan hal itu sontak membuat Riko beranjak dan segera menopang tubuh Rahma agar tak sampai terjatuh di lantai.
"Are you okay??." tanya Riko dengan wajah cemas.
"I'm okay." Jawab Rahma yang di sertai dengan senyum di wajahnya, sebuah senyum yang terkesan di paksakan.
Jangan lupa dukungannya ya sayang sayangku 😘😘🥰🙏🙏