Apa jadinya kalau menantu berselingkuh dengan mertuanya sendiri.
Mencintai dua pria di dalam waktu bersamaan, dan hal itu lah yang saat ini sedang Lily rasakan, gadis kekurangan kasih sayang seorang Ayah dan ibu itu harus berada di posisi mencintai dua pria yang berstatus Ayah dan anak.
Sulit untuk Lily pilih di satu sisi Xeni adalah suami Sah nya, tapi di sisi lain ada James Papa mertuanya sekaligus Ayah dari janin yang ada di dalam rahim nya.
Apa yang harus dia lakukan? Apakah Lily harus melepaskan Xeni yang menawari nya kebahagiaan, atau James pria 40 tahun yang selalu melindungi nya dan menyayangi nya di saat dia membutuhkan kasih sayang?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di kantor
James nampak di sibukkan dengan pekerjaan nya hingga dia mendengar suara ketukan pintu..
"Masuk"
Ceklek..
Nuri masuk dengan membawa map, Nuri adalah asisten James.
"Tuan ini berkas yang anda minta" ucap Nuri.
"Simpan di meja" titah James.
"Baik tuan" balas Nuri.
Nuri menyimpan berkas nya di meja, lalu terdiam menunggu instruksi lain dari sang Bos.
James yang menyadari Nuri yang diam saja seketika membenarkan kaca matanya, dan melihat dingin ke arah Nuri.
"Apa lagi?" tanya James.
"Tidak ada tuan" balas Nuri.
"Kalau begitu kau bisa keluar sekarang" ucap James.
Nuri mengangguk dan keluar dari ruangan CEO dengan wajah di tekuk.
"Dasar tuan nyebelin nggak peka banget sih" gerutu Nuri sambil mengembungkan pipi nya sebal.
"Kenapa mbak?" tanya Seno, sekertaris James.
"Nggak kenapa-kenapa" balas Nuri cepat.
Dan Nuri langsung pergi begitu saja meninggalkan Seno yang menatap nya aneh.
James memeriksa berkas yang di bawa Nuri tadi, dia memeriksa berkasnya dan menandatangani berkas nya setelah di rasa isinya menguntungkan untuk kedua belah pihak.
"Apa kabar dengan Xeni, huh anak itu aku harus Belanda secepatnya" gumam James.
James pun menelpon Seno, dia menyuruh Seno untuk mengatur jadwalnya karena dia akan memastikan jika putra nya tidak berulah lagi.
Setelah itu James pun kembali di sibukkan dengan pekerjaan nya, hingga menjelang makan siang James pun menghentikan kegiatan nya.
Telpon berdering James mengangkat nya.
"Halo"
"Bagaimana wanita itu?"
James melihat ponselnya, seketika wajahnya terlihat begitu kesal.
"Kau membuat ku masuk dalam masalah besar" ucap James terdengar kesal.
Haha..
Terdengar suara orang tertawa di sebrang telpon, dia tak lain adalah Ben. teman nya.
"Wanita itu masih muda kan, aku rasa kau beruntung bukan buntung" balas Ben santai.
"Ck, sama sekali tidak, kau tau gadis itu adalah_" ucap James terhenti.
Dia tidak bisa mengatakan jika Lily adalah istri putra nya karena Ben akan semakin menertawakan nya.
"Gadis? jadi kau sudah mengecek nya? atau jangan-jangan kau dan dia, oh Astaga Belgina kakak mu__" ucap Ben terhenti karena suara James.
"Jangan berpikir yang aneh-aneh, aku melihat wajahnya dan dia masih terlihat sangat muda bahkan terlihat seperti gadis SMA" jelas James cepat dan tegas.
Tak mau jika Ben sialan berpikir aneh-aneh akan dirinya dan Lily.
"Apa! jadi dia gadis muda? huh sayang sekali aku tidak mengenalnya, dia pasti sangat pas dengan Luke atau Sam, mereka juga masih muda" ucap Ben.
"Atau jangan-jangan kau ingin mendapatkan nya sendirian, ahk aku tau kau duda tapi setidaknya jangan anak belia juga yang kau mau embat, kasihan dia pasti kewalahan dengan duda tua seperti mu" lanjut Ben tertawa.
James menjauhkan ponselnya dari telinga nya, merasa begitu panas telinga nya karena suara tawa teman nya.
Tut !
James memilih mematikan panggilan nya sepihak karena jika di obrolan mereka di teruskan bisa-bisa obrolan nya akan sangat panjang.
Sore nya James pun akhirnya pulang dan saat sampai di rumah dia melihat Lily yang sedang duduk di tanam dengan memegang bunga.
"Kenapa Nuri memilihkan pakaian seperti itu, dia benar-benar tidak tau kalau ini musim hujan kenapa baju nya seperti itu" gerutu James melihat baju yang di pakai Lily begitu terlihat terbuka.
James pun akhirnya masuk ke dalam rumah nya dan berpapasan dengan bi Narti.
"Tuan apa mau di siapkan air hangat sekarang?" tanya bi Narti.
"Tidak, saya akan mandi satu jam lagi" balas James.
"Baik tuan, baju nya?" tanya bi Narti lagi.
"Seperti biasa saja" balas James lalu pergi ke ruang baca.
James memang jarang langsung masuk ke kamar nya, setelah pulang kerja dia akan kembali mengecek pekerjaan nya di ruang baca dan itu adalah satu kebiasaan yang tidak berubah dari dulu.
Bi Narti pergi ke luar rumah untuk mencari Lily, dan saat melihat Lily dia mendekati gadis cantik itu.
"Non Lily lagi apa?" tanya bi Narti.
"Ehk bi, ini lagi melihat bunga. cantik ya" jawab Lily memperlihatkan bunga yang di pegang nya.
"Iya cantik non, oh iya bibi boleh minta tolong nggak non nanti satu jam lagi siapin air hangat buat tuan, bibi mau beli bahan makanan yang habis" ucap bi Narti.
Lily diam sebentar lalu mengangguk.
"Oke bi, aku titip beli pembalut ya bi" ucap Lily.
"Iya non" balas bi Narti lagi lalu pergi menggunakan motor matic yang di sediakan sang majikan.
Lily melihat bi Narti yang pergi menjauh, dia menyimpan bunga itu di telinga nya lalu melihat sekeliling taman.
"Xeni, apa kamu masih mengingat aku?" gumam Lily sambil tertunduk lesu.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏