NovelToon NovelToon
Detektif Kerajaan

Detektif Kerajaan

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi / Putri asli/palsu / Cinta Seiring Waktu / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / TimeTravel
Popularitas:79
Nilai: 5
Nama Author: Staywithme00

"Kau berasal dari masa depan kan?" Ucapan Nares membuat Yarana diam. Bagaimana bisa Nares mengetahui hal itu?-Yarana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Staywithme00, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Suasana pagi hari begitu sejuk, angin berhembus melalui jendela-jendela yang ada diistana. para pelayan sudah sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Ada yang sedang menyiapkan sarapan untuk anggota kerajaan, dan ada beberapa dari mereka yang sedang bersih-bersih.

Hari ini adalah jadwal Yarana untuk berangkat pergi ke kota Cillvana bersama Vello dan Nares. Meski amat membenci Nares, Yarana mau tidak mau berangkat bersamanya untuk mendapatkan jawaban dari pemilik sapu tangan yang ia simpan. Kalau Yarana mendapatkan bukti mengenai hal tersebut, mungkin akan sangat mudah untuk menangkap pelaku.

“Tuan putri, apa anda sudah siap untuk pergi sarapan?” Vello bertanya dari balik pintu kamar Yarana.

“Aku sudah siap.” Yarana menjawab dengan tersenyum. Karena dirinya akan bepergian, jadi ia memutuskan memakai pakaian yang sederhana. Yarana menitip sebuah gaun saat kemarin Vello mengunjungi rumah orang tuanya didesa. Yarana meminta Vello mencarikan beberapa gaun yang terlihat sederhana, tidak mekar seperti burung merak, juga tidak memiliki rumbai-rumbai dibawahnya. Alhasil, Vello membawakan beberapa pakaian untuknya. Salah satunya yang dipakainya hari ini. Yarana memakai pakaian gaun yang tidak mekar, namun sangat indah. Gaun ini berwarna biru tua dengan motif bunga yang tidak mencolok, serasi dengan jepit rambut yang terbuat dari emas dan sedikit diwarnai kebiruan.   

“Wah, anda terlihat anggun.” Vello memuji Yarana yang tampak terlihat berbeda hari ini.

“Sudahlah, jangan memujiku. Nanti telingaku jadi besar kalau kau puji.” Yarana yakin, kalau Vello melihat sosok detektif Fara pasti ia akan menarik pujiannya yang tadi. 

“Ayo!” Yarana berjalan lebih dulu dari Vello. Aturan istana Bellvana mengharuskan pelayan untuk berada dibelakang, tak boleh mendahului bangsawan. Yarana sudah mulai paham dengan ini. 

“Hahaha.. ayo saudariku, coret lagi wajah pelayan tidak tahu diri ini.” Terdengar suara seseorang sedang tertawa. Yarana berbelok arah menuju sumber suara.

“Ja… jangan putri.” Vello mengingatkan Yarana agar tak mendatangi sumber suara.

“Kenapa? Apa ada sesuatu disana?” Yarana keheranan dengan wajah cemas Vello.

“I..itu pasti saudara tiri anda. Sebaiknya jangan kesana.” Vello tahu kalau saudari tiri Yarana sedang berbuat sesuatu yang tidak baik.

“Oh.” Yarana paham, tapi tetap nekat mengunjungi saudari tirinya yang pasti sedang berbuat hal buruk. Benar saja, ketika sampai disana, Yarana melihat mereka sedang memainkan sebuah tinta dan menyoretkannya kepada seorang pelayan perempuan.

“Hahaha, tambah lagi, tambah.” Regina menyuruh Viola menambahkan tinta pada wajah pelayan yang sedang berdiri dan menangis.

Yarana mendekati saudari tirinya tanpa mereka tahu.

“Ini kau rasakan juga.” Yarana menumpahkan tinta hitam pada tangannya dan mengoleskannya secara tiba-tiba pada wajah Regina.

“Ap.. apaan kau ini.” Regina tidak terima Yarana mengoleskan sesuatu pada wajahnya. Viola pun juga sama, Yarana menyiram wajahnya dengan tinta hitam.

“Akkh, Yarana cecunguk. Berani sekali dirimu!” Regina marah sekali saat Yarana berani menyiram Viola juga. Viola hanya diam membeku karena tintanya masuk kedalam mulutnya.

“Kenapa, kau tidak terima?”

“Kau saja bersikap kurang ajar pada pelayan ini, kenapa kau tidak terima diperlakukan demikian?” Yarana dengan wajah yang marah menantang balik saudarinya. Ia menatap lekat dan tajam.

“Kau.” Regina mengayunkan tangannya. Belum sempat terkena pipi Yarana, ia lebih dulu menahan tangan Regina dengan  sekuat mungkin.

“Jika kalian masih berani berlaku seperti ini, aku akan mengadukannya pada yang mulia raja. Jadi, berhati-hatilah dalam bersikap.” Yarana yang sedang menggenggam tangan Regina dengan kuat, tiba-tiba saja melepaskan genggamannya hingga membuat tubuh saudari tirinya mundur satu langkah.

“Ayo Vello, bawa dia dan bantu dirinya membersihkan noda yang ada diwajahnya.” Yarana memberi perintah pada Vello untuk membawa pelayan malang ini. Mereka bertiga meninggalkan dua manusia yang bersifat iblis itu diruangan.

“Kakak lihat kan, sepertinya gadis itu sudah mulai berani.” Ujar Viola dengan suara samar sembari membersihkan noda tinta yang menutupi mulutnya.

“Bukan mulai berani, tapi sudah sangat berani.”

“Ayo kita adukan pada Ibu. Agar kita dapat menyingkirkannya.” Regina dengan hati yang terbakar menatap punggung Yarana yang perlahan-lahan menjauh dari pandangan. Regina akan memastikan membalas perbuatan Yarana yang sudah mempermalukan dirinya dihadapan para pelayan.

 

                   #bersambung 

 

1
kappa-UwU
Wah, gak sabar nunggu kelanjutan ceritanya, thor! 😍
Staywithme00: ditunggu yaaaa ,terima kasih sudah mampir🙏
total 1 replies
menderita karena kmu
Sempurna deh ini. 👌
Staywithme00: terimaaa kasih kak🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!