tentang dia yang ingin mengubah hidupnya menjadi lebih baik. kehidupan pertamanya yang di perlakukan buruk hingga mati tragis dalam penyiksaan, membuat dia bertekad untuk memperbaiki hidupnya dengan mengambil keputusan yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DELAPAN
Alex sedang duduk santai di sofa, dia tidak sendiri tapi bersama keluarganya setelah makan malam. Namun pikiran nya tidak di sana, dia malah menatap gelang coklat pemberian Gladis yang dia klaim gadisnya itu. Pikiran nya terus tertuju pada kebersamaan mereka seharian ini. Tanpa sadar dia tersenyum kecil dan itu tidak luput dari penglihatan gadis berambut sebahu, adiknya Alexa.
"Pandang terussssss !!!!! terus pandang sampe tu mata keluar!!! " julid Alexa. Alex yang merasa itu di tujukan padanya hanya mendengus kesal.
"Iyalah di pandang, orang yang ngasih pujaan hati kok. " julidnya lagi. Alex memandang adiknya sinis.
"Anak siapa yang udah hancurin hati kamu itu? " tanya sang papa heran.
"Hancurin? luluhin gak sih pa? " tanya Alexa bingung.
"Sama aja itu" ucap sang papa. Sama dari mananya? Itu dua hal yang berbeda maksud.
"Emang buat apa mas? " tanya sang istri, mama Alex dan Alexa.
"Mau aku kasih hadiah, soalnya bisa buat ni anak normal" Jawab papa, mama menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar jawaban sang suami.
"Jadi selama ini kak Alex abnormal gitu? " tanya Alexa.
"Bahkan hampir gak ketolong" jawab papa. "kamu gak tau gimana kakak kamu selama ini, papa sampe ngira dia gay"lanjutnya. Alexa menganga tak percaya, tapi jika di pikir-pikir tidak salah ucapan papanya. Dari kecil kakak nya itu sudah sangat irit bicara, tapi setelah tamat SD dia tinggal di luar negri sama kakek neneknya jadi dia tidak tau lagi bagaimana keseharian kakaknya karna mereka jarang bertemu. Dia baru kembali ke tanah air satu bulan yang lalu karena ingin tinggal bersama orang tuanya itupun setelah merengek pada sang kakek nenek selama berbulan-bulan.
Dalam satu bulan ini, dia bisa tau kalau Alex memang dingin dan cuek terhadap sekitar tapi dia benar-benar tidak menyangka kalau kakaknya ternyata lebih parah dari itu bahkan sampe anti cewek? Dia jadi ingin tau siapa yang di bonceng kakaknya.
Alex lagi-lagi berdecak kesal mendengar pembicaraan papa dan adiknya, bukan nya dia tidak suka perempuan hanya saja dia kurang nyaman di dekat mereka walaupun yang mendekatinya primadona sekolah bahkan artis papan atas sekalipun. Dia benar-benar tidak suka dekat dengan kaum perempuan itu apalagi berbicara, jadi dia tidak segan-segan berbuat kasar jika ada yang melewati batas yang dia tetapkan. Dia hanya dekat dengan mama, nenek dan adiknya, dia tidak ingin dekat dengan orang lain sekalipun itu bibi, sepupu dan keponakan.
"Mereka berdua begosip seakan gue gak ada" batin Alex kesal.
"Dia gak sadar tentang dirinya sendiri, apa dia lupa gimana dia dulu yang juga irit bicara bahkan orang pada ngira dia bisu? Apa dia gak bisa lihat Alex cerminan dia dulu? " batin mama mencibir suaminya sendiri.
"Kamu tau gak berita apa yang papa dengar dari sekolah kakak kamu setiap hari? " papa kembali bergosip tentang anak sulung nya.
"Apa pa? " kepo Alexa, bahkan dia sudah pindah duduk, dari samping Alex ke bawah karpet depan sang papa.
" Dia pernah .. gak tapi sering dorong cewek-cewek yang ngehalangin jalan dia, padahal mereka cuma mau ngobrol " gosip papa semangat. Alexa lagi-lagi membuka mulutnya tak percaya.
"Oho...... kamu tau dia tiap hari di kirimin surat cinta tapi sayang semua berakhir di tong sampah, dia juga di kirimin coklat, kue, bekal dan masih banyak makanan lagi tapi semuanya berakhir dalam perut teman-temannya" ucap papa lagi. Alex yang sudah jengah mendengar semua itu akhirnya bangkit dari duduk dan beranjak pergi. Papa dan Alexa? Mereka gak peduli dan tetap dengan gosip mereka, palingan Alex ke markas, pikir mereka.
" Sepertinya ada yang gak sadar sama kelakuan sendiri waktu muda dulu, nampar cewek hanya karena mau nanya alamat? ck... ck.. " ucap mama tiba-tiba membuat papa dan Alexa diam. Bahkan papa sampai melihat istrinya, sekelebat masa lalu berputar dalam otaknya.
"Ma, orang gila mana itu? " tanya Alexa penasaran.
"Tanya aja sama papa kamu" jawab mama.
"Sayang, seperti nya kamu udah ngantuk. Ayo kita istirahat" ucap papa sambil senyum tertekan. Siapa yang tak ingat kejadian itu, Dia yang menampar cewek penanya alamat tersebut yang kini menjadi kesayangan nya dan telah menjadi istri serta ibu untuk kedua anaknya.
"Aku jawab, si penampar adalah papa dan cewek penanya alamat itu mama" ucap Alex santai sambil berjalan keluar dengan menenteng helm, dia sudah memakai jaket lengkap dengan masker seperti biasa.
"APA?!!! " syok Alexa
"heh!!!!! beraninya kamu bocorin!!!!! " teriak papa marah.
******
Di sebuah rumah yang mewah bak istana, sebuah keluarga duduk di ruang tamu dengan kesibukan masing-masing, sesekali mereka mengobrol seperti menanyakan tentang keseharian keluarganya.
Seorang laki-laki yang memakai kemeja hitam menghampiri keluarga tersebut dengan tangan membawa map berisi pencarian nya selama ini.
"Selamat malam tuan, nyonya dan para tuan muda" hormat laki-laki tersebut.
"Ada apa Roy? " tanya seseorang yang di panggil tuan.
"Tuan Zarca, saya akhirnya berhasil menemukan nona muda" Ucap Roy memberi tau, dia segera menyerahkan map yang di pegangnya pada tuan Zarca yang segera di ambil dengan cepat.
Tuan Zarca tersenyum senang bahkan sampai memeluk istrinya "Akhirnya kita menemukan nya sayang" ucapnya senang. Sang istri tersenyum bahagia melihat suaminya. Mereka sudah bertahun-tahun mencari dan sekarang akhirnya mereka mendapatkan hasil. Dia cukup sedih melihat suaminya yang fokus mencari sampai mengabaikan kesehatan nya sendiri, apapun yang di lakukan suaminya dia akan mendukung sampai tujuan suaminya tercapai.
"Kita akan segera menjemputnya mas, dia sekarang tidak sendiri lagi, ada kita yang menjadi keluarganya" ucap sang istri menenangkan. Tuan Zarca melepas pelukannya dan memandang istrinya.
"Terima kasih selama ini kamu selalu bersama ku bahkan di titik terendahku sayang" ucap tuan Zarca.
"Bukan kah itu udah jelas, perasaan kita tidak bisa hilang hanya karna kita sedang berada di bawah" ucap sang istri. Dia mencintai suaminya begitu juga sebaliknya. Bahkan tuan Zarca rela meninggal kan kemewahan hanya untuk hidup bersama cinta sejatinya. Tuan Zarca tersenyum lalu menempelkan dahinya pada sang istri.
"Sepertinya kita obat nyamuk deh Vin? " ucap salah satu anak tuan Zarca yang sukses membuat sang istri menjauhkan diri dari sang suami. Tuan Zarca berdecak kesal.
"Tuan muda, anda selalu mengacaukan suasana" batin Roy yang berusaha menahan tawa melihat wajah masam tuan Zarca.
"panggil gue kakak" ucap anak tuan Zarca yang lain.
"Aelahhh beda 10 menit doang".
"Tetap aja gue yang keluar lebih dulu".
"Ck! Itu aja bangga" kesalnya. Tuan Zarca dan istrinya hanya bisa hela napas melihat kedua anaknya yang selalu berdebat tentang panggilan. Mereka kembar tak identik, wajah mereka tidak mirip sama sekali. Anak pertama bernama kevin mirip dengan tuan Zarca sampai warna rambut pun ikut tuan Zarca yaitu coklat. Sedangkan anak kedua bernama Ravin mirip sang istri bahkan warna rambut juga mengikuti sang ibu yang berwarna pirang. Orang-orang mengira mereka dari orang tua yang berbeda, mereka yang jarang bersama dengan circle teman berbeda menambah prasangka orang-orang bahwa mereka bukan dari keluarga yang sama, hanya sedikit yang tau tentang mereka seperti teman-teman mereka, dan teman sekelas mereka itupun sebagian.
Ravin mengambil map yang sudah tuan Zarca letakkan di atas meja. Dia membaca informasi data di sana dengan fokus, Kevin yang duduk di sebelahnya juga ikut membaca.
"Jadi nama nya Gladis? "
*******