NovelToon NovelToon
Penyesalan Terbesarku

Penyesalan Terbesarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor / Poligami / Janda
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: chelchel

keluarga yang awal nya harmonis berubah karena istri yang egois dan suami yang menuntut kesempurnaan dari istri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chelchel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8

Aku pergi ke taman untuk mencerna apa yang terjadi tangan ku bergetar aku tidak menyangka bisa menampar Latifah, tapi bukan karena aku membenci nya tapi karena aku sudah tidak tahan dengan sikap egoisnya.

Dia terlalu menentukan egonya, apakah aku salah meminta dia untuk berhenti dari pekerjaan nya dan menjadi istri dan ibu yang baik untuk ku dan anak - anak.

Kebutuhannya rumah, dia dan anak - anak aku sudah berusaha aku cukupi bahkan jika dia tidak sanggup mengurus rumah aku akan memperkerjakan art untuknya.

Dengan usahaku sekarang yang semakin maju aku hanya ingin dia berada di samping ku dan menjaga anak-anak dengan benar apakah aku salah?....

tanpa aku sadari waktu sudah hampir magrib,

Aku buru - buru pulang ke rumah, karena aku takut Zio mencari ku.

Pada saat aku pulang kerumah, kedua anak ku tidak ada di rumah dan ternyata istriku malah menitipkan Zio dan Chio ke rumah nenek nya, membuat ku semakin marah dengan sikapnya yang tidak bisa ku kontrol sebagi suami.

"Kemana Zio dan Chio? "Tanya ku

"Aku titipin di rumah ibuku agar mereka tidak mendengar percakapan kita?" Jawab Latifah

"Kamu sekarang mau ngomong apa lagi? Tanya Latifah

"kamu sekarang keras kepala!" Jawab Danang

"Keras kepala kata kamu? Aku? Aku sudah berusaha menjadi istri dan ibu yang baik mas apa kamu tidak bisa melihatnya mas?" Tanya Latifah dengan nada sedih

"Ibu yang baik kata kamu!! Ibu yang baik yang lebih mementingkan orang lain di banding anak yang yang sedang sakit. Itu kata kamu ibu yang baik Latifah!!" bentak Danang.

"Kamu bentak aku mas... kamu berubah mas" terkejut Latifah karena di bentak oleh Danang.

"Aku masih suami mu yang dulu, aku hanya sudah muak melihat tingkah kamu. jangan seolah-olah kamu berperan sebagai korban disini, aku tampar kamu karena omongan kamu yang tidak pantas untuk di dengar! Latifah" Jawab ku dengan emosi

"Aku hanya ingin mempertahankan apa yang aku perjuangkan, aku masih ingin menjadi bidan, jika kamu keberatan dengan keputusan ku, lebih baik kita cerai saja" ucap Latifah dengan suara sedih

"Kamu sudah gila Latifah bukan kamu mikir malah kamu kaya gini! Kamu berlaga seperti korban padahal kamu adalah pelakunya" balas ku dengan nada tinggi

"Aku gila? Kamu yang gila, kamu menuntut aku menjadi apa yang kamu inginkan, padahal aku tidak pernah menuntut kamu menjadi seperti yang aku ingin kan" kata Latifah berbelit

"Itu hak ku! Aku adalah suami kamu, kamu tanggung jawab ku, jadi saat suami menyuruh kamu untuk berhenti bekerja kamu harus berhenti karena aku adalah imam mu" Jawab ku tegas

"Denger ya setelah kejadian tadi keputusan ku semakin bulat untuk tidak pernah berhenti dari bekerja sebagai bidan!" Kata Latifah dengan lantang

"Terserah... aku sudah muak dengan kamu kamu egois, keras kepala!" Jawab ku berteriak

"Menurut kamu, kamu tidak egois? Kamu egois selama ini kamu di bandung tidak pulang setiap hari hanya pulang 1 bulan sekali apa menurut kamu anak-anak tidak rindu sama kamu? Apa menurut kamu aku tidak rindu sama kamu juga mas, kamu egois" Kata Latifah berteriak

"Kamu tau kan aku tidak pulang kenapa, Aku tidak pulang karena sedang merintis usaha ku di sana. kamu tau itu kan? Kenapa ini jadi permasalahan, aku di bandung cari nafkah untuk kamu untuk anak-anak bukan jalan-jalan Latifah tapi untuk menafkahi kamu dan anak - anak" Kata ku sambil berteriak

"Tapi sama saja kamu egois!" kata Latifah berteriak sambil nangis

"Kalau aku egois aku tak akan memberi kamu uang, aku tidak akan pulang saat Zio sakit, jangan bandingkan aku dengan kamu ya aku beda jangan berfikir masalah mu lebih besar dari pada aku masalah mu itu kamu ciptakan sendiri jangan bawa-bawa aku kedalam permasalah mu itu!" Kata ku berteriak

"Diammm........" Teriak Latifah

"Kenapa? Omongan ku benar kan? Sepertinya kamu harus merenungkan lagi masalah kita" Teriak ku

"Pergi kamu dari sini" Teriak Latifah sambil menunjuk ke pintu

"Kamu suruh aku pergi? Ga salah? Aku ini suami kamu aku berhak mendidik kamu" Teriak ku

"Pergi gak? Aku bilang pergi.. " Teriak dia sambil melempar barang ke arah pintu

Dia nangis histeris sambil melempar-lempar barang di dalam rumah, dari dulu memang sifat nya tidak pernah berubah jika ada yang masalah pasti dia mengamuk Seperi ini , seperti dalam rumah tangga jika tidak ada yang mau mengalah pasti akhir nya seperti ini.

Aku pergi mengambil baju ku sebagian karena aku pikir dia butuh waktu untuk sendiri, untuk merenungkan masalah nya aku pergi dari rumahku dan pergi ke rumah ibu mertua ku

Tok.... Tok... Tok...

Aku mengetuk pintu rumah mertua ku dan ibu mertua ku membuka pintu rumah nya

"Ehh nak Danang sini masuk" Kata ibu mertuaku

"Baik bu" Ucap Danang

Aku pun masuk ke rumah ibu mertua dan berencana membawa Zio dan Chio tapi belum sempat aku ngomong

"Ibu tau masalah kamu dan Latifah " Ujar ibu mertua

"Iya bu aku memang aku dan Latifah sedang ada selisih faham" Kata ku

Aku pergi ke ruang tamu dan ada bapak Latifah sudah menungguku di ruang tamu

"Apa kabar nak Danang? Ujar bapak mertua

"Baik Pak bapa apa kabar. maaf saya akhir-akhir ini sibuk jadi tidak sempat mengunjungi bapak!" Seru ku

"Bapak alhamdulillah sehat, ada masalah apa kamu sebenarnya dengan Latifah nak?" Tanya bapak mertua

"Jadi gini pak, kemarin kan Latifah menghubungi saya memberitahu bahwa Zio sedang sakit, aku buru-buru pulang dari bandung sampai kemaleman dijalan karena khawatir dengan Zio. pagi nya saat aku terbangun karena Zio menangis sekitar jam 8 pagi Zio merengek meminta makan. aku terkejut karena Zio belum di beri makan oleh latifah, karena Zio yang sedang sakit butuh perhatian ekstra meskipun ada aku dia bisa bangunin saya buat beri makan zio tapi dia malah pergi dari rumah jam 4 subuh karena ada pasien darurat. aku berharap dia lebih pengertian lagi terhadap Zio, aku minta dia untuk berhenti dari profesi nya itu tapi dia tidak mau malah dia teriak-teriak saat berbicara dengan ku, aku seperti tidak di hargai oleh Latifah pak dan tanpa sadar aku menampar Latifah pak, karena aku sudah sangat kesal dengan sikap keras kepala Latifah" Seru ku

"Ya memang Latifah tidak pernah berubah, tapi maaf nak Danang kenapa sampai kamu menampar dia? Padahal bisa tanpa tamparan kan" Kata bapa mertua

"Jadi gini pak dia terus menerus menganggap ku lebay, tidak mengerti apa yang dia inginkan, aku meminta dia untuk berhenti dari profesi nya tapi dia tidak mau, dia malah makin menjadi-jadi apakah itu berlebihan pak, aku tampar dia karena kesabaran ku ada batas nya aku sudah mencoba sabar, tapi setelah aku melihat dia makin menjadi-jadi aku kehilangan kesabaran ku dan itu lah yang terjadi" kata ku

"Bapa mengerti nak, bapa minta maaf sama kamu karena Latifah sangat keras kepala dan menyusahkan kamu. kamu dan Latifah sedang keadaan tidak baik sekarang, lebih baik kalian berdua mendinginkan kepala dan saat suasana sudah membaik bicarakan lagi dengan kepala dingin" Kata bapak mertua

"Tadi aku sempat merenung di taman untuk menenangkan diri agar kami bisa berbicara dengan hati yang tenang, tapi setelah saya pulang kerumah saya melihat Latifah sedang menangis dan melempar barang ke arah ku agar aku pergi dari rumah aku sempat menasehati nya sebentar tapi dia malah ?meminta cerai" Seru ku

....HALLO.....

Terima kasih bagi yang sudah membaca maaf jika penulisan nya belum rapih karena saya masih pemula

Untuk kritik dan saran silahkan tinggal komen di kolom komentar dan jangan lupa like ☺

1
Dara nurlael
semangat 🥰🥰
Mariloly Salas Sandoval
Cerita yang menarik, gak capek baca sampe habis!
chelchel: terimakasih🙏
total 1 replies
Lửa
Membuat terkesan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!