Alfa adalah anak miskin yang sering di bully oleh teman SMA-nya. Bukan inginnya menjadi anak miskin, tapi takdir yang menentukannya. Sang ayah duluan di jemput oleh sang Maha Kuasa, dan saat ini Ibunya sakit parah. Ia bingung mencari uang di mana untuk pengobatan ibunya. Sebelum ia mendapatkan uang, ibunya meninggal dunia. Saat pemakaman ibunya, ia mendapat Sebuah sistem Keberkahan di makam ibunya. Dan tentu saja Sistem mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
Yang penasaran dengan kisahnya yuk simak ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
...⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️...
...Happy Reading...
...🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️🤾♀️...
"Oh ya, Alfa, sebelum kita berpisah, mari kita bertukar nomor HP dulu," ucap Luna, sambil tersenyum dan mengeluarkan ponselnya. Alfa mengingat ponselnya masih di dalam sistem, dan ia tidak tahu bagaimana mengambilnya.
"Oh ya, Kak Luna, tulis di kertas saja dulu, soalnya saya tidak bawa ponsel," kata Alfa, sambil tersenyum dan mengeluarkan selembar kertas dari saku celananya.
Luna tersenyum dan mengambil pena dari tasnya, kemudian menuliskan nomor HP-nya di kertas tersebut. "Ini nomor HP saya, Alfa. Simpan baik-baik ya," kata Luna, sambil menyerahkan kertas itu kepada Alfa.
Alfa menerima kertas itu dan memasukkannya ke dalam saku celananya. "Terima kasih, Kak Luna. Saya akan segera menyimpan nomor Anda di ponsel saya nanti," kata Alfa, sambil tersenyum.
Setelah bertukar nomor HP, mereka pun berpisah di pasar malam itu, dengan rencana untuk segera pulang ke rumah masing-masing.
"Sampai jumpa lagi, Alfa. Hati-hati di jalan," kata Luna, sambil melambaikan tangan.
"Sampai jumpa lagi, Kak Luna. Terima kasih atas hari ini," kata Alfa, sambil membalas lambaian tangan Luna. Mereka kemudian berpisah, dan Alfa berjalan menuju ke arah rumahnya.
"Aku harus cepat-cepat pulang ke rumah nih, aku tak sabar untuk menjelajahi sistem," ucap Alfa penuh semangat, ia pun berlari terus-terusan hingga akhirnya ia pun sampai di rumah bobrok yang sudah lama ia tempati bersama mendiang ibunya itu.
Sampai di depan rumah, Alfa mengantarkan nafasnya yang terengah-engah karena berlari, lalu ia berjalan masuk ke dalam rumah. Namun, saat ia membuka pintu rumah, pintu itu malah terjatuh ke tanah dengan suara berderak, karena kayunya sudah lapuk dimakan rayap.
Brukkk!
Untung saja Alfa sempat menghindar ke samping, sehingga ia tidak terkena terjangan pintu yang jatuh itu. Ia menatap pintu yang jatuh dengan wajah yang sedikit sedih, karena rumahnya memang sudah tidak terawat lagi sejak ibunya meninggal.
Alfa kemudian memasuki rumahnya, dan melihat keadaan rumah yang memang sudah tidak terawat lagi.
"Ya ampun, rumah ku ini benar-benar sudah bobrok sekali sih, kapan aku punya rumah bagus ya," kata Alfa, sambil melihat rumahnya yang sudah reot di bagian kiri, bocor di mana-mana, dan dindingnya yang sudah kusam. Ia menghela napas, merasa sedih dengan keadaan rumahnya yang tidak terawat lagi.
Tapi ya sudahlah, masalah ini ia pikirkan nanti, Alfa berpikir bahwa ada hal yang lebih penting untuk dilakukan saat ini.
Ia berjalan menuju ke arah kamarnya, dengan semangat untuk menjelajahi sistem yang telah ia tunggu-tunggu.
Setelah memasuki kamarnya, Alfa langsung duduk di atas tempat tidur yang sudah usang dan robek, dengan kasur yang sudah tipis dan tidak empuk lagi. Ia menekan panel hologram yang ada di depannya, dan layar hologram itu langsung menyala, menampilkan berbagai macam menu dan opsi yang dapat dipilih.
"Sistem, bagaimana aku mendapatkan ponsel dari sistem ini?" tanya Alfa penasaran, sambil menatap layar hologram dengan mata yang penuh harapan.
[Anda cukup sentuh gambar ponsel di hologram, maka semuanya akan menjadi nyata]
Alfa tersenyum, merasa sangat mudah. "Lalu bagaimana aku mengambil uangnya?" tanya Alfa lagi, sambil menatap layar hologram.
[Sama, Anda cukup menyentuh gambar uang dan itu akan menjadi nyata] jawab sistem dengan suara yang sama.
"Wah, segampang itu?" tanya Alfa, sambil menggosok-gosok tangannya dengan tak sabar.
Ia tidak sabar ingin memegang ponsel baru dan uang yang banyak. Ia merasa seperti sedang berada di dalam sebuah mimpi, dan tidak percaya bahwa semuanya bisa menjadi begitu mudah.
Alfa kemudian menyentuh gambar ponsel di hologram, dan tiba-tiba sebuah ponsel canggih muncul di depannya. Ia tersenyum, merasa sangat senang. Ia kemudian menyentuh gambar uang di hologram, dan tiba-tiba uang kertas muncul di depannya.
Alfa tidak percaya, ia merasa seperti sedang berada di dalam sebuah cerita fantasi. Ia mengambil ponsel dan uang yang ada di depannya, dan merasa sangat bahagia.
"Ya ampun, apakah yang aku rasakan ini semuanya nyata? Aku benar-benar tak percaya ini," ucap Alfa sangat bahagia hingga matanya berkaca-kaca, tangan kirinya memegang uang yang tebal, dan tangan kanannya memegang 5 buah ponsel hadiah sistem yang canggih.
Ia merasa seperti sedang berada di dalam sebuah mimpi yang indah, dan tidak ingin bangun dari mimpi itu. Alfa kemudian menatap ponsel-ponsel yang ada di tangannya, dan tersenyum. Ia merasa sangat beruntung memiliki sistem yang canggih ini.
Alfa kemudian memasukkan uang ke dalam dompetnya dan di simpan dengan rapi. Dan sementara itu, ponselnya ia memasukkan nomor Kak Luna untuk pertama kalinya.
...⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️⛹🏻♀️...
baru jumpa untuk 2x
tidak apa la athor punya cerita
semangat