NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandaran

Deeva tiba di rumah sekitar jam empat sore. Tak banyak yang ia beli, gadis itu benar-benar hanya membeli seragam sekolah saja. Dia hanya menenteng satu buah paper bag saja, berbeda dengan Shaka yang membawa tiga paper bag berisi perlengkapan kucing di tambah aneka makanan kucing yang masih ada di bagasi mobil.

“Si Kopoy lepasin aja, bantuin gue bawain ini.” Shaka menyerahkan dua paper bag di tangannya, “gue mau ambil sisanya di bagasi.” Lanjutnya.

“Iya, Kak.” Jawab Deeva. Tanpa banyak protes ia menerima hingga tangannya kini penuh bahkan sedikit kerepotan. Deeva sudah benar-benar lelah hari ini, alih-alih dirinya yang ditemani belanja malah jadi terbalik dirinya yang menemani Shaka belanja. Beli seragam cuma tiga puluh menit selesai tapi urusan perkucingan memakan banyak waktu.

“Makasih.” Ucap Shaka sebelum gadis itu pergi ke kamarnya.

“Sama-sama, Kak. Aku ke kamar dulu.” Pamitnya kemudian.

Deeva merebahkan tubuh di ranjang, melakukan panggilan video pada sahabatnya tadi tak kunjung terhubung. “Sibuk banget pasti Elisa kalo weekend gini.” Gumamnya.

“Ngapain lagi yah, bosen.” Ucapnya seraya gulang guling tak jelas hingga akhirnya terlelap.

Sementara itu di bawah, Shaka sibuk sendiri dengan kucingnya. Seperti biasa hari liburnya memang selalu ia habiskan bersama kucing hitam kesayangannya.

“Calon istri udah datang masih aja sibuk sama kucing!”

Mengenali suara itu, Shaka menoleh. “Kakek?” ia lantas beranjak menghampiri sang kakek yang datang bersama kedua besannya, Frans dan Ratna. Jika Bayu adalah kakek dari keluarga papa nya maka Frans dan Ratna adalah kakek dan nenek dari keluarga mamanya. Sudah dua bulan ini Shaka menghabiskan waktu di rumah kakek dari keluarga mamanya lantaran sang kakak menikah dengan seorang guru yang merangkap pengusaha sehingga tak bisa mengurus bank milik keluarga karena terlalu sibuk. Jadilah dirinya yang kini terlempar ke kota asal sang mama demi mengurus cabang bank di daerah tersebut.

“Kakek baru datang?” tanyanya.

“Seperti yang kamu lihat.” Jawab Bayu. “Deeva mana?” lanjutnya seraya mengamati sekitarnya.

“Ada di kamar. Dia lagi istirahat. kita baru pulang shopping. Beli seragam sekolah dia.” Jawab Shaka. “Mau aku panggilin?”

“Tidak usah, biarin. Nanti kita ngobrol pas makan malam aja.” Jawab Bayu.

Ketika jam makan malam tiba, Deeva cukup terkejut melihat meja makan kini lebih ramai. Ada empat orang duduk di sana dan Deeva hanya mengenali dua orang saja. Shaka dan Kakek Bayu, selebihnya sepertinya pemilik rumah yang ia tinggali karena wajahnya sama dengan Foto besar yang terdapat di ruang tamu.

“Malah bengong gitu, sini.” Panggil Bayu.

Deeva menghampiri dan menyalaminya. Dua orang lagi pun ia salami dengan takzim.

Melihat calon mantunya masih bingung, Bayu lantas mengenalkan. “Yang ini kakek Frans, terus itu nenek Ratna. Ayah sama ibunya orang tua Shaka.”

 Deeva mengangguk paham, “saya Deeva.” Ucapnya memperkenalkan diri.

“Nenek sudah tahu, kan calon cucu mantu. Maaf yah kemarin saat kamu datang kami tidak ada di rumah.” Jawab Ratna.

“Tidak apa-apa, Nek. Ada Kak Shaka sama Bi Sumi kok, semuanya baik sama aku.”

“Iya, nanti kita lanjut ngobrolnya yah. Sekarang makan malam dulu, biar nenek ambilin.” Ucap Ratna. Wanita tua itu mengisi piring Deeva hingga penuh dengan aneka makanan.

Selesai makan malam mereka semua berkumpul di ruang keluarga. Deeva duduk di samping Ratna sementara Shaka santai duduk di lantai sambil membelai kucingnya.

“Ada calon istri, kucing terus.” Sindir Bayu.

“Lama-lama ntar kucingnya kakek jual dah.” Imbuh Frans.

Shaka melepaskan kucingnya dan duduk di samping Bayu. “Terus aku harus gimana, Kek? Harus ngelus-ngelus Deeva gitu?” ledeknya.

Huss! Bayu menepuk keras paha cucunya. “kalo ngomong sembarangan!”

“Bercanda, Kek.” Jawab Shaka. “Deeva nya juga masih kecil, masih sekolah.” Lanjutnya.

“Justru karena masih sekolah harus dijagain. Bantu semua yang dia perlukan.” Ucap Kakek, “Deeva juga jangan sungkan-sungkan kalo butuh apa-apa bilang saja ke Shaka. Kalo dia tidak mau bilang sama Kakek, biar Kakek hukum nanti.” Lanjutnya pada Deeva.

“Iya pokoknya tinggal disini jangan sungkan-sungkan, anggap aja kakek sama nenek seperti orang tua kamu sendiri.” Sambung Ratna.

“Iya, Nek.” Jawab Deeva. “Aku pamit ke kamar dulu yah, mau persiapan buat masuk sekolah besok.” Pamitnya kemudian. Meskipun semua orang memintanya untuk tak canggung, tinggal bersama orang-orang baru yang belum terlalu akrab tentu tak nyaman. Meski sudah beberapa kali bertemu dengan Kakek Bayu tetap saja dirinya tak terlalu akrab dengan lelaki yang sudah membantu perusahaan mamanya kembali bangkit. Hanya satu yang Deeva senangi dari kakek itu karena menjodohkannya dengan sang cucu yang ia kira Dirga eh ternyata zonk. Deeva baru tau jika yang dijodohnya dengannya adalah cucu laki-laki dari anak pertamanya, sementara Dirga adalah cucu laki-laki dari anak keduanya.

Setelah Deeva pergi, Bayu menegaskan pada Shaka untuk benar-benar menjaga gadis itu. “Harus bisa ngemong calon istri. Dia Cuma punya ibu, itu pun di luar negeri. Jadi mulai sekarang dia tanggung jawab kamu.”

“Dinikahin juga belum udah harus tanggung jawab, Kek.” Protes Shaka.

“Nggak apa-apa, toh nanti juga jadi istri kamu. Coba lihat ke kamarnya barangkali dia butuh bantuan.” Ucap Kakek Bayu.

“Bantuan apa sih, Kek? Namanya anak sekolah paling juga lagi masukin buku ke tas.” Jawab Shaka.

“Ya dilihat saja dulu. Jangan sampe dia kesepian, ibunya jauh, terus dia juga lagi nggak baik-baik aja.” Kakek Bayu menceritakan perihal Deeva yang patah hati karena Dirga.

“Iya-iya aku kesana.” Shaka mengalah dari pada dapat ceramah panjang lebar jika tidak menuruti keinginan kakeknya. “padahal kalo tuh anak dijodohin sama Dirga juga nggak keberatan gue, mereka cocok seumuran. Eh malah kenanya ke gue.” Shaka menghela nafas panjang.

Datang ke kamar Deeva, sesuai tebakannya gadis itu baru saja menutup tas sekolahnya. “Kalo ada yang lo butuhin bilang aja.” Ucapnya seraya melangkah masuk.

“Nggak ada, Kak. Aku nggak butuh apa-apa, paling butuh mobil buat sekolah. Di garasi ada tiga mobil, aku boleh pinjem satu nggak yah?”

Shaka duduk di sofa ujung kamar, sebelumnya ia sudah menggeser beberapa boneka yang memenuhi tempat itu. Kakek dan neneknya sengaja membeli banyak boneka untuk Deeva begitu tau calon cucu menantunya akan tinggal disana.

Deeva ikut duduk di samping Shaka, “bilangin ke kakek yah Kak, aku pinjam mobilnya.” Deeva memegang lengan Shaka dan bersandar di bahu lelaki itu, menganggap Shaka benar-benar layaknya seorang kakak.

“Nggak bakal dibolehin. Gue yang bakal antar jemput lo sekolah.” Shaka menggeser duduknya. Berusaha menjauh dari gadis yang justru terus mepet dan menyadarkan kepalanya.

“Emang Kak Shaka nggak sibuk? Kalo nggak sibuk sih aku mau banget dianterin. Pasti seneng banget deh dianterin sekolah sama kakak. Dari dulu pengen punya kakak cowok eh malah jadi anak tunggal.” Deeva berujung curhat.

“Gue sibuk lah. Sibuk banget, tapi mau gimana lagi.” Shaka kembali menghela nafas panjang, ''mau gimana lagi kalo nggak nurut nanti nggak dapat warisan.'' lanjutnya dalam hati.

“Ini bisa geseran nggak sih? Mepet banget, pala lo berat.” Protesnya.

“Masa sih? Aku kecil gini kok.” Jawab Deeva. “Diem lah Kak, aku lagi butuh sandaran. Tenyata enak juga nyandar kayak gini.” Lanjutnya lirih.

"Enak di lo, gue nggak." protes Shaka.

"Ya udah sih Kak Shaka ikut nyandar juga. Nyaman tau." tangan Deeva menarik kepala Shaka hingga bersandar di atas kepalanya.

"Enak kan?" Shaka hanya diam, aroma shampo gadis itu menguar memenuhi indra penciumannya, menenangkan.

"kak!"

"Kak Shaka!"

"Hm iya apaan?" Shaka nyaris terlelap.

"Kenapa Kak Shaka nggak bilang aja sih kalo nolak perjodohan ini? jadi kita kan nggak usah repot-repot so nerima padahal bohong."

"Gue nggak dapet warisan kalo nggak nurut." jawabnya singkat.

"Kalo nurut dapat warisan, Kak?"

"Iya, langsung pangalihan nama."

"Kalo gitu kita nikah aja biar kakak cepet dapat warisan, kalo udah selesai pengalihan nama asetnya kita cerai deh, tapi aset nya bagi dua. Jadi nggak kelamaan dramanya. gimana? sama-sama untung kan?"

Shaka langsung mengangkat kepalanya dan menoyor kening Deeva, "nggak semudah itu bocil! udah lo tidur aja sana, udah malem. Ngawur ngomongnya!"

.

.

.

.

.

Lanjut lagi besok

aku  mau tidur, btw aku juga butuh sandaran

kasih like sama komen plus kopi juga boleh soalnya kalian kan ga bisa ngasih sandaran ke aku

follow toktik aku yah @netprofit2704 aku bakal up Mas Shaka dan kucingnya disana

1
Ummah Intan
kepikiran jg klo lg ngambek ampe ga fokus kerja
Ummah Intan
selamat hari merdeka
Maria Kibtiyah
hehe mangkanya shaka jgn galak2
Net Profit
pertama😙😙😙
sum mia
galau...galau... situlah Shaka....emang enak....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
sadar Shak.,..pikiiirrr....dan renungkan.... jangan hanya marah-marah mulu . dan selalu Deeva yang disalahin .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Erna Wati
alkhamdulillah up juga Thor nuhun
Linda Ayu Tong-Tong
aku pengen getok kepalanya shaka boleh gk thor..ahahah
Silvie Dpurple
lanjut park shakanya
💥💚 Sany ❤💕
Makanya jangan sok terzhalimi Shak, seakan-akan Deev itu beban buat kamu. Sekarang giliran Deev yang gak mau bergantung ma orang laen, kamu juga yang sewot. Maunya kamu apa Shak?.
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
ada yang bully
Rita
tuh peka knp tggu sdh sakit ma kecewa
Rita
diulang2 ma ditekankan ngga tuh kata REPOT
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
gak sengaja atau ada yg usil?
Rita
jleb ngga tuh
Rita
tdk segampang itu ferguso cewek klo msh dongkol jgn berharap cepet luluh
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
nah lho Shaka hbs kena ceramah kk mu skrg ceramah sindiran bocilmu😂😂😂😂
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mubazir.
aisyah
mending ngomel ,,mencak mencak ya shak,dari pada ngambek🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!