NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sangat tampan

Rui dan Ruby memacu kudanya cukup cepat untuk menuju Paviliun Ruby berada. Saat datang Ruby memerlukan waktu satu bulan perjalanan, tapi saat bersama Rui mereka baru lewat satu Minggu, tapi sudah memasuki wilayah sebelah desa padat penduduk.

Rui menghentikan kudanya di Padang bunga yang indah, Ruby juga terkesima melihatnya. Bahkan ada kunang-kunang yang membuat langit malam semakin indah.

Xui turun dan terlihat sibuk sendiri menatap sekitar, Ruby mendekat pada Rui. Merasa sedikit kesal karena selama satu Minggu ini, dia menunggang kuda sendirian.

"marah... marah." Ujar Rui menatap Ruby.

"Iya aku marah." Ketus Ruby.

"Kenapa." Jika Rui tidak gagu terlihat sangat sempurna.

"Ya ampun ganteng banget deh, ngga kuatt takut banget nanti di culik lagi." Batin Ruby.

"Selama satu minggu aku menunggang kuda sendiri, aku lelah tau. Aku juga ingin naik kuda bersamamu, Xui kan bisa mengendalikan kuda sendiri." Ketus Ruby.

"Bahaya... jatuh..anak." Ucap Rui, berusaha menjelaskan alasannya.

"Saat datang saja Xui naik kuda sendiri, dia tidak apa-apa tuh." Kesal Ruby.

"jalan.... naik." Rui terlihat frustasi karena kesulitan bicara.

"Saat berangkat jalan turun, sedangkan kembali jalan jadi naik? iya tapi dia bisa, aku saja bisa. Kau tidak takut aku yang jatuh?." Ujar Ruby, sekarang dia sudah mengerti bahasa aneh Rui.

"Kurus... anak.. kecil." Ucap Rui.

"Astaga, jadi Dimata dia Xui itu kurus dan gampang patah? tapi iya juga si dia emang kurang gizi di umur 15 tahun jalan 16, tapi ngga sampe segitunya juga." Batin Ruby.

"Jadi aku gendut?." Ruby merasa diejek.

Rui buru-buru menggeleng, dia sama sekali tidak mengatakan ataupun bermaksud seperti itu. Rui menarik Ruby sedikit menjauh dan terlihat bulan purnama begitu dekat dengan mereka.

"Wahhhh, apa karena kita masih di atas tebing jadi bulannya sebesar dan sedekat ini? indah sekali." Ruby terpana.

"Gila, ini kalo di zaman modern udah jadi tempat wisata, biaya masuknya pasti satu orang sepuluh juta." Batin Ruby.

Sratttt

Deg.

Ruby mematung, merasakan sesuatu menyentuh pipinya. Ruby menoleh, menatap Rui yang menusukan bunga ke arahnya dengan wajah memerah.

"Untukku?." Kaget Ruby.

"AAKKKHHH romantis banget sumpah." Batin Ruby kegirangan.

"Cantik." Lirih Rui.

"Apa?." Kaget Ruby.

"Kau Cantik." Ulang Rui, menatap Ruby dengan tatapan intens.

Ruby mematung, wajahnya memerah dia bahkan sampai lupa sedang berdiri atau tiduran. Sensasi menggelitik yang membuat otaknya teras kosong, Rui mendekat dia telanjang dada karena atasan Hanfunya entah di buang kemana.

Cup

Ruby melotot lebih kaget lagi, siapa sangka Rui menarik dan menciumnya lebih dulu. Meksipun ciumannya lebih terasa seperti benturan keras, Ruby merasa tersipu dan bahagia.

"Anjir, ini pengakuan cinta ya? dia sedang melamar ku?." Batin Ruby, jantungnya mau meledak.

"Aaarrggggg Ayah, Ibu sedang apa?!."

Suara pekikan Xui membuat Rui dan Ruby mematung melotot. Mereka buru-buru menjauh dengan salting, wajah mereka memerah karena malu.

"Sial, kanapa harus kepergok anak sendiri." Batin Ruby marah.

"Ekhem, Ayo kita lanjutkan perjalanan." Ruby mengalihkan pembicaraan karena malu, dia buru-buru pergi ke arah kuda miliknya.

"Ayah.... Ayah mencium Ibu?." Bisik Xui pada Rui, wajah Rui masih memerah dia terlihat malu dengan wajah dinginnya.

pukkk

"Aduh." Xui mengaduh, saat Rui menepuk mata Xui dengan tangan besarnya.

Tapi meskipun tindakan itu aneh, Xui paham jika Rui sedang menasehati nya. Seolah menepuk mata itu berarti__

"Anak kecil tidak boleh melihat urusan orang dewasa, tidak sopan."

Mereka melanjutkan perjalanan dengan cepat dan canggung, Ruby bahkan merasa ingin lompat dari tebing saking malunya. Lagian kenapa harus terbawa suasana dan lupa ada Xui juga di sana.

Satu Minggu kemudian, Mereka telah sampai di hutan batas kota. Dari sana mereka harus belok kiri dari persimpangan dan menempuh perjalanan sekitar dua jam baru sampai di paviliun milik Ruby.

Deg.

"Bentar, Rui kan lagi di asingkan kalo tiba-tiba aku bawa ke sini nanti aku di hukum ngga? jangan-jangan nanti aku di hukum mati lagi, aduh gimana dong?." Ruby telat berpikir.

"Ya kan Rui gila, aku bilang aja dia jalan-jalan keluar tempat dia diasingkan terus nyari aku. Kan dia gila karena nyariin aku kan?." Ruby berusaha beralasan.

Mereka sampai di paviliun, kondisi masih sangat ramai para kusir andong dan kereta kuda. Para pelayan tetangga Paviliun yang juga sedang sibuk, Ruby tersenyum canggung sedangakan Rui dan Xui tidak menyapa sama sekali.

Mereka pun masuk ke dalam paviliun, mengikat kuda di kandang kuda. Xui pergi ke kamarnya untuk beristirahat, dia benar-benar lelah sekali, Ruby mengajak Rui menuju Kamar utama.

"Waduh, belum nikah udah sekamar. Ya lagian anak kita juga udah bujang kok." Batin Ruby, menenangkan diri.

Rui di arahkan untuk mandi terlebih dahulu, Ruby memberikan Hanfu simple yang memang dia sengaja belikan untuk Rui. Tapi sepertinya hanya beberapa yang muat, melihat betapa besar dan tinggi tubuh Rui.

Setelah menyiapkan Hanfu milik Rui, Ruby keluar dan masuk kamar tamu untuk mandi di sana. Ruby mandi dengan kilat, lalu bergegas menuju dapur untuk memasak.

Di paviliun ini hanya ada juri kebun dan pelayan bersih-bersih yang datang setiap pagi dan pulang siang. Tidak ada pelayan dapur ataupun yang lain-lain, Ruby melakukan semuanya sendiri meskipun kadang dibantu Xui.

"Aku harus mulai cari cara menghasilkan uang, jual apa ya?." Batin Ruby menimang-nimang.

Saat sedang asyik masak sambil melamun, tiba-tiba Rui datang setelah mandi dan memakai pakaian baru. Ruby menoleh dan seketika melotot, dia bahkan lupa bernafas.

Cuuurrr

Ruby mimisan, tidak kuat dengan ketampanan paripurna Rui. Rui terkejut dan buru-buru mengambil kain untuk mengelap darah Ruby, dia pikir Ruby terserang penyakit mematikan.

"K-kau benar-benar berbahaya." Ucap Ruby, membuat Rui bingung.

"Kau tampan sekali." Lirih Ruby.

Deg.

Rui mematung, lalu memalingkan wajah malu. Semburat merah bahkan sampai ke lehernya, keduanya sama-sama salting di dapur. Untung saja Ruby cepat sadar, jadi makanan yang dia masak tidak gosong.

"Pergi ke gazebo atau kemana dulu, kau boleh berjalan-jalan. Aku akan memanggilmu saat Makanan siap." Ucap Ruby, tidak bisa jika ditemani pria tampan seperti Rui.

Rui menurut, karena dia juga salting. Dia pergi membuka semua pintu yang ada. Benar-benar mengamati dan menghafal jalan, dia bahkan memperhatikan interior setiap ruangan. Sampai saat dia masuk ke dalam sebuah ruang kerja, ruangan itu masih berbau kayu dan cat artinya baru saja selesai di bangun.

Ruby memang semangat membuat beberapa ruang kerja untuknya, Xui dan Rui. Meskipun baru di isi buku-buku sejarah dan beberapa dokumen sederhana.

Rui mengamati, seakan mengingat sesuatu. Sepertinya dia ingat saat menjadi pangeran dia juga pernah memiliki ruangan seperti ini, tiba-tiba Rui teringat akan masa kecilnya. Sekitar 21 tahun yang lalu, saat dia masih berusia 12 tahun.

Flashback on.

Langkah kaki menggema di lorong Paviliun mewah yang sepi, sepasang kaki kecil yang terlihat buru-buru tapi juga ceria.

Kaki itu milik seorang pangeran muda yang manis dan lucu, senyumnya sangat manis dia berlari sambil memeluk gulungan.

"Ayahanda!! Lihat apa yang aku temukan." Ucapnya ceria.

Dia masuk ke sebuah ruangan yang penuh dengan tinta, kertas, dan gulungan. Di dalam sana duduk seorang pria gagah, dengan jubah naga emas yang nampak menawan dan penuh kharisma.

"Apa yang kau bawa Ru'er." Ujarnya.

"Aku mendapatkan ini di kuil, ada banyak kaligrafi yang sangat indah. Ada juga tulisan kuno yang tidak aku mengerti, apa Ayahanda bisa membacanya?." Ucap Pangeran kecil yang ternyata Rui, matanya berbinar cerah dan polos.

Kaisar Fanglin yang masih muda, mengambil salah satu gulungan di pelukan Rui kecil. Dia melihat dan tersenyum tipis, menatap ke arah putranya yang menunggu dengan penasaran.

"Apa kau tau siapa yang membuat ini Ru'er?." Tanya Kaisar muda.

"Tidak, apa Ayah tau?." Jawab Rui kecil polos.

"Ayah yang membuatnya, padahal Ayah pikir ini kaligrafi gagal. Ternyata kau menyukainya?." Ucapnya tersenyum.

"Benarkah?! ini buatan Ayah?, ini sangat hebat dan unik. Memang ada beberapa coretan yang mengganggu, tapi bagiku Kaligrafi ini menyimpan banyak pesan perasaan." Ucap Rui kecil.

"Kau memang sangat pintar Rui, saking pintarnya sampai membuatku takut." Ucap Kaisar muda.

"Kenapa?." Bingung Rui kecil.

"Orang pintar memiliki banyak musuh, kau bisa mendapatkan masalah besar karena kepintaranmu. Lalu orang yang terlalu pintar juga bisa cepat gila, entah jalan mana yang akan kau tempuh di masa depan Ru'er. Ayah harap kau menjadi pria yang kuat dan mengingat pesan Ayah ini." Ucap Kaisar dengan sendu.

"Jika aku mendapatkan musuh, aku akan melawan mereka dengan pedangku. Jika aku gila, aku yakin Ayah akan menyelamatkanku." Ucap Rui kecil dengan senyum manis.

"Ru'er, Ayah harap senyumu akan tetap sama sampai kau dewasa." Ucap Kaisar muda.

Flashback off.

Tanpa terasa, air mata menetes dari pelupuk mata Rui. Rui mengingat, dia ingat semuanya tapi entah kenapa dia kesulitan untuk bicara. Apa yang sudah dia alami, kenapa dia jadi seperti ini dan kenapa Ayahnya membuangnya?.

"Saat aku gila, kenapa Ayah tidak menyelamatkanku? Ayah justru membuangku." Batin Rui.

1
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
Mellisa Gottardo: /Cry//Cry/
total 1 replies
Babyme
Yey!! akhirnya doble up😍
Mellisa Gottardo: /Drool//Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
ikut deg-deg an😭
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Alyriz
Next kk yg semangat yee klau bisa up dua chapter sperti sblum" ini kk 🤗
Mellisa Gottardo: mulai besok Doble up kak🥰
total 1 replies
Mama Lemon
Kerenn dahh Semangat thor🔥🔥
Babyme
Bergaya banget, ketemu Rui langsung kicep itu si Yunjing
Mellisa Gottardo: hahah jangan di ULTI dulu dong 🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Mukanya Fang Yun ngeselin baget sumpah😭
Mellisa Gottardo: awokawok
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Etty Rohaeti
Ruby belum hamil juga Thor?
Mama Lemon: Mukanya ngeselin bangett
total 2 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: /Applaud//Applaud/
total 1 replies
Pecinta Novel
ANJAY VISUALNYA BISA NGESELIN GITU😭
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
Babyme
Semangattt thor!!
Mellisa Gottardo: Siap🥰
total 1 replies
Lina Hibanika
aq yg bacanya aja senyum2 sendiri palagi Ruby 🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
makanan yg belum ada, enak dan murah memang akan jadi banyak peminatnya
Lina Hibanika: zaman now mah dah segala ada 😏
total 2 replies
Lina Hibanika
beuh Ruby 😏 jd gila aja bangga kmu mah 😅🤣
Lina Hibanika: tapi bener banget sih thor 😅
total 2 replies
Lina Hibanika
omaygot 😱 klo modelan gini mah aq jg mau lah biar dikata gila juga thor 😅
Mellisa Gottardo: hahahaa🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
punya duit mah segala urusan bisa diatasi 😌
Mellisa Gottardo: betuull🥹
total 1 replies
Lina Hibanika
kayaknya ga niat tuh Ruby 😅
Mellisa Gottardo: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Lina Hibanika
dasar Ruby 🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
melimpir dimari lah,, liat liat ada yg baru,, kali aja seru seperti biasanya 😅
Mellisa Gottardo: haloo 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!