NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:84.3k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

amarah

BRAKKK

Rui menendang kuat pintu gerbang kediaman Selir Agung, selir agung sudah menunggu dengan tatapan menantang. Di sebelahnya ada Xui yang sudah terikat tidak sadarkan diri, Rui menggeram marah.

"Beraninya kau menyentuh anakku, bajingan." Rui marah besar.

"Ini balasan karena kau berani menyinggung Ayahku, cabut semua laporan itu dan bebaskan Ayahku. Kalau tidak___

Bughhh

Kyaaaaaaaa

"IBU!!." Pekik Fang Yun.

Selir Agung terduduk tak percaya, siapa sangka Rui akan memukul wanita. Fang Yun merasa marah dan menyerang Rui, tapi Rui langsung memukul wajahnya dan dia pingsan seketika.

Duagh

"Berani sekali kau menentang orang gila sepertiku." Rui menendang Selir Agung.

"Hentikan Jendral, jaga martabat anda." Ucap pengawal Selir Agung menghadang.

"Martabat? kau pikir aku peduli sialan." Rui menyerang pengawal itu.

Perkelahian terjadi cukup sengit, tapi Rui jauh lebih unggul karena perbedaan tingkat kekuatan. Rui membanting pengawal Selir agung sampai bunyi patah tulang, pengawal itu terbatuk darah dan langsung tidak sadarkan diri.

"BERHENTI ATAU AKU BUNUH ANAKMU." Ancam selir Agung, mengarahkan tusuk rambut ke arah leher Xui.

Sratttttt

Kyaaaaaaaaa

Bughhh

BRAKKKK

Ohokkkk

Rui melompat cepat, menjambak rambut Selir Agung lalu melemparnya sekuat tenaga ke arah tembok kediaman. Selir Agung melayang terlempar jauh dan terbentur tembok, tembok itu bahkan sampai hancur dan Selir Agung muntah darah hingga tidak sadarkan diri.

"Jangan berani menantangku bajingan." Rui menggeram marah.

Para pelayan yang mengintip memekik ketakutan, siapa sangka Rui sangat menakutkan. Dia bahkan berani memukul wanita tanpa pandang bulu, ini adalah sesuatu yang jarang terjadi.

Rui melangkah cepat, mendekat pada Xui dan melepaskan ikatannya. Darah keluar dari lengan dan paha Xui. Setelah di periksa itu adalah luka tusukan tusuk rambut, Rui merasa sangat marah.

Merobek Hanfu miliknya dan membalut luka Xui dengan cepat. Rui memeriksa denyut nadi Xui, terasa kacau dan lemah. Xui kehilangan banyak darah dan sepertinya meminum racun.

"Aku paling benci taktik murahan seperti ini." Gumam Rui, menotok Xui agar racunnya keluar.

Uhukkk

Uhukkk

Xui terbangun, matanya terbuka dengan lemah dan sayu. Dia tidak memiliki tenaga bahkan untuk bicara, melihat Ayahnya sudah datang dia merasa lega dan yakin akan baik-baik saja.

"A.. ayah." Lirih Xui.

"Simpan tenagamu." Rui menyalurkan energi dalam miliknya pada Xui.

Xui merasa lebih baik meskipun masih lemas, Rui membantu Xui berdiri. Memapahnya berjalan untuk segera kembali, sungguh Rui tidak akan berhenti sampai disini saja. Dia akan membalas lebih keji daripada ini.

Kegemparan hari ini cukup memuaskan penghuni istana, apalagi ada yang berani membalas pada Selir Agung yang sombong dan arogan.

Para pelayan yang menyaksikan bagaimana Selir Agung melayang dan menabrak tembok sampai hancur terus bercerita sampai berbusa. Mereka merasa merinding dan ngeri pada Rui yang tidak pandang bulu.

Rui membawa Xui kembali ke Paviliunnya, di perjalanan Xui merasa semakin lemah dan pusing. Darah merembes dari dalam lukanya, Rui merasa khawatir.

"Hentikan kereta kuda." Ucap Rui.

Kereta kuda berhenti, Rui keluar membopong Xui yang sudah lemah gleyengan. Rui menggendongnya dan melompat cepat, menggunakan peringan tubuh melompat dari atap ke atap sampai ke Paviliun lebih cepat.

Tap

Tap

"CEPAT PANGGILKAN TABIB KEMARI." Rui berteriak lantang, begitu mendarat di lorong Paviliun.

Ruby yang berada di ruang kerja Terkejut, dia buru-buru pergi melihat apa yang terjadi. Sampai di kamar Xui, Ruby bisa melihat Xui yang terbaring terluka dengan pucat.

"Astaga, apa yang terjadi?." Tanya Ruby terkejut.

"Aku berhasil menjebloskan Jendral kiri ke penjara, Selir agung tidak terima dan menangkap Xui saat aku sedang rapat. Aku sudah membanting dan melemparnya, tapi aku akan membalas lebih dari ini." Jujur Rui.

Ruby syok, dia duduk di tepi ranjang mengelus rambut Xui dengan sendu. Tabib datang dengan buru-buru, dia langsung memeriksa dan menghentikan pendarahan.

Setelah beberapa waktu berlalu, tabib telah selesai memeriksa dan meresepkan obat. Xui juga nafasnya sudah teratur, membuat Ruby bernafas lega.

"Untuk sementara Pangeran harus istirahat cukup dan dilarang melakukan hal berat, lukanya dalam dan bisa melukai saraf." Ucap Tabib.

"Terimakasih tabib." Ruby membayar tabib itu.

Setelah tabib pergi, Ruby dan Rui keluar dari kamar membiarkan Xui istirahat dan memulihkan diri. Ruby merasa marah dan kesal, kenapa harus ada drama seperti ini di saat dia sudah hidup nyaman.

"Dia akan baik-baik saja, jangan khawatir." Ucap Rui.

"Kau bilang begitu, tapi tanganmu dingin." Ruby terkekeh.

"Aku terkejut, andai saja aku terlambat datang apa yang akan terjadi padanya." Ucap Rui.

"Terimakasih sudah datang tepat waktu." Ruby tersenyum hangat.

"Tanganmu penuh tinta, apa yang sedang kau kerjakan?." Tanya Rui.

"Aku sudah selesai mendesign kereta, bendera, baju pelayan dan lambang Jendral Agung. Semuanya sudah dalam masa pembuatan, tapi setelah itu aku merasa bosan jadi aku berencana merenovasi Paviliun kita." Ucap Ruby.

"Renovasi?." Kaget Rui.

"Iya, intinya kau akan tau saat sudah jadi nanti." Ucap Ruby.

"Aku jadi tidak sabar melihatnya, jangan memaksakan dirimu." Ucap Ruby.

"Tidak kok." Ruby tersenyum manis.

"Maaf, karena buru-buru aku lupa membeli tanghulu padamu." Ucap Rui.

"Tidak masalah, masih bisa beli besok." Jawab Ruby, memeluk lengan Rui dengan manja.

"Ada apa?." Rui tersenyum geli, melihat Ruby yang menempel-nempel padanya.

"Aku merindukan mu." Ucap Ruby manja.

"Aku juga merindukanmu, apa kau sudah makan malam?." Tanya Rui.

"Belum, bagiamana jika kita masak bersama?." Ajak Ruby tersenyum cerah.

"Baiklah, ayo." Rui mengangguk.

Ruby menggandeng tangan Rui dengan ceria, keduanya melewati lorong dan pergi menuju dapur. Sudah lama mereka tidak memasak bersama karena sibuk dengan urusan masing-masing.

"Kau sangat tampan dan manis saat tersenyum." Puji Ruby.

"Kau juga sangat cantik dan menawan dalam ekspresi apapun." Timpal Rui.

"Kau sedang menggodaku ya." Ruby tersipu.

"Bisa jadi, bagiamana jika malam ini?." Rui menatap Ruby penuh arti.

"Hahahahha, ayo makan dulu." Ruby tertawa bahagia.

Sampai di dapur mereka bekerja sama membuat sup iga sapi. Rui memotong-motong iga sapi dengan telaten, lalu merebusnya dengan beberapa rempah supaya tidak amis.

Ruby sibuk menghaluskan bumbu dan mencincang aneka macam sayur. Setelah semua bahkan siap, Ruby menaruh daging iga setengah matang paling awal. Di susul potongan kentang dan wortel, lalu sayur mayur dan terakhir mie bihun.

Ruby tidak lupa menambahkan penyedap dan bawang goreng, setelah siap mereka pun bersiap makan bersama.

"Tolong antarkan ini ke meja Xui. Dia pasti lapar saat terbangun nanti." Ruby meminta tolong pelayan.

Setelah itu mereka makan dengan lahap, sungguh lezat sekali masakan Ruby. Rui bahkan merasa tidak pernah kenyang dan terus menambah porsi makannya.

Selesai makan, mereka membakar lemak terlebih dahulu dengan jalan-jalan sebentar memutari Paviliun. Ruby memberitahu rencananya saat merenovasi Paviliun.

"Di pintu depan nanti, aku akan membangun tembok bangunan putih tinggi. Kan bagus saat tamu datang melihat rumah yang mewah, di sebelah kanannya ada air terjun lalu di depannya ada kolam dengan gazebo kecil dan jembatan. Lalu di halaman tengah aku membangun banyak Paviliun, ada Gazebo juga dan taman yang indah. Paling belakang lahan kebun pribadi dan belakang bukit air terjun barak pasukan kita. Bagiamana menurutmu? apa rencanaku bagus?." Ujar Ruby.

"Ya, itu terdengar sangat indah dan menakjubkan." Jujur Rui, terus menatap Ruby.

"Terimakasih sudah mau mendengarkan ku." Ruby tersenyum.

"Aku akan selalu mendengarkan mu." Ujar Rui.

"Cukup ya kau menggodaku dengan wajah tampanmu, aku tidak akan luluh." Ruby memalingkan wajah dan melenggang pergi.

Rui hanya tertawa geli melihatnya, memang yang bisa menghilangkan penatnya hanya tingkah Ruby yang aneh dan lucu. Meksipun hanya melengoskan muka, aku saat melihat hidung mungilnya kembang kempis. Hal sederhana seperti itu sangat berarti dan membahagiakan bagi Ruby.

"Bahkan pangkat dan kekuasaan pun tidak bisa membuatku sebahagia ini, kau memang wanita yang manis." Rui terus menatap Ruby, cintanya meluap-luap.

1
Andrea
emang enak kaisar dibuat pusing🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: hahahha
total 1 replies
kriwil
apa bakal zhui juga mbunuh emak nya ,kan penyakit gilanya nurun dari bapak nya
Mellisa Gottardo: waduh🥹
total 1 replies
Andrea
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Andrea
bukan'y lbh lama waktu di dimensi ya thor🤔
koq jdi kebalik
Mellisa Gottardo: semua yang di alami Ruby di dimensi itu ternyata dalam waktu lama, cuma ngga kerasa. Tau-tau di dunia nyata udah lewat 3 bulan.
total 1 replies
Kimyoonvi
tanggung jawab nggaaa ku kak, gye sesegukann gegara ini😭
Mellisa Gottardo: hmmm🥹
total 1 replies
Andrea
aneh2 aja konsep si ruby😂
Mellisa Gottardo: ahhaahah
total 1 replies
Andrea
parah emang si ruby🤣🤣🤣
Pecinta Novel
Zhuuuiii udah ganteng ajaaaa😍
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Grin/
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
cerita yang sangat recommended, penuh hiburan dan pembelajaran hidup di dalam nya
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
sifat psikopat mu turunan dari ayah dan ibu mu Zhui
Mellisa Gottardo: hikss🥹💔
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
bukannya Olin udah pernah ketemu sama Zhui ya
Mellisa Gottardo: kan lawaass, kenalan lagi🤣
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
buah jatuh tidak jauh dari pohonnya Xui
Mellisa Gottardo: betyuul
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada air ajaib Ruby
Mellisa Gottardo: takut efek sampingnya kak
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
damai itu indah kan Xui
Mellisa Gottardo: benull
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
itulah kebenaran nya, orang yang gila ternyata lebih bijaksana dan lebih menghargai ketimbang orang waras yang slalu pura²
Mellisa Gottardo: /Frown//Frown/
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
pengertian,keterbukaan dan kepercayaan itu harus. jangan sampai terjadi miss komunikasi
Mellisa Gottardo: yess🥰
total 1 replies
Chauli Maulidiah
sifat gila ayahmu ternyata menurun ke km zhui. gila membunuh.
Mellisa Gottardo: hiks💔
total 1 replies
cila
zhui nya buat aku ajaa🤭
Mellisa Gottardo: adududuhhh
total 1 replies
zhuyan 🙊🙊
masih aja ruby pengen hamil hadehh
Mellisa Gottardo: hahaha karena pengen punya anak lima ngga di turutin🤣
total 1 replies
vivi oh vivi
astaga fefek tolong kondisi lagi seriuss malah menggatal🤣
Mellisa Gottardo: awww😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!