Seorang anak mahasiswa yang sangat miskin mendapatkan kekayaan yang sangat mencengangkan. Kehidupannya menemui banyak rintangan dalam kehidupan sehari harinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Faqih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Showroom Classik Car
Sementara waktu sebaiknya aku meminta untuk cuti kuliah. Kini keuanganku mampu membeli apa saja, gumam Faqih dalam hati.
Aku harus menjadi pembisnis handal dari sekarang. Harus memikirkan rencana matang membangun usaha besar, saatnya membentuk team yang terpercaya dan berkwalitas.
Memikirkan semua yang terjadi pada dirinya dalam waktu singkat ini dengan perubahan yang sangat mencengangkan, Faqih senyum penuh kemenangan. Jumlah yang sangat fantastis, bahkan masih mengalahkan jumlah Desiliun yang di milikinya.
Langkah pertama yang harus di lakukannya, memiliki beberapa property dan kendaraan mewah, memiliki rumah dan gedung usaha di setiap provinsi di dunia, salah satu langkah jitu untuk membangun jaringan raksasa.
Faqih melangkah menuju sebuah showroom Classik Car, sebuah showroom mobil ternama.
Ketika tepat berada di depan showroom Classik Car. Pujiannya terhadap showroom tidak dapat dia pungkiri. Bangunan yang sangat besar dan luas, tempat yang sangat mengagumkan, gumam Faqih dengan suara kecil.
"Rasa kagumnya tidak dapat di pungkiri". Mobil Mobil Sport terpajang di ruangan, dengan susunan panjang, showroomnya menampung begitu banyak mobil mewah. Banyak pengunjung dan sales berdiri di dalam ruangan.
Untuk menghilangkan rasa penasarannya. "Dengan langkah mantap, Faqih masuk ke dalam showroom".
Ketika melewati pintu utama, terdengar suara pria yang tidak mengenakkan telinga.
Hei,,, "Apa yang kamu lakukan di sini ?".
Apa kamu ingin mencuri atau menumpang adem dengan dinginnya ruangan di sini !.
Hinaan dari seorang sales pria berkacamata bernama Adam. Yang menganggapnya tidak lebih dari sampah.
Mendengar suara bentakan Adam, semua pengunjung dan sales memalingkan wajahnya ke arah Faqih yang berada di samping pintu showroom. Mereka menatap Faqih dengan tatapan merendahkan, seorang pria yang berpakaian biasa saja masuk ke showroom tujuannya hanya ingin mencuri, tutur sales lainnya.
Faqih memakai pakaian yang sangat tua. sehingga mereka menganggap Faqih orang sangat miskin.
Salah satu karyawati di showroom bernama Ella, ikut menimpali. "Orang seperti itu kalau masuk ke tempat seperti ini, hanya untuk numpang merasakan dinginnya AC.
Satu demi satu ikut memberikan pendapat yang menohok. Membuat hati Faqih sedikit sakit mendengar cercaan mereka.
Faqih hanya terdiam, menahan rasa kecewanya, sungguh miris, menilai seseorang dari penampilannya.
Akibat dari keramaian yang di timbulkan Adam. Seorang wanita sangat cantik melangkah dengan santai, terdengar suara sepatu high heels yang membentur di lantai. Wajahnya sangat cantik dan tubuh yang sangat proporsional, membuat pengunjung dan lainnya memandang penuh pujian.
Wanita itu, mengenakan celana panjang hitam ketat, sehingga lekukan bokongnya sangat tampak, dada yang lumayan besar. Dia bernama Harliana. Salah satu staf senior di showroom Classik Car.
Ada apa Pak Adam?. Tanya Harliana dengan rasa penasaran !. Eeehhh Ibu Ana panggilan singkat, sapa Adam yang sedikit kikuk di hadapan Harliana, wanita tercantik yang bekerja di showroom Classik Car.
"Begini Bu".
Sambil menunjuk Faqih, Adam berkata," Laki laki ini datang ke sini hanya datang merasakan dinginnya AC". Pinggir bibir Harliana sedikit terangkat mendengar penuturan Adam yang berusaha menjatuhkan seseorang. Akan tetapi dengan dedikasi yang luar biasa yang di miliki Harliana dalam menjalankan pekerjaan. Dia berusaha bersikap tenang mendengar perkataan Adam. Harliana hanya mengangguk pelan.
"Harliana tidak langsung mempercayai ucapan Adam". Dia hanya berjalan mendekati Faqih lalu bertanya dengan sopan.
"Maaf Bapak". Ada yang bisa kami bantu ?.
Melihat sikap Harliana yang begitu sopan dan profesional, berbeda jauh dari lainnya yang hanya memandang dirinya miskin. Faqih merasa sedikit hangat di hati.
Aku ingin melihat lihat mobil. Mungkin ada yang cocok untukku. jawab Faqih dengan tenang.
Ucapan Faqih sedikit membuat Harliana sedikit memicingkan matanya.
Harliana kembali berkata dengan sopan" Maaf ya bapak, Kalau bapak niat membeli mobil di sini, silahkan bapak lihat lihat yang mana cocok untuk bapak". Jika hanya untuk menikmati dinginnya ruangan di sini seperti yang di tuturkan Pak Adam, dengan santun, Harliana menunjuk Adam dengan ibu jari. Maka sebaiknya bapak silahkan pergi, sebab akan mengganggu pengunjung lainnya.
Sikap Harliana menunjukkan sikap yang sangat profesional.
Tidak, tidak, tidak, Ucap Faqih sambil tersenyum kecil.
Maksudku, aku mau lihat lihat koleksi mobil mobil Sport di sini. Kalau aku senang, aku langsung membelinya. Ucap Faqih yang sedikit tidak enakan.
"Mendengar perkataan Faqih, Harliana sedikit terkejut". Dengan penampilan Faqih yang sangat sederhana menggunakan pakaian yang sangat tua. Bahkan terlihat tidak memiliki harta sama sekali yang ingin membeli sebuah mobil sport. Membuat hati Harliana sedikit tidak percaya.
Apa Bapak punya uang untuk membelinya?. Tanya Harliana dengan sedikit tidak percaya.
Iya, Aku punya!. Jawab Faqih dengan percaya diri.