NovelToon NovelToon
Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Di Khianati Tunangan, Di Nikahi CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ainie1012

Vania Arnelita Adriansyah (Vania) dan Rizky Nugroho sudah menjalani hubungan selama dua tahun kurang lebih.

Rizky selalu menjanjikan pernikahan mewah kepada Vania selama satu tahun ke belakang, akan tetapi selama hampir dua tahun ini janji Rizky seperti menghilang di bawa angin.

"Rizky, ada apa denganmu dan apakah aku punya salah?“ tanya Vania.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ainie1012, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Mencari

Kabar menghilangnya Vania sudah sampai di telinga Lisa, Gisel dan juga bang Juna yang sedang berada di Surabaya yang sedang melakukan pertemuan bisnis dengan sang klien.

"Shit...." kata Juna yang kesal ketika mendengar kabar menghilangnya adik tercinta.

Sebenarnya setelah mendengar kabar tersebut, Juna ingin langsung pulang ke Jakarta dan membantu mencari keberadaan adiknya.

Akan tetapi Juna tidak bisa meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai, jadi yang bisa ia lakukan hanya misuh-misuh dan mengumpat.

"Juna, kenapa dengan wajahmu dan apa yang terjadi?" tanya seorang laki-laki yang baru memasuki ruangannya Juna sambil membawa secangkir kopi dan sepiring camilan yang baru saja ia beli.

"Vania tidak ada di rumah...." ucap Juna yang berkata jujur.

"Sudahlah Juna, mungkin Vania sedang bermain bersama teman-temannya dan dia lupa untuk menghubungi kalian...." ujarnya kembali.

"Wan, sayangnya pas kedua orang tuaku mencoba menghubungi hpnya Vania itu nomornya sudah tidak aktif lagi dan mamaku juga sudah bertanya kepada teman-temannya dan jawaban mereka, Vania tidak sedang bersama mereka...." jelas Juna panjang lebar kepada asprinya sekaligus sahabatnya tersebut.

Rizwan Mahesa Pratama sahabatnya Juna sekaligus menjabat sebagai asisten pribadinya Juna di perusahaan.

"Dan mamaku juga melihat ke dalam lemari Vania dan disana sebagian pakaiannya sudah tidak ada, beserta dengan kopernya yang biasa berada di atas lemari...." lanjut Juna menceritakan info yang baru saja ia dapat dari kedua orang tuanya.

Rizwan yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya saja, ketika mendengarkan cerita dari sahabatnya tersebut.

"Maukah kamu menemaniku untuk menyelesaikan ini semua? Agar besok kita bisa pulang ke Jakarta lebih cepat...." sambung Juna kepada Rizwan.

"Gas....aku akan menemanimu untuk mengerjakan ini semua, agar besok kita bisa langsung pulang ke Jakarta...." balas Rizwan kemudian dan mereka berdua pun kembali Fokus ke kerjaan mereka kembali.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Setelah mendengar kabar dari kedua orang tuanya Vania, Lisa dan Gisel juga mencoba berusaha menghubungi nomor HP Vania dan akan tetapi nomor tersebut masih tidak aktif juga.

"Vania, sebenarnya kamu ada dimana sih?" tanya Lisa yang tak mungkin bisa Vania jawab dan yang keberadaannya entah ada di mana.

Tidak beberapa lama HP Lisa kembali berdering dan di sana tertera nama Gisel, sahabat Lisa selain Vania.

Gisel : Lisa, kamu sudah mendengar kabar dari keluarganya Vania? Sebenarnya Vania pergi kemana sih?

Lisa : wa'alaikumsalam, aku sudah mendengarnya dan juga aku tidak tahu di mana Vania berada.

Gisel : sorry....assalamualaikum....Lisa, besok kita ke rumahnya Vania yuk. Aku mau membantu mama dan papanya Vania mencari keberadaan Vania.

Lisa : iya tidak apa-apa....boleh, kita ke sana dan bertemu di sana saja.

Gisel : oke, kalau begitu telponnya aku tutup dulu dan assalamu'alaikum....

Lisa : wa'alaikumsalam wr wb....

Setelahnya Lisa pun meletakan kembali hpnya di nakas, samping tempat tidurnya dan Lisa hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar kebiasaan Gisel yang lupa mengucapkan salam jika sedang panik.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Keesokan paginya Vania telah bangun dari pukul setengah empat pagi dan ia telah melaksanakan sholat subuh.

Vania berencana pergi ke klinik terdekat untuk berkonsultasi tentang kandungannya dan ia akan melihat ke sekitar tempat ia tinggal, makanan atau minuman apa yang sedang di gandrungi oleh para remaja dan anak-anak di sana.

Setelah sarapan Vania akan langsung berangkat ke klinik terdekat dan setelahnya akan mampir ke minimarket untuk membeli camilan dan susu hamil buat dirinya.

Ternyata klinik yang di datangi oleh Vania tidak terlalu ramai, Vania segera mendaftarkan dirinya ke meja resepsionis dan di minta untuk menunggu sebentar.

Tidak beberapa lama ada seorang pasien yang keluar dari ruangan yang ada di depan Vania, kemudian petugas resepsionis yang melayani Vania masuk ke dalam untuk memberi tahu kepada sang bidan.

"Nyonya Vania, silahkan masuk kedalam...." katanya kepada Vania yang mempersilahkannya masuk ke dalam.

Vania pun memasuki ruangan tersebut dan di sana sudah ada seorang bidan yang sedang menunggu dirinya.

"Permisi, assalamu'alaikum...." ucap Vania ketika memasuki ruangan tersebut.

"Wa'alaikumsalam, silahkan duduk dan bolehkah saya ada keluhan apa nyonya datang kesini?" tanya bidan itu kepada Vania.

Dan Vania pun mulai menceritakannya, serta menjawab semua pertanyaan dari bidan tersebut dan berbicara jujur.

"Silahkan berbaring di sana...." ujar bidannya kembali, setelah dirinya memeriksa tensinya Vania.

Dan Vania pun hanya mengikuti perintah dari bidan tersebut, untuk berbaring di ranjang periksa dan setelahnya bidan itu memeriksa kandungan Vania.

"Maaf ya, saya angkat dulu bajunya...." kata bidan itu kembali sambil menaikan baju yang Vania kenakan.

Bidan itu pun mengoleskan suatu gel je perutnya Vania yang agak membuncit, kemudian bidan itu mulai mendekatkan alat periksa kandungannya ke bagian yang telah ia olesi gel tersebut.

Tidak beberapa lama terdengarlah suara detak jantung dari alat periksa kandungan tersebut.

"Sepertinya....janin nyonya Vania sangat sehat, mungkin saya hanya akan memberikan resep penguat kandungan dan juga vitamin...." ucapnya kembali.

Setelah selesai pemeriksaan dan perutnya Vania telah di bersihkan dari gel, Vania di minta kembali ke kursi bersamaan dengan sang bidan yang sedang menuliskan resep yang harus Vania tebus.

Tidak beberapa lama dan Vania pun telah menebus resep obat yang di berikan, Vania pun melanjutkan perjalanannya menuju minimarket untuk berbelanja keperluan.

"Menjual cireng isi dan basreng juga dimsum laku kali ya...." ujar Vania kemudian dan pada akhirnya Vania pun menuju ke supermarket untuk membeli beberapa barang kekurangannya.

Seperti daging ayam fillet, udang dan juga daging ayam yang sudah di giling dan tidak lupa untuk membeli kulit dimsum juga bumbu-bumbu yang akan menjadi campurannya.

Setelah selesai membayar Vania pun memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakannya dan segera beristirahat, Vania akan mulai berjualan esok hari.

Selain ketiga makanan itu Vania juga menyediakan es kopi dan juga es teh dengan rasa buah-buahan yang akan ia racik sendiri.

"Dimulai dari offline dan berlanjut ke online, aku juga mau buat a day in my life di youtube saja...." sahut Vania dan mulai mengutak-atik hpnya biar bisa ia gunakan hari esok dan menambahkan beberapa aplikasi untuk membantunya.

ೋ❀❀ೋ═══ ❀ ═══ೋ❀❀ೋ

Sedangkan di Jakarta Lisa dan Gisel sudah berada di rumahnya Vania, begitu juga dengan Juna dan Rizwan sedang berada di dalam pesawat yang akan membawa mereka menuju Jakarta.

"Sudahlah ma... jangan nangis lagi, nanti aku dan Lisa juga akan membantu mencari keberadaan Vania...." kata Gisel yang mencoba menghibur mama Selvi.

"Iya ma, lagi pula bang Juna juga akan pulang dan membantu kita untuk mencarinya...." timpal Lisa sambil mengusap punggungnya mama Selvi.

"Ma, lebih baik mama makan dulu dari tadi malam loh mama belum makan...." ucap papa Seno yang mengingatkan untuk makan kepada mama Selvi.

"Tidak pa, mama belum lapar sama sekali...." ujar mama Selvi yang menolak tawaran dari papa Seno.

"Ayolah ma....cuma sesuap saja, papa takut nanti mama jadi jatuh sakit karena belum makan...." balas papa Seno yang masih berusaha membujuk mama Selvi untuk makan terlebih dahulu.

"Pa, biar mama kami yang bujuk dan papa lebih baik makan juga...." sahut Lisa kepada papa Seno.

"Baiklah, kalau begitu papa mau makan dulu dan papa titip mama Selvi kepada kalian...." sambung papa Seno kemudian dan meninggalkan tiga perempuan berbeda generasi tersebut.

TBC.

1
zeyynmaloth
Rizwan nama temen gw jir 🗿
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: benarkah?
total 1 replies
Muji Lestari
lanjoott lagi thorr
Muji Lestari
lanjutt thor
Libny Aylin Rodríguez
Jangan berhenti menulis!
ꋬ꒐ꋊ꒐ꏂ1012: siap kak, nanti malam akan aku lanjut.
total 1 replies
babyzizie
Gak bisa berhenti baca deh! 🔥
Celia Luis Huamani
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!