Apa jadinya kalau menantu berselingkuh dengan mertuanya sendiri.
Mencintai dua pria di dalam waktu bersamaan, dan hal itu lah yang saat ini sedang Lily rasakan, gadis kekurangan kasih sayang seorang Ayah dan ibu itu harus berada di posisi mencintai dua pria yang berstatus Ayah dan anak.
Sulit untuk Lily pilih di satu sisi Xeni adalah suami Sah nya, tapi di sisi lain ada James Papa mertuanya sekaligus Ayah dari janin yang ada di dalam rahim nya.
Apa yang harus dia lakukan? Apakah Lily harus melepaskan Xeni yang menawari nya kebahagiaan, atau James pria 40 tahun yang selalu melindungi nya dan menyayangi nya di saat dia membutuhkan kasih sayang?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingin hidup lebih baik
Keesokan harinya Lily bangun pagi-pagi sekali untuk membantu bibi membereskan rumah, Lily tidak mau kembali di usir Papa mertua nya sekalipun Lily tau jika Xeni di sana tidak lagi setia pada nya.
"Non Lily, biar biar saja" ucap bibi Narti.
"Tidak bi, biar aku aja" balas Lily menolak dan melanjutkan mencuci baju nya.
Bi Narti memberitahu Lily jika baju-baju santai saja yang di cuci di mesin cuci, sedangkan baju kantor James harus di cuci menggunakan tangan karena James paling tidak suka baju nya rusak.
Lily mendengarkan semua masukan dari bibi Narti, dia juga tidak mau ada masalah lagi dengan Papa mertuanya.
"Non Lily bisa mandi sekarang, tuan paling tidak suka jika melihat orang rumah nya jorok, maaf nona" ucap bi Narti.
"Nggak apa bi, aku akan mandi kalau begitu" Lily langsung pergi ke kamar nya.
Saat masuk Lily meregangkan otot-otot nya yang terasa pegal, Lily sudah biasa dengan pekerjaan seperti ini karena di rumah Ayah nya pun dia selalu melakukan pekerjaan rumah.
Lebih tepatnya Lily menggantikan bibi untuk membersihkan rumah, ibu tirinya tak mau membayar jasa asisten rumah tangga karena merasa lebih hemat jika Lily yang mengerjakan nya.
Flashback On.
"Lily!" suara teriakan menggema di ruang tengah.
Lily yang sedang berada di dapur mematikan kompornya, dia berjalan mengikuti sumber suara.
"Ini baju aku kenapa bisa bolong?" tanya Selly berteriak.
Selly melemparkan baju nya tepat ke wajah Lily, dan ya Lily melihat baju nya bolong tapi dia tidak merasa jika dia yang melakukan nya.
"Mama! Mama" teriak Selly.
Lily seketika takut saat Selly memanggil ibu tirinya, dia takut di siksa lagi.
"Kak, aku akan ganti" ucap Lily memohon meski bukan dia yang melakukan nya.
"Mau ganti pake apa? hah" tanya Selly marah.
Padahal Selly sendiri yang membuat baju nya bolong, dia hanya ingin Lily terkena amarah Mama nya yang selalu membela nya.
Tessa datang dan Selly tentu saja langsung mengadukan apa yang dia rencanakan sebelumnya.
"Kamu sengaja ya membuat baju kakak kamu rusak!" tuduh Tessa pada Lily.
"Tidak Ma" Lily menggeleng pelan.
"Halah mana ada maling yang ngaku, dia memang sengaja ingin membuat aku malu karena baju ku bolong, iya kan ngaku kamu!" Selly merampas baju nya.
Dan Tessa melihat baju putrinya yang bolong matanya seketika menatap tajam ke arah Lily.
"Ini apa! kamu sengaja kan?" Tessa menarik rambut Lily.
Lily yang di jambak berusaha untuk melepaskan diri, tapi jelas Tessa tak akan membiarkan anak tirinya lepas dan membawa Lily ke kamar mandi.
Brata Ayah Lily yang baru keluar kamar mendengar suara keributan, dia hanya acuh karena Brata begitu membenci Lily yang membuat istrinya meninggal.
"Papa minta duit dong, Lily buat baju aku rusak" ucap Selly mengadu.
"Berapa?" tanya Brata yang lebih menyayangi Selly anak tirinya di bandingkan Lily yang anak kandung nya.
Tidak, Brata tidak pernah menganggap Lily seperti anak nya, dia begitu yakin jika Lily adalah anak pria yang mendekati istrinya.
Dan karena Lily hidup dia kehilangan wanita yang sangat di cintai nya, Lily adalah sumber masalah di kehidupan Brata.
"Tidak banyak hanya 5 juta" balas Selly.
"Baiklah nanti Papa transfer ke rekening kamu, sudah ya jangan berisik lagi" ucap Brata.
"Aaa makasih Papa" Selly tersenyum senang dan pergi ke kamar nya.
Sedangkan Lily dia baru keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang basah kuyup.
"Rasakan itu anak tidak tau diri" kata Tessa sambil berlalu pergi meninggalkan Lily.
Lily berjalan ke kamar nya yang ada di kamar pembantu dan saat akan ke kamar nya di saat bersamaan Lily melihat Brata, Ayah nya.
Brata hanya melihat Lily dengan tatapan dingin nya, lalu pergi ke dapur mengambil minum.
Lily memegang dada nya yang terasa sesak, dia tidak paham apa yang membuat nya di perlakukan seperti ini, bahkan Ayah nya sekalipun tidak mau menatap nya.
Flashback Of.
"Aku tidak boleh lemah, setidaknya sekarang aku punya tempat tinggal yang aman dan tidak mendapatkan siksaan lagi" gumam Lily sambil melihat ranjang minimalis nya.
Tidak mendapatkan kasih sayang itu bukan masalah besar untuk Lily, tapi apakah dia harus terus merasakan pahit nya hidup? tidak Lily mau bangkit.
Karena sudah jam 6 Lily pun langsung mandi, dan memakai pakaian yang bersih yang di pinjamkan bibi Narti karena Lily tidak memiliki satupun baju untuk di pakai.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏