NovelToon NovelToon
Crazy Women Transmigration

Crazy Women Transmigration

Status: sedang berlangsung
Genre:Wanita Karir / Time Travel / Romansa / Fantasi Wanita / Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

"Aku ini gila, tentu saja seleraku harus orang gila."

Ketika wanita gila mengalami Transmigrasi jiwa, bukan mengejar pangeran dia justru mengejar sesama orang gila.

Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perangkap orang gila

"Rui, aku sudah membeli rumah yang cukup bagus tapi harganya murah. Katanya dulu itu rumah milik pengkhianat Kaisar, aku tidak masalah karena aku memang sangat butuh rumah. Aku membelinya dan hidup di sana bersama Xui, aku ingin membawamu ke sana. Meksipun rumah itu memiliki masa lalu buruk, kita bisa tinggal disana untuk bertahan hidup." Ucap Ruby.

"Pengkhianat?." Mata Rui memicing.

"Iya katanya mereka menculik seorang Pangeran, aku hanya dengar bisik-bisik orang setelah tinggal disana. Saat aku beli, pegawai pemerintahan tidak mengatakan apapun." Jujur Ruby.

Ruby merasakan atmosfer dingin tiba-tiba, Ruby mendongak menatap Rui yang sudah terlihat marah. Otot menonjol di rahangnya, menandakan dia benar-benar marah.

"Rui?." Kaget Ruby.

"Kenapa dia? kesurupan penunggu pohon ini kah?." Kaget Ruby.

"Pangeran... hilang.. aku." Ucap Rui.

Deg.

"Apa maksudmu Pangeran yang di culik itu dirimu?!." Ruby malah baru kepikiran sekarang.

"Tenanglah Rui, mereka sudah mati. Aku juga sudah merenovasi rumah itu, sudah tidak ada lagi jejak mereka disana." Ucap Ruby, jangan sampai Rui menolak ikut dengannya.

"Tidak... bajingan... mati." Sepertinya Rui masih memupuk dendam, meskipun orangnya sudah mati.

"Aku mengerti, kau sakit hati dan menderita karena mereka. Kau membenci semua hal tentang mereka kan? tidak masalah, aku akan mengobatimu." Ucap Rui, mengusap rahang Rui, mencari kesempatan.

"Obat?." Rui bingung.

"Ya, obat ini sangat manjur dan hanya aku yang boleh melakukannya padamu." Ucap Ruby penuh arti.

Rui hanya menatap dengan bingung, tidak mengerti dengan ucapan Ruby. Ruby tersenyum nakal, dia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Rui dengan lembut dan penuh perasaan.

Awalnya Rui mematung dan melotot cukup lama, tapi melihat Ruby memejamkan mata entah kenapa dia terasa terhipnotis dan ikut memejamkan matanya.

Hanya ciuman saling menempel saja, tapi Ruby merasa sangat berdebar apalagi merasakan sentuhan tangan besar Rui di punggungnya.

"Bagaimana? apa kau merasa jauh lebih baik?." Ruby tersenyum cerah, bahagia tiada Tara.

"Lagi." Ucap Rui dengan polosnya.

"Pftt Hahahahah, kau suka ciuman?." Ruby terkekeh lucu.

"Ya." Rui mengangguk dengan polosnya.

"Mungkin besok, sekarang ayo kembali ke rumah. Jangan meninggalkan Xui sendirian, dia mungkin akan mencariku sambil menangis." Ruby tersenyum dan bangkit dari pangkuan Rui, berjalan dengan anggun masuk ke dalam rumah.

Rui menatap kepergian Ruby dengan jantung berdebar tak karuan, wajahnya memerah dan dia merasa sensasi geli di perutnya. Menatap ke bawah, ada yang menonjol di bawah sana. Rui menutup wajah dengan tangannya, merasakan sensasi baru yang menggelitik.

Ruby tidur di samping Xui, meksipun dipannya keras dia tetap bisa tidur karena lelah. Dia terlelap dengan perasaan aman tanpa was-was karena ada Rui disini.

Pagi hari udara sangat dingin, Xui bangun menggigil. Dia melihat Ruby tertidur meringkuk di sebelahnya, menyelimuti Ruby dengan selimut dan dia keluar dari rumah.

"Bbrrrr... dingin sekali disini." Gumam Xui.

Di halaman rumah, Xui melihat Rui sedang menangkap ikan di sungai dengan tombak, padahal udara begitu dingin tapi kenapa Ayahnya sudah bermain air.

"Ayah, udara dingin kenapa bermain air? nanti kau sakit." Xui mendekat sambil menggigil.

"Dingin...kau.. dingin?." Rui berusaha mengajak bicara.

"Ya, aku dan Ibu Kedinginan." Xui mengangguk.

"Aku ... Ayah... tidak dingin... Xui." Rui berkata dengan terbata, dia berusaha keras menyusun kalimat.

Xui terkejut mendengar Rui memanggil namanya, dia terisipu malu merasa gengsi mengakui jika dia senang. Bahkan hidungnya kembang kempis karena menahan senyum.

"Ekhem... sedang menangkap Ikan?." Xui mengalihkan pembicaraan.

"Ya.. makan." Jawab Rui.

"Untuk sarapan? sepertinya itu sudah cukup, ayo masuk biarkan Ibu yang memasak." Ajak Xui.

Rui menurut dan membawa empat ikan besar ke dalam rumah, Rui bahkan sudah membersihkan sisik dan jeroannya. Xui membangunkan Ruby untuk bertanya ikannya mau dimasak apa.

Ruby bangun, dia mencuci wajahnya di sumur belakang rumah. Merasa seperti cuci muka dengan air Es, Ruby benar-benar kedinginan disini.

"Bikin ikan bakar saja." Ucap Ruby, mulai membuat bumbu bakar seadanya.

Ruby menumbuk bumbu marinasi sampai halus dan membalurinya ke semua ikan, lalu dia beranjak untuk menanak nasi. Rui menyalakan api tungku, Xui menusuk ikan besar ke bambu dan bersiap membakarnya dengan hati-hati.

Blarrr

"Akkkhhhhh." Xui terkejut saat Api menyambar saat dia sedang membakar ikan.

Di bahkan sampai terjengkang ke belakang, Rui juga terkejut mengira Xui terkena luka bakar. Rui dengan tatapan serius memeriksa tangan dan wajah Xui, dia bernafas lega karena tidak menemukan luka bakar.

Tanpa banyak bicara, Rui mengambil alih semua ikan dan membakarnya dengan hati-hati dan telaten. Xui mengamati, cukup senang dengan perhatian Ayahnya ini. Meksipun tidak pandai berkomunikasi, act off service Rui tidak diragukan lagi.

Setelah nasi dan Ikan bakar matang, mereka sarapan bersama dengan lahap. Nasi yang hangat dengan Ikan bakar yang garing dan gurih, sangat cocok menemani pagi yang dingin seperti ini.

Setelah selesai sarapan, Ruby mandi di sumur sedangkan para pria pergi ke halaman depan entah berbuat apa. Ruby merasa tubuhnya segar sekali, dia memakai Hanfu sederhana lalu menuju halaman depan.

Begitu keluar, Ruby tersenyum hangat melihat Rui dan Xui sedang duduk di depan pintu rusak. Sepertinya mereka berbincang sesuatu, Xui terlihat sesekali tertawa bahkan Rui kadang ikut tersenyum tipis, mereka menyadari kehadiran Ruby dan menoleh.

Rui menarik tangan Xui, niatnya hanya menarik pelan tapi siapa sangka Xui akan menubruknya dengan keras. Rui merangkulnya merasa bersalah tapi dia malah tersenyum, menatap ke arah Ruby seakan meminta di puji.

"Iya-iya kau Ayah yang baik." Ruby hanya tertawa geli.

"Apa yang sedang kalian bicarakan?." Ruby penasaran.

"Bukan apa-apa Ibu, kapan kita akan kembali?." Tanya Xui.

"Hari ini, kau mau ikut dengan kami kan? ayo pergi dari sini." Ajak Ruby.

Rui terlihat bingung, dia termenung. Ruby menghela nafas, dia harus bisa membawa Rui pergi dari sini dan menggatal lebih gencar di Paviliun nanti.

Di sana kan Xui akan sibuk di akademi setiap pagi sampai sore, kesempatannya untuk menggoda dan menggatal pada Rui semakin besar. Ruby tidak boleh kehilangan jackpot.

"Xui sedang belajar di akademi, dia membutuhkan teman dan harus berkembang sesuai umurnya. Xui baru belajar baca tulis di usianya saat ini." Ucap Ruby.

"Tulis?." Kaget Rui.

"Apa Ayah bisa menulis dan membuat Kaligrafi?." Tanya Xui.

"Ya." Rui mengangguk.

"Hebat!! andai saja Ayah mau ikut kembali, aku pasti akan pamer pada teman-temanku jika aku punya Ayah, dan Ayahku ada dirumah." Xui memancing, Ruby tersenyum smirk melihatnya.

"Bagus, kau sudah berkembang dengan baik Xui." Batin Ruby bahagia.

"Apa selama ini kau dirudung Xui?." Pancing Ruby.

"Tidak Ibu, hanya saja ada beberapa anak yang mengejek karena aku tidak punya Ayah." Lirih Xui.

"Tapi kan Xui punya Ibu." Ruby pura-pura sedih.

"Itu berbeda Ibu, jika punya Ayah kata mereka lebih menyenangkan. Ayah bisa mengajari banyak hal hebat untuk anak laki-laki, aku tidak tau hal hebat seperti apa. Tapi, aku menginginkannya Ibu." Jujur Xui.

Ruby menatap Xui dengan sendu, Rui yang mengamati jadi merasa sedih. Dia berpikir keras, lalu menatap wajah Xui yang murung. Akhirnya dia memberikan keputusan karena tidak mau Ruby dan Xui pergi darinya.

"Ikut .. kembali." Ucap Rui.

"Benarkah?? Ayah akan Ikut kembali?!." Girang Xui, meski sudah tumbuh besar inner child nya masih ada.

"Ya." Rui mengangguk.

Mereka pun bersiap untuk pergi dari sana, Rui memakai Hanfunya dengan benar. Karena Ruby hanya membawa dua kuda, Rui akhirnya berboncengan dengan Xui.

"Aneh, harusnya kan boncengannya sama wanita ya? dia ngga suka sama aku apa gimana sih?." Batin Ruby menggerutu.

Ruby mengikuti Rui dari belakang, terlihat gagah saat menunggang kuda. Ruby cukup terkesima karena sura Rui diatas kuda terlihat gagah, Ruby jadi ingin tau seperti apa Rui saat di Medan perang.

Terkesima menatap Rui, Ruby bahkan enggan menatap Xui. Spot fokus lensanya hanya pada Rui, akhirnya dia bisa mendapatkan pria tampan mempesona dan gila sepertinya.

"Kira-kira aku akan punya anak berapa dengannya? bagiamana jika sepuluh? bersama Xui cukup untuk menjadi Tim sepakbola." Ucap Ruby gila.

"Ya ampun lihat otot lengannya, seperti apa rasanya di pukul dan di bekap lengan kekar itu. Apa yang di bawah sana juga besar, Astaga.... aku benar-benar gila." Ruby mesum.

Ruby merasa jalan yang di lalui Rui jauh lebih mudah di akses di banding yang dirinya lewati kemarin. Sepertinya Rui sudah menjelajahi daerah sini sendirian, tapi kenapa dia tidak kabur? apa dia tidak memiliki tempat untuk pulang selain disini? Kasihan sekali.

1
Sribundanya Gifran
lanjut crazy up thor
Mellisa Gottardo: /Cry//Cry/
total 1 replies
Babyme
Yey!! akhirnya doble up😍
Mellisa Gottardo: /Drool//Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
ikut deg-deg an😭
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Alyriz
Next kk yg semangat yee klau bisa up dua chapter sperti sblum" ini kk 🤗
Mellisa Gottardo: mulai besok Doble up kak🥰
total 1 replies
Mama Lemon
Kerenn dahh Semangat thor🔥🔥
Babyme
Bergaya banget, ketemu Rui langsung kicep itu si Yunjing
Mellisa Gottardo: hahah jangan di ULTI dulu dong 🤭
total 1 replies
Pecinta Novel
Mukanya Fang Yun ngeselin baget sumpah😭
Mellisa Gottardo: awokawok
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Etty Rohaeti
Ruby belum hamil juga Thor?
Mama Lemon: Mukanya ngeselin bangett
total 2 replies
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Mellisa Gottardo: /Applaud//Applaud/
total 1 replies
Pecinta Novel
ANJAY VISUALNYA BISA NGESELIN GITU😭
Mellisa Gottardo: hahaha🤣
total 1 replies
Babyme
Semangattt thor!!
Mellisa Gottardo: Siap🥰
total 1 replies
Lina Hibanika
aq yg bacanya aja senyum2 sendiri palagi Ruby 🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
makanan yg belum ada, enak dan murah memang akan jadi banyak peminatnya
Lina Hibanika: zaman now mah dah segala ada 😏
total 2 replies
Lina Hibanika
beuh Ruby 😏 jd gila aja bangga kmu mah 😅🤣
Lina Hibanika: tapi bener banget sih thor 😅
total 2 replies
Lina Hibanika
omaygot 😱 klo modelan gini mah aq jg mau lah biar dikata gila juga thor 😅
Mellisa Gottardo: hahahaa🤣
total 1 replies
Lina Hibanika
punya duit mah segala urusan bisa diatasi 😌
Mellisa Gottardo: betuull🥹
total 1 replies
Lina Hibanika
kayaknya ga niat tuh Ruby 😅
Mellisa Gottardo: /Joyful//Joyful/
total 1 replies
Lina Hibanika
dasar Ruby 🤣🤣🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lina Hibanika
melimpir dimari lah,, liat liat ada yg baru,, kali aja seru seperti biasanya 😅
Mellisa Gottardo: haloo 😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!