NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Akta Nikah

Aku, Kamu Dan Akta Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Pernikahan Kilat / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Nara Anjani Sukma berada di situasi harus menikah dengan adik angkat pria yang akan melamarnya. Sakti Pradana tidak menduga ia akan bertukar jodoh dengan kakak angkatnya. Dua karakter bertolak belakang, pertemuan tak terduga dan pernikahan mendadak seperti tahu bulat, drama rumah tangga apa yang akan mereka jalani.

===

“Sudah siap ya, sekarang aku suamimu. Bersiaplah aku buat kamu bahagia jiwa dan raga.” Sakti Pradana.

“Aku penasaran, apa milikmu bisa sesakti namamu.” Nara Anjani Sukma

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Mahar

Bab 6

 

 

“Bantu aku menolak pernikahan ini, oke ya bik. Please!”

Bibi menggeleng pelan, tidak berani menyanggupi permintaan Nara. Meski sudah lama mengabdi pada keluarga itu dan begitu dekat dengan cucu Jimmy yang kelakuan nya terkadang absurd dan sedikit somplak. Namun, yang membuatnya dekat dan sayang pada Nara karena gadis itu tulus dan baik hati. Tidak macam Nola dan putrinya yang kerap cari masalah dan bersikap berbeda ketika ada Opa.

“Nggak berani Mbak.”

“Dengar dulu,” ujar Nara. “Jadi aku pura-pura sakit, alergi kumat. Nanti kayak sesak nafas gitu. Bibi panik dan panggil opa. Aku berlagak sekarat dan permintaan terakhir …."

“Ya Tuhan, mbak,” pekik Bibi memukul pelan lengan Nara. “nggak boleh gitu mbak, nggak baik.”

“Nggak pa-pa, bik. Mau ya, nanti aku pake lipstik yang bikin wajah kelihatan pucat. Tenang aja, opa nggak akan tahu.”

“Tapi aku sudah dengar!”

Nara dan bibi menoleh ke arah pintu, terkejut dengan sosok yang berdiri di sana. Bibi langsung bersembunyi di belakang tubuh Nara.

“O-pa,” ucap Nara lirih.

Opa berdiri dengan tongkatnya menatap tajam pada sang cucu. Wajah yang mulai keriput terlihat agak menyeramkan karena sedang marah. Tubuh Nara mendadak seperti beku, bahkan nyawa seolah ingin keluar dari tubuhnya.

Saat pria tua itu melangkah pelan menghampiri, suara tongkat terdengar seperti kidung kematian membuatnya bergidik. Belum pernah melihat tatapan Opa semarah itu. Padahal ia hanya bercanda, agar rencana pernikahannya gagal.

“Berlagak sekarat. Kamu mau opa yang sekarat?”

Nara menggeleng, tubuhnya masih terasa kaku. Ada penyesalan dalam hati karena bibirnya mengucapkan kalimat itu dan otaknya memproduksi ide gil4 tadi.

“Hal yang paling menyedihkan dan menakutkan bagi opa, kalau kamu terluka. Apa permintaan untuk kamu menikah begitu berat dan hina sampai harus melakukan sandiwara itu?”

Lagi-lagi Nara menggeleng.

“Opa bisa batalkan, tapi opa tidak ingin melihatmu terhina. Kalian sudah salah, tidur bersama meski kamu mengaku tidak ada yang terjadi. Tapi, kebahagiaan kamu adalah prioritas opa. Jadi, opa akan ke bawah dan batalkan semua. Setelah ini tidak akan opa ikut campur dengan hidup dan kegiatan kamu.”

Opa berbalik, Nara melangkah cepat langsung memeluk opa dari belakang.

“Maaf,” ucap Nara membenamkan wajah di punggung hangat pria tua itu. Rasa bersalah menguat dan membuat dad4nya sesak, matanya pun memanas akan meneteskan air mata. “Maaf opa, semua salahku. Jangan batalkan, aku akan menikah untuk pertanggung jawabkan apa yang sudah aku perbuat bukan karena permintaan apa lagi pemaksaan dari opa.”

“Jangan lakukan kalau setengah hati apalagi berat hati.”

Nara menggeleng lagi, meski dia ragu akan menjalankan pernikahannya nanti seperti apa. Semoga saja hidupnya seperti di nirwana, apalagi membayangkan Sakti dengan wajah tampan dan tubuh kekarnya.

“Aku mau, tapi perlu waktu untuk belajar mencintainya.”

Opa menghela nafas pelan. “Keinginan opa melihat kamu menikah sebelum nyawa ini terlepas dari raga.

“Opa,” rengek Nara sambil terisak dan semakin mengeratkan pelukannya. “Aku sayang opa.”

“Hm, opa juga sayang kamu gadis nakal.” Tangan Jimmy mengusap pelan lengan Nara. “Bersiaplah, di bawah semua sudah hampir siap.”

Bibi mengajak Nara ke walk in closet untuk berganti pakaian, Opa meninggalkan kamar dan menutup rapat pintu itu. Memastikan tidak ada orang, ia pun terkekeh geli.

“Dasar gadis nakal, kalau aku tidak dengar rencananya bisa-bisa semaput dibohongi. Hah, yang penting dia mau menikah.”

 

***

 Beberapa jam sebelumnya, dikediaman Naryo

“Kamu belum siap?” Sinta berteriak membuat Sakti yang sedang minum hampir tersedak.

“Siap kemana?” tanyanya menatap Sinta dan Naryo bergantian. Pasangan itu terlihat sudah rapi. Naryo menggunakan baju batik, sepertinya akan menghadiri pesta, berbeda dengan Sinta memakai dress hitam dan Sakti menduga wanita itu akan menghadiri pemakaman.

“Melamar, kami mau melamar gadis untuk Samir.”

“Oh.” Tidak tertarik dengan kegiatan keluarga itu. Tinggal sejak kecil dan berusaha menjadi anak yang baik pada pasangan yang mengangkatnya menjadi anak. Namun, perlakuan  yang diterima begitu berbeda. Tidak peduli dengan hal itu, Sakti terbiasa mandiri sejak remaja. Bekerja freelance saat SMA dan sampai sekarang bisa berdiri sendiri meski dengan pekerjaan seadanya.

Tidak seperti Samir, semua yang dilakukan pria itu selalu mendapat dukungan dari orangtuanya. Beberapa kali usahanya gagal dan sekarang keluarga itu fokus dengan usaha jasa pengamanan juga memiliki café.

Yang paling menyebalkan dan sempat membuat kedua pria itu berkelahi, Samir menikahi gadis yang merupakan kekasih Sakti. Belum genap satu tahun malah bercerai, entah karena alasan apa.

“Lo ikut, bawa tuh mobil.” Samir melempar kunci kepada Sakti yang berhasil ditangkap.

“Bukannya ada Mas Budi.”

“Nggak ada Mas Budi cuti, istrinya sakit. Udahlah nggak usah ribet. Lo mau dikenalin sebagai bagian dari keluarga ini. Mana tahu lo berjodoh sama saudaranya calon istri gue. Ada juga yang single, kayaknya kalian cocok. Yang ini anak angkat, yang di sana anak tiri.”

“Nggak usah, gue bisa cari jodoh sendiri.” Sakti mengedikan bahu lalu menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

“Jangan pake lama dan jangan berpenampilan mencolok. Samir tokoh utama di acara ini,” teriak Sinta.

“Gue mau pake apa juga tetap ganteng,” gumam Sakti.

Memasuki kawasan perumahan elite, Sakti menggerakkan mobil perlahan menuju rumah yang dimaksud Naryo.

“Samir, nggak salah kami jodohkan kamu dengan cucu Jimmy. Lihat saja tempat tinggalnya, kamu bakal jadi orang kaya.”

“Yang kaya raya kakeknya, mana tahu besok semua hartanya habis.”

“Heh, diam kamu. Udah nyetir aja. Ucapan kamu tidak dibutuhkan di sini,” sela Sinta pada Sakti.

Hendak menolak karena ada janji di showroom usaha miliknya, tapi Sakti tidak mungkin menolak hanya akan membuat perdebatan. Kedatangan keluarga itu disambut dengan baik, Sakti tidak melihat perempuan yang akan dijodohkan dengan Samir hanya ada ibu dan anak yang menatapnya sinis. Ponselnya bergetar, Sakti pamit keluar untuk menjawab panggilan tersebut.

“Hah, untung nggak batal. Lumayan lima unit,” ujar Sakti. Ada konsumen datang dan mencari dirinya beruntung masih tetap transaksi meski tidak bertemu dan dilayani oleh pramuniaga.

Terdengar percakapan sepertinya semua sudah berkumpul, Sakti pun kembali ke dalam dan dia sedang dibicarakan.

“Saya di sini, maaf.”

Tidak menduga kalau dia bisa bertemu lagi dengan gadis semalam ditolong dan berakhir tidur bersama meski dalam arti sesungguhnya.

“Kamu ….”

Lagi-lagi dia menyebut kera Sakti, kesal dengan hal itu. Sakti mengakui mereka sudah saling kenal dan sudah bermalam bersama. Hanya iseng untuk memberi pelajaran. Nyatanya ia salah. Terjadi perdebatan dan saling sahut sampai akhirnya diputuskan kalau mereka harus menikah.

Opa Jimmy dan Ayah Naryo sedang bicara serius, Sinta melirik tajam ke arahnya. Pasti kesal dengan keputusan itu. Sudah bermimpi menjadi besan orang kaya. Sama seperti Samir dengan raut wajah kesal, bahkan tatapannya seakan siap perang.

“Pu4s kamu,” seru Samir.

“Belumlah, nikah aja belum gimana mau pu4s,” sahut Sakti memandang ke arah lain.

“Sudah, jangan ribut,” sela Sinta.

Tidak sulit untuk Jimmy mempersiapkan pernikahan mendadak itu. Tidak lama Pak RT dan tokoh setempat sudah hadir. Yang Sakti dengar, mereka tinggal menunggu penghulu atau pemuka agama.

“Samir, berikan jasmu,” titah Naryo.

Samir menurut, ia melepas jas dan memberikan pada Sakti. Hanya mengenakan kemeja maroon dengan celana hitam. Dilapis dengan jas milik Samir. Tidak bisa mengelak apalagi menolak. Karena kesalahan semalam dan kejujurannya berakhir dengan berganti status.

“Sakti, apa mahar untuk pernikahanmu?” tanya Opa. 

1
hiro_yoshi74
gemes kan gayanya aja yg judes abis tapi cemburunya keliatan wk wk wk 🤣🤣🤣🤣🤣 gengsi di gedeein yo ra 🤭
Quinza Azalea
buktikan🤣
mmh nengmuti
kera sakti di lwan🤣🤣
Shee
tersakti-sakti tar bisa salto, jumpalitan, dan terbang g ya sak😂😂😂
ada aja bahasa lo sak, kalau kata nara mah lebay tapi dia demen mesam mesem sendiri😂😂
Shee
ini harus syukuran kayanya dah dpt ciuman ya sak😂😂😂
Shee
si Samir ini minta di semir kali biar otaknya glowing😂😂
heran orang ko ribet banget ya biarin aja toh mereka ini yang nikah. situ kalau iri ya tinggal nikah nih sellir nganggur 😂😂
Hani
bagusssss
hiro_yoshi74
harus di cie cieeee in ini ma .......🤣🤣🤣🤣
gayanya ngentol abis ra ehhhhhh demen juga kan di sekop sekop kerasakti🤭🤣🤣🤣🤣
Quinza Azalea
next
mmh nengmuti
nara mulai mode pasrshhh
mmh nengmuti
siap2 kejet kejet ra
hiro_yoshi74
siap mureng muring ra
mery harwati
😄😄 Nara siap² hatimu terbakar tiap detik karena fans Sakti makin sakti & anti badai 🤣
hiro_yoshi74
heleh gayamu ra ngak jadi model di kerubutin uget" aje km dah bete gimana tar kalo dah terkenal 🤭🤣🤣🤣🤣🤣
Siti Nur Rohmah
lahh kukira yg bakal gantiin JD model Nara,ternyata si suami"kera sakti" 🤭
bakal gimana itu keseruannya???
Iccha Risa: bener kak bukan Nara tapi mas Sakti, serunya pasti bikin cemburu Nara...
total 1 replies
Siti Dede
Kera Sakti jadi model dadakan👍
aroem
bagus
hiro_yoshi74
serli . rosa . rina boleh juga tu rekrut jadi trio uget uget ra ...... 🤣🤣🤣🤣
Quinza Azalea
next
mmh nengmuti
nah kan apa sy bilang pasti s rosa pegang dada sambil ku menangisssss membayangkan,,,,,,,🤣🤣🤪🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!