NovelToon NovelToon
Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Kuktivasi Raja Bayangan Jilid 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:52.9k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama dan kedua sebelum ke novel ini...

Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.

Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.

Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.

Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya sepert

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 6 — Kuil Kuno

Gagak pemakan daging bukanlah seekor siluman melainkan gagak biasa dengan spesies yang berbeda.

Liu Yuwen langsung menyemburkan api yang cukup besar ketika jaraknya dengan gagak itu sudah dekat, semburan api itu membunuh ratusan dari mereka sekaligus tetapi belum cukup untuk menghabisi semuanya.

Karena berada di udara, membuat gagak pemakan daging itu bisa menghindari kobaran api yang dikeluarkan Liu Yuwen, belum lagi gagak tersebut bergerak dengan kecepatan yang tinggi.

Liu Yuwen menarik pedangnya ketika gagak itu masih ingin mengincarnya, dalam sekali tebasan, ia bisa membunuh beberapa dari mereka sekaligus.

"Sebaiknya kau harus berhati-hati, meski mereka bukan siluman, tingkat bahaya mereka hampir menyamai siluman ratusan tahun..." Bai Huahua mengingatkan.

"Aku mengerti, gagak pemakan daging ini tidak berbeda jauh dengan ikan piranha, yang membedakan mereka hidup di darat dan bisa terbang."

Liu Yuwen terus mengayunkan pedangnya dan menghabisi setiap gagak-gagak yang berada dalam jarak serangannya. Masalahnya kematian sesama mereka tidak membuat gagak itu takut, sebaliknya mereka semakin buas ingin memakan Liu Yuwen.

"Elemental Api — Hembusan Nafas Api!"

Liu Yuwen menyemburkan api kedua kalinya untuk membubarkan gagak-gagak di dekatnya. Jumlah mereka yang banyak membuat Liu Yuwen kewalahan untuk menghadapi semuanya sekaligus.

"Kaakk!" "Kaakk!" "Kaakk!"

Gerombolan gagak itu semakin bersuara keras ketika Liu Yuwen mengeluarkan api.

Liu Yuwen mengerutkan dahinya saat di kejauhan ada gerombolan gagak lagi namun kali ini jumlah mereka bahkan lebih banyak dibandingkan yang pertama.

"Akan membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan mereka..." Liu Yuwen melompat cukup jauh dari gagak-gagak itu sebelum memulai sebuah gerakan.

Tak lama seekor naga cahaya tercipta dari gerakan Liu Yuwen, pemuda itu menggunakan teknik naga cahaya yang berasal dari klan Wuming.

Bersama naga cahaya tersebut, Liu Yuwen lebih percaya diri menghadapi gerombolan gagak pemakan daging itu.

***

"Kau benar-benar payah, sebaiknya kau tingkatkan jumlah benang qi terlebih dahulu daripada menaikan tingkat kultivasimu..." Bai Huahua menampakkan diri setelah semua gagak pemakan daging itu telah dibunuh oleh Liu Yuwen.

Sang pemuda itu sendiri kini tengah berbaring terlentang di pasir dengan nafas yang terputus-putus.

Membunuh gagak pemakan daging tersebut ternyata menguras banyak tenaganya, Liu Yuwen sendiri juga tidak menyangka dirinya akan kesulitan melawan gagak-gagak itu.

Jumlah gagak pemakan daging ternyata lebih banyak dari yang diceritakan Kepala Desa, jika dihitung secara kasar, jumlah mereka mungkin sekitar puluhan ribu ekor.

Melawannya seorang diri tidak berbeda jauh dengan mengantarkan nyawa bahkan bagi Kultivator Alam Kaisar tingkat tinggi sekalipun, mereka akan kesulitan mempertahankan hidupnya.

Liu Yuwen mengatur pernafasannya sebelum merubah posisinya menjadi duduk, ia tidak membantah perkataan Bai Huahua sebelumnya karena dirasa perkataan gadis itu memang benar.

Dua ribu benang qi adalah jumlah yang besar dalam dunia persilatan namun disudut pandang Liu Yuwen dan Bai Huahua, jumlah tersebut tergolong kecil terutama karena jurus-jurus yang dimiliki Liu Yuwen memerlukan banyak qi saat menggunakan kekuatan penuhnya.

Setelah berisitirahat sejenak Liu Yuwen kemudian melanjutkan perjalanannya ke tempat yang dinamakan Kuil Bulan itu, tidak butuh waktu lama untuk Liu Yuwen ke sana karena memang jaraknya dengan desa juga tidak terlalu jauh.

"Hm, ini lebih dari yang aku bayangkan... apakah ini Kuil Bulan yang dimaksud kepala desa?" Liu Yuwen sedikit kebingungan dengan kuil yang berada didepannya.

Kuil Bulan yang dikatakan Kepala Desa ternyata bukan kuil sembarangan, ada tiga kuil di tempat itu, dua kuil berukuran kecil sementara satu kuil sisanya berukuran sangat besar layaknya seperti istana.

"Kuil ini sudah sangat lama ada... Mungkin termasuk kuil kuno." Ucap Bai Huahua yang tiba-tiba menampakkan diri sambil memperhatikan kuil itu lebih jauh.

"Kuil kuno? Sudah selama itu?" Liu Yuwen cukup terkejut.

Liu Yuwen jadi teringat, terakhir kali ia mengunjungi sebuah kuil kuno ketika dirinya mendapatkan Pedang Pembasmi Raja dan Teknik Pedang Raja. Menurut Liu Yuwen, sesuatu yang bersifat kuno baik itu barang atau tempat selalu memendam harta karun besar di dalamnya.

"Sebaiknya kau simpan imajinasi untuk harta karun itu karena aku yakin didalamnya tidak apapun yang berharga." Bai Huahua berdecak pelan pada pemuda tersebut.

Liu Yuwen menggaruk pipinya canggung karena roh pedang itu membaca pikirannya dengan begitu akurat, jelas sekali Bai Huahua sangat mengenal dirinya.

"Mungkinkah Nona Bai mengetahui kuil ini?" Tanya Liu Yuwen sambil mengalihkan pembicaraan.

"Aku tidak bisa memastikannya tetapi harus kuakui kuil ini tidak terlalu asing bagiku."

Bagi para warga desa, mungkin kuil ini menjadi tempat beribadah mereka tetapi bagi Liu Yuwen, kuil tersebut tidak berbeda jauh dengan kuil-kuil yang pernah ia jumpai dikehidupan sebelumnya.

Liu Yuwen cukup terkejut dengan jawaban Bai Huahua, ia sadar meski gadis itu berpenampilan gadis berusia 5 sampai 6 tahunan tetapi usianya lebih tua dari pada usia Liu Yuwen yang digabungkan dengan kehidupan pertamanya.

"Apa aku harus memasuki kuil itu agar kau bisa memastikannya?" Tunjuk Liu Yuwen ke kuil paling besar.

Bai Huahua menghela nafas panjang sebelum mengangguk. "Tetapi sebelum masuk kau harus memulihkan staminamu terlebih dahulu, aku merasakan ada bahaya di dalam kuil itu."

Liu Yuwen mengangguk dengan penuh antusias, sudah sejak lama jiwa keinginan tahuannya tidak bergejolak seperti ini.

Liu Yuwen tidak buru-buru, ia memberitahu kepada Kepala Desa terlebih dahulu bahwa dirinya telah mengatasi gerombolan gagak pemakan daging itu sehingga mereka sudah bisa lagi beribadah di sana.

Kepala Desa merasa sangat berterimakasih, Liu Yuwen kemudian menyampaikan tentang dirinya ingin menelusuri kuil yang paling besar. Liu Yuwen ingin mencari informasi tentang kuil itu lebih jauh dari Kepala Desa.

"Kuil yang paling besar itu ya?" Kepala Desa mengelus janggutnya. "Bukannya aku melarang dewa ke sana tetapi dari leluhurku, kuil itu sangat berbahaya karena diceritakan ada mahluk kegelapan yang hidup di dalamnya."

Warga desa biasanya hanya melakukan ibadah di dua kuil berukuran kecil, jangankan untuk memasuki kuil besar tersebut, mereka bahkan tidak boleh memandangnya terlalu lama karena dipercaya membawa sial.

Meski dengan peringatan sekeras itu, pada keesokan harinya Liu Yuwen tetap memasuki kuil itu sesuai rencana. Ada pintu besar di depan kuil itu, Liu Yuwen kemudian membukanya dan sesaat kemudian ia merasakan ada energi negatif merembes kuat dari dalam kuil tersebut.

"Aura ini... Aura kematian!" Liu Yuwen menaikan alisnya.

Adanya aura kematian menunjukkan begitu berbahayanya tempat tersebut, meski demikian Liu Yuwen tidak merasa takut malah semakin penasaran dengan isi di dalamnya.

Rasa penasarannya yang tinggi mengalahkan akal sehatnya sehingga Liu Yuwen mulai melangkahkan kaki memasuki kuil tersebut.

1
ganda hidayat
Luar biasa
Agus Susilo
up thor
y@y@
🌟👍🏼👍🏻👍🏼🌟
saniscara patriawuha.
sikatty mangg liuuuu..
ikka
thor gendeng .baru apdet .gk mikir .jalan jalan mulu giliran udh kaya ..
Ratu surgawi
josssss
Ratu surgawi
jangan tinggalkan jejak
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
pembantaian lagi euy...
Zainal Arifin
gassssskeuuuun
Zainal Arifin
joooooooossss
Hanif Purwo nugroho
sekte jembutnya si agung🤣
Luthfi Afifzaidan
lg
Made Suarjana
sudah mulai aktif rupanya othor ini.setwlah sekian lama fakum
Zainal Arifin
cuuuusssss lanjuuuuuuutttt
Zainal Arifin
joooooooossss
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!