NovelToon NovelToon
Pernikahan Gadis Bar-bar

Pernikahan Gadis Bar-bar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: santai

apa jadinya apabila seorang gadis bar-bar dan juga cegil tiba-tiba dijodohkan dengan seorang CEO yang terkenal dingin dan juga anti wanita ?
keseruan apakah yang akan terjadi jika keduanya disatukan ?, biar tidak penasaran yuk ikuti saja kisah mereka 🙂.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. banyak alasan

 " boleh aku masuk ?"tanya Nadhira yang masih berdiri di depan pintu.

 " bukannya kau sudah masuk ?"ucap Gibran sambil menoleh sekilas kearah istrinya.

mendengar itu Nadhira hanya nyengir kuda sambil kembali menutup pintunya, lalu berjalan menghampiri Gibran yang sedang duduk di meja kerjanya.

 " apa yang sedang kau kerjakan ?"tanya Nadhira sambil berdiri di samping Gibran.

Gibran tidak menjawab, matanya sedang fokus pada layar laptop sementara jarinya sibuk mengetik di keyboard.

kesal dicuekin Nadhira dengan nekat duduk di pangkuan Gibran, tindakannya tersebut berhasil mengalihkan perhatian Gibran dari laptopnya.

 " apa yang kau lakukan ?"tanya Gibran dengan gugup sambil menatap kearah istrinya.

 " disini tidak ada kursi yang lain aku cape terus berdiri "ucap Nadhira dengan santai.

 " cepat turun aku masih banyak pekerjaan "ucap Gibran sambil menatap kearah lain.

 " ya lanjutkan saja aku akan duduk dengan tenang "ucap Nadhira yang sengaja emang ingin menggoda Gibran.

 " cepat turun !"ucap Gibran yang tidak bisa fokus kalau seperti ini.

 " aku merasa bosan sendirian dikamar,aku disini saja ya menemanimu bekerja "bujuk Nadhira sambil menatap kearah Gibran.

 " aku akan duduk dengan tenang dan tidak akan mengganggumu berkerja, janji "ucap Nadhira lagi sambil tersenyum manis.

Mendengar itu Gibran hanya menghela nafas panjang sambil melanjutkan pekerjaannya.

 " siap-siap saja, karena mulai sekarang aku akan sering menggoda mu" ucap Nadhira sambil tersenyum, rencananya untuk membuktikan Gibran itu gay atau bukan sudah di mulai.

Karena lama menunggu Gibran yang tidak juga kelar dengan pekerjaannya membuat Nadhira tanpa sadar ketiduran.

Gibran menutup laptop nya lalu menoleh kearah Nadhira yang sudah tertidur pulas di pangkuannya.

 " menyusahkan saja "gerutu Gibran beranjak bangun sambil menggendong istrinya untuk kembali ke kamar mereka.

( paginya )

Nadhira keluar dari kamar mandi lalu berjalan menghampiri Gibran yang sedang sibuk bersiap-siap untuk ke kantor.

 " sini biar aku bantu "ucap Nadhira sambil mengambil dasi dari tangan Gibran.

 " aku bisa sendiri "tolak Gibran

 " sekarang aku ini istrimu, jadi tidak ada salahnya kan kalau aku membantumu ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran, mendengar itu Gibran cuma terdiam sambil membuang pandangannya kearah lain.

Nadhira memakaikan dasinya sambil sesekali melirik kearah Gibran yang terlihat salah tingkah.

 " kau terlihat semakin tampan memakai jas ini "puji Nadhira sambil tersenyum.

 Bukannya terbuai dengan pujian istrinya Gibran malah pergi begitu saja, Nadhira yang melihat itu langsung menarik tangan Gibran.

 " apa lagi ?"tanya Gibran sambil menatap kearah istrinya,Nadhira tidak menjawab ia malah mengalungkan kedua tangannya di leher Gibran.

Nadhira menatap lekat kearah Gibran sambil perlahan mendekatkan wajahnya, melihat itu Gibran langsung melepaskan tangan Nadhira dari lehernya dan pergi dengan buru-buru.

 " dasar kaku "ucap Nadhira sambil tersenyum geli melihat reaksi suaminya itu.

...**...

seharian berada di rumah benar benar membuat Nadhira merasa bosan. iapun keluar dari kamar dan pergi ketaman belakang untuk mengusir rasa bosannya.

 " hah "Nadhira menghela nafas panjang sambil duduk di kursi.

 " enak banget ya duduk santai doang tanpa mengerjakan apapun "ucap Sandra yang tiba-tiba datang menghampiri Nadhira.

 " kalau aku ikut bekerja ngapain ada pelayan "ucap Nadhira dengan ketus, mendengar itu Sandra pun mengepalkan tangannya menahan rasa kesal.

 " kalo kau kesini cuma untuk merusak mood ku lebih pergi aja deh "ucap Nadhira sambil menatap malas kearah Sandra.

 " kau !"ucap Sandra dengan kesal

 " apa ?, aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu "ucap Nadhira lagi yang membuat Sandra pergi dari sana dengan kesal.

 " dia pikir aku takut apa ?"gerutu Nadhira sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.

 " ting "suara notif pesan masuk

 " ini siapa lagi "ucap Nadhira yang melihat ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

 " cepat bersiap-siap kita ke rumah Oma "baca Nadhira.

 " pesan dari beruang kutub ternyata "ucap Nadhira sambil tersenyum,iapun kembali ke kamar untuk bersiap-siap.

setelah Gibran pulang dari kantor mereka langsung pergi ke rumah Oma.

 " kita akan menginap berapa hari disana ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.

 " belum tau "ucap Gibran dengan singkat sambil fokus menyetir.

 " biasanya Oma suka apa biar aku beliin ?"tanya Nadhira yang tidak ingin pergi dengan tangan kosong.

 " terserah kau saja "ucap Gibran yang membuat Nadhira berdecak kesal.

 " yasudah berhenti di toko roti itu "ucap Nadhira, Gibran pun menghentikan mobilnya di depan toko tersebut.

 " minta uangnya "ucap Nadhira sambil mengulurkan tangannya.

Gibran mengambil beberapa lembar uang dengan gambar Sukarno Hatta dari dalam dompetnya lalu memberikannya kepada Nadhira.

Nadhira segera turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam toko tersebut.

Tak lama Nadhira kembali kedalam mobil sambil menenteng paper bag di tangannya.

 " ayok jalan "ucap Nadhira sambil memakai sabuk pengamannya.

( 15 menit kemudian ) mereka pun sampai di kediaman Agra.

 " assalamualaikum Oma "ucap Nadhira sambil menghampiri buk Diana sedang berdiri menunggu mereka di depan pintu.

 " waalaikumsalam sayang "ucap buk Diana sambil memeluk Nadhira.

 " ini Nadhira bawain kue untuk Oma "ucap Nadhira sambil memberikannya.

 " makasih sayang "ucap buk Diana sambil tersenyum senang.

 " sama-sama Oma "ucap Nadhira sambil tersenyum.

 " yasudah ayok masuk "ucap buk Diana

 " iya Oma "ucap Nadhira sambil masuk kedalam dengan di ikuti oleh Gibran dibelakangnya.

 " ayok duduk,Oma sudah masak yang banyak tadi "ucap buk Diana yang membawa Nadhira ke meja makan.

 " ini Oma semua yang masak ?"tanya Nadhira sambil duduk di kursi.

 " iya, semoga kamu suka sama masakan Oma "ucap buk Diana sambil ikut duduk di kursi.

 " pasti Nadhira suka Oma "ucap Nadhira sambil tersenyum.

 " yasudah ayok kita makan "ucap buk Diana sambil mengambil makanannya.

mereka pun mulai menikmati makanannya sambil berbincang-bincang ringan, Nadhira bisa langsung akrab dengan Oma meskipun baru beberapa kali ketemu.

 " oh ya, Oma sudah menyiapkan tiket bulan madu untuk kalian "ucap buk Diana sambil tersenyum.

 " aku tidak bisa, dikantor sedang banyak pekerjaan "Gibran langsung menolaknya.

 " dia tidak mau pergi bulan apa karena dia itu gay ?"ucap Nadhira sambil menatap kearah Gibran.

 " urusan kantor tinggalkan dulu yang penting sekarang kalian pergi bulan madu dulu "ucap buk Diana

 " untuk sementara ini pekerjaan kantor belum bisa ditinggalkan "ucap Gibran lagi

 " kau ini banyak sekali alasannya "omel buk Diana

 " enggak apa-apa Oma,kami pergi lain kali aja "ucap Nadhira sambil melirik sekilas kearah Gibran.

 " yasudah kalau begitu "ucap buk Diana dengan pasrah.

setelah makan mereka pergi ke kamar untuk istirahat.

selesai mengganti bajunya Nadhira naik keatas kasur sambil menatap kearah Gibran yang sedang sibuk bermain ponselnya.

 " apa ?"tanya Gibran yang melihat Nadhira terus menatap kearahnya.

 " tidak apa-apa "ucap Nadhira sambil merebahkan dirinya di atas kasur.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!