NovelToon NovelToon
Pewaris Dawson

Pewaris Dawson

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Idola sekolah
Popularitas:171
Nilai: 5
Nama Author: Icha_Rere

VANOREZ

Deskripsi

Siapa yang akan menyangka bahwa ucapan saat pertama melihatnya akan menjadi kenyataan yang terduga. Itulah yang di alami Vanorez Harven Dowson yang biasa di panggil Vano saat pertama melihat seorang gadis cantik bermata softblue di seberang jalan. Raquella queenby firstly putri kedua keluarga firstly yang tinggal bersama oma dan opa nya di jerman semenjak berumur 10 tahun setelah kejadian tak terduga yang membuat sang princess identitasnya di tutup rapat dari dunia. " Mine " itulah yang di ucapkan seorang pemuda saat melihat seorang gadis yang sedang berdiri di pinggir jalan. Bagaimanakah kisah awal cinta itu bersemi....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icha_Rere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Sebuah mobil sport hitam memasuki gerbang DHS semua orang merasa penasaran dan menatap siapa yang berada di dalam mobil mahal tersebut.

Sementara orang yang di tunggu tak kunjung keluar.

Di dalam mobil ella masih tampak diam, vano tersenyum melihat gadisnya dan membuka setbelt nya mencondongkan tubuhnya ke arah ella berniat untuk membukakan setbelt ella.

Ella yang terkejut melihat wajah vano di depanya secara reflek memundurkan tubuhnya dengan gugup.

" Ka- kak ma-u apa " ucap ella gugup.

" Kenapa diam, hmm " ucap vano lembut sembari terus mendekatkan wajahnya hingga ella bisa merasakan hembusan nafas ber aroma mint yang menenangkan itu, ella pun reflek menutup matanya, vano pun terkekeh melihat wajah menggemaskan gadisnya.

Klik...

Setbelt pun terbuka dan ella membuka matanya, ella sangat malu sudah berfikir yang tidak-tidak..

" Pengen banget keknya dicium " goda vano.

Blush....

Ella merasakan wajahnya memanas dan jantungnya berdegub kencang.

" Ya ampun... Receh baget jantung gue, jangan keras-keras woooy nanti kak vano denger... Daaaad tolong queen.." batin ella.

Vano pun terkekeh melihat melihat mata bulat dengan bulu mata lentik, pipi cubby yang memerah, gadisnya begitu tampak menggemaskan di mata vano

( cie... Gadisnya..PD banget lu van ngeclaim anak orang )

" Moom aku pengen gigit pipinya.. " batin vano.

Melihat ella yang terus diam vano pun berdehem guna menyadarkannya.

"Ekhmm.. cium atau keluar" goda vano di depan telinga ella.

Ella yang tersadarpun reflek menjawab

" Keluar " sembari terburu-buru membuka pintu dan keluar.

Para inti TGB yang masih di parkir pun bengong melihat vano dan ella keluar dari mobil.

Rai yang melihat adiknya terburu-buru pun mengejarnya.

" Sayang.. kenapa wajah kamu, kamu sakit? Ucap rai

" Aku gapapa kok bang, aku kekelas dulu ya, ucapnya sambil menunduk.

Rai pun menatap sengit ke arah vano.

" Lo apain adek gue" tatapanya penuh intimidasi.

" Nothing " jawab vano singkat.

" Cabut " sambungnya.

Rai hanya bisa menghela nafas pasrah dengan tingkah sahabatnya yang seperti kulkas berjalan ini. ( Laaaah... Elu juga kulkas babaaaang ) rai pun menyusul temanya menuju kelas.

Kring..kring..kring...

Bell tanda masuk pun berbunyi, ella yang baru tiba di kelas di sambut tatapan sengit para sahabatnya.

" Lu ada hubungan apa sama kak vano el " ucap maira penuh selidik.

" Iiiih...ngomong apa sih ra " ucap ella gugup.

" Truss kenapa tadi gue lihat lo keluar mobil kak vano " cecar anna dengan mata menyipit ke arah ella.

Ella yang di tatap seperti itupun tambah gugup..

" Ooo itu tadi ketemu di jalan.. iyaa..ketemu di jalan jawabnya.

" Benerrrr ketemu di jalaaan " selidik maira, anna, bella serentak menatap ella.

" I..iya.. udah ah duduk sana, guru dah mau masuk ucap ella menghindar.

Ella juga bingung mau jawab apa, toh emang dirinya gak punya hubungan apa-apa dengan vano, tapi tadi vano mencium pipinya,,

BluShhh...

Ella pun blushing mengigat kejadian di mobil tadi, rasanya bibir lembut vano masih terasa di pipinya. Ella pun menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengusir pikiran kotor di otaknya.

Pelajaran pun di mulai seperti biasa..

Kring...kringg..

Bell istirahat pun berbunyi semua murid berhamburan keluar menuju kantin..

" Kantin kuy.. " ucap maira yang hanya di angguki ella, anna dan bella.

Di koridor sekolah ella meminta izin untuk ke toilet dan yang lainya bergegas menuju kantin.

Di toilet ella pun memasuki salah satu bilik. Maura dkk yang tadi melihat ella ke toilet pun mengikutinya dengan senyum smirk terpapang di bibirnya. Maura dkk pun mengunci toilet tersebut dari luar dan...

Byuuuur....

Serra pun mengguyur ella dengan se ember air bekas pel yang terdapat di depan toilet..

" Hahhaha rasain loo.. emang enak" ejek maura.

" Cih, emang pantes ya cewek kampungan kek lo disiram pakai air kotor" cibir serra.

" Makanya.... Jangan kegatelan jadi cewek " timpal aulia..

" Hiks..hiks.. aku salah apa sama kalian, kenapa kalian jahat banget sama aku " ucap ella di sela isak tangisnya.

" Lo denger ya.. salah lo itu karna lo udah berani deketin vano dan raihan, bangsaat... Gak paham juga lo hah.." bentak serra di luar pintu toilet ella.

" Kalau lo masih berani deketin mereka, gue akan bikin hidup lo menderita,.

Dengeeer gaaak lo jalang.." teriak maira.

Mereka pun tersenyum senang dan meninggalkan toilet, meninggalkan ella.

Ella hanya bisa menangis karena sekujur tubuhnya sudah menggigil kedinginan..

" Abaang...hiks...hiks..tolong queen.."Rintihnya sembari menangis.

Ella tidak membawa ponselnya sehingga ella tidak bisa menghubungi sang kakak.

Di kantin

" Ra, kenapa ella lama banget ya ke toiletnya " ucap anna.

" Iya ya..kok lum balik " timpal bella.

" Gue telpon juga gak di angkat " ucap maura cemas.

" Susulin yuk, perasaan gue gak enak nih " timpal bella.

Mereka be 3 pun bergegas ke toilet mencari keberadaan ella..

Sesampai di toilet mereka pun mencari ella di setiap bilik toilet dan hasilnya nihil, sampailah anna di pintu paling ujung dengan tulisan " RUSAK " . bella pun mengernyit heran soalnya tadi pagi tidak ada tulisan ini.

" La.... Lo di dalam gak..." Teriak maira

" La.... Ella... Lo denger gue kan, teriaknya lagi.

"Keknya beneran rusak deh " ucap anna.

Di saat mereka keluar maira mendengar sesuatu di bilik yang rusak tadi.

" Kalian denger sesuatu gak?" Tanya maira.

" Iya gua juga denger, seperti suara sesuatu yang jatuh gak sih ucap anna lagi.

" Bella pun jongkok dan menungging melihat ke dalam di sela pintu toilet paling bawah, matanya melotot melihat sahabatnya sudah ambruk di lantai.

" Ellaaaaaaaaa" teriak bella.

" Ra, an..maira di dalam, dia pingsan,

Cepat panggil kak vano atau kak rai,.. cepaaaaat" teriak bella panik.

" Laa.... Kamu bertahan ya la, please" gumam bella kalut.

Sementara maira dan anna langsung berlari menuju kantin, tapi di koridor sekolah mereka melihat vano berjalan ke arah kantin, mereka pun bergegas menghampirinya.

" Ka - kak vano hosh..hosh..hosh.. ucap anna dengan nafas memburu.

" Vano hanya menampilkan wajah datar nya dengan pandangan tajam yang membuat anna merinding .

Maira pun memberanikan dirinya

" I-tu...e-la kak... To-long " ucap maira terbata-bata.

Vano yang mendengar nama gadisnya pun sontak kaget, kemudian menormalkan mimik wajahnya.

" Maksud " ucap vano singkat

Anna pun memejamkan matanya dan menarik nafas panjang.

" Ella pingsan di toilet kak " ucap anna memberanikan diri.

" Shit.... "

Vano pun berlari ke toilet dan langsung menerobos masuk ke toilet wanita.

" Dimana " ucap vano datar.

." Di-didalam kak ucap bella"

Vano pun menendang pintu toilet tersebut dan...

Degh...

Matanya melotot melihat kondisi gadisnya yang sudah tergeletak dengan baju yang basah. Vanopun membuka jacketnya dan memakaikanya ke tubuh ella untuk menutupi baju ella yang sudah basah sehingga dalaman nya pun terlihat..

Vano mengendong ella ala bridalstyle dan membawanya ke ruangan pribadinya. Sepajang koridor tidak ada yang berani melihat tatapan vano yang penuh amarah.

\=\=\=\=\=\=©©©©©\=\=\=\=\=\=\=\=

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!