NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: tamat
Genre:Slice of Life / Cerai / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

DISCLAIMER : Ini bukan kisah tentang sweet romance tetapi DARK ROMANCE...
Jadi bersiap-siap menjadi tegang dan gemas

Berawal dari kisah cinta semanis madu, pasangan Aris-Ana menikah. Dengan berjalannya waktu kisah manis cinta mereka berubah menjadi semakin pahit dan mencekam.

Ana dibuat hancur berkeping-keping karena pernikahannya. Semakin hari semakin mencekam dan tidak masuk akal.

Apakah yang harus Ana lakukan? Bertahan dia akan hancur. Berpisah ibu dan anaknya lah yang hancur. Adakah pilihan lain baginya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 - Aris dipanggil ke Sales

Tak berapa lama kemudian…..

“YUDI…..”  Suara Duncan menggelar.

“COMING, Serrrr!”

Ana dan Ling Xie tertawa tanpa suara sampai kedua tubuh wanita muda itu lemas.

“Mas Yudi berani kali ya.”

Ling Xie terkekeh.”Dia itu sinting saja. Tapi kesintingan Yudi lah yang paling mampu menghadapi Pak Duncan yang perfeksionis.” 

Ana mengangguk-anggukkan kepalanya sambil membentuk huruf o di bibirnya tanda mengeluarkan suara.

Yudi keluar dari kantor Duncan dengan tergesa-gesa ke meja untuk mengambil beberapa desain lalu secepat kilat masuk kembali ke kantor Duncan.

Ana dan Ling Xie masih terus mengerjakan surat surat, ketika tiba printer yang sedang mencetak surat macet. Gumpalan kertas membelit motor printer. 

Ana sedang menjawab panggilan telepon, jadi Ling Xie berusaha memperbaiki dengan membongkar tinta printer.

Yudi keluar dan berjalan cepat menuju mejanya. Wajahnya tampak serius, dan segera menghadap komputernya untuk mulai mengerjakan tugas dari bos.

Ling Xie menyapa Yudi karena penasaran, "Yudi, dimarahin ya karena pakai fasilitas hotel buat nge-print foto?”

Yudi mengangkat bahunya, “Mungkin juga. Karena desainku jadi banyak yang dikomplain. Jadi banyak revisi.”

Ling Xie tersenyum geli. “Biasa itu si bos. Kalau ada yang bikin dia kesal, seperti itu…..” Belum sempat Ling Xie menyelesaikan kalimatnya…..

“Ling Xie!” 

Teriakan keras terdengar lagi. Walau jauh lebih lembut dibandingkan teriakan untuk Yudi sebelumnya.

Ling Xie langsung meletakkan sparepart printer yang ia pegang dan langsung melangkahkan kakinya ke kantor bos.

“Telpon engineering saja, Ana untuk minta agar diservis printer-nya,” pesan Ling Xie sesaat sebelum memasuki ruang bos Duncan.

Yudi menjulurkan lehernya dari balik monitor  besarnya. “Telpon operator wae mbak. Minta di sambung-ke hape-ne Aris. Ojo nelpon extension engineering, suwe mengko. Lagian durung tentu cah engineering sing teko ngerti service printer.”

Hati Ana terasa mendesir. Di dalam hatinya ia mengakui Mas Aris itu masuk dalam kriteria sebagai yang cowok ganteng dan keren. Tetapi karena karakter Ana yang cenderung konservatif dan agak gengsian membuatnya tidak berani menunjukkan rasa ketertarikannya.

“Aku nggak berani Mas minta tolong langsung ke Pak Aris. Dia kan udah manajer. Masa aku yang cuma sekretaris minta seorang manajer datang.”

“Ah, Aris kuwi wong-e gampang kok nek dimintai tulung. Opo meneh nek sampeyan sing minta tulung wessss….cepet-lah.”

Ana menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Wah, ora wani aku Mas. Aku nelpon engineering.”

“Aris wong-e apik kok.  Tenan, ora  ngapusi aku.”

“Ora akrab aku, Mas. Aku nelpon Engineering wae….” Ana mulai mendekatkan gagang telepon ke telinganya. Gerakannya tertahan melihat Yudi mengangkat tinggi tangan kanannya untuk mencegah.

Yudi menggunakan handphone pribadinya untuk menelpon.

“Halo, Ris. Mlebu opo?” Yudi terdiam sebentar untuk mendengarkan. “Iki lho printer e sekretaris sales rusak. Kowe iso tho servis? Mrene o cepet! Mesak-no bocah-e ki, ora iso nyambut gawe.  Dikasih tugas gawe invitation letter nggo appreciation day mendadak dan kudu rampung cepet. Mesak-no arek-e.” 

Yudi diam kembali mendengarkan lawan bicaranya berkata. “ Lha Ana-ne isin kuwi karo kowe…. Percaya karo aku, wis kowe mrene o.”

DEG! 

Ana kaget dengan kata-kata Yudi barusan. Wah, kenapa Yudi berkata seperti itu kepada Mas Aris.

Bikin malu saja. Wajar kan, jika seseorang ingin terlihat sempurna di depan crush-nya. Ini malah dibuka kedoknya. 

Sungguh sialan Mas Yudi itu.

Yudi memasukkan kembali handphonenya ke saku celana. “Wis beres tho Mbak.”

Beres apaan, sungut Ana dalam hati. Yang ada malah bikin dia makin salah tingkah.

Aris, laki-laki yang diam-diam dia masukan dalam angan-angan sejak pertemuan pertama di mess lebih dari sebulan lalu. 

Memang pertemuan Ana dan Aris hanya sekitar 10 kali saja setelahnya. Itu pun tidak pernah berdua saja. Dan hanya percakapan yang biasa saja di antara sesama teman kerja.

Ana memang sedari dulu seperti itu. Selalu menyimpan perasaan suka terhadap seseorang hanya di dalam hati saja. Sama sekali tak berani megungkapkan isi hatinya terhadap seseorang jika Ana ada hati kepadanya.

Sebetulnya Ana sendiri juga sudah cukup kesal terhadap dirinya sendiri. Kepada orang yang dia sukai, dia malah bersikap kaku, mungkin karena grogi. 

Dia akan banyak diam dan mendengarkan, mencuri-curi pandangan secara sehalus mungkin agar tidak terdeteksi oleh siapapun. 

Bodoh? Tolol?

Ya, begitulah Ana. Makanya sedari dulu, siapa pun yang pernah ada di sudut hati Ana, pasti lewat. Lewat tanpa sempat ada cerita…..

Juga Mario-nya saat itu…

“Ana.” 

Hah??!!   Ana tersentak. Suara itu….

Tiba-tiba Aris sudah berdiri di samping meja Ana, tanpa sedikit pun Ana merasakan.

Yah, sedari tadi ia memang sedang panik namun ia tutup-tutupi.

Ana tersentak dari pikiran yang agak melantur ke masa sebelum ia ke Batam. Dengan mata sedikit terbelalak ia menatap laki-laki yang menarik hatinya.

Aris tersenyum lembut. “Wah maaf, aku mengejutkanmu ya. Kata Yudi, printer-mu rusak ya.”

“Iya, ini lihatlah.” 

Ana berusaha secepat mungkin untuk memusatkan perhatian pada kerjaannya. Ia berusaha mengeluarkan kertas kertas yang bergulung dan membelit di printer nya. 

“Susah payah kulepaskan kertas yang membelit, tetapi saat kucoba mulai nge print lagi pasti akan langsung stuck seperti ini,” jelas Ana yang untungnya, cukup lancar.

Aris mendekat dan berkata dengan halus, “Aku lihat ya…”

Aris mendekati sisi kanan tempat duduk Ana. Ia mulai membongkar printer tersebut dengan posisi agak membungkuk.   

Posisi mereka cukup dekat. Aroma tubuh Aris yang berbau matahari tercium samar  berbaur dengan bau parfum musk yang sexy.

Hati Ana berdegup kencang, sangat kencang. Untuk menyamarkan rasa insecure nya, Ana menyibukkan diri untuk memasukkan undangan sesuai  format yang ada agar nanti bisa segera di print.

Baru saja Ana menyelesaikan sampai nomor 75 ketika tiba-tiba makhluk tampan di sampingnya itu berkata, “Butuh berapa surat sih untuk …..” Kepala Aris semakin menunduk mendekat pada layar monitor….., dan tentu saja semakin mendekat ke wajah Ana.

Ana memutar lehernya ke kanan mengikuti suara lirih Aris. 

Dan…..DEG!

Kulit pipi Aris yang berpori-pori terpampang jelas dengan jarak sekitar 20 senti saja. Aroma musk nya jadi semakin jelas tercium.     

“Appreciation Gathering?” Dari samping Ana bisa suara pelan Aris.

CES…

Hati Ana serasa disiram air dingin. Mendadak menggigil secara tiba-tiba sehingga membuat lidahnya terasa beku bahkan untuk berbicara.

“SHHH….” 

Ana benar-benar sangat susah mengucapkan kata di dekat cowok ganteng ini. 

Ahhh!!! 

Ana sangat malu dengan kegagapannya. Dia berusaha keras agar bisa menjawab dengan jelas dan bermartabat. Biar kelihatan keren di depan cowok crush nya.

Aris menatap Ana dengan dahi mengerut dan wajah yang terlihat sedikit heran, kenapa respon Ana gagap dan terlihat susah berbicara.

“Ituu….” Ana mencoba mengeluarkan suara lagi.

“Ya..?” Alis Aris agak terangkat.

1
strawberry 27
yahhh,,,,kok tamat, selalu di tunggu malah tamat/Cry//Cry/
strawberry 27
Ana tidak usah khawatir soal baby Keenan, pasti terurus dgn baik, soal Aris & Sulis daripada punya pikiran aneh² klo mrk begini begitu , lebih baik Ana fokus kerja , spy dpt uang yg banyak dan bisa bikin kos² an buat mami nya Ana
strawberry 27
Ana yg sabar ya ,,,,, baby Keenan masih kecil, kalau sudah agak besar pasti tau kalau Ana mama nya Keenan
strawberry 27
Rio kaget mgkn krn Ana nikah di kua
Frans Lizzie
terima kasih doanya
strawberry 27
cepat sembuh baby Keenan, jangan bikin mama Ana takut ya
strawberry 27
Waduh, kalau Ana nelpon Aris, sudah dapat di pastikan Aris marah² ni , orang seperti Aris yg royal sama orang lain tapi sama istrinya sendiri super pelit, pasti Ana akan kena marah ni, sebaiknya Ana atasi sendiri soal baby Keenan, berharap baby Keenan baik² saja, harusnya Ana tidak bilang kalau sisa sufor di buang, biar bgmn pun si Sulis pasti akan ngadu ke Aris gini gitu, lha wong Sulis suka / cinta ke Aris, & SDH pasti Sulis akan senang melihat Ana di marah i Aris
strawberry 27
seandainya harus pisah, Aris tentu tidak mau baby Keenan ikut Ana, dilema buat Ana, berat memang, ya seperti nya Ana harus merelakan baby Keenan dengan Aris, dan Ana lanjut bekerja spy bisa makan , mencukupi kebutuhan Ana juga Sherly mama Ana, karena si Aris ini royal hanya kpd teman² nya bukan kpd istri nya, karena niat awal si Aris hanya menaklukkan hati Ana, setelah Ana tekuk lutut ya sudah selesai, Aris kembali ke setelah pabrik yg mau menang dan enaknya sendiri, suka main perempuan dan masih banyak lagi, kini tinggallah Ana yg menyesal, Ana sebaiknya bangkit, jangan pernah menyerah, toh Ana kpn pun masih bisa ketemu baby Keenan
Frans Lizzie: Keren komentar Kakak👍
total 1 replies
strawberry 27
Wah ternyata si Sulis selain bantu momong baby Keenan , pingin merebut ayah Keenan juga rupanya , pertanyaannya apa Ana masih mencintai Aris, tentu kadar cinta Ana ke Aris tinggal,,,mgkn 60 persen saja, Ana harus siap² pisah nich ,,,
Frans Lizzie
Terima kasih pendapatnya, Kakak😍
strawberry 27
Ana sebaiknya tidak usah cerita ke Aris klo turun jabatan, gue yakin Aris tidak akan perduli, mau Ana turun jabatan atau nggak, Aris hanya perduli diri nya sendiri dan keluarga nya, sedangkan Ana tetap Aris anggap orang lain / orang luar meski sudah sah jadi istri Aris, dan mau apa yg Ana lakukan selalu salah ,gak ada bener nya di mata Aris, yg sabar ya Ana, mending cerai saja dari Aris , sebelum terlambat, KLO perlu cari kejar Mario
strawberry 27
kewajiban suami blum di laksanakan ngasih nafkah istri / ngasih uang , tapi istri nya harus ngasih nafkah batin ke suami nya, rugi donk
Frans Lizzie: 🤭 terima kasih supportnya kakak
total 1 replies
strawberry 27
Yudi kepingin Ana jadi langsing lagi e malah di kasih donat wkwkwk
strawberry 27: GPP juga sich, donat e enak🤭🤭🤣🤣
total 2 replies
strawberry 27
Ana beruntung punya kk ipar spt mbak Yati yg baik hati , biasanya kk ipar perempuan rata² pd jht
strawberry 27
seharusnya Ana jujur saja soal Aris tidak ngasih nafkah setahunan ini ke mbak Yati, bukan mau mempermalukan atau merendah kan Aris tapi kenyataan seperti itu, soal nanti mbak Yati menyanggah membela Aris adik nya begini begitu urusan blakang, yg penting Ana sudah jujur katakan apa ada nya ke mbak Yati
strawberry 27
Aris mulai kelihatan sifat asli nya, yg sabar ya Ana
Frans Lizzie
sendirian lagi. Makanya para lansia harus jaga kondisi agar tetap fit dan lincah di masa tua💪
strawberry 27
Jadi penasaran kisah selanjutnya Ana & Aris bgmn, mama Sherly pulang ke Jogja nya bgmn ya sendiri an lagi atau ada teman nya
strawberry 27
Mario orang baik, knp Ana ngga sama Mario saja
strawberry 27: sebetulnya masih ada waktu, hanya pihak Aris pasti marah besar, dan misal itu terjadi, Ana jadi tau bgmn sifat Aris yg sesungguhnya sebelum menikah, sebetulnya tanda dari Dita pun tidak Ana abaikan
total 2 replies
strawberry 27
lanjut author,seru nich
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!