NovelToon NovelToon
Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Melintasi Waktu Dengan Sistem Gosip

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Transmigrasi / Gadis nakal
Popularitas:19.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lily Dekranasda

Jiao Lizhi, 25 tahun, seorang agen profesional di abad ke-21, tewas tragis saat menjalankan misi rahasia. Yatim piatu sejak kecil, hidupnya dihabiskan untuk bekerja tanpa pernah merasakan kebahagiaan.

Namun tak disangka, ia terbangun di dunia asing Dinasti Lanyue, sebagai putri Perdana Menteri yang kaya raya namun dianggap “tidak waras.” Bersama sebuah sistem gosip aneh yang menjanjikan hadiah. Lizhi justru ingin hidup santai dan bermalas-malasan.

Sayangnya, suara hatinya bersama sistem, dapat didengar semua orang! Dari keluhan kecil hingga komentar polosnya, semua menjadi kebenaran istana. Tanpa sadar, gadis yang hanya ingin makan melon dan tidur siang itu berubah menjadi pejabat istana paling berpengaruh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baik-Baik Saja

Jiao Fei memucat. Ia mencoba bicara juga. “Ayah, Ibu, aku tadi...”

Namun yang keluar hanya udara. Tak ada suara. Ia menatap mulut ayahnya yang juga mencoba berbicara, dan menyadari hal yang sama terjadi.

Mereka semua saling tatap, mata terbelalak.

“Eh? Kenapa mereka bertiga berbicara tanpa suara?” pikirnya bingung.

“Gu Gu, Jangan-jangan mereka bertiga sedang jadi orang bisu?”

[Em... mungkin saja, A-Zhi.]

Tuan Jiao hampir tersedak udara. Ia mendengar dengan jelas kalimat itu, tapi putrinya tidak menggerakkan bibir sedikit pun.

Wajahnya berubah merah campur hitam, antara bingung dan ingin memarahi. Anak macam apa yang baru sadar malah menghina orang tuanya sendiri?! Sungguh anak yang sangat berbakti luar biasa.

Tiba-tiba Zhao Rulan menatapnya sambil menahan air mata, suaranya parau, “A-Zhi... kau sudah... sudah normal kembali? Kau sudah bisa berbicara lagi?”

Tangis kecil pecah di ujung kalimatnya. Ia menutup mulut, menahan isak yang keluar begitu saja.

Lizhi terkejut. Ia menatap ibunya yang berjalan mendekat dengan langkah gemetar.

“Ibu?” ucapnya ragu.

Ya benar saja, suara itu benar saja milik Jiao Lizhi sama persis. Ternyata itu ucapan dalam hati nya.

Mereka bertiga juga mendengar seseorang menjawab ucapan sang anak, namanya Gu Gu, dilihat kesana kemari juga tidak ada. Apakah anaknya menjadi gila lebih parah? Tapi tidak mungkin, tadi anaknya berkata dengan normal. Hanya saja... Apakah mereka mendengar suara hati anaknya bersama percakapan seseorang yang bernama Gu Gu?

Zhao Rulan langsung menjerit kecil, lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. “Oh Langit... A-Zhi! Anak perempuanku... kau benar-benar kembali!”

Air matanya jatuh deras, menetes di ujung dagu dan kain hijau yang dikenakannya.

Lizhi yang biasanya tangguh di dunia modern justru gugup menghadapi tangisan ibu yang begitu lembut.

Ia mencoba tersenyum, tapi tangannya gemetaran, tidak tahu harus berbuat apa.

Sementara itu, Jiao Wenqing hanya berdiri terpaku.

Wajah kerasnya melembut, dan untuk pertama kalinya dalam waktu lama, senyum tipis muncul di bibirnya.

“A Zhi” panggilnya pelan. “Ayah tidak menyangka akan melihatmu membuka mata lagi.”

Lizhi menelan ludah. “Ayah? Wah... suara baritonnya mirip aktor film silat yang sering aku tonton.”

Dan seketika, ketiganya kembali saling menatap.

Mereka mendengar jelas kalimat itu, meskipun Lizhi hanya menatap tanpa bicara.

Zhao Rulan menutup mulutnya dengan tangan, matanya membulat. Jiao Fei bahkan menegang, menatap adiknya seperti melihat makhluk langka.

Namun tak satu pun dari mereka berani mengatakan apa yang mereka dengar.

Begitu mereka mencoba membuka mulut untuk menyinggung suara ‘dalam hati’ itu, tenggorokan mereka terasa seolah dicekik, udara tertahan di dada, membuat napas mereka serasa sesak.

Rasa dingin menjalar ke tengkuk. Seolah ada kekuatan misterius yang melarang mereka berbicara.

Lizhi menatap mereka bertiga dengan bingung.

“Kenapa tiba-tiba mereka semua diam membatu begini? Mereka saling tatap, tapi tidak bicara. Mungkin benar dugaanku, keluarga ini memang sedang cosplay jadi orang bisu bersamaan. Oh apakah mereka juga akan mengajakku jadi orang bisu? Ah tidaaaak.”

Pikiran mereka juga dipenuhi dengan kebingungan, suara dalan hati Jiao Lizhi sangat aneh. Cosplay apa maksudnya? Apakah itu semacam makanan? Nama pakaian? Ah mereka juga tak paham. Dan apa kata Jiao Lizhi? Mengajaknya jadi orang bisu bersama? Sungguh konyol.

Sementara itu, Zhao Rulan menahan napas, berusaha menenangkan diri.

Tangannya gemetar saat menyentuh pipi Lizhi, memastikan putrinya benar-benar ada di sana.

“Anakku... kau tahu betapa ibu khawatir? Dua hari lalu tubuhmu tak bergerak, napas mu hampir tak terasa...”

Suaranya pecah di tengah kalimat. “Tabib berkata... mungkin... hanya tinggal menunggu waktu.”

Lizhi menatapnya dengan mata lembut.

“Ibu, aku... maaf membuat kalian khawatir.”

Suaranya lembut, tenang, tak seperti gadis ‘sakit mental’ yang mereka kenal selama ini.

Zhao Rulan menangis lagi, tapi kali ini bukan karena sedih, melainkan karena haru.

Di belakangnya, Jiao Fei melangkah maju, menunduk dalam-dalam.

“Saudara perempuanku... aku juga senang kau telah kembali.”

Suaranya dalam dan sopan, seperti layaknya pemuda terdidik, tapi matanya masih tak bisa lepas dari wajah Lizhi.

Adik yang selama bertahun-tahun dianggap gila, kini duduk tenang dan bicara dengan waras.

Lizhi menatapnya, matanya berkilau. “Wah... suaranya lembut sekali... Pasti banyak gadis-gadis bangsawan rebutan dengannya.”

Ketiga wajah anggota keluarga itu memerah.

Zhao Rulan buru-buru memeluk Lizhi erat-erat, menutupi kegugupannya. “Tidak apa-apa... tidak apa-apa, A-Zhi-ku... ibu hanya bersyukur kau sehat dan kembali lagi...”

“Pelayan! Panggil tabib segera!” perintah Jiao Wenqing, berusaha menyembunyikan kegugupan.

“Baik, Tuan!” sahut seorang pelayan dari luar.

Tak lama kemudian, tabib datang, seorang pria tua berjanggut putih dengan pakaian hijau lumut, membawa kotak obat dari kayu cendana. Ia membungkuk hormat.

“Hamba Tabib Yu, bertemu tuan perdana mentri, nyonya, tuan muda, dan nona muda.”

“Periksa anakku,” ujar Tuan Jiao singkat sambil melambaikan tangannya.

Tabib Yu duduk bersimpuh di depan ranjang, menempelkan tiga jarinya di pergelangan tangan Lizhi.

Beberapa saat kemudian, ia mengelus janggutnya dan berkata dengan nada tenang, “Nadi Nona Muda stabil. Tidak ada luka dalam. Hanya tubuhnya masih lemah karena lama tidak sadarkan diri dan terkena dingin air kolam. Butuh waktu untuk pulih sepenuhnya. Saya akan tuliskan resep tonik penguat tubuh.”

Seluruh keluarga menghela napas lega.

“Terima kasih, Tabib Yu,” ucap Zhao Rulan haru.

Tabib menunduk hormat. “Hamba pamit.”

Setelah tabib pergi, pelayan segera menyeduh ramuan sesuai resep.

Tak lama Cui juga datang dengan nampan berupa mangkuk bubur. “Nona, makanan nya sudah siap.”

Zhao Rulan mengambil mangkuk itu, dan membantu Lizhi makan.

Beberapa saat kemudian, datanglah seorang pelayan membawa semangkuk cairan hitam pekat di nampan perak.

Aroma pahit menyengat segera memenuhi ruangan.

Zhao Rulan memegang mangkuk itu, meniupnya perlahan. “A-Zhi, sayang, minumlah ini perlahan. Masih agak panas.”

Lizhi menatap cairan itu lagi, wajahnya muram.

“Ibu... obat ini, apakah pahit?”

Zhao Rulan tersenyum lembut, menatapnya penuh kasih. “Sedikit, sayang. Tapi demi kesehatanmu, kau harus minum semuanya.”

[Minumlah, A Zhi. Nanti kamu akan dapat hadiah.]

“Baiklah.”

Setelah selesai berbincang beberapa kata, ketiga nya pamit untuk membuat Lizhi istirahat lebih lama.

Jiao Lizhi menatap punggung ketiga nya dengan seksama, pikirannya melayang melihat kakak laki-lakinya yang sangat tampan.

“Hmm… kalau saja dia bukan kakakku… aku pasti sudah melamarnya. Astaga, tampan sekali! Tatapannya lembut dan penuh perhatian. Ck, dunia sungguh tidak adil. Mengapa ketampanan semacam itu jatuh ke kategori ‘hubungan terlarang’?”

Begitu suara hati itu meluncur, Jiao Fei yang baru melewati ambang pintu nyaris saja ia tersandung.

Ia cepat-cepat berdeham keras, “Ehem!”

Nada suaranya sedikit meninggi, entah untuk menutupi rasa malu dari para pelayan yang masih di ambang pintu.

Ia lalu melangkah cepat meninggalkan kamar adiknya, berusaha mengabaikan suara hati sang adik.

1
Anonymous
kok cuma satu thoorr😭
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
di tunggu up nya kak
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
ada ada tingkah absurd nya, menggemparkan dunia kerajaan 🤣
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
Nah loh, ketenangan mu ambyar sudah Lizhi 🤣
Fitri R
semangat thor upnya
Sribundanya Gifran
lanjut thor
yachan
jangan sampai menyinggu jiao lizhi deh, sekali jiao lizhi buka mulut rahasia 1 orang bisa diumbar kemana2 kan repot tuh.
Lisda Diawan
makasih ya Thor ceritanya bagus,
Ary Deny
seru dan lucu
Denismaesya
cerita yg satu nya buat penasaran aja tp kok gk di lanjutin thor
Baby Bear
ceritanya bagus semangat ka 💪💪💪💪
Baby Bear
lanjut ka💪💪💪
Fransiska Husun
keren banget thor
Fransiska Husun
/Sob//Sob//Sob/ up up lagiiii
rara1304
thor pleaseee jan lama lama up nya yaaaa,,,,,😍😍 gak sabar banget nungguin nya🤭🤭
Tiara Bella
Thor cerita yg satunya lg gk dilanjutin apa....
Maria Hedwig Roning
sangat bagus
Sribundanya Gifran
kereeeeennnn seruuuuu thorrrrr
lanjut up tiap hari thor 1 bab aja jika bisa ya lebih💪💪💪💪💪💪
Jeffie Firmansyah
putri Asli yg di buang update dong... plisss Thor🙏
Anonymous
akhirnyaaa up juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!