Reinkarnasi Gadis Dari Abad 19

Hari minggu menjadi pilihan Xi Bao untuk melepas penat dari lelahnya bekerja dengan berkeliling kota, tapi sayangnya itu semua hanya menjadi angan belaka, saat melihat Lu Yiran pagi pagi sekali sudah berada di rumahnya.

'' Pagi Xi Bao '' sapa Lu Yiran saat melihat wanita itu berdiri di samping Tuan Xi yang sedang bermain catur dengan dirinya.

'' Sedang apa kamu di sini? '' sinisnya.

'' Yiran mau mengajak kamu pergi '' timpal Tuan Xi.

'' Kemana? '' tanya Xi Bao.

'' Main golf, bagaimana?, kamu mau? '' tanya Lu Yiran balik, pasalnya dirinya tidak akan memaksa Xi Bao jika menolak ajakannya.

Xi Bao terdiam sejenak untuk berfikir, tapi karna dirinya sangat penasaran dengan permainan golf, jadi Xi Bao menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan Lu Yiran.

Setelah berpamitan pada Tuan dan Nyonya Xi, kini Lu Yiran membawa Xi Bao pergi ke lapangan golf dengan mobilnya, bahkan Lu Yiran mengemudikan mobilnya sendiri tanpa asisten Pei.

'' Tumben mengemudi sendiri?, biasanya kemana mana selalu di sopiri asisten Pei '' tukas Xi Bao.

Lu Yiran tersenyum dan menyahut. '' Dia sudah berangkat lebih dulu ke lapangan golf''

Xi Bao hanya menganggukkan kepalanya saja dan tidak bertanya lagi, setelah dua puluh menit menempuh perjalanan, kini Lu Yiran dan Xi Bao sudah tiba di parkiran lapangan golf.

'' Selamat pagi Pak Lu, selamat pagi Nona Xi '' sambut asisten Pei yang berdiri di depan lobi gedung tempat masuk ke lapangan golf.

'' Ternyata kamu beneran sudah di sini '' ucap Xi Bao dan asisten Pei tersenyum mengangguk.

Lu Yiran lalu membawa masuk Xi Bao ke dalam, dan di ikuti oleh asisten Pei di belakangnya.

Senyum Xi Bao langsung merekah saat melihat lapangan yang begitu luas berada di depan matanya, dengan rerumputan hijau dan juga gunung yang menjulang tinggi, membuat pemandangan semakin terlihat indah dan sangat memanjakan mata.

'' Kak, sepertinya aku tidak salah ikut kamu '' ucap Xi Bao kagum menatap lokasi lapangan golf di depannya.

'' Bagaimana?, tempat ini indah bukan? '' tukas Lu Yiran.

Xi Bao menganggukkan kepalanya. '' Hem, indah, sangat indah, benar benar cocok untuk menikmati hari libur ''

'' Ngomong ngomong tempat ini milik siapa?'' tanya Xi Bao.

'' Tentu milik keluarga Lu, Nona '' bukan Lu Yiran yang menjawab tapi asisten Pei yang sejak tadi berdiri di samping Tuan Mudanya.

'' Sudah, tidak usah di bahas lagi, Xi Bao ayo kita main '' ajak Lu Yiran dan di angguki oleh Xi Bao. '' Hem, ayo ''

Lu Yiran berajalan mengambil dua stick golf untuk dirinya dan Xi Bao, lalu dia kembali dan memberikannya salah satu stick golf pada Xi Bao.

'' Kamu sudah bisa? '' tanya Lu Yiran sembari memberikan stick golf pada Xi Bao.

'' Belum ''

'' Kalau begitu aku akan mengajarimu '' ucap Lu Yiran.

Dan saat ini Lu Yiran berdiri di belakang Xi Bao, untuk mengajari Xi Bao cara bermain golf, dan tak jauh dari mereka asisten Pei diam diam memotret moment yang menurutnya terlihat romantis itu, karna Tuannya dan Nona Xi benar benar sangat dekat, bahkan tidak ada jarak di antara keduanya, Tuannya seperti memeluk Nona Xi dari belakang.

Tak

Satu pukulan, dua pukulan, dan setelah beberapa pukulan Xi Bao baru faham caranya.

'' Bagaimana?, sudah bisa '' tanya Lu Yiran tepat di daun telinga Xi Bao, membuat Xi Bao terkejut dan jantungnya berdetak tidak karuan.

" Ah, kenapa jantungku tiba tiba berdetak sangat cepat, apa mungkin karna selama ini aku belum pernah sedekat itu dengan pria kecuali bertarung dan baku tembak " batin Xi Bao karna selama di kehidupan pertamanya, Xi Bao hanya dekat dengan pria ya itu pelatihnya untuk melatih kekuatan fisiknya dengan belajar bela diri.

'' Em, a,, aku, akan mencoba melakukannya sendiri '' ucap Xi Bao yang tiba tiba di serang rasa gugup dan tubuhnya sedikit berkeringat dingin.

Mendengar perkataan Xi Bao, perlahan Lu Yiran melangkah menjauh lalu dia juga mengambil stick miliknya, Lu Yiran tidak sadar kalau sudah membuat Xi Bao gugup sampai berkeringat dingin.

Setelah setengah jam berlalu, Xi Bao sudah bisa bermain golf dengan sangat baik dan sempurna, membuat Lu Yiran sangat kagum dan terus memujinya.

Prok

Prok

Prok

'' Xi Bao, kamu benar benar hebat '' puji Lu Yiran.

Xi Bao tersenyum jumawa. '' Itu bukan hal yang sulit, bahkan aku bisa menembak tepat sasaran pada lawan yang bersembunyi sekalipun " ucapnya dalam hati.

Mereka lalu istirahat sebentar.

Dan saat mereka berdua tengah asik mengobrol, wajah Xi Bao langsung berubah masam, saat melihat kedatangan Wang Peng dan Gu An An.

" Hai, Kak Yiran, hai Xi Bao " sapa Gu An An antusias.

Xi Bao langsung membuang muka. " Ck, kenapa mereka harus ke sini juga, sih " decaknya yang di dengar oleh mereka bertiga.

" Xi Bao, kenapa kamu bicara seperti itu?, apa kamu tidak suka melihat kami juga datang ke sini " ucap Gu An An dengan wajah sedihnya, yang selalu bisa menarik simpati Wang Peng, dan mungkin dulu Lu Yiran juga akan bersimpati pada Gu An An, tapi tidak untuk sekarang, karna itulah satu satunya cara Lu Yiran melupakan perasaannya pada Gu An An.

" Xi Bao, kamu,, " perkataan Wang Peng terhenti saat Xi Bao menatap tajam padanya, tatapan yang tidak pernah ia lihat dari Xi Bao untuknya, dan itu mampu membuatnya merasa ter tekan.

Krapak

Mereka bertiga termasuk asisten Pei terkejut, saat Xi Bao tiba tiba berdiri, sampai membuat stick yang di sandarkan di dekat kursinya jatuh karna tersenggol.

" Jujur saja, aku memang tidak suka melihat kedatangan kalian, karna membuat moodku hancur " ucap Xi Bao sembari membungkuk mengambil stick yang tergeletak di lantai.

Wang Peng menghela nafasnya. " Xi Bao, aku tau kamu masih marah, karna aku menolak,,, "

" Diam! "

Wang Peng langsung reflek memejamkan matanya , saat Xi Bao mengarahkan stick golf ke depan wajahnya.

'' Jangan sekali kali kamu membahas masalah aku yang pernah mengakui cinta padamu, kalau tidak mau aku robek mulutmu '' ancam Xi Bao dengan tajam.

Semua orang di tempat itu semakin terkejut, mereka seperti tidak mengenali Xi Bao lagi, karna Xi Bao yang ia kenal selalu berbicara dengan manja dan merengek jika kemauannya tidak terpenuhi, tapi Xi Bao di depan mereka saat ini sangat berbeda, dia terlihat lebih tegas dan sangat berani, dan itu semua terjadi sejak setelah kecelakaan mobil yang di alaminya.

'' Xi,, Xi Bao, ke,, kenapa sekarang kamu kasar sekali, padahal Xi Bao yang aku kenal sangat lemah lembut '' ucap Gu An An memberanikan diri.

Mendengar itu Xi Bao tersenyum miring, lalu dia berjalan mendekati Gu An An, membuat Gu An An merasa gugup, dan tanpa sadar dia meremas lengan Wang Peng karna terlalu gugup dan takut.

'' Kamu mau tahu jawabannya?'' dan Gu An An menganggukkan kepalanya dengan cepat.

'' Karna aku sudah muak melihatmu yang selalu bermuka dua di depan mereka ''