NovelToon NovelToon
Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Cermin Yang Retak : Pembalasan Dendam

Status: tamat
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas Dendam / Konflik etika / Tamat
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Heryy Heryy

Cerita ini berpusat pada perjalanan Anita, seorang wanita yang dikhianati, dan bahkan dibunuh secara semu oleh suaminya Hendric dan sahabatnya Reina-semua karena hasrat akan harta dan kekayaan. Malam yang mengubah segalanya terjadi di Jakarta, ketika Anita menyaksikan perselingkuhan keduanya dan mendengar rencana mereka untuk mengorbankannya. Dalam kepanikan, dia melarikan diri tapi terjebak di tepi tebing, kemudian dilemparkan ke lautan. Namun, takdir mempertemukannya kembali.

ima tahun kemudian, dia muncul sebagai Natasya, kuat dan penuh tekad untuk membalas dendam dan membongkar kebenaran. Di tengah semua itu, ada Ryujin-seseorang yang mencintainya dengan tulus dan selalu ada di sisinya, menjadi pijakan emosional dan kekuatan dalam perjuangannya menuju keadilan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heryy Heryy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Kepura-puraan Reina: Senjata Tersembunyi di Tengah Kegelisahan Hendric

Setelah malam kejadian di hutan—ketika anak buahnya melaporkan bahwa Natasya masih hidup dan 4 orang dari mereka sudah tewas—Hendric pulang ke rumah dengan wajah kejam dan penuh kemarahan. Dia membuka pintu rumah dengan kekerasan, membuat Reina yang sedang duduk di ruang tamu terkejut.

"Hendric, apa yang terjadi? Kamu terlihat marah sekali," kata Reina dengan suara yang lemah, berpura-pura khawatir. Dia sudah tahu semua yang terjadi dari orang suruhannya, tapi dia menyembunyikannya dengan baik—dia ingin Hendric mempercayainya dan tidak menyadari bahwa dia sedang merencanakan sesuatu sendirian.

Hendric berdiri di depan Reina, nafasnya terengah-engah. "Kamu tidak perlu tahu," katanya dengan suara yang kasar. Tapi melihat wajah Reina yang berpura-pura takut, dia akhirnya mengubah pikirannya. Dia butuh seseorang untuk berbicara, bahkan jika itu adalah Reina. "Tapi karena kamu istriku, aku akan memberitahumu. Natasya—wanita yang kamu benci itu—ternyata adalah Anita. Istriku yang kamu pikir sudah mati!"

Reina terkejut, mata membelalak dan mulut terbuka sedikit. "Apa? Tidak mungkin! Itu tidak bisa jadi nyata!" dia berseru dengan berpura-pura terkejut, padahal dia sudah tahu identitas Natasya dari lama. Dia menggigit bibirnya, seolah tidak percaya apa yang dia dengar. "Bagaimana bisa? Kita semua pikir dia sudah mati dalam kecelakaan!"

Hendric mengangguk dengan marah. "Ya, itu yang aku pikir juga. Tapi dia hidup, dan dia kembali untuk balas dendam. Dia adalah yang di balik semua masalah yang terjadi padaku—semua kerusakan pada perusahaan, semua kebingungan yang kita alami."

Reina mendekat dengan hati-hati, tangan menyentuh lengan Hendric. "Apa yang harus kita lakukan, Hendric? Kita tidak bisa membiarkannya membahayakan kita, kan?" dia bertanya dengan berpura-pura khawatir, padahal di hatinya ia sedang tersenyum—dia tahu bahwa Hendric akan semakin terjebak dalam masalahnya sendiri, dan itu adalah kesempatan baginya untuk mengambil alih perusahaan.

Hendric memegang tangannya dengan kuat. "Jangan khawatir, aku sudah mengurusnya. Malam ini, aku menyuruh anak buahku untuk menculik dia dan ayahnya, agar mereka tidak bisa membahayakan kita lagi."

Tapi tepat pada saat itu, teleponnya berbunyi. Ia menjawabnya, dan wajahnya berubah menjadi pucat. Setelah menutup telepon, ia melihat Reina dengan mata yang penuh kemarahan dan ketakutan. "Anak buahku melaporkan bahwa Natasya masih hidup. Dia berhasil melarikan diri bersama ayahnya, dan 4 orang dari mereka sudah tewas—ditembak oleh seseorang yang tidak dikenal!"

Reina terkejut lagi, padahal dia sudah mengetahui berita ini. "Tidak! Bagaimana bisa dia lolos? Apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Hendric berdiri dengan cepat, mengambil jaketnya. "Aku akan menyuruh semua anak buahku untuk mencari dia. Dia tidak bisa lolos jauh. Aku tidak akan tenang sampai aku menemukan dia dan membunuhnya dengan tanganku sendiri!"

Ia segera keluar dari rumah, meninggalkan Reina yang berdiri sendirian di ruang tamu. Reina tersenyum jahat, memegang teleponnya. Dia menelepon orang suruhannya. "Cari tahu di mana Hendric menyuruh anak buahnya untuk mencari Natasya," katanya dengan suara yang tegas. "Dan pastikan bahwa mereka tidak menemukan dia. Aku ingin Natasya tetap hidup—dia adalah kunci untuk aku mengambil alih perusahaan sepenuhnya."

Satu hari telah berlalu, dan tidak ada anak buah Hendric yang menemukan jejak Natasya. Hendric duduk di ruang kerjanya, wajah pucat dan mata terjaga. Dia telah memanggil semua anak buahnya, memberikan perintah untuk mencari Natasya ke mana-mana—di rumah sakit, di apartemen, di tempat kerjanya, bahkan di tempat-tempat yang dia sering kunjungi. Tapi tidak ada hasil.

"Bagaimana bisa dia menghilang begitu saja?" teriak Hendric kepada anak buahnya yang berdiri di depannya. "Kamu semua buta? Dia adalah seorang wanita, dia tidak bisa melarikan diri jauh!"

Anak buahnya mengangguk dengan ragu. "Maaf, Pak. Kami sudah mencari ke mana-mana, tapi tidak ada jejak dia. Sepertinya seseorang sedang membantu dia menyembunyikan diri."

Hendric mengerang, memukul meja dengan kuat. "Siapa yang berani membantu dia? Aku akan membunuh siapa pun yang berani menghalangiku!"

Di saat yang sama, Reina sedang menyaksikan semua itu dari balik pintu yang sedikit terbuka. Dia tersenyum jahat, tahu bahwa orang suruhannya telah berhasil mengalihkan perhatian anak buah Hendric dan menyembunyikan jejak Natasya. "Hendric, kamu terlalu bodoh," bisiknya pelan. "Kamu tidak menyadari bahwa aku adalah orang yang paling berbahaya di sekitarmu."

Ia kemudian kembali ke ruang tamunya, menelepon orang suruhannya lagi. "Sekarang, carikan cara untuk membuat Hendric semakin panik," katanya. "Beritahu dia bahwa polisi mulai menyelidiki kejadian malam itu. Aku ingin dia membuat kesalahan, sehingga dia akan terjebak lebih dalam."

Malam itu, Hendric menerima telepon dari orang suruhannya yang mengabarkan bahwa polisi telah mulai menyelidiki kematian 4 anak buahnya. Dia terkejut, tubuhnya gemetar karena ketakutan. "Bagaimana bisa? Polisi tidak boleh tahu tentang ini!"

"Kami tidak tahu, Pak. Sepertinya seseorang memberitahu mereka," jawab anak buahnya.

Hendric memutuskan teleponnya, wajahnya penuh kemarahan dan ketakutan. Dia tidak bisa tidur malam itu—dia terus berpikir tentang Natasya yang hilang, polisi yang menyelidiki, dan Reina yang selalu ada di sisinya dengan kepura-puraan khawatir. Dia mulai merasa ragu—apakah Reina benar-benar membantunya, atau apakah dia menyembunyikan sesuatu?

Tapi dia tidak punya waktu untuk berpikir—dia harus menemukan Natasya sebelum polisi menemukan dia. Dia menelepon semua anak buahnya lagi, memberikan perintah untuk mencari Natasya sepanjang malam. "Jangan pulang sampai kamu menemukan dia!" perintahnya dengan suara yang kasar.

Sementara itu, Reina sedang tidur nyenyak di kamar tidurnya, mengetahui bahwa Hendric semakin terjebak dalam jaring yang dia buat. Dia tahu bahwa suatu hari nanti, Hendric akan jatuh, dan perusahaan akan menjadi miliknya sepenuhnya. Dan Natasya? Dia akan menyimpannya sebagai senjata tersembunyi, siap untuk digunakan kapan saja dia butuh.

"Aku lebih pintar dari kamu, Hendric," bisiknya pelan sebelum tidur. "Dan kamu tidak akan menyadari sampai terlambat."

Malam itu, langit mendung dan turun hujan deras. Anak buah Hendric mencari Natasya ke mana-mana, tapi tidak menemukan jejak sedikit pun. Hendric berdiri di depan jendela ruang kerjanya, melihat hujan yang turun, dan merasa bahwa dunia runtuh di atasnya. Dia tidak akan tenang sampai dia menemukan Natasya—tetapi apa yang dia tidak tahu, adalah bahwa dia sedang berjalan menuju jebakan yang sudah disiapkan Reina.

1
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Btw paragrafnya bisa di bagi ini kak. jadi 2. biar gk terlalu panjang gini. ntar masing - masing 5 -6 baris aja. itu udah mentok. 🙏
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙: Gak apa - apa kak. semangat. aku juga masih pemula.
total 2 replies
✦͙͙͙*͙*❥⃝∗⁎.ʚAuzoraɞ.⁎∗❥⃝**͙✦͙
Aduh... baru buka vibe nya udah kyk gini. 🤭.
Julia wati333
sangattt luarrr biasaaaa
Han Sejin
thanks, 🙏🙏🙏 pe
Julia wati333
wowww seru sekali membaca nya👍👍
Greta Ela🦋🌺
Iya deh Natasya kan Anita🫣
Han Sejin: masih ada yang lebih gong lagi di bab selanjutnya kak,
total 1 replies
Greta Ela🦋🌺
Ups🫣
Greta Ela🦋🌺
Good girl
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ngomongnya
Greta Ela🦋🌺
Pede banget ya
Greta Ela🦋🌺
Wtf
Masih eps 1😭😭
Greta Ela🦋🌺
Agak stres
Greta Ela🦋🌺
Wihhh parah
Adelia Hira
idih, ni orang gak punya muka apa gimana orang dia yang jahat🤬🤬🤬🤬🤬
Adelia Hira
ceritanya menarik apalagi bagian awal pas Reina meminta maaf
Almahira
ceritanya seru
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀
lebih egois siapa yang merangkak naik ke ranjang suami sahabatnya sendiri? 😭
woe.park kim_L
udah kak👍
Han Sejin: makasih 🙏
total 1 replies
Han Sejin
🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!