Seorang gadis yang terlahir di malam istimewa (malam satu suro)di warisi sebuah khodam dari leluhurnya tepat di usianya yang ke tujuh belas. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Mampukah gadis itu menjalani hari-hari nya dengan kemampuan yang baru dimilikinya...
Sinopsis yang sangat singkat ya,...tapi cukuplah buat yang baca jadi penasaran 🤭
Mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tempat dan alur cerita. Sebab cerita ini aku buat murni dari imajinasi ku sendiri alias karangan bebas. Jadi jika ada kesamaan itu merupakan suatu ketidak sengajaan🙏🏼
Soo... ikuti cerita ku, dan jangan lupa tinggalkan jejak jempol dan komentar ya☺️
Jangan lupa juga bintang lima jika cerita ku bisa bikin baper 😁🤭🙏🏼
Yuk dukung karya terbaru ku ...!
Selamat membaca ...! 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meninggal nya Raka dan Lina
Raka dan istrinya berjalan tanpa menyadari jika bahaya tengah mengancam mereka. Senyum dan tawa keduanya begitu lepas tanpa beban. Hingga akhirnya suara ledakan menghentikan senyum dan tawa nya.
DUUAAARRR
Semua pengunjung begitu terkejut, mereka menjerit,berlari berhamburan . Semua nampak panik berusaha menyelamatkan diri. Di saat kondisi yang tengah kacau itu,Pandu dan Saras mematung. Mereka tidak mengerti dengan apa yang terjadi namun satu yang mereka lihat,yaitu ketika om dan Tante nya terpental akibat ledakan tersebut. Secara normal seharusnya kedua bocah itu juga terkena ledakan karena jaraknya yang hanya beberapa langkah saja, tetapi sosok makhluk raksasa penunggu gerbang wahana,menghalangi dua bocah itu dari ledakan dengan telapak tangan nya yang besar,hingga ledakan tak mengenai mereka.
"Hhhmm...aku memang menginginkan anak ini untuk jadi tumbal ku,tapi rasanya anak ini begitu istimewa hingga aku harus membiarkan nya tetap hidup" Makhluk itu berbicara sambil menatap tajam Saras
Tiba-tiba Raka menjerit histeris," AAAAAAA......" Akibat jeritan nya itu, Saras pun ikut menjerit karena terkejut sekaligus takut ,apalagi kini om dan Tante nya sudah tergeletak tak bergerak. Salah satu tangan Lina putus dan perut nya hancur , sementara Raka pun sama sebelah kakinya patah akibat benturan keras yang mengenai tiang besi wahana ,kepalanya retak dan kedua tangan nya juga patah. Mereka tewas mengenaskan di tempat.
Beberapa saat kemudian polisi dan tim gabungan datang mengamankan situasi. Jasad Raka dan Lina segera dievakuasi. Semua tim segera melakukan olah TKP, sementara Pandu dan Saras sudah diamankan. Kedua bocah itu nampak shock menangis tanpa henti. Bahkan ketika ingin digantikan pakaian pun mereka menolak. Hingga akhirnya Arshy dan Alam datang,ke dua bocah itu langsung memeluk Oma mereka.
"Omaaa...."
Sebelumnya,Arshy baru saja merebahkan diri nya di tempat tidur. Saat itu perasaan nya semakin tidak enak. Ia terus berdoa agar keluarga nya diberi keselamatan dan juga kesehatan. Tapi baru saja ia hendak meraih ponselnya ingin memastikan kondisi anak ,menantu,dan kedua cucunya ,art nya datang memberi kabar buruk yang didapat dari sebuah telpon.
Seketika Arshy terdiam, dunia nya seakan runtuh mendengar kabar tersebut. Dada nya terasa sakit, nafas nya pun terasa sesak. Tapi ia berusaha untuk tenang dan berpikir positif, bisa saja art nya salah mendengar atau salah informasi. Selang beberapa menit, suaminya memberi tahu jika telah terjadi ledakan di sebuah wahana air,Alam pun belum mengetahui peristiwa tragis yang dialami anak dan menantunya. Hingga akhirnya Arshy memberi tahu jika anak , menantu , dan kedua cucunya berada di tempat itu kepanikan seketika terjadi. Alam segera pergi ke wahana air, begitupun dengan Arshy. Namun rupanya Alam terjebak macet hingga Arshy lah yang lebih dulu sampai.
Wanita itu menangis pilu melihat kondisi anak dan menantunya yang mengenaskan yang sudah dimasukan ke dalam kantong jenazah. Tubuhnya terasa lemas, ia merasa seakan itu mimpi , tak pernah terbayangkan dalam benaknya jika hal mengerikan akan terjadi menimpa anak-anak nya.
"Ya Allah... jika ada salah dan dosa ku di masa lalu maka ampunilah aku, hukumlah aku, jangan anak-anak ku ...." Ucap nya ditengah isakan tangis nya.
Ibu mana yang tak hancur hatinya melihat anak-anak nya terluka, apalagi sampai merenggut nyawa. Arshy benar-benar merasa dunia nya runtuh seketika. Pertama anak kedua nya beserta istri nya kecelakaan dan tewas, lalu kini hal yang lebih mengerikan kembali terjadi terhadap anak dan menantunya. Tangisan nya terdengar pilu tak kuasa menahan rasa sakit di hatinya melihat jenazah anak dan menantunya.
Namun kemudian ia teringat dengan kedua cucunya, ia lalu menanyakannya pada salah satu petugas polisi. Saat itu lah Arshy diantarkan ke tempat kedua cucunya berada.
"Huuuhuuu.... Oma... aku takuuuttt..." Rengek Saras menangis
Arshy mengusap kepala cucu perempuan nya dengan air mata yang terus mengalir, namun ia merasa khawatir pada Pandu yang nampak diam dengan tatapan kosong. Tadi Pandu memang sempat menjerit histeris tetapi setelah nya bocah laki-laki itu diam dengan tatapan kosongnya.
"Pandu....?" Lirih Arshy.
Anak itu hanya menoleh lalu kembali memeluk Oma nya lebih erat.
"Sepertinya cucu ibu mengalami trauma " Ucap salah satu tenaga medis yang menenangkan Saras dan Pandu.
"Ya Allah.... memang nya kejadian nya seperti apa, dok ?" Tanya Arshy
Namun dokter menggeleng," Saya tidak tahu pasti bagaimana kejadian itu terjadi. Tapi beberapa saksi mengatakan jika kedua cucu ibu berada tak jauh di depan korban ketika ledakan itu terjadi " terang dokter
"Dan ajaib nya kedua cucu ibu tidak terluka sama sekali, padahal di sekitar nya ikut porak-poranda. Bahkan ada beberapa pengunjung lain ikut terkena dampak ledakan,hanya saja luka mereka tidak terlalu parah " Tambah dokter menuturkan
"Astaghfirullah..... " Lirih Arshy menunduk, air matanya tak pernah berhenti mengalir , di saat itu Alam pun sampai.
Tangis Arshy pun seketika pecah di pelukan suaminya.
"Kenapa....? Kenapa ini terjadi pada anak-anak kita ?" Lirih Arshy terbata-bata.
Alam tak menyahut, dirinya pun sama hancur nya ia hanya bisa memeluk istrinya dengan tangisan yang sama. Alam kemudian merangkul kedua cucunya, ia peluk bersama istrinya.
"Oma, kenapa om dan tante meledak ? Terus kemana om dan tante , kenapa om dan Tante tidak ada ? " tanya Arshy begitu polos
Baik Arshy maupun Alam, keduanya tidak dapat menjawab pertanyaan cucunya. Keduanya larut dalam tangisan dan kesedihan yang mendalam.
Menjelang malam jenazah Raka dan istrinya masih berada di rumah sakit karena tengah di otopsi.
Arshy dan Alam kini sudah berada di rumah. Kondisi rumah sudah ramai dengan kedatangan kedua kakak Arshy yaitu Arash dan Arsha beserta istri dan anak-anak mereka. Duka mendalam begitu mereka rasakan, apalagi Arshy yang tak henti-hentinya menangis.
"Shy... sudah jangan menangis terus, lihat lah Pandu dan Saras ! Mereka membutuhkan mu, kalau kamu seperti ini bagaimana dengan mereka ? " Ucap Arash sambil mengusap punggung adiknya
Arshy tidak menyahut, tangisan nya tidak berhenti dan air matanya terus mengalir.
Arash menghela nafas panjang,ia mengerti dengan apa yang tengah dirasakan saudarinya.
Di samping nya, Arsha ikut berbicara, "Ya sudah, kalau kamu mau menangis menangis lah, tapi jangan berlarut-larut. Aku takut kamu sakit, nanti gimana nasib Pandu dan Saras kalau kamu nya sakit ? Sekarang kamu boleh rapuh,tapi nanti aku minta kamu harus bisa lebih kuat "Ucap nya
Saat itu pintu diketuk, Laila istri Arash meminta suaminya mendekat dengan isyarat. Arash mengerti lalu menghampiri istrinya.
"Ada apa ?Apa jenazah sudah datang ?" tanya nya
"Bukan. Tapi itu ... Pandu" Ucap Laila nampak bingung menjelaskan
"Ada apa dengan Pandu ?" tanya Arash
"Kamu ikut saja, biar kamu lihat sendiri" Laila mengajak Arash menuju kamar Pandu.
Sesampainya di kamar Pandu, Arash terdiam. Di sana, di tempat tidur nya, Pandu duduk dengan tatapan kosong. Jika mata biasa terlihat Pandu hanya duduk saja, tetapi bagi mereka yang memiliki mata batin Pandu duduk di pangkuan makhluk menyeramkan. Tubuh nya tinggi besar seluruh tempat tidur sampai tak terlihat sama sekali.
"Astaghfirullah halazim...." Kejut nya
"Seperti nya Pandu harus dibawa ke psikolog. Dia mungkin shock dan trauma, tadi aku coba ajak bicara tapi dia diam saja tak merespon apa-apa " Ucap Laila
Ketika itu, suara sirine ambulan terdengar riuh di luar. Terdengar pula jerit tangis Arshy yang menyambut kedatangan jenazah.
Hati Arash teriris mendengarnya, bahkan tak ada siapapun yang tak terluka karena nya. Namun jauh di sebrang jalan nampak mobil hitam terparkir dengan lampu yang sengaja di matikan. Seorang pria di dalam nya menatap datar ke arah rumah yang kini ramai dengan orang-orang.
"Inilah akibat telah meremehkan ku. Tak ada siapapun yang berani menolak bekerja sama dengan perusahaan ku, kalau pun ada, maka nyawa nya akan berakhir di tangan ku " Ucap nya dingin, mata nya mengkilat nampak terpancar kemarahan di wajahnya. Namun seketika tatapan nya tertuju pada seorang gadis yang berjalan bersama orangtuanya di samping mobil nya.
Ujung bibirnya terangkat, lidah nya bergerak-gerak membasahi bibirnya yang lembab,pria itu juga nampak menelan ludah nya, seketika dia menyeringai lebar,matanya berubah hitam pekat dan telinga nya berubah menjadi lebih runcing ke atas. Perlahan bentuk rupanya berubah menyeramkan dengan bintik-bintik merah di kepala yang berubah menjadi benjolan kecil seperti jerawat dengan ujung nya yang runcing,di kepalanya juga muncul tanduk berwarna merah. Giginya tajam seolah siap mengoyak apapun di depan nya.
(gambar hanya pemanis)(minta maaf buat yang punya gambar,gambar nya aku comot 😁✌🏼🙏🏼)
"Mmmm....mangsa baru ..." Gumam nya
.....
lanjut....