Namanya Rosella Saputri, seorang gadis manja yang suka berfoya-foya. Umurnya baru 20 tahun, kuliah jurusan Managemen Bisnis semester tiga. Terlahir dari keluarga kaya raya yang karena terlalu sibuk kedua orang tuanya tidak pernah memperhatikannya. Rosella mempunyai seorang Kakak perempuan bernama Rania Kamelia, selisih umur mereka hanya 2 tahun saja.
"Aku sudah hamil 3 bulan, Ren." Ucap Rose pada sang kekasih yang bernama Rendra Adiguna.
"Lalu, aku harus apa Rose?" Ucap Rendra frustasi mengacak rambutnya.
"Aku sudah menunggumu bertangung jawab, sampai perutku mulai sebesar ini kamu belum datang untuk melamarku."
"Baiklah, nanti malam aku akan datang melamarmu." Rendra memberi keputusan.
Pernikahan keduanya dilangsungkan 3 hari setelah acara lamaran, karena Rosella sudah terlanjur hamil 3 bulan.
Tapi saat acara pernikahan mewah itu sudah diadakan, mempelai pria tidak kunjung datang hingga siang.
"Jika aku tidak menikah sekarang, lebih baik aku bunuh bayi ini." Ancam Rosella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rosella Depresi
Karena Rosella terus berteriak histeris, Dokter yang menangani terpaksa memberikan suntikan penenang dengan dosis rendah. Karena kehamilan Rosella masih rawan.
"Bagaimana ini, Rosella sepertinya trauma berat. Dia terlihat depresi parah. Aku takut dia jadi gila, sama seperti cerita tentang Ibunya." Ucap Kendra melirik Papanya yang diam dengan wajah pucat pasi.
Rizal meminta semua duduk tenang, dan satu persatu benang kusut itu ingin dia urai segera. Tapi butuh kejujuran dan keberanian. Dan tentu harus melibatkan mertuanya, Tuan Raka untuk mengambil keputusan.
"Kita harus secepatnya bawa pulang Rosella. Lingkungan rumah dengan kasih sayang keluarga yang mengelilinginya memungkinkan Rosella cepat pulih." Ucap Rizal.
"Tuan Kendrick untuk sementara sebaiknya Anda tidak mengungkap kejujuran kepada Rosella, karena dia belum siap. Dan rahasiakan juga dari Papa Raka, karena jika kalian berdebat maka Rosella akan bertanya juga."
"Kendra meskipun kamu Kakak kandung Istriku, tapi umurku jauh lebih tua jadi aku panggil nama saja tak apa-apa kan?"
"Urus Rendra, sekalian nanti bawa pulang juga setelah dirawat beberapa hari di Rumah Sakit ini. Setelah itu langsung jebloskan dia ke dalam penjara atas kasus penculikan dan pelecehan terhadap Rosella. Aku ingin dia mendekam lama di Penjara karena perbuatan kejinya. Ini bukan dendam, tapi membuktikan kebenaran akan selalu menjadi pemenang."
Setelah hari itu, lebih tepatnya satu minggu pasca tragedi yang menimpa Rosella dan juga Rendra. Mereka semua sepakat langsung pulang, Rendra kedua tangannya sudah patah. Dia hanya bisa duduk diam dengan kepala yang menunduk pasrah. Sedangkan Rosella menyembunyikan kepalanya dalam dekapan sang suami, tanpa suara. Rizal terus mencoba menenangkan istrinya.
"Kamu tenang ya Dek, semua sudah aman. Semua akan baik-baik saja, Mas tidak akan meninggalkanmu lagi." Ucap Rizal lembut.
"Mas... Aku takut..." Ucap Rosella.
Di Bandar Udara Soekarno Hatta, semua orang datang untuk menyambut kedatangan rombongan Rizal dan Rosella. Wanita hamil itu terus menempel pada Rizal tanpa menyapa keluarganya.
Rosella hanya percaya pada suaminya, sedangkan orang lain dia anggap sebagai ancaman yang bisa membahayakannya. Meskipun dipaksa, reaksi tubuh Rosella yang ketakutan tidak bisa disembunyikan.
Sedangkan Rendra, sudah ada polisi yang ikut menjemput atas laporan dari Rizal dibantu oleh Vano. Bukti rekaman CCTV didapatkan dari dashcam mobil orang yang terparkir.
Rendra tidak bisa mengelak lagi, ditambah ada jejak memar di tubuh Rosella. Meskipun bukti pelecehan saat di rumah pelarian tidak ada. Dengan kekuasaan Tuan Kendrick Adithama semua masih bisa diurus.
Nyonya Ningrum bungkam, karena sesuai saran Kakek Hendra dia telah diceraikan oleh Tuan Herman setelah adanya bukti perselingkuhan yang dilakukannya.
Ya, Nyonya Ningrum ternyata punya affair dengan Papanya Laura Anggraini. Wanita yang dijodohkan dengan Rendra. Padahal Mamanya Laura adalah sahabatnya. Entah bagaimana cerita hubungan mereka, kita bahas lain kali saja.
Karena dua kasus yang menimpa keluarga Adiguna, tanpa campur tangan orang berkuasa lainnya. Perusahaan itu akhirnya runtuh karena kredibilitas dipertanyakan.
Dan karena Dahlia Adiguna sahabat Rosella, Rizal dan lainnya sepakat untuk tidak semakin menekan keadaan. Hilangnya kepercayaan para investor masih bisa dibangun ulang jika memang ada niat kuat untuk melakukannya.
"Urusan Rendra sudah selesai, kalau begitu kami pamit." Ucap Kendra.
Sejak saat itu Kendra dan Papanya tidak pernah muncul lagi.
Mereka bukan menghilang begitu saja, tapi mereka ingin memberi ruang. Terlalu dekat akan menimbulkan prasangka. Karena sampai hari ini, mantan istri Tuan Kendrick masih terus meneror Kendra tentang rahasia Papanya. Menuntut Kendra mengambil alih perusahaan secepatnya, padahal dia hanya mantan.
Tuan Kendrick belum tahu motif dibalik perselingkuhan mereka itu apa.
Benarkah saling mencintai, atau Nyonya Sophia hanya dijadikan pion utama. Dan alasan pria itu membenci, semua masih nampak abu-abu. Oleh sebab itu, Tuan Kendrick mengajak Kendra menjauhi Rosella supaya Nyonya Sophia tidak menargetkannya juga.
Hari demi hari terus berganti, tapi Rosella masih sama keadaannya. Dia terus ketakutan bertemu orang.
Saat ditinggal sendirian seperti ini, Rosella duduk dengan pandangan kosong. Tapi bibirnya terus bergumam lirih.
"Bayi ini bukan milik suamiku, tapi milik pria brengsek itu. Dia akan menuruni sifat dan sikap busuk Rendra." Ucap Rosella.
"Seharusnya aku tidak terjerat cinta palsu Rendra, dia yang menggagahiku tapi dia yang juga meninggalkanku."
"Jika tidak ada Mas Rizal, aku pasti sekarang masih sendiri. Hamil tanpa sosok seorang suami. Apa benar kata Rendra, jika Mas Rizal hanya kasihan denganku. Ini sama seperti dulu, aku selalu sendirian meskipun ada keluarga. Papa dan Mama hanya mementingkan Rania, sedangkan aku... Aku hanya anak pembawa sial." Gumam Rosella.
Tanpa Rizal ketahui, jika sekarang Rosella kembali pada kebiasaan lamanya. Menyakiti dirinya sendiri, dan parahnya yang dia lukai adalah perutnya. Sayatan demi sayatan itu nyata, semakin banyak luka semakin lega. Trauma dan depresi yang dialami Rosella sudah seharusnya mendapat pemanganan. Dan puncaknya adalah hari ini, dimana Rosella ingin menusuk perutnya.
"Kalian tidak seharusnya tumbuh, kalian benih dari pria brengsek itu. Kalian harus mati di tanganku." Beruntung Rizal datang tepat waktu.
"Astaga Rosella!" Rizal yang terkejut spontan berteriak dan melempar piring yang berisi sarapan untuk Istrinya.
Hahaha...
"Kamu kaget Mas? Inilah aku, aku akan membunuh bayi sialan ini." Ucap Rosella menggila.
"Kamu pasti jijik denganku kan? Aku sudah biasa diperlakukan begitu. Aku ini anak pembawa sial, karena kehadiranku tidak pernah diharapkan. Ibuku mati depresi, Ayahku hilang ditelan bumi, dan sekarang nasibku sama saja dengan orang tuaku. Daripada anak ini lahir dianggap anak haram pembawa sial sepertiku, lebih baik dia mati saja."
Genggaman tangan Rosella pada pisau terlalu kuat untuk ukuran manusia. Seolah jiwanya bukan milik Rosella.
"Tolong hentikan Dek, Mas cinta kamu, Mas sayang kamu, Mas tidak akan meninggalkan kamu. Mas juga akan menyayangi mereka berdua. Lepas ya... Jauhkan pisau itu. Bahaya sayang... Lihat perut kamu... Astaga..." Rizal terkejut saat melihatnya.
Ternyata ada banyak goresan berbentuk abstrak di permukaan perut yang tersembunyi dibalik pakaian longgar istrinya. Rizal sama sekali tidak memperhatikannya. Fokusnya tadi hanya pada pisau, tidak tahunya jika sudah banyak luka yang tergambar di sana.
"Mas gak usah bohongi aku, kata Rendra pria tidak ada yang akan menerima anak haramku."
"Sayang... Mas sungguh saat bicara. Mas terima mereka, Mas cinta kamu dan benih yang ada di kandunganmu itu, Mas terima masa lalumu. Tolong percayalah padaku. Mas minta maaf karena dua kali gagal melindungimu." Ucap Rizal.
Pisau itu terjatuh, bukan karena Rizal berhasil menjatuhkannya. Tapi karena Rosella jatuh tidak sadarkan diri.
Yang benar saja..
Kau menuduh Rosella seolah-olah manusia sampah, namun ternyata kau lah sampah sebenarnya..
Kau ingin menjebak Rendra, tapi kau bermain gila dengan lelaki lainnya.. Bukankah kau telah melukai hati dua orang pria..?
Lelaki murahan seperti mu, yang mau menikahi dengan mu Rania..
Namun jangan harap hidup mu bahagia..
Asal kau tau selamat kalian tak mau berubah, maka kelakuan buruk mu akan sampai pada anak keturunan mu berikutnya..
Sebab, hukum tabur tuai itu benar adanya..
Tinggal tunggu waktu saja..
Nikmati lah hidup mu Rania.. 😏
✨Habib Umar bin Hafidz ✨
Ungkapan ini mengajak kita untuk melihat cinta dari sudut pandang yang lebih spiritual dan bermakna, di mana cinta tidak hanya soal perasaan, tetapi juga tentang pengembangan diri dan penyempurnaan akhlak..
Cintailah karena Tuhan mu, maka kau tak kan kecewa..
Namun bila cinta karena nafsu, akan membuatmu rusak & terluka..
Makasih author untuk updatenya.. ❤
kendra sebagai KK hancurkan saja keluarga renda hingga ga bisa bangkit lagi kasihan adikmu😍😍😄🤣🤣