Hari ini adalah hari pernikahanku, ya aku akan menikah dengan pemuda yang baru kukenal sebulan lalu. Seorang pemuda tanpa identitas yang kutemui dijalan saat hendak pulang dari desa sebelah setelah mengantar pesanan ayam kepada pelanggan di desa sebelah. Aku menolongnya karena kasihan melihat kondisinya yang berantakan dengan pakaian yang compang camping dan di penuhi luka di tubuhnya. Aku menikahinya karena terpaksa atas permintaan ibu tiriku agar aku tidak menjadi duri dalam pernikahan saudari tiriku Ayana dan kekasihnya Hendrik, meski berat untukku menikahinya tapi aku terpaksa menyetujuinya agar aku tidak diusir dari rumah ayahku yang kutinggali sejak kecil dan agar aku bisa merawat ayahku yang sakit. Akankah pernikahan ini berakhir bahagia ataukah akan menjadi neraka kedua untukku?! Ayah sanggupkah aku menjalani semua ini!? Semoga keputusan ini bukanlah keputusan yang salah untuk kebahagian semua orang. Semoga suamiku akan menjadi suami yang baik untukku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
Hari mulai sore dan Yoon Gi pun pamit untuk pulang lebih dulu, dia berniat untuk menjemput Yoona di kantornya. Yoon Gi pun menghubungi Yoona jika dia akan menjemputnya di kantor mobil pun melaju menelusuri jalan yang mulai ramai dipadati oleh para pengendara yang akan pulang dari tempat kerja mereka. Yoon Gi pun telah sampai di kantor Yoona dia melihat Yoona tengah berdiri di depan lobi kantornya dia pun menghampiri Yoona depan pintu masuk kantornya.
Yoona pun masuk kedalam mobil dan Yoon Gi segera melajukan kembali mobilnya, meski hari ini sangat sibuk namun mereka seolah enggan untuk mengakhiri hari yang indah ini. Yoon Gi kemudian mengajak Yoona untuk berjalan-jalan sebentar dan berbelanja kebutuhan sehari-hari.
"Bagaimana jika kita ke mall dulu untuk berbelanja kebutuhan rumah dan juga berjalan-jalan sebentar melepas penat setelah kita bekerja seharian?!" Ajak Yoon Gi.
"Ayo.. kebetulan aku juga butuh sesuatu untuk di beli dan sekalian kita sholat dan makan malam di sana saja sekalian sebelum pulang" ucap Yoona.
"Baiklah kalau begitu kita berangkat sekarang biar tidak kemalaman pulangnya dan bisa istirahat lebih cepat" jawab Yoon Gi.
Yoon Gi melajukan mobilnya dengan lebih cepat menembus jalanan kota, tidak berselang lama mobil mereka telah sampai di sebuah Mall yang cukup besar dan lengkap di kota Jakarta. Yoona dan Yoon Gi segera turun dari mobil dan naik ke lantai atas tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari dan juga bahan makanan, namun karena mereka sampai di Mall saat maghrib mereka pun segera bergegas mencari mushola untuk sholat maghrib dulu.
Setelah sampai mushola mereka segera berwudhu dan menunaikan sholat maghrib. Setelah 10 menit berlalu mereka selesai menunaikan sholat mereka pun langsung menuju ke sebuah restoran masakan china karena mereka ingin makan hot pot.
Rasa lapar yang melanda membuat mereka bergegas ke restoran agar mereka masih kebagian meja, karena biasanya menjelang makam malam restoran-restoran di Mall selalu di padati. Setelah sampai restoran untungnya mereka masih bisa mendapatkan meja, Yoon Gi pun langsung menyuruh Yoona untuk agar meja mereka tidak di duduki orang lain. Sementara Yoon Gi akan memesankan dan mengambilkan bahan makanan untuk hot pot mereka.
"Kamu duduklah disini biar aku yang akan mengambilkan makanannya dan memesankan menunya" ucap Yoon Gi.
"Baiklah aku akan tunggu disini saja, tapi makanan jangan terlalu banyak nanti tidak habis makanannya dan mubazir jika kita membuang makanan" kata Yoona mengingatkan.
Yoon Gi hanya mengangguk dan langsung beranjak untuk mengambilkan bahan makanan yang akan mereka makan di hot potnya. Yoon Gi mengambil semua jenis daging, sayuran dan aneka toping lain untuk di tambahkan dalam kuah hot potnya. Setelah menimbang dan membayar makanannya Yoon Gi dan seorang pelayan datang ke meja tempat Yoona duduk menunggu Yoon Gi. Yoona hanya bisa terpaku dengan banyaknya bahan makanan yang Yoon Gi ambil dari etalase.
"Kak, kamu yakin akan bisa menghabiskan semua makanan ini" ucap Yoona kaget.
"Hemhn... kita kan makannya berdua, bukan sendirian saja jadi aku rasa ini semua cukup untuk kita berdua. Lagipula jika ingin segera punya anak kita harus makan makanan yang bergizi yang kaya serat dan protein hewani seperti ini" kata Yoon Gi tanpa basa-basi.
Yoona merasa kaget dengan pengakuan Yoon Gi yang tiba-tiba, pasalnya mereka baru mengenal satu sama lain selama 2 bulan dan pernikahan mereka pun baru berjalan sekitar sebulan tapi Yoon Gi sudah terang-terangan membahas soal anak. Yoon Gi yang tidak mendapat jawaban dari Yoona segera merasa heran dia pun memperhatikan raut wajah istrinya yang terlihat bingung.
"Kamu kenapa..?! Memangnya kamu tidak mengharapkan kehadiran seorang anak dari pernikahan kita ini..?!" Tanya Yoon Gi.
"Ah.. bukannya begitu.. tapi.. bukankah kita baru mengenal selama 2 bulan saja..?! Apa.. itu tidak terlalu terburu-buru..?!" Tanya Yoona ragu-ragu.
"Memangnya kenapa jika kita baru mengenal selama 2 bulan...?! Bukankah rasa cinta itu bisa tumbuh dalam waktu cepat..?! Atau mungkin... apa kamu... belum bisa mencintai aku sebagai suami kamu?" Tanya Yoon Gi.
"Bukan begitu kak.. hanya saja.. kita belum saling mengenal lebih jauh satu sama lain, jadi.. aku rasa itu terlalu cepat jika kita membicarakan soal anak sekarang " ucap Yoona lirih.
"Soal itu.. sebenarnya aku tidak akan memaksa kok, jika kamu belum siap dan mungkin belum bisa mencintai aku. Aku bisa menunggu kok sampai kamu siap dan bisa mencintai aku sepenuhnya, karena.. jujur saja jika aku sudah mencintai kamu sejak pertama kali kita bertemu di puskesmas itu" ucap Yoon Gi jujur.
"Emhn.... aku..." Yoona ragu-ragu untuk bicara.
"Tidak apa-apa pelan-pelan saja, kamu tidak perlu memaksakan perasaan kamu terhadap aku, karena aku tidak akan memaksa kamu untuk bisa mencintai aku sekarang juga" ujar Yoon Gi. Yoona hanya bisa diam tanpa kata karena merasa bersalah terhadap Yoon Gi dan juga bingung terhadap perasaannya saat ini.
"Sejujurnya... aku bukan tipe laki-laki yang mudah untuk jatuh cinta terhadap seorang perempuan, bahkan saat kuliah pun ketika banyak perempuan yang mendekatiku dan mengirimkan surat padaku, tapi tidak ada satu pun perempuan yang bisa menggerakkan hatiku untuk menerima cinta mereka. Tetapi entah kenapa saat bertemu dengan kamu entah kenapa hatiku bisa tertarik dengan kamu, bahkan saat kamu tidak ada hati aku merasa gelisah dan takut jika terjadi apa-apa dengan kamu" ungkap Yoon Gi terhadap perasaannya kepada Yoona. Sambil makan Yoona hanya bisa mendengarkan perkataan Yoon Gi dengan seksama tanpa bisa menanggapinya.
"Jadi... jika kamu belum bisa mencintai aku sepenuhnya dan menerima pernikahan ini tidak apa-apa kok aku masih bisa menunggu dengan sabar dan hanya bisa berdo'a untuk berharap yang terbaik yang Tuhan berikan pada kita. Ya.. memang mungkin... kamu menerima pernikahan ini dengan terpaksa pada awalnya, namun jika Tuhan sudah berkehendak maka tidak akan ada yang mustahil bagi-Nya. Karena Tuhan yang maha membolak-balikan hati manusia, bisa saja yang awalnya tidak cinta malah jadi cinta dan begitupun sebaliknya" ucap Yoon Gi tenang.
Setelah 30 menit mereka makan akhirnya makanan yang mereka pesan habis tidak tersisa. Yoon Gi dan Yoona pun sudah merasa kenyang dengan makanannya, mereka pun beranjak dari restoran itu untuk pergi swalayan membeli kebutuhan harian mereka. Saat mereka hendak ke swalayan mereka melewati sebuah bioskop dan Yoon Gi berinisiatif untuk mengajak Yoona menonton sebuah film, pada awalnya Yoona menolak ajakan Yoon Gi namun Yoona merasa tidak tega melihat wajah Yoon Gi yang kecewa saat dia menolaknya.
Akhirnya Yoona pun mengiyakan ajakan Yoon Gi untuk menonton film, saat masuk bioskop Yoon Gi melihat daftar film yang akan tayang saat itu. Yoon Gi memilih sebuah film bertemakan keluarga yang kebetulan akan diputar saat itu juga dan durasinya juga tidak terlalu panjang.
Yoon Gi pun membeli tiket dan sebuah minuman untuk diminum berdua karena Yoon Gi merasa masih kenyang karena baru selesai makan. Yoon Gi bergegas menghampiri Yoona yang tengah duduk di sebuah sofa di dalam lobi bioskop. Mereka pun kemudian berjalan menuju teater bioskop yang memutar film yang telah di pilih Yoon Gi.