"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Ego
Keesokan paginya Roy Effendi dan Alex Roulex melakukan pertemuan di sebuah restoran mewah, sepertinya yang di katakan oleh Kyle jika pertemuan mereka hari itu akan menjadi pertemuan yang dingin dan mencekam
Alex dan George sendiri sudah menunggu Roy pertama di sana, suasana semakin mencekam kala kedua orang itu duduk berhadap-hadapan
"Di mana kau menyembunyikan Lily dan calon anak ku". Tampa basa-basi Alex melemparkan pertanyaan pada Roy yang baru saja duduk di depannya dan tampak pria itu seperti yang dia duga, Roy tidak berniat memberi tahu pria itu "Aku tidak suka jika kau ikut campur urusan kami tuan Roy"
"Urusan apa? Memangnya kalian itu suami istri? Kalian bahkan tidak punya hubungan dekat sama sekali...aku tahu jika kalian hanya pura-pura menjalin hubungan asmara"
Entah dari mana Roy tahu yang pastinya pria itu terkejut dengan pernyataan dari Roy, jika benar Roy tahu mengenai hal itu idia yakin jika Lily lah yang memberi tahunya pada Roy entah kenapa hati pria itu menjadi sedikit marah
Dia tidak terima membayangkan kedekatan Lily dan Roy kembali meski dia harus menerima kenyataan pahit jika dia dan Lily memang bukan pasangan kekasih
"Kau hanya pria bejat yang mengambil keuntungan dari Lily, memaksa dia yang sedang patah hati untuk tunduk di bawah kekuasaan mu". Roy kembali menikam pria itu dengan pernyataan "Kau bajingan!"
"Cihh kau tidak tahu apapun!". Alex menyela pria itu dengan kekesalannya dia hendak main tangan, untungnya ada George yang menahan bahu pria itu
"Aku tahu segalanya, ini bukan hanya keinginan ku Alex! Lily sendiri yang tidak ingin bertemu dengan mu!"
Keributan masih tetap berlanjut pada dua orang itu tidak ada yang ingin mengalah sama sekali, antara Alex yang menginginkan Lily dan anaknya dan Roy sendiri yang menginginkan Lily untuk bersama dia meskipun dia tahu jika Lily mengandung anak dari pria lain
Alex menatap tajam pria itu menunjukkan kekuasaan yang dia miliki namun sekarang hal itu tidak akan berarti, Lily berada di tangan pria itu
"Aku bisa melakukan apapun pada mu Roy!, aku bisa menghancurkan milik keluarga mu tanpa sisa...kau ingat jika aku adalah penguasa bisnis di negara ini!"
Roy hanya tertawa kecil menanggapi pria itu hatinya ikut terbakar "dan kau juga harus tahu kekuatan keluarga ku Lex, kau sendiri tidak bsa menemukan Lily kan...itu artinya kami masih lebih unggul dalam hal ini"
"Ku peringatkan kau Roy! Sebelum semuanya terlambat"
"Kau terlalu menyepelekan dan mengancam ku Lex, jika kau seperti ini...aku bisa melakukan apapun pada Lily! Ingat dia berada di tangan ku sekarang". Roy balik mengancam Alex membuat pria itu bungkam "aku masih mencintai Lily, tapi aku bisa melakukan apapun padanya!"
"Sialan kau!". Bentak alex merasa ancaman itu tidak main-main
"Jika aku tidak bisa memilikinya, maka kaupun tidak bisa Lex...dia milik ku sebelumnya dan seterusnya juga akan begitu"
"Kau.."
"Aku tidak melarang mu Lex, jika kau bisa mencarinya cari saja...dan aku akan tetap dengan keputusan ku untuk tetap menjaganya dalam genggaman ku!"
Saat ini dua pria itu sama sekali tidak bisa bergerak bebas sama sekali mereka harus mempertahankan apa yang seharusnya menjadi milik mereka
"Tuan sebaiknya kita pergi, Tuan Roy tidak akan main-main dengan perkataannya dia bisa melakukan apa saja pada anak anda nantinya". George berbisik pada Alex menyadarkan pria itu jika mereka harus pergi karena perdebatan mereka hari itu hanya akan memperburuk suasana
George memutuskan membawa Alex pergi dengan perbincangan mereka yang tidak akan membuahkan apapapun, pada akhirnya mereka harus mencari Lily dalam ketidak pastian
"Apa yang harus ku lakukan George! Dia menjadikan Lily tahanan....bagaimana dia bisa setega itu!". Alex mengepalkan kedua tangannya
"Tuan tidak ada pilihan lagi, selain mencari keberadaan Nona Lily dengan cara kita karena sampai kapanpun Roy tidak akan melepaskan Lily"
"Kau tahu?".
"Tuan dari informasi yang saya dapat mereka sudah menjalin hubungan selama empat tahun, sama seperti anda yang tidak mudah melupakan mantan kekasih yang mengkhianati anda begitu juga tuan Roy... Terutama berpisahnya mereka berdua bukan karena pengkhianatan"
George benar tidak alasan bagi Roy untuk menjauh dan berpaling dari Lily, wanita itu begitu sempurna untuk di sebuh sebagai perempuan biasa
Perempuan dengan harga diri yang tinggi dan kemampuan yang luar biasa, selain itu Lily memiliki paras yang cantik membuat pria yang melihatnya bukan hanya suka melainkan terobsesi
Sama halnya dengan Roy yang sudab bersama dengan wanita itu mereka sudah memimpikan masa depan yang indah sebelumnya namun apa yang terjadi pada mereka karena ulah Miranda membuat mereka berpisah untuk sementara
"Aku tidak akan mengalah George, meski aku seperti manusa yang tidak tahu malu sekalipun....aku sudah menandai Lily, dan aku tidak akan melepaskannya meski pria lain masih mencap dia sebegai kepunyaannya"
"Saya mengerti tuan, saya sangat mengerti". Ujar George mendalami depresi sang tua "tapi ada baiknya kita mengalah sementara...untuk kebakan Nona Lily juga"
******
Roy menghentakkan kakinya merasa marah dengan perbincangan mereka tadi terutama melihat sorot mata Alex, dia membenci pria itu mengingat Alex yang sudah menyentuh Lily hingga membuat wanita itu hamil
Sedangkan dia yang sudah menjadi kekasih Lily selama empat tahun selalu menjaga batasan dengan wanita itu, dia tahu jika Lily adalah orang yang menjaga kesuciannya karena itu dia selalu menahan diri dengan wanita itu
Kyle menatap atasannya ada kemarahan terpancar dari wajah tampan pria itu juga wajah kecemasan yang menyimpan banyak ketakutan, bagaimana dia harus menjaga Lily dari Alex yang notabetenya akan jauh lebih penting bagi Lily
"Tuan... Apa anda tidak ingin mempertimbangkan untuk membebaskan Nona Lily, sejujurnya saya bisa melihat jikka Tuan Alex tidak main-main dengan perkataannya dia mungkin akan menemukan Nona Lily"
"Kau gila Kyle! Apa maksud mu aku harus mengutamakan kepentingan orang lain ketimbang perasaan ku".Roy merasa sangat marah hingga di menggeprak meja
"Tapi anda dengar sendiri, jika pria itu ingin mempertahan kan kekasih dan calon anaknya....anda kalah dalam banyak hal tuan Roy, tidak bisakah anda menyadari ini?". Kyle menghela nafas berat melihat kebodohan tuannya
"Kalah? Hahaha aku tidak pernah kala Kyle!"
"Anda kalah! Sejak awal anda sudah kalah...jika saja anda bisa membela Nona Lily sedikit saja di depan keluarga anda, dia tidak akan pergi dan mendapatkan musibah sebesar ini!"
"Kyle! Jaga mulut mu! Jangan melanggar batasan mu!"
Kyle terdiam dia menyadari jika dia melampaui batasannya meski itu memang harus dia sampaikan kepada Roy dengan terus terang
"Maafkan saya tuan Roy, ini salah saya...saya keluar dulu, saya perlu menenangkan pikiran saya"
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua