Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikahi Melanie
Melanie.tersenyum bahagia karena akhirnya bisa menyingkirkan Sonev dan memiliki Vano, dan bayi yang ada dalam rahimnya akan mendapatkan ayah seorang ayah, sehingga orang tuannya tidak akan memarahinya.
Sebenarnya Melanie.memang sudah hamil entah dengan siapa karena sering.berganti.ganti pasangan. Setelah mengetahui dirinya hamil, Melanie sendiri tidak tahu.siapa.ayah biologis.bayinya tersebut, dan bingung harus.meminta pertanggungan jawab pada siapa, karena melakukannya Melanie di bayar, dan sudah pasti mereka tidak ingin menikahinya. Dan saat bertemu kembali dengan Bu Kania tetangga nya dulu, maka timbul nya unuk menjerat Vano agar dapat menutupi kehamilannya tersebut.
"Sekarang sudah malam besok kita pikirkan lagi, Melanie kamu.kembali ke kamar, dan Vano besok kita harus bicata dengan keluarga Melanie."
"Tapi pah, bagaimana dengan Sonev, Vano tidak bisa meninggalkannya."
"Nanti papah yang akan bicara dengan Sonev."
Pak Gunawan kembali ke.kamarnya tidak jadi mengambil minum karena sudah kesal dengan kejadian yang barusan.
Bu Kania yang mengantar Melanie ke kamarnya ber tos ria karena berhasil membuat Vano.menikah dengan Melanie. Namun dengan kejadian ini adalah awal dari kehancuran bu Kania.
"Tante terima kasih ya, karena tante semua selesai, dan Melan akan menjadi menantu tante."
"Iya sama sama sayang, tante juga bahagia mempunyai menantu seperti kamu. yang jelas.asal.usulnya tidak seperti Sonev yang tidak tahu siapa.bapaknya."
MElanie membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur. Kemudian tersenyum bahagia karena aibnya akan di tutupi oleh Vano yang akan menikahi dirinya.
",Sabar ya sayang, sebentar lagi kamu akan punya papah." Melanie mengusap perutnya yang masih rata.
Sedangkan di kamar Vano sedang melamun, memikirkan dirinya sendiri mengapa sampai dirinya bisa terjebak dengan Melanie, dan ada dalam.pikiran Vano sekarang adalah bagaimana dengan Sonev, pasti.Sonev akan semakin membenci dirinya dan semakin menjauhinya.
Hatinya terasa sangat gelisah, membayangkannya saja sudah membuat kepalanya sangat pusing, apalagi nanti jika mereka bertemu.
Hari pun berganti, pagi menjelang siang .Semua orang sudah kumpul di ruang tamu, orang tua Melanie dari kota sebelah pun sudah datang karena di telpon oleh bu Kania.
Sedangkan Vano.pikirannya hanya tertuju pada Sonev, rasa bersalahnya semakin membuat dadanya terasa sangat sesak.
Terbayang oleh Vano wajah kecewa Sonev. Hhuuffffg, Vano menarik nafas kuat kemudian.melepaskannya.lagi.
"Maafkan.keteledoran kami, hingga.semuanya sampai terjadi seperti ini."
Pak.Gunawan.memulai pembicaraan.
"Seharusnya pak.Gunawan lebih ketat terhadap Vano. Kalau sudah begini Mau di apakan lagi, putri kami sudah ternoda oleh Vano."
Pak Ridwan ayah Melanie berbicara dengan nada tinggi.
"Iya pak Gunawan, anda harus bertanggung jawab, mau di taruh di mana wajah kami. Putra anda sudah menorehkan.kotoran di wajah kami."
PAk.Gunawan diam.sejenak.memandang putranya yang sedari hanya menundukan kepala, pak Gunawan tahu kalau yanh sudah terjadi adalah jebakan dari Melanie dan juga istrinya, seandainya hal ini akan terjadi mungkin saja pak.Gunawan akan melarang keras Melanie.untuk.terus berkunjung ke rumahnya.
Sedangkan bu Kania tampak.terlihat biasa saja seperti tidak ada beban.
"Baiklah, bapak dan ibu tidak usah Lhasa, Vano pasti akan bertanggung jawab. Vano.akan menikahi Melanie."
"Nah gitu dong pak, apalagi anda sebagai seorang perwira polisi yang pasti akan berimbas sangat besar terhadap karir anda."
Bu Retno tampak.tidak.suka dengan pak.Gunawan.yang menurutnya tidak bisa mendidik anaknya.
Setelah melalui pembicaraan dan sedikit perdebatan akhirnya sudah di putuskan kalau.Melanie dan Vano.akan menikah dalam tiga hari kedepan. Walau berat hati, namun Vano menerimanya. Bu Kania.tersenyum bahagia karena akan menyingkirkan Sonev sebagai.menantunya. Bu Kania tidak tahu kalau.sebenarnya menjadikan Melanie sebagai menantu adalah awal.kehancurannya.
Semuanya sudah selesai, Melanie di ajak pulang oleh kedua orang tuanya ke.apartemen Melanie.
Sampai di apartment Melanie masuk ke dalam.kamarnya, sedangkan.kedua orang tuanya.masih berada di ruang tamu.
"Apa rencana papah selanjutnya?" Bu Retno.duduk di sofa kosong sebelah pak.Ridwan suaminya.
"Ya lanjutkan saja rencana pernikahan anak kita, dari pada kuta selalu was was karena Melanie tinggal sendirian di kota besar ini. Setidaknya kalau sudah menikah mungkin papah tidak akan selalu khawatir dengan Melanie."
"Ya benar juga sih pah."
"Ya sudah pah, mamah mau istirahat dulu, badan rasanya sangat lelah sekali."
"Istirahat saja dulu biar nanti papah akan bicara dengn Melanie tentang pernikahannya dengan Vano."
"Mamah masuk.kamar dulu ya pah."
Pak Ridwan hanya mengangguk dan membiarkan istrinya untuk istirahat karena memang sedang tidak enak badan. Pak Ridwan dan bu Retno.tidak mengetahui.kalau Melanie bekerja sebagai wanita penggoda dan simpanan laki laki kaya. Karena jika di tanya Melanie bekerja di mana pssti skan berkata bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar dengan gaji yang lumayan besar.
Melanie keluar dari kamar nya berjalan ke dapur untuk membuat minuman. "Papah mau Melan buatkan kopi?"
"Boleh kalau tidak merepotkan kamu."
"Ga repot kok pah, hanya kopi saja kok."
Melan berjalan ke ruang tamu dan duduk di sofa tunggal. Sambil menyesap teh yang masih hangat, Melan memulai pembicaraan.dengan papahnya.
"Mamah sedang istirahat pah?"
"Iya, kesehatan mamah akhir akhir ini tidak baik, sudah beberapa kali ke dokter tapi masih saja badannya tidak sehat. Tadi pagi saat pak Gunawan menghubungi papah, mamah.sempat pingsan karena terkejut."
"Maafkan Melan pah, Melan selalu membuat papah dan mamah susah."
"Kami.sebagai orang tua awalnya sangat kaget, namun semua sudah terjadi mau di apakan.lagi, yang penting keluarga pak.Gunawan akan bertanggung jawab terhadap kamu."
"Papah harap kamu jangan sampai membuat papah dan mamah terkejut lagi dengan hal.yang kamu buat. Papah tidak tahu apakah mamah kamu akan.bertahan jika mendengar kabar mengejutkan lagi"
Melan terdiam sesaat.serta.berpikir, apakah mamahnya akan shock jika mendengar anaknya.sedang berbadan dua.
...****************...
Hai reader Selamat merayakan Iedul Adha. Jangan lupa like dan juga komen