Arabella Anjani adalah seorang gadis yang tinggal di desa,dia anak dari pasangan suami istri yang hidupnya sangat sederhana.Ayah nya seorang petani,sedangkan Ibu nya Hanyalah ibu Rumahtangga.
Ara selalu mendapatkan hinaan dari Teman teman nya karena miskin.dan kedua orantua nya pun sama,selalu di kucilkan oleh keluarganya.Tapi Ara tidak tinggal diam,setelah tamat SMA,dia Nekad bekerja di kota.Untuk membantu perekonomian orangtua nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Elkazan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 POV Bu Mina
POV:Bu Mina
Pagi pagi sepulang dari warung,seperti biasanya Bu Mina memasak untuk sarapan.setelah memasak,Bu Mina segera memanggil Pak Damar dan Evi untuk sarapan bersama.
"Pak,Ayo sarapan dulu.!_Ibu mau panggil Evi dulu."ajak Bu Mina pada sang suami dan langsung pergi ke kamar Evi.Bu Mina mengetuk kamar Evi.
"Tookk......Tookk.....Tookk."
"Evi...Ayo sarapan dulu nak.!udah jam.berapa ini,?nanti kamu terlambat lho."panggil Bu Mina pada Evi.
"Iya Bu,sebentar.ini masih siap siap."jawab Evi dari dalam kamarnya.setelah mendapatkan jawaban dari Evi,Bu Mina kembali ke meja makan.
Pak Damar sudah menunggu di meja,makan."Lho ibu,Evi mana.?"Tanya Pak Damar yang tidak melihat Evi bersama Bu Mina.
"Evi masih siap siap Pak,bentar lagi nyusul."Jawab Bu Mina sembari mengambilkan nasi untuk Pak Damar.
Tak berselang lama,Evi pun datang menghampiri mereka.Evi langsung mengambil nasi dan ayam goreng kesukaan nya.
"Asyik..ada ayam goreng."ucap Evi kegirangan.
Alhamdulillah semenjak Ara bekerja,mereka sudah tidak kekurangan makanan lagi.Ara selalu memberikan uang jatah belanja untuk Bu Mina.
Walaupun Ara selalu memberikan jatah bulanan untuk Bu Mina,tapi Bu Mina juga,berusaha untuk mengelolanya sebaik mungkin.Bu Mina nggak mau menghamburkan untuk hal yang tidak penting.
Masak pun masih tetap sama,tahu dan tempe.sesekali baru ikan,ayam,atau telur.
Bu Mina dan Pak Damar lebih memilih untuk menabungkan sebagian uang yang dikasih oleh Ara.Siapa tau juga Ara akan membutuhkan pada saat menikah nanti.
Setelah sarapan,Evi langsung berangkat ke sekolah.sedangkan Pak Damar bersiap siap untuk ke ladang seperti biasanya.
"Pak,Hari ini Ibu nggak ikut ya,ke ladang.Ibu mau beberes rumah dulu,cucian juga sudah menumpuk."Ujar Bu Mina menghampiri Pak Damar di ambang pintu belakang.
"Iya,nggak apa apa Bu.lagian bersihin rumputnya tinggal sedikit lagi kok.kalau gitu Bapak berangkat dulu ya."jawab Pak Damar,lalu berpamitan pada Bu Mina untuk ke ladang.
Setelah kepergian Suaminya ke ladang,Bu Mina mulai berperang dengan cucian yang menumpuk di kamar mandi.
Membutuhkan waktu hampir satu jam,Akhirnya Cucian pun selesai tinggal menjemur saja di samping rumah.
Saat sedang Bu Mina sedang menjemur pakaian.tiba tiba ada rombongan budhe Nurul,tapi Bu Rini nya nggak ada.biasanya Bu Rini tidak pernah absen kumpul bareng mereka.
"Sebentar lagi ada yang anaknya jadi calon napi (narapidana)nih."ucap Bu Monik saat melewati Bu Mina.
Tapi Bu Mina tidak menanggapi ucapan Bu Monik.karena Bu Mina sama sekali tidak merasa tersindir dengan ucapan Bu Monik.
"Eh Mina,kok kamu nggak merasa khawatir sih sama anak kamu yang bentar lagi akan di tangkap polisi."Hardik budhe Nurul dengan ketus.
"Maksudnya apa sih mbak.?"tanya Bu Mina yang benar benar tidak mengerti soal ucapan budhe Nurul barusan.
"Halah jangan pura pura tidak tau kamu.Ara kan sudah bikin ulah di kota,dia sudah menganiaya Nila.dan Bu Rini akan segera melaporkan Ara ke kantor polisi.ingat ya,Setelah ini anggap saja kita bukan saudara.Aku nggak mau punya saudara,dan ponakan narapidana."Ucap Budhe Nurul,sambil berkacak pinggang.
"Nggak mungkin Ara melakukan hal seperti itu mbak.Jadi jangan asal menuduh Ara mbak."Ucap Bu Mina tidak terima dengan tuduhan Budhe Nurul.
"Terserah kamu Min,yang jelas Aku nggak sudi punya keluarga yang narapidana."Ketus Budhe Nurul dan langsung pergi meninggalkan Bu Mina yang sedang menjemur pakaian.
Perasaan Bu Mina jadi tidak enak,Bu Mina kepikiran dengan ucapan budhe Nurul dan Bu Monik barusan.Tapi Bu Mina percaya kalau Ara tidak mungkin melakukan hal keji seperti itu.apalagi berurusan sama polisi.
******************************************
Sore harinya,Pak Damar dan Bu Mina sedang ada di ruang TV.karena sudah tidak ada pekerjaan yang harus di kerjakan,jadi mereka memilih duduk santai dan menonton TV.sedangkan Evi lagi pergi mengaji di rumah Pak ustadz.
"Bu,kok Ibu kayak orang yang sedang mengkhawatirkan sesuatu sih.?Ibu kenapa,ada masalah apa.?"Tanya Pak Damar yang melihat Bu Mina seperti orang yang tidak tenang dari tadi.
Sebelum Bu Mina menceritakan pada Suaminya,ia berpikir sejenak dulu."Pak,tadi pas ibu sedang menjemur pakaian,Mbak yu Nurul ngomongin tentang Ara.katanya Ara akan menjadi narapidana.Mbak Nurul bilang kalau Ara membuat ulah di kota.Ara telah melukai Nila,Anaknya Bu Rini."
Ucap Bu Mina menjelaskan pada suaminya.terpancar dari raut wajah Bu Mina,kalau Bu Mina sangat mengkhawatirkan Ara.
"Nggak usah di dengar ucapan mbak mu itu Bu,dari dulu kan emang dia nggak pernah menyukai kita.Pasti asal omong saja mbak mu itu.selama Ara nggak pernah ngabarin kita tentang masalah itu,berarti Ara aman dan baik baik saja di sana.Ibu tau sendiri kan bagaimana Ara,dia nggak pernah menyembunyikan masalah apa pun dari kita.apalagi sampai masalah seperti itu."Pak Damar berusaha menenangkan Bu Mina.
Tookk....Tookk.....Tookk......Tookk....
Tookk....Tookk.....Tookk.......Tookk.....
Terdengar suara kedodoran pintu yang sangat kencang.membuat Pak Damar dan Bu Mina kaget.
"Siapa sih,ketuk pintunya kok seperti itu."gerutu Bu Mina,lalu bergegas membuka pintunya.
Saat pintu di buka,ternyata Bu Rini yang mengetuk pintunya.Bu Rini langsung nyelonong masuk sambil marah marah.
"Dasar kamu ya Mina,kamu nggak pernah didik anak kamu itu dengan benar.sudah memfitnah Nika,sekarang malah melukai Nila Juga."Hardik Bu Rini dengan suara lantang.
"Maksud Bu Rini apa.?"tanya Bu Mina.
"Lihat nih,kelakuan anak kamu,yang sudah melukai Nila.Untung saja Aku vc sama Nila, jadi Aku bisa melihat wajah Nila yang terluka akibat ulah dari Ara.padahal kejadiannya sudah hampir seminggu,tapi Nila tidak memberitahu saya.pasti Nila takut karena diancam sama Ara dan temannya itu."ucap Bu Rini panjang lebar,sambil memperlihatkan foto wajah Nila yang ada bekas cakaran.
"Nggak mungkin Ara anak saya melakukan hal seperti itu,dan kalau pun itu benar pasti ada alasannya."Bela Bu Mina,yang tidak terima kalau Ara dituduh menganiaya Nila.
Pak Damar yang mendengar keributan di depan pun,langsung keluar menghampiri sumber keributan tersebut.
"Ada apa Bu,?"tanya Pak Damar pada Bu Mina yang masih dengan nafas tersengal sengal karena menahan amarah.begitu pun dengan Bu Rini yang seperti singa yang sedang lapar.
"Ini Lho Pak,Bu Rini datang datang langsung marah marah tidak jelas.Bu Rini menuduh Ara menganiaya Nila.Nggak mungkin kan Ara sampai melakukan hal seperti itu."ucap Bu Mina menatap wajah Pak Damar.
"Halah..nggak mungkin gimana,Orang sudah ada buktinya kok.apapun alasannya Ara tetap bersalah karena sudah melukai Nila.dan Aku tidak akan tinggal diam,aku akan melaporkan ke kantor polisi."ucap Bu Rini yang mulutnya nyerocos seperti remaja blong.
"Baik saya akan hubungi Ara dulu,saya tanyakan yang sebenarnya dulu biar semuanya jelas.kalau semua yang Bu Rini katakan itu benar,pasti Ara akan bertanggung jawab."Ucap Bu Mina yang di rangkul oleh Pak Damar.
"Terserah mau hubungi Ara atau tidak,yang jelas saya akan melaporkan Ara ke polisi.siap siap saja masuk kedalam penjara."ucap Bu Rini dengan ketus,dan langsung pergi tanpa pamit.
Bu Mina dan Pak Damar hanya menggelengkan kepalanya sambil mengelus dada.
"Sudah Bu,kita nunggu kabar dari Ara dulu.kalau nanti Ara tidak menghubungi kita,besok kita hubungi Ara.Biar Ara yang menjelaskan kebenarannya.bapak yakin Ara tidak mungkin seperti itu tanpa ada sebab."Ucap Pak Damar berusaha menenangkan Bu Mina,lalu mengajak Bu Mina masuk kedalam.
Dan baru saja mau menutup pintu Evi nyelonong masuk kedalam."Assalamualaikum."ucap Evi.
"Waalaikumsalam."
"Sudah pulang nak,ayo masuk tutup pintunya..!!"Ajak Pak Damar yang sedang memapah Bu Mina.
"Lho Pak,Ibu kenapa.?"tanya Evi.
"Nggak kenapa napa kok nak,ibumu cuma lagi nggak enak badan."Jawab,Pak Damar asal,karena tidak mau sampe Evi tau soal masalah tadi.
"Tadi kenapa Bu Rini marah marah sama Ibu.tadi Evi mendengarnya di luar,saat Evi mau masuk."tanya Evi.
"Dan apa benar,Kak Ara akan di tangkap polisi.?"tanya Evi lagi dengan raut wajah sedih.
"Yang kamu dengar itu nggak benar nak,kamu harus percaya kalau kakak mu itu baik baik saja.dan nggak akan di tangkap polisi."Nasehat Bu Mina yang duduk di depan TV.
"Gimana kalau kita tanya kak Ara saja Bu."usul Evi sambil menatap Ibu dan bapaknya.
"Besok saja Nak,ini juga,udah hampir maghrib.Kakamu juga pasti belum pulang kerja."ucap Pak Damar.
"Ya sudah Pak."Evi menganggukkan kepalanya.
Setelah Adzan magrib berkumandang,Pak Damar mengajak Bu Mina dan Evi untuk bersiap siap shalat Maghrib.
Mereka shalat di depan TV yang ruangannya sedikit luas.Pak Damar yang menjadi imam nya.
Setelah selesai melaksanakan shalat Maghrib,mereka makan malam bersama.tadi sebelum Bu Rini datang bikin ulah,Bu Mina sudah memasak Untuk makan malam.
Setelah makan,Evi langsung masuk kedalam kamar nya untuk belajar.karena Evi banyak tugas yang harus di kerjakan di rumah.
Sedangkan Pak Damar dan Bu Mina duduk santai di ruang TV sambil menunggu adzan isya.