NovelToon NovelToon
Ayo Kita Cerai, Suamiku!

Ayo Kita Cerai, Suamiku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:56.8k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Selama lima tahun pernikahan, Niken dan Damar tampak seperti pasangan sempurna di mata semua orang. Di balik senyum yang mereka pamerkan, ada luka yang mereka sembunyikan—ketidakmampuan untuk memiliki anak. Niken tetap bertahan, meski setiap bisikan tajam dari keluarga mertua dan orang sekitar menusuk hatinya.

Hingga badai besar datang menghantam. Seorang wanita bernama Tania, dengan perut yang mulai membuncit, muncul di depan rumah mereka membawa kabar yang mengguncang, dia adalah selingkuhan Damar dan sedang mengandung darah dagingnya. Dunia Niken seketika runtuh. Suami yang selama ini ia percayai sepenuh hati ternyata menusuknya dari belakang.

Terseret rasa malu dan hancur, Niken tetap berdiri tegak. Demi menjaga nama baik Damar dan keluarganya, ia dengan pahit mengizinkan Damar menikahi Tania secara siri. Tapi ketegarannya hanya bertahan sebentar. Saat rasa sakit itu tak tertahankan lagi, Niken mengambil keputusan yang mengguncang. Ia memutuskan untuk bercerai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

Mayang duduk di teras rumah kontrakannya, pandangan menerawang kosong. Sudah dua hari ia tak lagi tinggal di rumah anaknya sendiri—diusir secara halus oleh anak yang ia besarkan dengan darah dan air mata. Hanya karena sedikit salah paham, hanya karena menantu itu merasa tak nyaman. Dan anaknya? Diam. Tak membela. Membiarkan ibunya pergi seperti beban tak diinginkan.

Wajah Tania, menantunya, terus terbayang di benak Mayang. Wajah yang tampak sedih di depan anaknya, berpura-pura baik, berpura-pura peduli. Tapi Mayang tahu, itu semua palsu. Di balik air mata buatan itu, ada kemenangan kecil yang disembunyikan.

“Tak bisa dibiarkan,” gumam Mayang dengan suara serak. “Perempuan itu harus dikasih pelajaran.”

Keesokan paginya, Mayang bangun lebih awal dari biasanya. Ia mengenakan kerudung tua dan sandal jepit lusuh, lalu berjalan cepat ke arah pasar tradisional yang tak jauh dari rumah. Ia tahu, tiap hari Jumat, Tania selalu ke sana membeli buah-buahan.

Benar saja. Di dekat lapak buah semangka, ia melihat sosok Tania sedang memilih mangga, kantong belanja di tangan.

“Perempuan licik!” bentak Mayang lantang, langsung menarik rambut Tania dari belakang.

Tania terpekik, tak sempat bereaksi saat Mayang menarik lengannya dengan kasar.

“Apa-apaan ini, Bu?! Sakit!” jerit Tania.

Beberapa pedagang hanya menoleh sekilas lalu pura-pura tak lihat. Tak ada yang berani ikut campur. Semua tahu Mayang cerewet dan emosional. Mereka takut terseret urusan.

“Berani kamu usir aku dari rumah anakku sendiri?! Dasar perempuan penghasut!” teriak Mayang sambil terus menarik-narik tangan Tania.

“Bu, tolong hentikan! Aku tidak pernah menyuruh Mas Damar usir Ibu!” Tania mencoba menjelaskan, tapi Mayang tak mau dengar. Amarahnya sudah membakar habis logika.

Akhirnya, kesabaran Tania habis. Ia mendorong tubuh Mayang dengan kedua tangan—tidak keras, tapi cukup membuat tubuh renta itu oleng ke belakang.

Pada saat yang bersamaan, sebuah sepeda motor melaju pelan melewati jalan sempit itu. Tubuh Mayang tersenggol dan terjatuh menghantam aspal.

“Bu Mayang!” Tania menjerit.

Motor itu berhenti, pengendaranya panik tapi segera kabur karena takut disalahkan. Tania mendekat, melihat Mayang terbaring dengan lutut berdarah dan wajah pucat.

Tanpa pikir panjang, ia berteriak minta tolong dan meminta becak terdekat membantunya membawa Mayang ke rumah sakit.

Di perjalanan, Tania menangis dalam diam, tangannya menggenggam tangan ibu mertuanya yang lemah. Meski disakiti, ia tetap peduli. Ia hanya ingin rumah tangganya damai, bukan menjadi medan perang antara istri dan ibu.

Sesampainya di rumah sakit, Tania mengurus administrasi, membayar pendaftaran, dan menemani Mayang masuk ruang perawatan.

Meski luka Mayang tak parah, rasa sakit dan kejadian itu cukup membuat wanita tua itu termenung lama. Untuk pertama kalinya, ia melihat air mata tulus di mata Tania.

---

Suasana rumah sakit sore itu terasa dingin dan menyesakkan bagi Tania. Ia duduk di kursi tunggu dengan wajah lelah, tangannya sesekali mengelus perutnya yang mulai membuncit. Di dalam ruang perawatan, Mayang terbaring dengan perban di lutut dan beberapa luka gores di tangan.

Dengan tangan gemetar, Tania menekan nomor Damar dan menempelkan ponsel ke telinga.

“Mas... aku di rumah sakit,” ucapnya pelan. “Ibu jatuh... kena motor... sekarang dirawat.”

Di seberang, Damar terdengar kaget. “Apa?! Kamu di rumah sakit? Ibu kenapa?!” Suaranya panik.

“Jelasin nanti aja ya, Mas... tapi tolong datang sekarang. Aku sendirian.”

Tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut, Damar menutup tenda kecil minuman es kopi miliknya yang baru buka sebulan lalu. Ia memberi instruksi cepat pada karyawannya untuk menjaga stand, lalu melesat pergi dengan motor, angin menerpa wajahnya sepanjang jalan.

Setibanya di rumah sakit, Damar langsung menuju ruang rawat setelah bertanya pada resepsionis. Di sana, ia menemukan ibunya duduk bersandar dengan wajah tak bersahabat, sementara Tania berdiri di sudut ruangan, tampak tertekan.

“Ibu, ibu tidak apa-apa?” tanya Damar cemas sambil menghampiri ranjang.

Mayang mendengus. “Tanya saja sama istrimu! Dia yang dorong Ibu sampai Ibu jatuh dan ditabrak motor! Lihat ini!” Ia menunjuk luka di tangannya dengan dramatis.

Tania menahan napas. “Mas, bukan aku yang mulai! Ibu tiba-tiba menjambak rambutku, nyakar tanganku di pasar! Aku refleks dorong... Aku takut, Mas! Dia hampir bikin aku jatuh, aku bawa anak kita dalam perut!”

Damar memijit pelipisnya. Pusing. Dua orang yang paling ia cintai di dunia ini, bertengkar seperti musuh.

“Ibu... Tania itu lagi hamil. Kalau sampai dia jatuh atau luka, gimana? Itu cucu Ibu juga...” ucap Damar lirih, berusaha menahan emosi.

“Jadi kamu lebih percaya sama dia daripada Ibu sendiri?!” bentak Mayang. “Ibu ini yang ngelahirin kamu! Rawat kamu dari kecil! Sekarang kamu belain perempuan itu?!”

“Bukan begitu, Bu,” sahut Damar cepat. “Tapi semuanya harus bisa jaga sikap. Ibu juga nggak bisa sembarangan marah, apalagi sampai jambak orang di tempat umum. Apa Ibu nggak sadar itu bisa bahaya?”

Mayang terdiam. Amarahnya membara, tapi hatinya juga mulai terasa perih. Ia merasa kalah. Anak yang dulu selalu ada di sisinya, kini memilih berdiri di samping wanita lain.

Tania menunduk, menahan air mata. Ia tak ingin menang. Ia hanya ingin diterima, dianggap bagian dari keluarga, bukan jadi musuh dalam rumah tangga suaminya.

“Sudah, cukup,” kata Damar akhirnya. “Aku capek lihat kalian saling menyakiti. Kalau terus begini, aku tidak tahu bisa tahan sampai kapan.”

Ruangan itu senyap. Tak ada yang bicara. Hanya suara detak jam dinding dan denyut luka yang tak terlihat—luka dalam hati yang perlahan tumbuh, entah bisa sembuh atau justru semakin dalam.

Damar akhirnya meninggalkan kedua wanita itu di dalam ruangan, menyisakan rasa sesak di dada Tania dan Mayang.

Bersambung....

1
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
banyak moral dari sini
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
dalam ini banyak pelajaran..bagus Thor!!
🌻🇲🇾Lili Suriani Shahari
nice!!!! semangat Thor!!!
Memyr 67
𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁. 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗒𝗀 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝖻𝖾𝗋𝗍𝖺𝗁𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗃𝗂𝗄𝖺 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗇𝖺𝗋 𝖻𝖾𝗋𝗎𝖻𝖺𝗁, 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗄𝖾𝗆𝖻𝖺𝗅𝗂 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗅𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗃𝗈𝖽𝗈𝗁, 𝗒𝗀 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝖺𝗉𝖺 𝖺𝖽𝖺𝗇𝗒𝖺.
Nur Adam
lnjut
Santi
Niken bukannya yatim piatu yaa
Nur Adam
lnjur
Memyr 67
𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝖻𝖾𝗀𝗈 𝖺𝗇𝗍𝗈𝗇. 𝗆𝖺𝗇𝗍𝖺𝗇 𝗉𝖺𝖼𝖺𝗋 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗀𝖺𝗅𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗆𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖾𝗃𝖺𝗋 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝗄𝗈𝗄 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗌𝖺𝗅𝖺𝗁𝗂𝗇?
Memyr 67
𝗉𝗎𝖺𝗌𝗒 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋? 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗂𝗍𝗎 𝗒𝗀 𝗍𝖺𝗎 𝖽𝗂𝗋𝗂. 𝗄𝖾𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗌𝗂𝗅𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗂𝗍𝗎 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝖽𝗈'𝖺 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂, 𝖻𝗎𝗄𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗉𝖾𝗇𝖺𝗆𝗉𝗂𝗅𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗁𝖺𝖻𝗂𝗌𝗄𝖺𝗇 𝗎𝖺𝗇𝗀 𝗀𝖺𝗃𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺.
Hanisah Nisa
lanjut
Memyr 67
𝖼𝗈𝗐𝗈𝗄 𝗌𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖽𝖺𝗆𝖺𝗋, 𝗒𝗀 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗍𝖾𝗋𝗅𝖾𝗇𝖺 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄 𝗆𝖺𝗍𝗋𝖾 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗍𝖺𝗇𝗂𝖺, 𝗄𝗈𝗄 𝖽𝗂𝗉𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂, 𝗇𝗂𝗄𝖾𝗇 𝗇𝗂𝗄𝖾𝗇
Hanisah Nisa
lanjut
Hanisah Nisa
perempuan... seperti....Tania..emang patut..mati....damar bodoh juga....antonkan masih..mau dengan Tania....patut...Tania...dengan Anton saja...
siauwdidola
lanjut thor
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
maaf, author salah tulis nama. lagi oleng, seharian belum ngopi. otw revisi ya. terimakasih atas masukannya😁🙏
partini
lah bukannya dah nikah ma Bastian ko sama damar lagi Thor 🙄
Santai Dyah
lanjut thor
Muhammad Rafli321
authornya plin plan nih dibab pertama damar SM Tania nikahnya pake akad,lah Niken SM Bastian nikahnya adat nonis..ap crtanya Niken SM damar nikah beda agama
siauwdidola
menarik
yumi chan
anton bpk anknya tania...dn damar akn hncur ke2 klinya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!